Anda di halaman 1dari 77

Sumber: www.

shutterstockcom

Persamaan dan Pertidaksamaan


Linear Satu Variabel
Paris mempunyai menara Eiffel
yang dirancang oleh Alexandre
Eiffel untuk Pekan Raya Dunia
tahun 1889. Menara Eiffel dengan
tinggi 300 meter tersebut pernah
menjadi bangunan tertinggi di
dunia selama beberapa tahun.
Jakarta juga mempunyai menara,
yaitu Monumen Nasional
(Monas), yang dibangun pada
masa pemerintahan Presiden
Soekarno. Jika tinggi Monumen
Nasional dikalikan dua dan
ditambah 36 meter maka tingginya
akan sama dengan menara Eiffel.
Sumber : uroburos, pixabay.com Berapa meterkah tinggi Monas?
4.1 KALIMAT BENAR, KALIMAT SALAH, DAN KALIMAT
TERBUKA

4.1.1 Kalimat Benar dan Kalimat Salah

1. Rudy Hartono Kurniawan adalah maestro bulu tangkis dunia.Kalimat


tersebut sepakat kita katakan benar.
2. Semua benda akan memuai bila dipanaskan. Kalimat tersebut salah,
sebab terdapat benda yang tidak memuai bila dipanaskan, misalnya
kayu.
3. Pluto adalah salah satu planet dalam galaksi Bima Sakti.Kalimat
tersebut salah, karena menurut Persatuan Astronomi Internasional
(International Astronomical Union), Pluto bukan merupakan planet.
4.1.1 KALIMAT BENAR DAN KALIMAT SALAH

Contoh:
1.Bilangan prima selalu bilangan ganjil. Kalimat tersebut adalah
kalimat yang salah, sebab bilangan prima ada juga yang genap,
yaitu 2.
2.Hasil penjumlahan 9 dan 17 adalah 26. Kalimat tersebut benar,
sebab 9 + 17 = 26.
3.Hasil perkalian bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah
bilangan ganjil. Kalimat tersebut salah, sebab perkalian bilangan
ganjil dengan bilangan genap akan selalu menghasilkan bilangan
genap.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 1 pada
halaman 160
4.1.2 KALIMAT TERBUKA

a. Pengertian Kalimat Terbuka


Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1. ❍ adalah faktor dari 4. 3. 2 + 9 < 7.
2. 12 adalah kelipatan 3. 4. x + 7 = 15.
Dari contoh-contoh kalimat di atas didapat hal-hal berikut.
• Contoh 2 merupakan kalimat benar dan contoh 3 merupakan kalimat salah.
• Contoh 1 dan 4, yaitu “❍ adalah faktor dari 4” dan “x + 7 = 15” merupakan
kalimatkalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salahnya. Kalimat-
kalimat seperti ini disebut kalimat terbuka.
A. PENGERTIAN KALIMAT TERBUKA

• Kalimat yang memuat variabel sehingga belum


diketahui nilai kebenarannya(benar atau salah)
disebut kalimat terbuka.
• Variabel atau peubah adalah lambang (simbol) yang
dapat diganti oleh bilangan-bilangan yang
ditentukan.
B. PENYELESAIAN KALIMAT TERBUKA

Pengganti variabel (peubah) sehingga kalimat terbuka menjadi


kalimat benar disebut penyelesaian.
Contoh:
1. x + 6 = 25.
Pengganti x yang benar adalah 19.
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 19.
2. x adalah bilangan ganjil dan x adalah variabel pada bilangan 3, 6, 9, 12, dan 15.
Pengganti x yang benar adalah 3, 9, dan 15.
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 3, 9, dan 15.
Catatan:
Jika tidak ada pengganti variabel yang membuat kalimat terbuka
menjadi kalimat benar, maka kalimat terbuka tersebut tidak mempunyai
penyelesaian.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 2 pada
halaman 162
4.2 PENGERTIAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
(PLSV)

Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka


dengan satu variabel yang memiliki hubungan sama
dengan, dan variabelnya hanya berpangkat satu.
4.2.1 AKAR ATAU PENYELESAIAN

Pengganti dari variabel (peubah) sehingga suatu persamaan


menjadi kalimat benar disebut akar atau penyelesaian dari
persamaan tersebut.

