Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR


Dosen pengampu : Tyas Husadaningsih, S.Pd., M.Si

Disusun oleh :

1) Rizal Abidin (1854211005)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat. Dalam makalah ini saya membahas
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear.
Makalah dibuat denganberbagai observasi dan beberapa bantuan dari
beberapa pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang dapat membangun saya lebih baik lagi. Akhir kata makalah
ini dapat memberikan manfaat baki kita sekalian.

Malang, 28 Mei 2019

Penulis
KATA PENGANTA.................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii


BAB I Pendahuluan .............................................................................. 1
1. Latar Belakang............................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
3. Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel ............ 2
1. Persamaan linear satu variabel .................................................... 3
2. Persamaan bentuk pecahan linear satu variabel .......................... 4
3. Persamaan ekuivalen ................................................................... 5
4. Pertidaksamaan linear satu variabel ............................................ 6
5. Fungsi linear ................................................................................ 8
Kesimpulan ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dasar dari sebuah persamaan adalah sebuah pernyataan matematika yang


terdiri dari dua ungkapan pada ruas kanan dan ruas kiri yang dipisahkan oleh
tanda ‘’=’’. Hal yang tak diketahui dalam sebuah persamaan disebut variabel dan
sebuah penyelesaian dari suatu persamaan berupa nilai yang jika disubtitusikan
pada variabel menghasilkan sebuah pernyataan yang benar.
Sementara itu istilah – istilah seperti lebih dari, dan kurang darilebih
besar, lebih kecil sudah menjadi bahasa sehari – hari dalam masyarakat. Istilah –
istilah tersebut digunnakan untuk menyatakan nilai maksimum dan nilai
maksimumdari suatu permasalahanatau pernyataan yang dapat dimodelkan
secara matematis.
Diharapkan mahasiswa dapat menentukan penyelesaian dari persamaan
linear satu variabel dan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear satu
variabel.

1.2 Rumusan masalah


Makalah ini ditunjukkan agar mahasiswa mengerti akan masalah – masalah yang
dihadapi dalam materi, antara lain
1. Bagaimana menyelesaikan persamaan linear satu vaiabel ?
2. Bagaimana menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel ?
3. Bagaimana mencari gradien ?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat :
1. Dapat menggunakan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear dalam
memecahkan masalah
2. Mahasiswa dapat menentukan dan menyelesaikan persamaan linear satu
variabel
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan himpunan dari pertidaksamaan linear
satu variabel.
BAB II

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU


VARIABEL

2.1 Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel


Perhatikan kalimat-kalimat terbuka di bawah ini.
a. x – 3 = 5
b. p2 + 4 = 8
c.5n/6 =15

Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung ” = ” (sama dengan).


Persamaan-persamaan tersebut mempunyai satu variabel (peubah), yaitu x, p, dan n di
mana derajat dari masing-masing variabel adalah 1, maka persamaan seperti itu disebut
persamaan linear satu variabel.
Bentuk umum PLSV adalah ax + b = 0
2. Sifat-Sifat PLSV

Misalkan A = B adalah persamaan linear dengan variabel x dan c adalah konstanta


bukan nol. Persamaan A = B ekuivalen dengan persamaan-persamaan berikut:
1. A + C = B + C
2. A – C = B – C
3. A x C = B x C
4. A : C = B : C, C ¹ 0

Gambar: Contoh Persamaan Linear Satu Variabel


3. Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian
Misalkan suatu persamaan x + 3 = 7 dengan variabel x adalah 2, 3, dan 4. Untuk
menyelesaikan persamaan ini, kita pilih pengganti x, yaitu:
x = 2, maka 2 + 3 = 7 pernyataan salah
x = 3, maka 3 + 3 = 7 pernyataan salah
x = 4, maka 4 + 3 = 7 pernyataan benar

Untuk x = 4, kalimat di atas menjadi benar, maka bilangan 4 disebut penyelesaiannya


(jawaban atau akar) dari persamaan tersebut. Jadi, ditulis akarnya = 4.
Bilangan pengganti x yang membuat pernyataan salah, bukan merupakan
penyelesaiannya seperti untuk x = 2 dan 3 bukan merupakan akar persamaan tersebut.

Cara menentukan penyelesaian di atas disebut cara substitusi. Untuk menentukan


penyelesaian suatu persamaan, selain dengan cara substitusi dapat juga dengan cara
menjumlah, mengurangi, mengali, atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama.

a. Penjumlahan atau Pengurangan


Menambah dan mengurangi kedua ruas persamaan
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari x – 5 = 8.
Penyelesaian:
x–5=8
􀂜<=> x – 5 + 5 = 8 + 5 (kedua ruas ditambahkan 5)
􀂜<=> x = 13
Jadi, penyelesaian persamaan itu adalah 13.

