Anda di halaman 1dari 15

VARIABEL DAN EKSPERSI ALJABAR DI MI

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar Matematika”

Dosen Pengampu: Dr. Rora Rizky Wandini, M.Pd

Disusun Oleh:

Syahril Ramadan Nasution 0306321015

Romaito Siregar 0306231016

Putri Zaskia Tambunan 0306232119

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2024/2025
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami

ucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan hasil

makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah

ini.

Medan, 18 April 2024

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Variabel ........................................................................................... 3
B. Eksperesi Aljabar ............................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................11


Kesimpulan ............................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama (atau sederajat). Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12

tahun. Di Indonesia, setiap warga Negara berusia 7-15 tahun-tahun wajib mengikuti

pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah

pertama (atau sederajat) 3 tahun.

Pengajar atau guru ini memiliki peranan yang penting dalam proses

pembelajaran, bukan hanya sebagai penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai

fasilitator bagi peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan. Peranan guru

sangat menentukan efektivitas pembelajaran karena kedudukannya sebagai pemimpin

proses pembelajaran diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi atau dalam arti

sempit, guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah seseorang

yang tugasnya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas.Secara lebih

luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaranyang ikut

bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-

masing.

Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas

untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota

masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan

perkembangan akan didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang

1
dewasa. Pengetahuan dan pemahamannya tentang kompetensi guru akan mendasari

pola kegiatannya dalam menunaikan profesi sebagai guru. Kompetensi guru yang

dimaksud antara lain mengenai kompetensi-komptensi pribadi, kompetensi profesi dan

kompetensi kemasyarakatan.

Matematika merupakan ilmu yang telah dipelajari sejak lama dan harus

diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga universitas. Hal

ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia. Misalnya dalam kehidupan

sehari-hari menggunakan matematika yaitu hitungan, pengukuran, dan sebagainya.

Siswa dan sekolah terkait erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Guru

bertanggung jawab atas kegiatan belajar di kelas karena mereka memberikan

bimbingan langsung kepada siswa untuk membuat mereka lebih baik dalam mengelola

pembelajaran mereka. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan kondisi yang

memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa sehingga mereka

dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran di setiap kelas atau mata

pelajaran, termasuk matematika

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan variabel?

2. Apa yang dimaksud dengan eksperesi aljabar?

C. Tujuan Masalah

1. Memahami yang dimaksud dengan variabel

2. Memahami yang dimaksud dengan eksperesi aljabar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Variabel

1. Pengertian Variabel

Dalam aljabar, simbol (biasanya huruf) mewakili nilai numerik yang tidak

diketahui dalam persamaan atau ekspresi aljabar. Secara sederhana, variabel adalah

besaran yang dapat diubah dan tidak tetap. Variabel sangat penting karena merupakan

komponen utama aljabar.

Kita biasanya menggunakan “ x ” dan “ y ” untuk menyatakan bilangan bulat

yang tidak diketahui. Namun, hal ini tidak perlu, dan kita dapat menggunakan huruf

apa pun.

Dalam Matematika, variabel didefinisikan sebagai karakter alfabet yang

mewakili angka atau nilai numerik. Dalam persamaan aljabar, variabel digunakan untuk

menyatakan besaran yang tidak diketahui.

Variabel dapat berupa huruf apa saja dari a hingga z. Namun huruf 'a','b','c',

'x','y' dan 'z' sering digunakan sebagai variabel dalam persamaan.

Kemampuan untuk melakukan perhitungan aritmatika dengan variabel seolah-

olah merupakan bilangan sebenarnya memungkinkan kita menyelesaikan berbagai

masalah dalam satu perhitungan. Contoh yang baik adalah rumus kuadrat, yang

memungkinkan kita menyelesaikan persamaan kuadrat apa pun hanya dengan

3
mensubstitusi nilai numerik koefisien persamaan tersebut ke dalam variabel yang

mewakili persamaan tersebut.1

Konsep variabel sangat penting dalam matematika. Biasanya, suatu fungsi y =

f (x) melibatkan dua variabel, y dan x, yang masing-masing mewakili nilai dan argumen

fungsi tersebut. Istilah "variabel" berasal dari fakta bahwa ketika argumen (juga dikenal

sebagai "variabel fungsi") berubah, nilainya pun ikut berubah.