Perhatikan persamaan 3n – 7 = 20!


•Jika n diganti dengan 9 atau n = 9, maka dari persamaan tersebut dapat ditulis
menjadi 3 × 9 – 7 = 20 yang merupakan kalimat benar, di mana n = 9 disebut
akar atau penyelesaian dari persamaan tersebut.
•Jika n diganti dengan bilangan yang bukan 9, misalnya n = 10, maka persamaan
tersebut menjadi 3 × 10 – 7 = 20 yang merupakan kalimat salah, sehingga n = 10
bukan penyelesaian dari persamaan tersebut.
4.2.2 KESAMAAN

Pada kalimat x + 2 = x + 2 maupun 2x – 5 = x + x – 5,


• jika x diganti dengan sembarang bilangan atau bilangan
berapapun, akan selalu diperoleh kalimat benar.
•Cobalah kalian periksa kebenarannya!
Dengan demikian, x + 2 = x + 2 dan 2x – 5 = x + x – 5 bukan
merupakan kalimat terbuka, karena dapat ditentukan nilai
kebenarannya.
Kalimat-kalimat seperti x + 2 = x + 2 dan 2x – 5 = x + x – 5
disebut kesamaan.
4.2.3 PERSAMAAN YANG EKUIVALEN

Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai


penyelesaian atau akar yang sama.Notasi untuk ekuivalen pada
persamaan adalah ⇔.

Dari persamaan-persamaan di atas, dapat dinyatakan pasangan-pasangan


persamaan
yang ekuivalen dalam bentuk berikut:
i) x + 5 = 12 ⇔ 2x + 10 = 24.
ii) x + 5 = 12 ⇔ 2x + 15 = 29.
iii) 2x + 10 = 24 ⇔ 2x + 15 = 29.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 3 pada
halaman 165
4.3 MENYELESAIKAN PERSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PLSV)

4.3.1 Menyelesaikan Persamaan dengan Cara Substitusi

Menyelesaikan persamaan dengan cara substitusi artinya


menyelesaikan persamaan dengan cara mengganti variabel dengan
bilangan-bilangan yang telah ditentukan, sehingga persamaan
tersebut menjadi kalimat benar.
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan 2x – 1 = 5, x adalah variabel pada
bilangan asli!
Jawab: Untuk x = 1, maka 2 × 1 – 1 = 5 (merupakan kalimat salah).
Untuk x = 2, maka 2 × 2 – 1 = 5 (merupakan kalimat salah).
Untuk x = 3, maka 2 × 3 – 1 = 5 (merupakan kalimat benar).
Untuk x = 4, maka 2 × 4 – 1 = 5 (merupakan kalimat salah).
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 3.
Adapun 1, 2, dan 4 bukan penyelesaian dari persamaan 2x – 1 = 5.
2. Apakah y = –4 merupakan akar dari persamaan 8 – 3y = 6?
Jawab:
Pada persamaan 8 – 3y = 6, kita substitusikan nilai y dengan –4, diperoleh:
8 – 3y = 8 – 3(–4)
= 8 + 12
= 20 (salah, karena bukan 6).
Karena hasilnya bukan 6, maka y = –4 bukan akar dari persamaan 8 – 3y = 6.
4.3.2 MENAMBAH ATAU MENGURANG KEDUA RUAS
DENGAN BILANGAN YANG SAMA

Setiap persamaan tetap ekuivalen jika kedua ruas


persamaan ditambah atau dikurang dengan bilangan
yang sama.
Contoh :
1. Tentukan penyelesaian atau akar persamaan x – 5 = 9, jika x adalah variabel
pada
bilangan cacah!
Jawab:
x–5=9
⇔ x – 5 + 5 = 9 + 5 kedua ruas ditambah 5 agar ruas kiri tidak memuat –5
⇔ x = 14
Sebagai ilustrasi proses penyelesaian persamaan di atas, perhatikan gambar
berikut!

