Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

" CAKEBAR ( CATUR KENIK ALJABAR )"

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas


Mata Kuliah Alat Peraga Matematika

Dosen Pengampu : Ricki Yuliardi, M.Pd

Disusun oleh :
METHA FRISILA DEWI
NIM. 203223017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN
Jl. R.A. Moertasiah Soepomo No. 28 B, Kuningan, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan
Jawa Barat 45511
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadiran-nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal alat peraga Saya yaitu
CAKEBAR.
Proposal ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat mamperbaiki proposal ini. Akhir kata Saya berharap semoga
proposal tentang CAKEBAR ini mampu memberikan manfaat dan wawasan
inspirasi terhadap para pembaca.

Pontianak, 11 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

Ringkasan.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat Alat Peraga...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan Teori.......................................................................................3
B. Hubungan Alat Peraga dengan Matematika................................................6
BAB III METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA
A. Bentuk Alat Peraga....................................................................................7
B. Alat dan Bahan...........................................................................................7
C. Estimasi Dana.............................................................................................8
D. Prosedur Pembuatan...................................................................................8
E. Cara Penggunaan Alat Peraga.....................................................................9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................13
B. Saran.................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenik Aljabar adalah alat peraga matematika yang digunakan siswa khususnya
ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menentukan penyelesaian
persamaan linear dua variabel (PLDV). Kenik aljabar diambil dari kata kenik (keni-
pvc) merupakan sambungan pipa yang berbentuk “L”.
Operasi hitung bentuk aljabar adalah konsep dasar matematika yang harus
dikuasai oleh siswa. Siswa masih belum mengerti tentang konsep tersebut. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga agar konsep matematika
bisa dimengerti siswa, sehingga siswa mampu menyelesaikan soal-soal yang diujikan
yang berkaitan dengan operasi hitung bentuk aljabar.
Serta untuk mengkaji besar hubungan antara penggunaan alat peraga kenik
aljabar dengan kemampuan siswa menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar
Alat peraga kenik aljabar adalah alat peraga yang digunakan untuk menentukan
penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV). Dengan bantuan alat peraga ini,
siswa diharapkan bisa lebih memperjelas dan memahami konsep operasi hitung bentuk
aljabar, sehingga siswa mampu menyelesaikan soal yang berkaitan denagn materi
tersebut dengan benar.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana siswa bisa dengan mudah memahami dan bisa lebih mengerti dalam
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan persamaan linier?
2. Bagaimana cara menjelaskan materi agar aljabar tentang persamaan linier bisa dengan
mudah dipahami Siswa.

C. Tujuan
Tujuan Kenik aljabar ini adalah untuk mempraktekan penyelesaian PLDV yang
bersifat abstrak ke nyata.

D. Manfaat Pembuatan Alat Peraga


Manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan alat peraga ini adalah :
1. Secara teoristis
Sebagai upaya pengembangan media pembelajaran untuk mata pelajaran matematika.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1. Dapat menarik minat belajar siswa dalam mepelajari matematika.
2. Memotivasi siswa agar lebih aktif, kreatif dan semangat dalam mempelajari matematika.
b. Bagi Guru
1. Membantu mempermudah guru dalam menyampaikan materi Persamaan Linier Satu
Variabel.
2. Membantu guru dalam membangkitkan minat belajar siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Teori
1. Pengertian Linear Satu Variabel
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan
tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat 1. Bentuk
umum persamaan linier satu variabel adalah ax + b = 0.
Contohnya :
x+3=7
3a + 4 = 1
r2– 6 = 10
Untuk memahami persamaan linear satu variabel, terdapat elemen-elemen
yang perlu kita pahami yaitu tentang pernyataan, kalimat terbuka, variabel, dan
konstanta. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat diketahui nilai
kebenarannya, variabel (peubah) adalah lambang (simbol) pada kalimat terbuka yang
dapat diganti oleh sembarang anggota himpunan yang telah ditentukan. Konstanta
adalah lambang yang menyatakan suatu bilangan tertentu, dan himpunan penyelesaian
adalah himpunan semua pengganti dari variabel-variabel pada kalimat terbuka yang
membuka kalimat tersebut menjadi benar.
Contohnya : x + 13 = 17
7 – y = 12
4z – 1 = 11

Pada bagian 1. (x + 13 = 17) disebut kalimat terbuka, nilai x disebut variabel,


sedangkan 13 dan 17 disebut dengan konstanta). Himpunan penyelesaiannya adalah x
= 4.

Pada bagian 2. (7 – y = 12) disebut dengan kalimat terbuka, nilai y disebut


dengan variabel, sedangkan 7 dan 12 disebut dengan konstanta. Himpunan
penyelesaiannya adalah y = -5.