2. Selesaikanlah persamaan 4x – 3 = 3x + 7.
Penyelesaian:
4x – 3 = 3x + 7
4x – 3 + 3 = 3x 7 + 3 (kedua ruas ditambahkan 3)
4x = 3x + 10
4x + (–3x) = 3x + 10 + (–3x) (kedua ruas ditambahkan –3x)
x = 10
Jadi, penyelesaiannya dari 4x – 3 = 3x + 7 adalah 10.

b. Perkalian atau Pembagian


Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
Perkalian untuk sembarang bilangan real a,b, dan c jika a = b maka berlaku a . c = b . c
a : c = b : c benar jika c ≠ 0
Tentukan penyelesaian dari 3 – (𝑥 − 1) − 1 = 5 − 5 ( 𝑥 + 5)
Penyelesaian :
3 – (𝑥 − 1) − 1 = 5 − 5 ( 𝑥 + 5)
3𝑥 − 3 − 1 = 5 − 5𝑥 − 25
3𝑥 − 4 = 5𝑥 − 20
3𝑥 − 4 + 4 = −5𝑥 − 20 + 4
3𝑥 = −5𝑥 + 5𝑥 − 16
3𝑥 + 5𝑥 = −5𝑥 + 5𝑥 − 16
8𝑥 = −16
1 1
(8 ) 8𝑥 = (8)−16
X = −2

2.2 Persamaan Linear Bentuk Pecahan Satu Variabel


Pecahan tersebut memiliki penyebut 4, jadi kita hilangkan penyebut ini dengan
mengalikan empat disetiap suku yang ada. Dikalikan angka yang sama dengan
penyebutnya.

Bisa dilihat diatas, setiap suku dikalikan dengan empat. Semuanya harus kena dikali
empat, tidak boleh ada yang lolos.

Nah, bentuk pecahan sudah hilang dan sekarang kita bisa dengan mudah mencari nilai
dari x dengan memindahkan suku yang sejenis.
 pindahkan 8x ke ruas kiri menjadi -8x
 pindahkan 8 ke ruas kanan menjadi -8.
 Sekarang sudah berkumpul suku yang mengandung x dan tidak memiliki x.
 Untuk mendapatkan nilai x :
 Bagi -20 dengan -5 hasilnya adalah 4.

2.3 Persamaan Ekuivalen


persamaan-persamaan yang ekuivalen. Apa itu pengertian persamaan yang ekuivalen?
Sekarang silahkan perhatikan persamaan x – 2 = 3.

a). Persamaan x – 2 = 3. Jika x diganti bilangan 5 maka 5 – 2 = 3 (benar).


Jadi, penyelesaian persamaan x – 2 = 3 adalah x = 5.
b). Sekarang persamaan x – 2 = 3 kedua ruas dikalikan 2 maka menjadi 2x – 4 = 6. Jika
x diganti bilangan 5 maka 2(5) – 4 = 6 (benar). Jadi, penyelesaian persamaan 2x – 4 = 6
adalah x = 5.
c). Sekarang persamaan x – 2 = 3 kedua ruas ditambah 9, maka menjadi x + 7 = 12. Jika
x diganti bilangan 5 maka 5 + 7 = 12 (benar). Jadi, penyelesaian persamaan x + 7 = 12
adalah x = 5.

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa ketiga persamaan mempunyai penyelesaian


yang sama, yaitu x = 8. Persamaan-persamaan di atas disebut persamaan yang
ekuivalen. Suatu persamaan yang ekuivalen dinotasikan dengan “<=>”. Dengan
demikian bentuk x – 2 = 3; 2x – 4 = 6; dan x + 7 = 12 dapat dituliskan sebagai x – 2 = 3
<=> 2x – 4 = 6 <=> x + 7 = 12.

Jadi, berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dua
persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai himpunan penyelesaian yang
sama dan dinotasikan dengan tanda “<=>”.

Penyelesaian PLSV dengan Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen


,"Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama dan mengalikan
atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama".

2.4 Perstidaksamaan Linear Sau Variabel (PtLSV)

Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)


Pertidaksamaan linear satu variabel yaitu kalimat terbuka yang hanya memiliki satu
variabel dan berderajat satu dan memuat hubungan (<,> > atau < ). Lihatlah kalimat-
kalimat berikut ini:
X>6
3x – 3 < 8
3b > b + 6
5n – 3 < 3n + 2
Kalimat-kalimat terbuka di atas memakai tanda hubung <, >, > atau <. Kalimat tersebut
dinamakan dengan pertidaksamaan.
“Masing-masing pertidaksamaan itu hanya mempunyai satu variabel, yaitu x,a dan n.
Pertidaksamaan tersebut dinamakan pertidaksamaan satu variabel. Peubah (variabel)
pertidaksamaan di atas berpangkat satu atau juga disebut berderajat satu jadi dinamakan
pertidaksamaan linear.”
Bentuk umum PtLSV dalam variabel bisa dinyatakan sebagai berikut ini:
ax + b < 0, ax + b > 0, atau ax + b > 0, atau ax + b < 0,dengan a < 0, a dan b bilangan
nyata (real)

Dibawah ini ada beberapa contoh PtLSV dengan variabel x.


3x – 2 < 0
3x – 2 < 0
5x – 1 > 8
3x + 1 > 2x – 4
10 < 2(x + 1)
Sifat-sifat Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Seperti hal yang terdapat pada persamaan linear satu variabel, dalam menentukan
penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dapat dilakukan dengan cara subtitusi.
Tetapi, juga bisa dilakukan dengan mengurangkan, menjumlahkan, mengkali, maupun
membagi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan yang sama. Seperti A < B
pertidaksamaan linear satu variabel x dan C adalah konstanta tidak nol.
Pertidaksamaan A < B ekuivalen dengan:
A+C<B+C
A–C<B–C
A x C < B x C, bila C > 0 untuk semua x
A x C > B x C, bila C < 0 untuk semua x
A/C < B/C, bila C > 0 untuk semua x
A/C > B/C, bila C < 0 untuk semua x
Sifat – sifat di atas juga berlaku untuk lambang “>” atau “<”
Contoh Soal PtLSV Dan Cara Penyelesaiannya
Dibawah ini adalah contoh soal dan cara penyeleaiannya dan juga jawaban dari
pertidaksamaan linear satu variabel.
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Silakan perhatikan pertidaksamaan dibawah ini :
x + 3 < 8, dengan x variabel dari bilangan bulat.
Untuk:
x = 1, jadi 1 + 3 < 8, bernilai benar
x = 2, jadi 2 + 3 < 8, bernilai benar
x = 3, jadi 3 + 3 < 8, bernilai benar
x = 4, jadi 4 + 3 < 8, bernilai salah
Pengganti x adalah 1,2, dan 3 sehingga pertidaksamaan x + 3 < 8 adalah benar
dinamakan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut.
Contoh:

Tentukanlah penyelesaian dari 4x > 3x – 5, untuk:


2. Perkalian atau pembagian
Lihatlah pertidaksamaan dibawah ini:

Untuk bilangan x asli kurang dari 10 maka penyelesaiannya yaitu x = 7, x = 8, atau x = 9


Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
“Setiap pertidaksamaan tetap ekuivalen, dengan tanda ketidaksamaan tidak berubah,
meskipun kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama”

2.5 FUNGSI LINEAR


Fungsi linear adalah fungsi yang mengandung variabel dengan pangkat tertinggi
satu dan jika digambarkan grafiknya berupa suatu garis lurus . Bentuk umum fungsi
linear adalah f(x) = ax + b bila fungsi linear dinyatakan dalam persamaan garis lurus
menjadi y = ax + b .
Bentuk umum fungsi linear :
f : x → mx + c atau f (x) = mx + c atau y = mx
+c
m = adalah gradien ( kemiringan )
c = konstanta
m, c ∈ R
Berikut ini beberapa contoh fungsi linear.
a. f(x) = 3x + 6 c. y = 2x – 8
b. f(x) = 8x – 5 d. x + 2y = 7

jawab :
a.f(x) = 3x + 6 , tentukanlah nilai f(2)

f(2) = 3(2) + 6 = 6 + 6 = 12
b.f(x) = 8x – 5 , tentukanlah nilai x agar f(x) = 3
subsitusikan nilai f(x) = 3 kedalam f(x) = 8x – 5 sehingga ;
3 = 8x – 5
8x = 8
x=1
jadi , jika f(x) = 3 , maka nilai x = 1
KESIMPULAN

1. persamaan adalah sebuah pernyataan matematika yang terdiri dari


dari dua ungkapan pada ruas kiri dan ruas kananyang dipisahkan oleh
tanda ‘’=’’
2. penyelesaian untuk suatu persamaan adalah sembarang bilangan
yang membuat persamaan benar jika bilangan itu disubtitusikan pada
variabel
3. untuk setiap a.bc ∈ 𝑅, jika a = b makan a + c = b + c dan a . c = b . c
4. persamaan – persamaan yang mempunyai himpunan penyelesaian
yang sama disebut himpunan ekuivalen
5. lambang dari pertidaksamaan <, ≤, >, ≥
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/DefiskaAN/eksponen-logaritma?related=2
Tim Penyusun MIPA (2013), MATEMAYIKA SMA/MA dan SMK/MAK
Kelas X semester ,Klaten selatan : Viva Parakindo
Id.wikipedia.org
http://blogmipa-matematika.blogspot.com/2018/1/persamaan-linear-satu-variabel
www.seputarpengetahuan.co.id
Bfl-definisi.blogspot.com Afriandi12.blogspo.com www.berpendidikan.com

Anda mungkin juga menyukai