Jadi, supaya tetap seimbang, beban sebelah kiri maupun sebelah kanan harus
ditambah atau dikurang dengan beban yang sama. Hal seperti ini juga
berlakuuntuk persamaan.
2. Tentukan penyelesaian persamaan x + 7 = –8, jika x variabel pada
bilangan bulat!
Jawab:
x + 7 = –8
⇔ x + 7 – 7 = –8 – 7 kedua ruas dikurang 7 agar ruas kiri tidakmemuat 7
⇔ x = –15 Penyelesaiannya adalah x = –15.

Perhatikan! Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan


bilangan yang sama dapat juga dilakukan tanpa menuliskannya (cukup
dalam pikiran saja), seperti contoh soal berikut!
4. Tentukan penyelesaian dari persamaan 3(3y – 2) = 2(4y + 6)!
Jawab: 3(3y – 2) = 2(4y + 6)
⇔ 9y – 6 = 8y + 12
⇔ 9y – 8y – 6 = 12 kedua ruas dikurang 8y, di ruas kanan, 8y – 8y = 0
tidak ditulis
⇔ y – 6 = 12
⇔ y = 12 + 6 =18 kedua ruas ditambah 6, di ruas kiri, –6 + 6 = 0 tidak
ditulis
Perhatikan! Menambah atau mengurang kedua ruas persamaan dengan
bilangan yang sama bertujuan agar dalam satu ruas persamaan terdapat
variabel saja atau bilangan konstan saja. Untuk menyelesaikan suatu
persamaan, usahakan agar variabel terletak dalam saturuas (biasanya di ruas
kiri), sedangkan bilangan tetap (konstan) di ruas yang lain.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 4 pada
halaman 168
4.3.3 MENGALI ATAU MEMBAGI KEDUA RUAS DENGAN
BILANGAN YANG SAMA
4. Sebuah persegi panjang, panjangnya dua kali lebarnya. Keliling persegi
panjang 54 cm.
a. Jika lebar persegi panjang adalah x, tentukan panjangnya dinyatakan
dalam x!
b. Susunlah persamaan dalam x, kemudian selesaikanlah!
c. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang tersebut!
Jawab: a. Lebar = x cm, maka panjang = 2x cm.
b. Keliling = (2 × 2x) + (2 × x) = 54
4x + 2x = 54
6x = 54
x = 546= 9
c. Panjang = 2x cm Lebar = x cm= 9 cm.
= 2 × 9 cm= 18 cm
Catatan:
Untuk menentukan pengali atau pembagi, yang harus
diperhatikan
adalah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 5 pada
halaman 171
4.3.4 GRAFIK PENYELESAIAN PERSAMAAN DENGAN
SATU VARIABEL

Penyelesaian dari suatu persamaan dapat ditunjukkan pada garis


bilangan yang disebut grafik
penyelesaian. Pada garis bilangan, grafik penyelesaian dari suatu
persamaan dinyatakan
dengan noktah (titik tebal). Untuk membuat grafik penyelesaian
dari suatu persamaan, terlebih dahulu harus kita tentukan
penyelesaiannya, baru kemudian dibuat grafik penyelesaiannya.

Buatlah grafik penyelesaian dari persamaan-persamaan berikut!


1. x + 12 = 9, x ∈ bilangan bulat 2. 2x – 3 = 7, x ∈ bilangan
cacah
Jawab:
1. x + 12 = 9, x ∈ bilangan bulat.
⇔ x = 9 – 12
⇔ x = –3

2. 2x – 3 = 7, x ∈ bilangan cacah.
⇔ 2x = 7 + 3
⇔ 2x = 10
⇔ x=5
Penyelesaiannya adalah x = 5.
Grafik penyelesaian dari persamaan di atas adalah:
4.3.5 MENYELESAIKAN PERSAMAAN BENTUK PECAHAN

Untuk menyelesaikan persamaan bentuk pecahan dengan cara


yang lebih mudah, ubahlah persamaan tersebut menjadi
persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi memuat pecahan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalikan kedua ruas
persamaan dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari
penyebut-penyebutnya.
Catatan:
Pada Contoh 3, nilai x ≠ −6. Jika x = −6, maka pecahan-pecahan tersebutmenjadi 100 dan 160 yang tidak
memenuhi syarat sebagai pecahan,karena penyebutnya 0. Ingat, pembagian dengan 0 tidak terdefinisikan.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 6 dan 7 pada
halaman 172 dan 174
4.4 PERSAMAAN MEMUAT PERKALIAN SUKU DUA