Pada bagian 3. (4z – 1 = 11) disebut dengan kalimat terbuka, nilai z disebut
dengan variabel, sedangkan – 1 dan 11 disebut dengan konstanta. Himpunan
penyelesaiannya adalah z = 3.

2. Kesetaraan Bentuk PLSV


Dua persamaan atau lebih dikatakan setara (Equivalen) jika mempunyai himpunan
penyelesaian yang sama dan dinotasikan dengan simbol “ ↔ “. Syarat suatu persamaan
dapat dinyatakan ke dalam suatu persamaan yang setara adalah dengan cara :
Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama. Mengalikan
atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. Contoh soal :
1. Tentukan nilai x – 3 = 5 Penyelesaian :
Jika x diganti 8 maka nilai 8-3 = 5 {benar} (syarat ke-1) Jadi penyelesaian
persamaan x-3 = 5 adalah x = 8.

2. Tentukan nilai 2x – 6 = 10 Penyelesaian :


2x-6 = 10 → 2x = 16 (syarat ke-1)
Nilai x diganti dengan 8 agar kedua persamaan setara 2(8) = 16 → 16
= 16 .
Jadi penyelesaian persamaan 2x – 6 = 10 adalah x = 8.

3. Tentukan nilai x + 4 = 12 Penyelesaian :


x + 4 = 12 → x = 12-4 { syarat ke-1} Maka nilai x = 8
Jadi penyelesaiannya adalah x = 8

3. Penyelesaian Soal PLSV


Cara menyelesaikan persamaan linear satu variabel adalah dengan cara substitusi.
Metode substitusi adalah mengganti variabel dengan bilangan yang sesuai sehingga
persamaan tersebut menjadi kalimat yang benar.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan y + 2 = 5, jika nilai y merupakan
variabel dan bilangan asli.

Pembahasan :
Kita ganti variabel y dengan nilai y = 3 (substitusi), ternyata persamaan y + 2= 5
menjadi kalimat terbuka yang benar. Sehingga himpunan penyelesaiannya dari y + 2 =
5 adalah {3}.

Adapun langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode substitusi adalah


sebagai berikut :
Kelompokkan suku yang sejenis.
Jika suku sejenis di beda ruas, pindahkan agar menjadi satu ruas. Jika pindah ruas
maka tanda berubah (positif (+) menjadi negatif (-) dan sebaliknya).
Cari variabel hingga = konstanta yang merupakan penyelesaian. Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 4x – 3 = 3x + 5. Jika nilai x variabel pada himpunan
bilangan bulat.

Pembahasan :
4x – 3 = 3x + 5
4x- 3 + 3 = 3x +5 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
4x = 3x + 8 (langkah 1 (kelompokkan suku sejenis))
4x – 3x = 8
x = 8 (himpunan penyelesaiannya adalah x = 8

B. Hubungan Alat Peraga dengan Pelajaran Matematika


Pada umumnya siswa SMP masih menyukai mainan. Oleh karena itu, perlu dibuat
alat peraga yang berupa mainan agar siswa lebih tertarik untuk belajar. Untuk
membantu siswa lebih memahami tentang operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat guru membantu siswa dengan media belajar yang lebih
konkrit, misalnya Cakebar.
Alat peraga ini digunakan untuk :
Sekolah : SMP

Kelas/semester : VII / 1

Pokok bahasan : Persamaan Linear Satu Variabel


Sub pokok bahasan : Mencari nilai x dan y
Penerapan alat peraga ini yaitu untuk menunjukkan bjawa menentukan Persamaan Linier Satu
Variabel dapat dijelaskan dengan mudah dengan Menggunakan CAKEBAR.
BAB III

METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan “kereta bilangan”
adalah sebagai berikut :

1. Alat :
a. Cutter
b. Pulpen
c. Spidol
d. Gunting
e. Penggaris

1. Bahan :
b. Paralon L (keni-pvc) 4 buah
c. Papan triplek ukuran 60 cm x 40 cm
d. Stik eskrim
e. Sterofom 1 buah
f. Karton 1 buah
g. Lem double tip 1 buah

f. Estimasi Dana
a. Triplek Rp. 15.000
b. Pipa bentuk L Rp. 8.000
c. Spidol Rp. 5.500
d. Sterofom Rp. 10.000
e. Karton Rp. 2.000
f. Double tip Rp. 4.500
g. Jumlah Rp. 45.000

h. Prosedur Pembuatan
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Potong triplek dengan ukuran 60 cm x 40 cm.
3. Siapkan streofom 1 buah dengan ukuran 60 cm x 40 cm.
4. Kemudian tempel kan streofom dengan triplek menggunakan double tip.
5. Gunting karton sesuai abjad atau huruf-huruf yang membentuk kalimat “CAKEBAR”
untuk memberi judul alat peraga dan untuk kalimat “variabel” serta “konstanta”, serta
potong karton dengan ukuran lebar 5 cm untuk di tempelkan di tepi-tepi streofom.
6. Tempelkan karton yang sudah digunting dengan double tip.
Tempelkan keni-pvc dengan double tip.