Dalam konteks variabel matematika, tidak melulu berarti perubahan seiring

waktu, melainkan bergantung pada konteks di mana variabel digunakan. Variabel dapat

berkonteks langsung pada ekspresi di mana variabel muncul, seperti dalam kasus

variabel perjumlahan atau variabel-variabel yang merancang argumen

suatu fungsi terdefinisi. Konteks variabel dapat juga lebih luas dari itu, misalnya ketika

variabel digunakan untuk merancang suatu nilai yang muncul dalam

sebuah hipotesis diskusi. Dalam beberapa kasus, justru tidak bervariasi sama sekali,

dan nama-nama alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan "variabel", di

antaranya: parameter merupakan nilai yang tetap (atau dibikin tetap) dalam pernyataan

soal yang sedang dikaji (meskipun nilainya dapat diketahui secara

tersurat), anu merupakan variabel yang diperkenalkan untuk mewakili suatu nilai

konstanta yang pada mulanya tidak diketahui, tetapi menjadi diketahui dengan

menyelesaikan (beberapa) persamaan untuknya, dan tak-tertentu merupakan lambang

yang tidak harus mewakili hal lain selain nilai abstrak yang dikandungnya. Dalam

semua kasus ini, istilah "variabel" sering kali masih digunakan, karena aturan untuk

manipulasi lambang-lambang ini sama saja.

1
Dewi, Tri Indah Kusuma, Rangkuman & Trik Matematika SMP Kelas 1, 2, 3, Cet. 2. Sidoarjo:
GentaSmart Publisher 2014, hlm 11-31

4
Variabel digunakan dalam kalimat terbuka. Misalnya, dalam rumus x + 1 =

5, x adalah variabel yang mewakili bilangan "anu". Variabel sering kali dinyatakan

dalam abjad Yunani atau Romawi dan dapat digunakan dengan lambang khusus

lainnya.

Di dalam matematika, variabel bersifat penting, karena variabel membolehkan

hubungan kuantitatif dinyatakan menurut cara yang umum. Jika kita dipaksa

menggunakan nilai yang sebenarnya, maka hubungan tersebut hanya akan berlaku

dalam himpunan situasi yang lebih sempit.

Misalnya:

Menyatakan definisi matematika untuk menentukan suatu bilangan yang besarnya dua

kali lipat dari SEMBARANG bilangan berhingga lainnya:

2(x) = x + x atau x * 2

Kini, hal-hal yang perlu kita lakukan untuk menentukan kelipatan dua dari suatu

bilangan adalah mengganti x dengan sembarang bilangan yang kita kehendaki.

• 2(1) = 1 + 1 = 2 atau 1 * 2

• 2(3) = 3 + 3 = 6 atau 3 * 2

• 2(55) = 55 + 55 = 110 atau 55 * 2

Jadi, dalam contoh ini, variabel x adalah "pengganti" untuk setiap bilangan.

Satu hal yang penting yang kita asumsikan adalah bahwa nilai x tidak berubah,

meskipun kita tidak tahu bilangan apakah x itu. Tetapi dalam beberapa algoritma, jelas,

akan mengubah x, dan terdapat beraneka cara untuk melambangkannya jika kita

maksudkan sebagai nilai-lama, nilai-baru (dan seterusnya), pada umumnya tidak

diketahui, tetapi mungkin (misalnya) bilangan yang lebih kecil daripada yang lain. Di

5
dalam matematika, variabel atau peubah adalah nilai yang dapat berubah dalam suatu

cakupan soal atau himpunan operasi yang diberikan.