Untuk menyelesaikan persamaan yang memuat bentuk perkalian suku dua atau
bentuk pengkuadratan suku dua dapat diselesaikan dengan langkah-langkah
pengerjaan berikut.
1. Menjabarkan bentuk perkalian suku dua atau pengkuadratan suku dua.
2. Menyederhanakan bentuk aljabar pada masing-masing ruas persamaan.
3. Menggunakan sifat-sifat persamaan, yaitu menambah, mengurang, mengali,
dan membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan atau suku aljabar yang
sama sampai diperoleh persamaan dalam bentuk yang paling sederhana.
4.4 PERSAMAAN MEMUAT PERKALIAN SUKU DUA
4.4 PERSAMAAN MEMUAT PERKALIAN SUKU DUA
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 8 pada
halaman 176
4.5 MODEL MATEMATIKA DAN PENERAPAN
PERSAMAAN PADA SOAL CERITA

4.5.1 Model Matematika


Untuk menyelesaikan soal cerita dengan kondisi seperti di atas,
terlebih dahulu perlu dibuat kalimat matematika berdasarkan pada
informasi yang terdapat pada soal tersebut, yang disebut dengan
model matematika. Model matematika dapat diperoleh dengan
cara memisalkan besaran yang belum diketahui dengan sebuah
variabel, misalnya x.
Contoh:
1. Jumlah dua bilangan genap berurutan adalah 54. Buatlah
model matematikanya!
Jawab:
Misal bilangan genap I = x, maka:
bilangan genap II = x + 2. bilangan genap berurutan berbeda 2
Bilangan I + bilangan II = 54
x + (x + 2) = 54
2x + 2 = 54.
Jadi, model matematikanya adalah 2x + 2 = 54.
2. Harga sebuah spidol lebih murah Rp3.500 dari harga sebuah pensil (mekanik).
Harga 4 buah pensil dan 2 buah spidol adalah Rp50.000. Tentukan model
matematikanya!
Jawab:
Misal harga 1 pensil = p rupiah, maka:
harga 1 spidol = ( p – 3.500) rupiah.
Harga 4 pensil dan 2 spidol Rp50.000, maka:
4( p) + 2( p – 3.500) = 50.000
4p + 2p – 7.000 = 50.000
6p – 7.000 = 50.000
Jadi, model matematika dari situasi di atas adalah:
6p – 7.000 = 50.000.
4.5.2 PENERAPAN PERSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PLSV)

Untuk menyelesaikan soal-soal dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk


cerita, langkah-langkah berikut dapat membantu mempermudah
penyelesaiannya.
1.Jika memerlukan diagram (sketsa), misalnya untuk soal yang berhubungan
dengan geometri, buatlah diagram (sketsa) berdasarkan kalimat cerita
tersebut.
2.Salah satu besaran yang belum diketahui dimisalkan dengan sebuah variabel.
3.Menerjemahkan kalimat cerita menjadi model matematika dalam bentuk
persamaan.
4.Menyelesaikan persamaan tersebut, kemudian menjawab sesuai yang
ditanyakan.
Contoh:
1. Jumlah dua bilangan ganjil berurutan adalah 36.
a. Tentukan bilangan kedua, jika bilangan pertama adalah n!
b. Susunlah persamaan dalam n, kemudian selesaikan!
c. Tentukan kedua bilangan tersebut!
3. Umur Adik sekarang lebih muda 28 tahun dari umur Ayah. Empat
tahun yang akan datang, jumlah umur mereka 52 tahun. Berapa
tahunkah umur Adik sekarang?
4. Sebuah taman berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
lebih 5 m dari
lebarnya. Keliling taman tersebut adalah 54 m.
a. Jika lebar taman = x m, tentukan panjangnya dinyatakan dalam x!
b. Susunlah persamaan dalam x, kemudian selesaikanlah!
c. Tentukan ukuran panjang dan lebar taman tersebut!
Jawab:
a. Lebar taman = x m, maka panjang taman = (x + 5) m.
b. Keliling = 2 × panjang + 2 × lebar = 54
2(x + 5) + 2 × x = 54
⇔ 2x + 10 + 2x = 54
⇔ 4x + 10 = 54
4x = 44
x = 11
c. § Panjang taman = (x + 5) m
= (11 + 5) m.
= 16 m.
§ Lebar taman = x m
= 11 m
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 9 pada
halaman 179
4.6 PENGERTIAN KETIDAKSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN

4.6.1 Pengertian Ketidaksamaan


Dari kalimat 8 = 5 + 3, diperoleh hubungan-hubungan berikut:
8 lebih dari 5, ditulis 8 > 5 5 kurang dari 8, ditulis 5 < 8
8 lebih dari 3, ditulis 8 > 3 3 kurang dari 8, ditulis 3 < 8
Kalimat-kalimat seperti 8 > 5, 8 > 3, 5 < 8, dan 3 < 8 disebut ketidaksamaan.
Untuk sembarang bilangan a dan b selalu berlaku salah satu hubungan berikut:
a < b (dibaca “a kurang dari b”), atau
a = b (dibaca “a sama dengan b”), atau
a > b (dibaca “a lebih dari b”).
Selain tanda-tanda ketidaksamaan di atas, terdapat tanda ketidaksamaan lainnya,
yaitu:
≤ dibaca “kurang dari atau sama dengan” atau “tidak lebih dari”, dan
≥ dibaca “lebih dari atau sama dengan” atau “tidak kurang dari”.
Jika a tidak sama dengan b, maka dapat ditulis dengan notasi a ≠ b.
4.6.1 PENGERTIAN KETIDAKSAMAAN
1. Tulislah kalimat-kalimat berikut dalam bentuk ketidaksamaan!
a. 4 kurang dari 9.
b. 0 terletak di antara –1 dan 1.
c. x tidak kurang dari 8.
Jawab:
a. 4 kurang dari 9.
Bentuk ketidaksamaannya adalah 4 < 9.
b. 0 terletak di antara –1 dan 1.
Bentuk ketidaksamaannya adalah –1 < 0 < 1.
c. x tidak kurang dari 8, berarti x dapat lebih dari 8 atau x = 8.
Jadi, bentuk ketidaksamaannya adalah x ≥ 8.
4.6.1 PENGERTIAN KETIDAKSAMAAN
2. Nyatakan bentuk-bentuk berikut menjadi satu ketidaksamaan!
a. 3 < 4 dan 4 < 5.
b. 7 > 3 dan 3 > –4.
c. 5 > –8 dan 5 < 12.

Jawab:
a. 3 < 4 dan 4 < 5, maka 3 < 4 < 5.
b. 7 > 3 dan 3 > –4, maka 7 > 3 > –4.
c. 5 > –8 dan 5 < 12,
4.6.2 PENGERTIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)
Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut!
1. 4x < –16. 3. 5y > 2y + 12.
2. x – 5 ≤ 8. 4. 9y + 7 ≥ 8y – 6.
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung <, >, ≤, atau ≥.
Kalimat
seperti itu disebut pertidaksamaan.
Masing-masing pertidaksamaan di atas hanya memiliki satu variabel (peubah),
yaitu x
atau y, dan masing-masing variabel berpangkat 1, sehingga pertidaksamaan
tersebut disebut
pertidaksamaan linear satu variabel.

Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka


dengan satu variabel yang memiliki hubungan <, <, >, atau >,
di mana variabelnya hanya berpangkat satu.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 10 pada
halaman 182
4.7 MENYELESAIKAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)
Perhatikan pertidaksamaan berikut!
2n + 5 > 16 dengan n variabel pada bilangan bulat yang kurang dari 10.
Jika n diganti 6, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 6 + 5 > 16 (kalimat benar).
Jika n diganti 7, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 7 + 5 > 16 (kalimat benar).
Jika n diganti 8, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 8 + 5 > 16 (kalimat benar).

Dari uraian di atas, ternyata jika n diganti dengan 6, 7, 8, dan 9 diperoleh kalimat
benar. Dalam hal ini, 6, 7, 8, dan 9 adalah penyelesaian dari pertidaksamaan 2n +
5 > 16.
Himpunan yang beranggotakan semua penyelesaian disebut himpunan
penyelesaian.

