shutterstockcom
Contoh:
1.Bilangan prima selalu bilangan ganjil. Kalimat tersebut adalah
kalimat yang salah, sebab bilangan prima ada juga yang genap,
yaitu 2.
2.Hasil penjumlahan 9 dan 17 adalah 26. Kalimat tersebut benar,
sebab 9 + 17 = 26.
3.Hasil perkalian bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah
bilangan ganjil. Kalimat tersebut salah, sebab perkalian bilangan
ganjil dengan bilangan genap akan selalu menghasilkan bilangan
genap.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 1 pada
halaman 160
4.1.2 KALIMAT TERBUKA
Jadi, supaya tetap seimbang, beban sebelah kiri maupun sebelah kanan harus
ditambah atau dikurang dengan beban yang sama. Hal seperti ini juga
berlakuuntuk persamaan.
2. Tentukan penyelesaian persamaan x + 7 = –8, jika x variabel pada
bilangan bulat!
Jawab:
x + 7 = –8
⇔ x + 7 – 7 = –8 – 7 kedua ruas dikurang 7 agar ruas kiri tidakmemuat 7
⇔ x = –15 Penyelesaiannya adalah x = –15.
2. 2x – 3 = 7, x ∈ bilangan cacah.
⇔ 2x = 7 + 3
⇔ 2x = 10
⇔ x=5
Penyelesaiannya adalah x = 5.
Grafik penyelesaian dari persamaan di atas adalah:
4.3.5 MENYELESAIKAN PERSAMAAN BENTUK PECAHAN
Untuk menyelesaikan persamaan yang memuat bentuk perkalian suku dua atau
bentuk pengkuadratan suku dua dapat diselesaikan dengan langkah-langkah
pengerjaan berikut.
1. Menjabarkan bentuk perkalian suku dua atau pengkuadratan suku dua.
2. Menyederhanakan bentuk aljabar pada masing-masing ruas persamaan.
3. Menggunakan sifat-sifat persamaan, yaitu menambah, mengurang, mengali,
dan membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan atau suku aljabar yang
sama sampai diperoleh persamaan dalam bentuk yang paling sederhana.
4.4 PERSAMAAN MEMUAT PERKALIAN SUKU DUA
4.4 PERSAMAAN MEMUAT PERKALIAN SUKU DUA
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 8 pada
halaman 176
4.5 MODEL MATEMATIKA DAN PENERAPAN
PERSAMAAN PADA SOAL CERITA
Jawab:
a. 3 < 4 dan 4 < 5, maka 3 < 4 < 5.
b. 7 > 3 dan 3 > –4, maka 7 > 3 > –4.
c. 5 > –8 dan 5 < 12,
4.6.2 PENGERTIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)
Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut!
1. 4x < –16. 3. 5y > 2y + 12.
2. x – 5 ≤ 8. 4. 9y + 7 ≥ 8y – 6.
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung <, >, ≤, atau ≥.
Kalimat
seperti itu disebut pertidaksamaan.
Masing-masing pertidaksamaan di atas hanya memiliki satu variabel (peubah),
yaitu x
atau y, dan masing-masing variabel berpangkat 1, sehingga pertidaksamaan
tersebut disebut
pertidaksamaan linear satu variabel.
Dari uraian di atas, ternyata jika n diganti dengan 6, 7, 8, dan 9 diperoleh kalimat
benar. Dalam hal ini, 6, 7, 8, dan 9 adalah penyelesaian dari pertidaksamaan 2n +
5 > 16.
Himpunan yang beranggotakan semua penyelesaian disebut himpunan
penyelesaian.
KEGIATAN SISWA
HALAMAN 183
Contoh:
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari x + 12 > 16 untuk x ∈ bilangan cacah kurang
dari 10!
Jawab:
x + 12 > 16
⇔ x + 12 – 12 > 16 – 12 kedua ruas dikurang 12 agar ruas kiri tidak lagi memuat 12
⇔ x>4
Penyelesaiannya adalah x = 5, 6, 7, 8, dan 9.
Himpunan penyelesaiannya adalah {5, 6, 7, 8, 9}.
Perhatikan!
Menambah atau mengurang kedua ruas pertidaksamaan
dengan bilangan yang sama dapat juga dilakukan tanpa
menuliskannya (cukup dalam pikiran saja), seperti pada contoh
berikut!
4.7.1 MENAMBAH ATAU MENGURANG KEDUA RUAS DENGAN
BILANGAN YANG SAMA
Catatan:
Untuk menentukan pengali atau pembagi, yang harus diperhatikan
adalah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1.
3. Pak Haris membeli 2 buah pelubang kertas dan 3 buah stapler.
Harga sebuah pelubang kertas lebih mahal Rp3.000 dari harga
sebuah stapler. Jika harga barang yang dibeli Pak Haris tidak kurang
dari Rp66.000, tentukan harga sebuah stapler tersebut!
4.7.3 MENGALI KEDUA RUAS DENGAN BILANGAN
NEGATIF YANG SAMA
Contoh:
1. Panjang sebuah persegi panjang lebih 6 cm dari 2 kali lebarnya. Keliling
persegi panjang
tersebut kurang dari 42 cm.
Jika lebarnya x cm, susunlah pertidaksamaan dalam x, kemudian
selesaikanlah!
Jawab:
Lebar = x cm, maka:
Panjang = (2x + 6) cm.
Keliling = 2p + 2l.
4.9.2 PENERAPAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)
2p + 2l < 42
⇔ 2(2x + 6) + 2x < 42
⇔ 4x + 12 + 2x < 42
⇔ 6x + 12 < 42
⇔ 6x < 42 – 12
⇔ 6x < 30
⇔ x<5
Karena panjang dan lebar tidak bernilai negatif, maka
penyelesaiannya adalah
0<x<5
2. Sebuah truk bermuatan semangka dan melon. Berat muatan melon kurang
200 kg dari muatan semangka. Truk tersebut tidak boleh membawa muatan
melebihi 9 ton.
a. Jika berat muatan semangka adalah x kg, tentukan berat muatan melon
dinyatakan dengan x!
b. Susunlah pertidaksamaan dalam x, kemudian selesaikanlah!
Jawab:
a. Berat muatan semangka = x kg, maka:
berat muatan melon = (x – 200) kg.
b. Muatan melon + semangka ≤ 9.000
x + (x – 200) ≤ 9.000
⇔ 2x – 200 ≤ 9.000
⇔ 2x ≤ 9.000 + 200
⇔ 2x ≤ 9.200
⇔ x ≤ 4.600
Karena berat muatan truk tidak nol dan juga tidak bernilai negatif, maka
penyelesaiannya adalah 0 < x ≤ 4.600.
3. Banyak uang Dimas lebih Rp26.000 dari banyak uang Fandi.
Sementara itu, banyak uang Beni kurang Rp32.000 dari 2 kali uang
Dimas. Jika jumlah uang mereka seluruhnya tidak lebih dari
Rp326.000, tentukan banyak uang yang dimiliki Dimas sebanyak-
banyaknya!
Jawab:
Misal banyak uang Fandi = m rupiah, maka:
Banyak uang Dimas = (m + 26.000) rupiah.
Banyak uang Beni = 2(m + 26.000) rupiah − 32.000 rupiah.