Disusun Oleh :
Anjelia Ramadhani (0305193182)
Aulia Hanifah Ahmad (0305192079)
Ario Wirawan (0305192098)
Rini Angraini (0305192095)
Salsabila Karina Manik (0305192082)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pernyataan Berkuantor............................................................................3
B. Pernyataan Majemuk Bersusun...............................................................5
C. Ingkaran...................................................................................................8
D. Penarikan Kesimpulan.............................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pernyataan berkuantor?
2. Bagaimana cara membuat penarikan kesimpulan?
3. Apa pengertian dari pernyataan majemuk?
1
C. Tujuan Masalah
1. mengetahui pengertian pernyataan berkuantor
2. mengetahui cara membuat penarikan kesimpulan
3. mengetahui pengertian dari pernyataan pernyataan majemuk
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang melibatkan beberapa atau
semua anggota semesta pembicaraan yang mewakili suatu kondisi.
1
Siti Nurma Nugraha dan Sulaiman, Buku Jagoan MatematikaSMA\MA, (Depok : Pustaka
Makmur). hal. 263.
2
E. Prayitno, Logika Matematika, (Yogyakarta : PPPG Matematika, 1995). hal.70.
3
yang dapat dikategorikan sebagai artis namun ia tidak termasuk pada kriteria
cantik. Contoh yang menunjukkan salahnya suatu pernyataan berkuantor
universal ini disebut dengan counterexample atau contoh sangkalan
sebagaimana dinyatakan Clemens, O’daffer, dan Cooney (1984: 49) berikut:
“A counterexample is a single example that shows a generalization to be false
”.
2. Diketahui kalimat terbuka p(x) 2x-1=3 dan x adalah bilangan N. Tentukan
kuantor universal dan tentukan nilai kebenarannya.
Jawab :
Kuantor universal = p(x) adalah (Ɐx ∈ N) 2x-1=3 dan dibaca: “Untuk setiap
bialangan real x berlaku untuk 2x-1=3”. Pernyataan ini bernilai salah, karena
jika x-nya di ganti dengan bilangan asli 3 misalnya akan didapat pernyataan
6−1=3 yang bernilai salah.3
3
Ibid, hal.71.
4
Siti Nurma Nugraha dan Sulaiman, Buku Jagoan MatematikaSMA\MA, (Depok : Pustaka
Makmur).hal.263.
4
2. Apabila ∃ x ∈ Z, n+6<4, dengan Z= himpunan bilangan asli adalah
pernyataan salah, karena; {n|n+6<4}={1,2}.5
salah
kondisi
Pernyat Pernya
aan 1 taan 2
Pernyataan majemuk adalah gabungan dari dua atau lebih pernyataan manjadi
pernyataan baru atau mengandung arti yang baru dan memiliki kata penghubung.
Kata penghubung yang digunakan adalah “dan”, “atau”, “jika...maka...” dan “jika
dan hanya jika”. Lambang kata-kata penghubung tersebut dapat dilihat pada daftar
sebagai berikut :
5
Primagama, Modul : Smart Book, (Jakarta : Pt. Prima edukasi bimbingan belajar, 2017). hal. 1-2.
6
Mara Samin dan Eka Khairani, Pengantar Dasar Matematika, (Medan : UINSU, 2019).hal.31-
32.
5
Kata Penghubung Lambang
Dan ^
atau ˅
jika-maka ¿>¿
jika dan hanya jika ¿>¿
p q r p˄q (p˄q) ˅ r.
B B B B B
B B S B B
B S B S B
B S S S S
S B B S B
S B S S S
S S B S B
S S S S S
1. Tabel Tautologi
P Q p ⇒q (p ⇒q) ∧ p
(p ⇒q) ∧ p)⇒q
B S B B B
7
Siti Nurma Nugraha dan Sulaiman, Buku Jagoan MatematikaSMA\MA, (Depok : Pustaka
Makmur). hal. 264.
6
B S S S B
S B B S B
S B B S B
2. Tabel Kontradiksi
P Q p∨q ~(p ∨ q)
~(p ∨ q)∧ p
B S B S S
B S B S S
S B B S S
S B S B S
3. Bentuk Ekuivalen
Pernyataan majemuk juga dapat dikatakan ekuivalen (≡) jika untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu
mempunyai nilai kebenaran yang sama. Berikut adalah tabel kebenaran dari
bentuk ekuivalen :
Tabel ~p ∨ q ≡ p ⇒q
P Q ~p ~p ∨ q p ⇒q
B S S B B
B S S S S
S B B B B
8
Estien Yazid, Rumus-Rumus Esensial Matematika SMA\MA, (Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET,2011).hal.38.