7. Masukkan stik es krim kedalam lubang keni-pvc sesuai dengan variabel dan
konstantanya.

i. Cara penggunaan alat


Untuk memudahkan siswa dalam belajar, penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan media belajar yaitu alat peraga. Dalam materi aljabar yaitu tentang
persamaan linier. Sehingga matematika tidak menjadi suatu hal yang abstrak lagi.
Materi persamaan linier ini akan dijelaskan mengunakan media belajar yaitu dengan
alat peraga catur keni aljabar (cakebar). Dengan cara sebagai berikut :

A).Tentukan penyelesaian dari 3x + 4 = 2x +6, penyelesaiannya dapat diilustrasikan oleh


gambar berikut:

Bisa dilihat disini ada beberapa bagian yaitu disini ada bagian untuk
mengoperasikan dari persamaan linier disini ada juga stik es krim

yang berguna untuk mewakili setiap angka-angka dari variabel dan konstanta. Kita
harus memisahkan variabel dan konstanta pada ruas yang berbeda, dengan menjadikan
ruas kiri hanya x dan ruas kanan hanya konstanta, yaitu dengan memasukkan stik pada
lubang kenik negatif.

Selanjut kita akan mencoba sebuah soal yaitu 3x+4 = 2x+6.


Caranya :
3x+4 pada corong bagian variabel untuk yang + kita beri stik 3 dan untuk yang
kontanta kita beri stik 4 = 2x+6 berarti kita beri 2 stik untuk yang variabel dan 6 stik
untuk yang konstanta .

Kita lihat untuk yang bagian variabel terlebih dahulu disini yang bagian kiri adalah 3x dan bagian
kanan adalah 2x. Jadi kita ambil variabel dengan angka yang paling kecil yaitu 2. Kita beri 2 stik
pada bagian minus untuk operasi penguranngan begitu pula dengan konstanta.

Selanjutnya kita lihat yang bagian konstanta, Untuk yang bagian kiri ada 4 stik jadi
kita beri 4 stik untuk yang bagian minus dan bagian kanan juga diberi 4 stik, meskipun
konstantanya yang bagian + itu 6 stik akan tetapi kita mengambil dengan nilai yang
terkecil yaitu 4.

Jadi, variabel dan konstantannya sudah berisi stik sesuai dengan angka pada soal :

Setelah itu kita operasikan, karena ini kita ambil 2 stik yang bagian variabelnya
baik yang positif maupun yang negatif, jadi variabel dibagian kiri kita ambil 2 stik
begitupula dengan bagian kanan.

Berlaku juga untuk yang konstanta kita ambil 4 stik untuk yang bagian kiri jadi
konstantanya habis dan disini varisabelnya masih ada dan yang bagian kanan
konstantanya kita ambil 4 stik.
Jadi, disini terlihat hasilnya bahwa soal 3x+4 = 2x+6 itu dapat diselesaikan
Dengan alat peraga catur keni aljabar (cakebar) dan

hasilnya adalah x = 2 , karena dibagian konstantannya masih ada 2 stik yang dibagian
kanan konstanta.
Sehingga diperoleh penyelesaian dari 3x + 4 = 2x +6 adalah x = 2.

B). Tentukan penyelesaian dari 3y + 8 = 2y + 3. Carilah nilai Y nya,


penyelesaiannya dapat diilustrasikan oleh gambar berikut:

Bisa dilihat disini terdapat 2 buah ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri. Pertama -tama
kita lihat soal yang berada di ruas kiri yaitu 3y + 8, setelah itu kita ambil stik es krim
sesuai dengan soal. Untuk variabelnya kita ambil 3 stik es krim kemudian kita letakkan
di paralon L (keni-pvc) yang hasilnya adalah x = 2 , karena dibagian konstantannya
masih ada 2 stik yang dibagian kanan konstanta.
Sehingga diperoleh penyelesaian dari 3x + 4 = 2x +6 adalah x = 2.
C). Tentukan penyelesaian dari 3y + 8 = 2y + 3. Carilah nilai Y nya,
penyelesaiannya dapat diilustrasikan oleh gambar berikut:

Bisa dilihat disini terdapat 2 buah ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri. Pertama
-tama kita lihat soal yang berada di ruas kiri yaitu 3y + 8, setelah itu kita ambil stik es
krim sesuai dengan soal. Untuk variabelnya kita ambil 3 stik es krim kemudian kita
letakkan di paralon L (keni-pvc) yang

bernilai positif dan konstanta nya kita ambil 8 stik es krim kemudian kita letakkan di
paralon L (keni-pvc) yang bernilai positif.
Setalah itu kita lihat soal yang berada di ruas kanan yaitu 2y + 3. Kemudian kita
ambil stik es krim, untuk variabelnya kita ambil 2 stik es krim dan kita letakan di
paralon L (keni-pvc) yang bernilai positif. Untuk konstanta nya kita ambil 3 stik es
krim kemudian kita letakkan di paralon L (keni-pvc) yang bersifat positif.