Pengganti dari variabel sehingga suatu pertidaksamaan Menjadi kalimat benar


disebut penyelesaianatau akar dari pertidaksamaan tersebut. Himpunan yang
memuat semua anggota penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.
4.7.1 MENAMBAH ATAU MENGURANG KEDUA
RUAS DENGAN BILANGAN YANG SAMA

KEGIATAN SISWA
HALAMAN 183
Contoh:
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari x + 12 > 16 untuk x ∈ bilangan cacah kurang
dari 10!
Jawab:
x + 12 > 16
⇔ x + 12 – 12 > 16 – 12 kedua ruas dikurang 12 agar ruas kiri tidak lagi memuat 12
⇔ x>4
Penyelesaiannya adalah x = 5, 6, 7, 8, dan 9.
Himpunan penyelesaiannya adalah {5, 6, 7, 8, 9}.

Perhatikan!
Menambah atau mengurang kedua ruas pertidaksamaan
dengan bilangan yang sama dapat juga dilakukan tanpa
menuliskannya (cukup dalam pikiran saja), seperti pada contoh
berikut!
4.7.1 MENAMBAH ATAU MENGURANG KEDUA RUAS DENGAN
BILANGAN YANG SAMA

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari 3 < x + 2 < 9 dengan x ∈ bilangan


cacah!
Jawab:
3<x+2<9
⇔ 3 – 2 < x < 9 – 2 setiap ruas dikurang 2,
⇔ 1 < x < 7 di ruas tengah, 2 – 2 = 0 tidak ditulis
Himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3, 4, 5, 6}.
Catatan!
Menambah atau mengurangi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan tertentu
yang sama bertujuan agar dalam satu ruas pertidaksamaan terdapat variabel saja
atau bilangan konstan saja.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 11 pada
halaman 185
4.7.2 MENGALI KEDUA RUAS DENGAN BILANGAN
POSITIF YANG SAMA

Catatan:
Untuk menentukan pengali atau pembagi, yang harus diperhatikan
adalah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1.
3. Pak Haris membeli 2 buah pelubang kertas dan 3 buah stapler.
Harga sebuah pelubang kertas lebih mahal Rp3.000 dari harga
sebuah stapler. Jika harga barang yang dibeli Pak Haris tidak kurang
dari Rp66.000, tentukan harga sebuah stapler tersebut!
4.7.3 MENGALI KEDUA RUAS DENGAN BILANGAN
NEGATIF YANG SAMA

KEGIATAN SISWA HALAMAN


188
Catatan:
Dalam sebuah pertidaksamaan, jika tidak ada nilai variabel yang memenuhi pertidaksamaan tersebut,
maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong dengan notasi { }.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 12 pada
halaman 190
4.7.4 MENYELESAIKAN PERTIDAKSAMAAN
BENTUK PECAHAN
• Untuk menyelesaikan pertidaksamaan dalam bentuk pecahan, terlebih
dahulu ubahlah bentuknya sehingga tidak lagi memuat bentuk pecahan.
• Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas pertidaksamaan
dengan KPK dari penyebut-penyebutnya.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 13 pada
halaman 192
4.8 GRAFIK PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN

• Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan dapat ditunjukkan pada


garis bilangan yang disebut grafik penyelesaian.
• Pada garis bilangan, grafik penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan dinyatakan dengan noktah (titik tebal).
4.8 GRAFIK PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN

2. Buatlah grafik penyelesaian dari 3x – 2 < x + 8, x∈ bilangan bulat positif!


Jawab:
3x – 2 < x + 8 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1, 2, 3, dan 4.
⇔ 3x – x < 8 + 2 Grafik penyelesaiannya adalah:
⇔ 2x < 10
⇔ x<5
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 14 pada
halaman 193
4.9 MODEL MATEMATIKA DAN PENERAPAN
PERTIDAKSAMAAN PADA SOAL CERITA

4.9.1 Model Matematika


1. Berat badan Paman kurang 5 kg dari 3 kali berat badan Indra.
Jumlah berat badan mereka kurang dari 96 kg. Tentukan model
matematikanya!
Jawab: Misal berat badan Indra = x kg, maka:
berat badan Paman = (3x – 5) kg.
Jumlah berat badan Indra dan Paman < 96
x + (3x – 5) < 96
4x – 5 < 96.
Jadi, model matematikanya adalah 4x – 5 < 96.
4.9.1 MODEL MATEMATIKA

2. Panjang sisi-sisi sebuah persegi adalah 3p cm. Jika keliling persegi


tersebut tidak
lebih dari 48 cm, buatlah model matematikanya!
Jawab: Panjang sisi persegi = 3p cm, maka: Keliling persegi = 4 × 3p
= 12p cm.