Contoh

Mari kita ambil contoh ekspresi aljabar 2x + 6. Di sini, x adalah variabel dan

dapat mengambil nilai apa pun. Jika x = 1, nilai ekspresi aljabar ini adalah 2(1) + 6

yaitu 8 dan jika x = 2, nilai ekspresi aljabar berubah menjadi 10. Oleh karena itu, kita

dapat mengatakan bahwa nilai ekspresi aljabar berubah seiring dengan perubahan x.

2. Jenis Variabel

Ada dua jenis variabel: Variabel Dependen dan Variabel Independen.

a) Variabel dependen

Variabel terikat adalah suatu variabel yang nilainya ditentukan oleh

besarnya jumlah yang diambil oleh variabel lain.

Misalnya, dalam persamaan y = 2x + 3, x dapat mengambil nilai apa pun, seperti

1, 2, 3. Namun, nilai y bergantung pada nilai x. Jadi, jika x = 1 maka y menjadi

5, jika x = 2 maka y menjadi 7, dan seterusnya. Oleh karena itu, y disebut

variabel terikat dan x disebut variabel bebas.

b) Variabel independen

Variabel bebas dalam persamaan aljabar adalah variabel yang nilainya

tidak terpengaruh oleh perubahan. Jika suatu persamaan aljabar mempunyai dua

variabel, x, dan y, dan setiap nilai x berhubungan dengan nilai y lainnya, maka

x adalah variabel bebas, dan y adalah variabel terikat.

6
Misalnya, dalam persamaan y = 2x, x dapat bernilai berapa pun. Oleh karena

itu, ini adalah variabel independen dalam persamaan.2

B. Ekspresi Aljabar

1. Pengertian Ekspresi Aljabar

Ekspresi aljabar adalah gagasan untuk menyatakan angka menggunakan huruf

atau abjad tanpa menentukan nilai sebenarnya. Dasar-dasar aljabar mengajarkan kita

bagaimana menyatakan suatu nilai yang tidak diketahui dengan menggunakan huruf-

huruf seperti x, y, z,. Huruf-huruf ini di sini disebut sebagai variabel. Ekspresi aljabar

dapat berupa kombinasi variabel dan konstanta. Nilai apa pun yang ditempatkan

sebelum dan dikalikan dengan suatu variabel adalah koefisien.

Ekspresi aljabar dalam matematika adalah ekspresi yang terdiri dari variabel

dan konstanta, serta operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, dan lain lain). Ekspresi

terdiri dari istilah.

Contoh

3x + 4y – 7, 4x – 10, dst.

Ekspresi ini direpresentasikan dengan bantuan variabel, konstanta, dan

koefisien yang tidak diketahui. Kombinasi ketiganya (sebagai istilah) dikatakan sebagai

ekspresi. Perlu dicatat bahwa, tidak seperti persamaan aljabar , ekspresi aljabar tidak

memiliki sisi atau tanda sama dengan. Beberapa contohnya antara lain

3x + 2 tahun – 5

2
Lumbantoruan, Jitu Halomoan, Buku Materi Pembelajaran Matematika Dasar: Modul 2 Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel. Jakarta: Univeristas Kristen Indonesia 2017, hlm 44-59

7
x – 20

2x 2 − 3xy + 5

2. Jenis ekspresi Aljabar

Ada 4 jenis utama ekspresi aljabar yang meliputi:

• Ekspresi Monomial

• Ekspresi Binomial

• Ekspresi Polinomial

a) Ekspresi Monomial

Ekspresi aljabar yang hanya memiliki satu suku disebut monomial.

Contoh ekspresi monomial meliputi 3x 4 , 3xy, 3x, 8y, dan seterusnya.

b) Ekspresi Binomial

Ekspresi binomial adalah ekspresi aljabar yang mempunyai dua suku yang berbeda.

Contoh binomial antara lain 5xy + 8, xyz + x 3 , dan seterusnya.

c) Ekspresi Polinomial

Secara umum, ekspresi dengan lebih dari satu suku dengan eksponen integral

non-negatif suatu variabel dikenal sebagai polinomial .

