Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SOAL:

1. Jembatan gantung terpanjang di dunia adalah Akashi Kaikyo (Jepang) yang memiliki panjang 1.991
meter. Jepang juga memiliki jembatan Shimotsui Straight. Jembatan Akashi Kaikyo memiliki panjang
111 meter lebih panjang dari dua kali panjang jembatan Shimotsui Straight. Berapakah panjang dari
jembatan Shimotsui Straight?
Pembahasan Misalkan panjang jembatan Shimotsui Straight adalah p. Karena panjang jembatan Akashi
Kaikyo 1.991 meter dan dari kalimat, Jembatan Akashi Kaikyo memiliki panjang 111 meter lebih
panjang dari dua kali panjang jembatan Shimotsui Straight, kita dapat memodelkan persamaan 2p +
111 = 1.991. Sehingga,

2p + 111 = 1.991

2p = 1.991 111

2p = 1.880

p = 1.880/2 = 940

SUMBER CONTOH 1 ; http://rumusiana.com/soal-cerita-dengan-persamaan-linear-satu-variabel.html

2. Suatu kolam renang berbentuk persegi panjang memiliki lebar 7 kurangnya dari panjangnya dan
keliling 86 m. Tentukanlah ukuran panjang dan lebarnya.

Penyelesaian:

Misalkan panjang = x m, maka lebarnya (x 7) m.


Keliling = 2(x) + 2(x 7)
k = 2x + 2x 14
k = 4x 14
86 = 4x 14
86 + 14 = 4x
4x = 100
x = 100/4
x = 25
Ukuran kolam, panjang 25 m dan lebar (25 7) m = 18 m.

3. Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun. Tentukanlah umur masing-
masing.

Penyelesaian:

Misalkan umur anaknya x tahun, maka umur ibunya 3x tahun. Selisih umur mereka 26 tahun, jadi

persamaannya adalah
3x x = 26

2 x = 26

x = 13

Jadi, umur anaknya 13 tahun dan ibunya (3 x 13) tahun = 39 tahu

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)


Posted on 15 November 2013by Yosep Dwi Kristanto
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang
menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Dari bentuk-bentuk 3(x 1) + x dan
x + 7, kita dapat membentuk persamaan

yang merupakan suatu persamaan linear satu variabel (PLSV). Untuk


menyelesaikan suatu persamaan, kita harus menentukan nilai dari x sedemikian
sehingga persamaan tersebut menjadi benar, yang berarti, nilai dari ruas kiri sama
dengan ruas kanan. Perhatikan tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menemukan bahwa persamaan 3(x 1) + x = x +


7 akan bernilai benar ketika kita mengganti x dengan bilangan 2, dan akan salah jika
kita mengganti x dengan bilangan selain 2. Bilangan pengganti yang dapat
menyebabkan suatu persamaan bernilai benar disebut selesaian atau akar.
Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel akan memakan waktu yang
cukup lama. Untuk itu, kita dapat menuliskan suatu persamaan yang diberikan ke
dalam persamaan ekuivalen yang lebih sederhana, sampai kita mendapatkan solusi
yang diminta. Persamaan-persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan
yang memiliki himpunan selesaian sama, dan diperoleh dari penyederhanaan kedua
ruas persamaan dengan menggunakan sifat-sifat penjumlahan, perkalian, dan
distributif dari suatu persamaan, sampai diperoleh suatu persamaan dalam bentuk x =
konstanta.
Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan
Jika A, B, dan C merupakan bentuk-bentuk aljabar dan A = B, maka A + C = B + C, AC
= BC, dan A/C = B/C (C 0).
Dengan kata lain, berdasarkan sifat penjumlahan suatu persamaan, kita dapat
menambahkan suatu bilangan atau bentuk aljabar lain ke dalam ruas kanan dan kiri
persamaan tersebut. Pernyataan yang serupa dapat dibuat untuk menyatakan sifat
perkalian suatu persamaan. Sifat-sifat dari persamaan ini dapat dikombinasikan untuk
dijadikan panduan dalam menyelesaikan suatu persamaan linear. Sebagai catatan, tidak
semua langkah dalam panduan ini diperlukan dalam menyelesaikan setiap persamaan.

Berikut ini merupakan panduan/langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan


linear satu variabel.

1. Hilangkan tanda kurung dengan menggunakan sifat distributif, kemudian


operasikan suku-suku yang serupa.
2. Gunakan sifat penjumlahan suatu persamaan untuk menulis persamaan tersebut
sehingga semua variabel berada di satu ruas, sedangkan semua konstanta berada di
ruas lainnya. Sederhanakan masing-masing ruas.
3. Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilkan persamaan yang
berbentuk x = konstanta.
4. Untuk soal penerapan, jawablah ke dalam kalimat sempurna dan gunakan satuan
yang sesuai dengan perintah.
Sebagai contoh pertama, kita akan mencoba menyelesaikan persamaan 3(x 1) + x =
x + 7 yang merupakan masalah di awal pembahasan ini.
Contoh 1: Menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan
Selesaikan persamaan 3(x 1) + x = x + 7.
Pembahasan

Seperti selesaian dengan menggunakan tabel, kita juga memperoleh bahwa selesaian
dari persamaan tersebut adalah x = 2.
Untuk menguji selesaian yang kita peroleh, kita dapat mensubstitusikan selesaian ini ke
dalam persamaan semula (proses ini sering disebut substitusi-balik), dan pastikan
bahwa nilai pada ruas kiri sama dengan ruas kanan. Dari contoh 1 kita mendapatkan:

Jika ada koefisien-koefisien dalam suatu persamaan berbentuk pecahan, kalikan kedua
ruas dengan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut-penyebutnya,
untuk menghilangkan pecahan tersebut. Karena setiap bilangan desimal dapat ditulis
ke dalam bentuk pecahan, maka dalam menyelesaikan persamaan yang memuat
koefisien desimal, kita dapat mengubah bentuk desimal tersebut ke dalam bentuk
pecahan terlebih dahulu.
Contoh 2: Menyelesaikan PLSV dengan Koefisien Pecahan
Tentukan selesaian dari persamaan: 1/4(n + 8) 2 = 1/2(n 6).
Pembahasan

Dengan menguji persamaan asli dengan x = 12, kita mendapatkan 3 = 3. Sehingga


selesaian yang diperoleh adalah benar.

Anda mungkin juga menyukai