7
S B B B B
Sama
1. p ⇒q ≡ ~q ⇒ ~p ≡ ~p ∨ q ≡ ~(p ∧ ~q)
2. ~(p ⇒q) ≡ p ∧ ~q
3. p⇔q ≡ (p ⇒q) ∧ (q ⇒p) ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ q)
4. ~ (p⇔q) ≡(p ∧ ~q) ∨(q ∧ ~p) ≡ p⇔~q≡ ~p⇔q.9
C. Ingkaran
Ingkaran atau negasi suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai
salah apabila pernyataan semula bernilai benar, dan bernilai benar apabila
pernyataan semua bernilai salah. Negasi dilambangkan dengan tanda “ .10
Tabel negasi :
A a ( a)
B S B
S B S
Contoh :
9
Ibid, hal.39.
10
Mara Samin dan Eka Khairani, Pengantar Dasar Matematika, (Medan : UINSU, 2019).hal.32.
8
p : Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan benar)
p: Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai salah).11
D. Penarikan Kesimpulan
Salah satu tujuan yang penting dari logika matematika adalah untuk
memperoleh pengetahuan guna menguji argumentasi atau penarikan kesimpulan.
Dalam hal ini, argumentasi merupakan suatu penegasan bahwa dari beberapa
pernyataan benar yang diketahui (premis) melalui langkah-langkah logis dapat
diturunkan suatu pernyataan yang benar yang disebut kesimpulan atau konklusi.
Berikut akan kita pelajari beberapa metode penarikan kesimpulan seperti modus
ponens, modus tollens, dan silogisme.12
1. Modus Ponens
Modus ponens merupakan suatu argumentasi yang sah dengan penarikan
kesimpulan didasarkan olehpremis-premis berbentuk p ⟹ q dan p yang
menghasilkan konklusi q.
Secara umum, Premis 1 : p ⟹ q
Premis 2 : p
Konklusi : ∴ q
[( p ⟹ q)∧ p ]⟹ q
11
Lia Yuliawati, Logika Matematika, ( Bogor : Percetakan IPB, 2020).hal.12.
12
Marsudi, Logika dan Teori Himpunan. (Malang : UB Press, 2010).hal.8-9.
9
Dari tabel di atas terlihat bahwa [( p ⟹ q)∧ p ]⟹ q merupakan suatu
tautologi. Dengan demikian modus ponens merupakan argumentasi yang sah.
Contoh :
p⟹ q
p
∴ q
Jawab : sesuai dengan kaidah modus ponens sehingga merupakan
penarikan kesimpulan yang sah.
2. Modus Tollens
Pada modus tollens penarikan kesimpulan didasarkan pada premis-premis
p ⟹ q dan −q yang menghasilkan – p.13
Secara umum,
Premis 1 : p ⟹ q
Premis 2 : −q
Konklusi : ∴− p
[ ( p ⟹q ) ∧−q ] ⟹− p
p q −q −p p⟹q ( p ⟹ q ) ∧−q [ ( p ⟹q ) ∧ p ] ⟹− p
B B S S B B B
B S S B S S B
S B B S B S B
S S B B B S B
13
Ibid, hal.9.
10
Dari tabel di atas terlihat bahwa [ ( p ⟹q ) ∧−q ] ⟹− p merupakan suatu
tautologi. Dengan demikian modus tollens merupakan argumentasi yang sah.
3. Silogisme
Silogisme merupakan metode penarikan kesimpulan yang didasarkan pada
premis-premis berbentuk p ⟹ q dan q ⟹ r yang menghasilkan konklusi p ⟹r.
[ ( p ⟹q ) ∧(q ⟹r )] ⟹(p ⟹ r )
p q r p ⟹ q q ⟹ r p ⟹r ( p ⟹ q ) ∧( p[ (⟹
p ⟹q
r ) ) ∧(q ⟹r ) ] ⟹(p ⟹ r )
B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B S B
B S S S S S S B
S B B B B B B B
S B S B B B S B
14
Ibid, hal.10.
11
S S B B B B B B
S S S B B B B B
p q
Premis 2 : Ibu ulang tahun
P
A. Kesimpulan
Pernyataan merupakan kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi
dengan pernyataan keduanya (benar-salah). Negasi atau ingkaran merupakan
pernyataan yang isinya mengingkari suatu pernyataan atau berisi kalimat
sangkalan.
Pernyataan majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang
dihubungkan dengan kata hubung. Pernyataan majemuk terbagi atas empat, yaitu :
1. Konjungsi
2. Disjungsi
15
Marwanto, Matematika 1 SMA Kelas X, (Jakarta : Yudisthira, 2009). Hal.131-132.
16
Ibid, hal.132.
12
3. Implikasi
4. Bimpilkasi
Pernyataan majemuk bersusun adalah pernyataan yang disusun lebih dari 2
pernyataan yang berbeda, misalnya p,q,r dan ingkarannya atau p,q.r,s dan
ingkarannya.
B. Saran
Kami berharap para pembaca setelah membaca makalah ini dapat lebih
memahami materi logika matematika dan dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata. Kami juga berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran jika menemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
13
Yazid, Estien, (2011), Rumus-Rumus Esensial Matematika SMA\MA,
Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
Yuliawati, Lia, (2020), Logika Matematika, Bogor : Percetakan IPB.
14