Setelah stik es krim yang kita letakkan di paralon L sudah sesuai dengan soal.
Maka langkah selanjutnya kita lihat di angka terkecil dari variabel yaitu 2, kemudian
untuk variabel kita ambil stik es krim sebanyak 2 buah dan kita letakkan di paralon L
yang bernilai negative yang berada di ruas kiri dan kanan.

Selanjutnya kita lihat nilai terkecil dari konstanta yaitu 3, kemudian untuk
konstanta kita ambil stik es krim sebanyak 3 buah dan kita letakkan di paralon L yang
bernilai negative yang berada diruas kiri dan kanan.

Jadi, variabel dan konstantannya sudah berisi stik sesuai dengan angka pada
soal : 3y + 8 = 2y + 3

Selanjutnya kita masuk pada langkah pengoprasian karena semua paralon sudah
terisi. Pertama-tama kita lihat bagian variabelnya, kemudian kita kurangi variabel yang
berada diruas kiri dan kanan dengan cara mengambil 2 stik es krim yang berada di
paralon L yang bernilai negative dan yang bernilai positif atau kita kurangi stik yg
berada diparalon yang bernilai positif dengan paralon bernilai negatife yaitu 3 -2 = 1
untuk di ruas kiri dan 2 – 2 = 0 diruas kanan.

Selanjutnya kita lihat konstanta, kemudian kita kurangi konstanta yang berada
diruas kiri dan ruas kanan dengan cara mengambil 3 stik es krim yang berada di
paralon L yang bernilai negatife dan bernilai positif atau kita kurangi stik yang berada
di paralon L yang bernilai positif dengan paralon yang bernilai negatife yaitu 8 – 3 = 5
diruas kiri dan 3 -3 = 0 diruas kanan.

Nah setelah kita lihat hasilnya ternyata terdapat stik eskrim yang berada di ruas
yang sama. “ jadi, bagaimana jika terdapat stik eskrim yang berada di ruas yang sama
?”.
Pertama-tama kita lihat konstanta nya terlebih dahulu. Terdapat 5 stik yang berada
di konstanta diruas sebelah kiri. Kemudian kita ambil 5 stik dan kita letakkan pada
bagian konstanta di paralon L yang bernilai negatife diruas sebelah kiri dan ruas
sebelah kanan.

Setelah itu kita kurangi konstanta yang berada diruas sebelah kiri dan
disebelah kanan dengan cara mengambil 5 stik pada bagian paralon yang bernilai
negatife dan postif atau dengan cara mengurangi stik yang berada diparalon yang
bernilai postif dengan paralon yang bernilai negatife yaitu 5 -5 = 0 diruas sebelah kiri
dan 0 – 5 = -5 di ruas sebelah kanan.

Jadi, disini terlihat hasilnya bahwa soal 3y + 8 = 2y + 3 itu dapat


diselesaikan Dengan alat peraga catur keni aljabar (cakebar) dan hasilnya adalah y = -5
, karena dibagian konstantannya masih ada -5 stik yang dibagian kanan konstanta.
Sehingga diperoleh penyelesaian dari 3y + 8 = 2y + 3 adalah y = -5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika


menjadi pemicu kesulitan siswa dalam operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Salah satu cara yang dapat digunakan guru adalah
dengan mengaitkan pembelajaran matematika di kelas dengan hal- hal yang
siswa ketahui. Sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang guru jelaskan.
Untuk membantu siswa lebih termotivasi ialah salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah menggunakan alat peraga agar konsep matematika bisa
dimengerti siswa, sehingga siswa mampu menyelesaikan soal-soal yang
diujikan yang berkaitan dengan operasi hitung bentuk aljabar.

B. Saran

Bagi guru-guru matematika, hendaknya dalam pembelajaran tidak


menggunakan pembelajaran konvensional. Tetapi menggunakan model
pembejaran yang sesuai dengan materi serta penggunaan media belajar. Hal ini
dilakukan agar siswa lebih mudah menerima penjelasan matematika sehingga
matematika tidak menjadi sesuatu yang abstrak. Serta siswa lebih termotivasi
untuk belajar matematika.

13

Anda mungkin juga menyukai