Keliling persegi tidak lebih dari 48 cm, berarti keliling persegi


tersebut kurang
dari 48 cm atau sama dengan 48 cm.

Jadi, model matematikanya adalah 12p ≤ 48.


4.9.2 PENERAPAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)

Untuk mempermudahdalam menyelesaikan soal-soal dalam bentuk cerita yang


berkaitan
dengan pertidaksamaan, dapat ditempuh langkah-langkah berikut.
1.Jika memerlukan diagram atau sketsa, misalnya untuk soal yang berkaitan
dengan geometri, buatlah diagram atau sketsanya berdasarkan keterangan yang
ada pada soal sehingga menjadi semi konkrit.
2.Salah satu besaran yang belum diketahui dimisalkan dengan sebuah variabel.
3.Menerjemahkan kalimat cerita menjadi model matematika dalam bentuk
pertidaksamaan.
4.Menyelesaikan pertidaksamaan tersebut, kemudian menjawab sesuai yang
ditanyakan.
4.9.2 PENERAPAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)

Contoh:
1. Panjang sebuah persegi panjang lebih 6 cm dari 2 kali lebarnya. Keliling
persegi panjang
tersebut kurang dari 42 cm.
Jika lebarnya x cm, susunlah pertidaksamaan dalam x, kemudian
selesaikanlah!
Jawab:
Lebar = x cm, maka:
Panjang = (2x + 6) cm.
Keliling = 2p + 2l.
4.9.2 PENERAPAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PTLSV)

2p + 2l < 42
⇔ 2(2x + 6) + 2x < 42
⇔ 4x + 12 + 2x < 42
⇔ 6x + 12 < 42
⇔ 6x < 42 – 12
⇔ 6x < 30
⇔ x<5
Karena panjang dan lebar tidak bernilai negatif, maka
penyelesaiannya adalah
0<x<5
2. Sebuah truk bermuatan semangka dan melon. Berat muatan melon kurang
200 kg dari muatan semangka. Truk tersebut tidak boleh membawa muatan
melebihi 9 ton.
a. Jika berat muatan semangka adalah x kg, tentukan berat muatan melon
dinyatakan dengan x!
b. Susunlah pertidaksamaan dalam x, kemudian selesaikanlah!

Jawab:
a. Berat muatan semangka = x kg, maka:
berat muatan melon = (x – 200) kg.
b. Muatan melon + semangka ≤ 9.000
x + (x – 200) ≤ 9.000
⇔ 2x – 200 ≤ 9.000
⇔ 2x ≤ 9.000 + 200
⇔ 2x ≤ 9.200
⇔ x ≤ 4.600
Karena berat muatan truk tidak nol dan juga tidak bernilai negatif, maka
penyelesaiannya adalah 0 < x ≤ 4.600.
3. Banyak uang Dimas lebih Rp26.000 dari banyak uang Fandi.
Sementara itu, banyak uang Beni kurang Rp32.000 dari 2 kali uang
Dimas. Jika jumlah uang mereka seluruhnya tidak lebih dari
Rp326.000, tentukan banyak uang yang dimiliki Dimas sebanyak-
banyaknya!

Jawab:
Misal banyak uang Fandi = m rupiah, maka:
Banyak uang Dimas = (m + 26.000) rupiah.
Banyak uang Beni = 2(m + 26.000) rupiah − 32.000 rupiah.

Jumlah uang mereka seluruhnya adalah Rp326.000, maka:


uang Fandi + uang Dimas + uang Beni ≤ 326.000
m + (m + 26.000) + [2(m + 26.000) − 32.000] ≤ 326.000
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 15 pada
halaman 196

Anda mungkin juga menyukai