Contoh ekspresi polinomial adalah ax + by + c a, x 3 + 2x + 3, dan seterusnya.3

3. Rumus

3
James, Robert Clarke; James, Glenn (1992). Mathematics dictionary. hlm. 8.

8
Rumus aljabar umum yang kami gunakan untuk menyelesaikan ekspresi atau

persamaan adalah:

• (a + b) 2 = a 2 + 2ab + b 2

• (a – b) 2 = a 2 – 2ab + b 2

• a 2 – b 2 = (a – b) (a + b)

• (a + b) 3 = a 3 + b 3 + 3ab (a + b)

• (a – b) 3 = a 3 – b 3 – 3ab (a – b)

• a 3 – b 3 = (a – b) (a 2 + ab + b 2 )

• a 3 + b 3 = (a + b) (sebuah 2 – ab + b 2 )

4. Menyelesaikan Masalah pada Ekspresi Aljabar

Contoh: Sederhanakan ekspresi yang diberikan dengan menggabungkan suku-

suku sejenis dan tuliskan jenis ekspresi Aljabar.4

(i) 3xy 3 + 9x 2 tahun 3 + 5 tahun 3 x

(ii) 7ab 2 c 2 + 2a 3 b 2 − 3abc – 5ab 2 c 2 – 2b 2 a 3 + 2ab

(iii) 50x 3 – 20x + 8x + 21x 3 – 3x + 15x – 41x 3

Larutan:

Membuat tabel untuk menemukan solusinya:

4
BUKU MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR Disusun Oleh : Jitu Halomoan
Lumbantoruan , S.Pd ., M.Pd Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia. (2019), hlm 65

9
Jenis
S.tidak Ketentuan Penyederhanaan
Ekspresi

1 3xy 3 + 9x 2 tahun 3 + 5 tahun 3 x 8xy 3 + 9x 2 tahun 3 Binomium

7ab 2 c 2 + 2a 3 b 2 − 3abc – 5ab 2 c 2 – 2ab 2 c 2 − 3abc +


2 Trinomial
2b 2 a 3 + 2ab 2ab

3 50x 3 – 20x + 8x + 21x 3 – 3x + 15x – 41x 3 30x³ Monomial

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yangsangat penting

karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan

memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki

untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini

aspek-aspek kemampuan matematika yang penting seperti penerapan aturan pada masalah

tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain lain dapat

dikembangkan secara lebih baik.sama disebutkan pada bagian terdahulu bahwa cara penalaran

dengan deduktif di antaranya dapat dilakukan secara aturan inferensi, bukti langsung, bukti

tidak langsung, dan induksi matematika.

Belajar matematika dengan cara memahami bukti tidaklah mudah. Diperlukan waktu

untuk memahami matematika sebagai bahasa logika. Juga dibutuhkan pengetahuan matematika

yang luas untuk belajar membuktikan fakta-fakta yang lebih rumit. Di dalam bukti termuat

nilai-nilai strategi yang dapatmelatih kita berpikir secara logis. Keindahan matematika juga

banyak terdapat pada harmonisasi penalaran-penalaran dalam bukti.Dengan memahami bukti

kitadapat mengikuti alur berpikir para ahli yang pertama kali memasang, yang berdampak pada

kekaguman terhadap para penemu matematika dan pada akhirnya menyenangi matematika itu

sendiri. Berlatih memahami bukti merupakan modal utama untuk dapat melakukan penelitian

matematika

11
DAFTAR PUSTAKA

BUKU MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR Disusun Oleh : Jitu Halomoan

Lumbantoruan , S.Pd ., M.Pd Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia. (2019).

Dewi, Tri Indah Kusuma. (2014). Rangkuman & Trik Matematika SMP Kelas 1, 2, 3. Cet. 2.

Sidoarjo: GentaSmart Publisher.

James, Robert Clarke; James, Glenn (1992). Mathematics dictionary

Lumbantoruan, Jitu Halomoan. (2017). Buku Materi Pembelajaran Matematika Dasar: Modul

2 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jakarta: Univeristas Kristen Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai