Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HIMPUNAN DAN LOGIKA

KUANTOR DAN PENARIKAN KESIMPULAN

Dosen Pengampu : ADE IRMA, S.Pd., M.Pd

KELAS : PMT 1A
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK :

1. ARMELIA SURYAPUTRI (12210520976)


2. DEFI TRIANI (12210522876)
3. NURALIA (12210521503)
4. RAKHSANDA MAHASTI (12210521010)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, pemilik keutamaan dan kenikmatan. Semoga shalawat dan
salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para penerusnya.

Alhamdulillahirabbila’lamin penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


taufik darinya lah penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “KUANTOR
DAN PENARIKAN KESIMPULAN” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam penulis
kirimkan untuk junjungan alam Nabi kita Muhammad SAW dengan ucapan
Allahummasholli’alasayyidina Muhammad wa’alasayyidina Muhammad.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah himpunan dan logika. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang logika dalam kehidupan sehari-hari bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

A. Pernyataan Berkuantor................................................................................. 2

B. Ingkaran Pernyataan Berkuantor................................................................. 3

C. Penarikan Kesimpulan................................................................................. 3

D. Contoh-Contoh Pernyataan Kuantor............................................................ 7

E. Contoh-Contoh Penarikan Kesimpulan........................................................ 8

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9

A. Kesimpulan.................................................................................................. 9

B. Saran............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika,
penalaran dan argumentasi sangat sering digunakan dalam kehidupan
nyata sehari-hari, didalam mata pelajaran matematika maupun mata
pelajaran lainnya. Dalam arti luas, logika adalah suatu cabang ilmu yang
mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang shahih dan yang tidak
shahih. Karenanya logika sangat berguna bagi mahasiswa, disamping
dapat meningkatkan daya nalar atau proses berfikir yang terjadi di saat
menurunkan dan menarik kesimpulan dari pernyataan yang diketahui
benar atau dianggap benar, namun dapat diaplikasikan di dalam kehidupan
nyata mereka sehari-hari. Tujuan pembelajaran logika matematika pada
dasarnya adalah agar para mahasiswa dapat menggunakan aturan-aturan
dasar logika matematika untuk penarikan kesimpulan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud pernyataan berkuantor?
2. Bagaimana ingkaran dari pernyataan berkuantor?
3. Bagaimana penarikan kesimpulan dari suatu pernyataan?
4. Bagaimana contoh kalimat pernyataan berkuantor?
5. Bagaimana contoh kalimat penarikan kesimpulan?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui maksud dari pernyataan berkuantor
2. Untuk mengetahui ingkaran dari pernyataan berkuantor
3. Untuk mengetahui bagaimana penarikan kesimpulan suatu
pernyatan
4. Agar lebih memahami contoh pernyataan berkuantor
5. Agar lebih memahami contoh dari penarikan kesimpulan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERNYATAAN BERKUANTOR

Pernyataan berkuantor merupakan salah satu cara mengubah


kalimat terbuka menjadi kalimat tertutup/pernyataan, sehingga nilai
kebenarannya dapat ditentukan. Terdapat dua jenis pernyataan berkuantor,
yaitu kuantor universal (umum) dan kuantor eksistensial (khusus).

1. Kuantor Universal (Umum)


Kuantor universal dilambangkan dengan " ∀ ", dibaca "untuk semua" Jadi,
suatu pernyataan disebut berkuantor universal apabila pernyataan itu
mengandung kata "semua" atau "setiap".
Jika p ( x ) adalah suatu kalimat terbuka maka ( ∀ x ) ∙ p (x) dibaca: untuk
semua x berlakulah p ( x ) . Sedangkan ( ∀ x ∈ R ) ∙ p (x) dibaca: untuk semua x
anggota himpunan bilangan real berlakulah p ( x ) .
Contoh:
a. ( ∀ x ∈ R ) ∙ x 2 ≥ 0 .................................................................(bernilai
benar)
b. ∀ x ∈ R ) ∙ x+ 3≥ 0 .............................................................(bernilai
(
salah)1

2. Kuantor Eksistensial (Khusus)


Kuantor eksistensial dilambangkan dengan "∃", dibaca beberapa atau ada
(sekurang-kurangnya satu).
Jadi, suatu pernyataan disebut berkuantor eksistensial apabila pernyataan
itu mengandung kata "beberapa" atau "ada" atau "terdapat".
Jika p(x ) adalah suatu kalimat terbuka maka ( ∃ x ) ∙ p(x ) dibaca: beberapa
x berlakulah p(x ).
Contoh:
a. ( ∃ x ϵ R ) ∙ x2 ≥ 0..............................................................(bernilai salah)
b. ( ∃ x ϵ R ) ∙ x+3< 0...........................................................(bernilai benar)

1
Sutrisno, Matematika 1, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 147

2
3

B. INGKARAN PERNYATAAN BERKUANTOR

Pernyataan berkuantor, seperti halnya pernyataan tunggal atau


majemuk, dapat diingkarkan atau dinegasikan. Sebagaimana telah kita
ketahui bahwa pernyataan berkuator terdiri dari pernyataan berkuantor
universal dan eksistensial, maka ingkaran/negasi dari pernyataan
berkuantor juga terdiri dari dua ingkaran pernyataan berkuantor, yaitu
ingkaran kuantor universal dan eksistensial.

1. Ingkaran Kuantor Universal


Jika kita memiliki pernyataan berkuantor universal ( ∀ x ϵ R ) ∙ x 2+ 4 >0,
maka akan didapat ingkaran/negasi berupa ( ∃ x ϵ R ) ∙ x2 + 4 ≤ 0, dan jika ada
pernyataan berkuantor ( ∀ x ϵ R ) ∙ x +2=6 , maka kita akan memperoleh
ingkaran berupa ( ∃ x ϵ R ) ∙ x+2 ≠ 6.
Dalam bentuk umum, ingkaran-ingkaran dari pernyataan berkuantor
universal yang diilustrasikan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut.

( ∀ x )∙ p (x)≡(∃ x)∙ p( x )

Dibaca: ingkaran untuk semua x yang berlaku p( x ) adalah ada x yang bukan
p(x ).
Jadi, ingkaran dari pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan
berkuantor eksistensial.

2. Ingkaran Kuantor Eksistensial


Jika kita memiliki pernyataan berkuantor eksistensial ( ∃ x ϵ B ) ∙ x + 4=2,
maka akan didapat ingkaran/negasi berupa ( ∀ x ϵ B ) ∙ x+4 ≠ 2, dan jika ada
pernyataan berkuantor( ∃ x ϵ R ) ∙ x2 −9<0 , maka kita akan memperoleh
ingkaran berupa ( ∀ x ϵ R ) ∙ x 2−9 ≥ 0.
Dalam bentuk umum, ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial
dapat dirumuskan sebagai berikut.2

(∃ x ) . p ( x )≡ (∀ x ) . p ( x )

Dibaca ingkaran beberapa x berlaku p(x ) adalah semua x bukan p( x ).


Jadi, ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah pernyataan
berkuantor universal.3

2
Ibid., h. 148
3
Ibid., h. 149
4

C. PENARIKAN KESIMPULAN
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu tujuan kita
mem-pelajari logika matematika adalah supaya kita dapat menarik suatu
kesimpulan dengan benar. Pada hakikatnya, kesimpulan adalah suatu pernyataan
baru atau suatu penegasan dari pernyataan-pernyataan sebelumnya (disebut
premis) yang berhubungan secara selaras. Penarikan kesimpulan yang mempunyai
nilai benar dikatakan berlaku atau sah, jika semua premisnya benar maka
konklusinya juga benar.4
Berikut ini akan kita pelajari tiga macam aturan dasar penarikan kesimpulan
yaitu modus ponens, mochis tollens, dan silogisme.
1. Modus Ponens
Aturan dasar penarikan kesimpulan yang disebut Modus Ponens
menyatakan bahwa:
Jika p →q benar dan p benar maka pernyataan q bernilai benar.

Modus Ponens juga dapat dinyatakan sebagai berikut.


Premis (1) : p →q
Premis (2) : p
_________________
Kesimpulan : q
(Konklusi)

Untuk menguji sah tidaknya penarikan kesimpulan berdasarkan Modus


Ponens, dapat digunakan tabel kebenaran implikasi pada Tabel 5.4.

p q p→q
B B B
B S S
S B S
S S B

Pada baris pertama, tampak bahwa:

a. p →q benar dan p benar, kesimpulan q juga benar.


Jadi, Modus Ponens merupakan argumentasi yang sah, sebab premis-
premisnya benar dan konklusinya juga benar.5
b. Dapat juga untuk membuktikan bahwa Modus Ponens merupakan
argumentasi yang sah, ditunjukkan pernyataan [ ( p →q ) ∧ p ] → q

4
Ibid., h. 149
5
Ibid., h. 150
5

c. merupakan suatu tautologi (selalu bernilai benar). Hal ini dapat dilihat
pada tabel kebenaran berikut.6
Tabel kebenaran Modus Ponens

p q p→q (p → q ) ˄ p [(p → q) ˄ p] → q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B

Terbukti bahwa ¿ merupakan tautologi (perhatikan kolom terakhir)

Jadi, argumen

p →q
p
_______
∴q

merupakan argumentasi yang sah.

Contoh:

Premis (1) : Jika ibu pergi maka adik sedih.


Promis (2) : Ibu pergi
______________________________________
Kesimpulan : Adik sedih

2. Aturan Tollens
Aturan dasar penarikan kesimpulan yang disebut Modus Tollens
menyatakan bahwa:

Jika p →q benar dan q benar maka pernyataan p bernilai benar.

Modus Tollens dapat disajikan dengan:

Premis (1) : p →q
Premis (2) : q
________________
Konklusi : ~p
Untuk membuktikan bahwa Modus Tollens merupakan
argumentasi yang sah. kita tunjukkan bahwa pemyataan

6
Ibid., h. 150
6

[ ( p →q ) ∧ q ] →
p merupakan sebuah tautologi dengan menggunakan
Tabel 5.12 sebagai berikut

Tabel kebenaran Modus Tollens

p q ~p ~q p→q (p → q) ˄ ~q [(p → q) ˄ ~q] → ~p


B B S S B S B
B S S B S S B
S B B S B S B
S S B B B B B

Terbukti bahwa: [ ( p →q ) ∧ q ] → p merupakan suatu tautologi (perhatikan


kolom terakhir).7
Jadi, argumen:
p →q
q
_____
∴ p

merupakan argumentasi yang sah.

Contoh:

Premis (1) : Jika hari hujan maka pejalan kaki berpayung.


Premis (2) : Pejalan kaki tidak berpayung.
_______________________________________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan.

3. Silogisme
Aturan dasar penarikan kesimpian yang disebut silogisme menyatakan
bahwa:

Jika p →q dan q → r keduanya benar maka p →r juga benar.

Silogisme dapat disajikan dengan:

Premis (1) : p →q
Premis (2) : q → r
________________
Konklusi : p →r
7
Ibid., h. 151
7

Bukti bahwa penarikan kesimpulan dengan silogisme merupakan


argumentasi yang sah, kita tunjukkan bahwa pernyataan
[ ( p → q ) ∧ ( q → r ) ]→( p →r ) merupakan suatu tautologi, diperlihatkan pada Tabel
5.13 berikut.

Tabel kebenaran silogisme

p q r p→q q→r p→r (p → q) ˄ (q → r) [(p → q) ˄ (q → r)]


→ (p → r)
B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B S B
B S S S B S S B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B B B B B B
S S S B B B B B

Bukti:
Terbukti bahwa [ ( p → q ) ∧ ( q → r ) ]→( p →r ) merupakan suatu tautologi. (Amati
kolom terakhir!)8
Jadi, argumen:
p →q
q→r
_______
∴ p→r

merupakan argumentasi yang sah.

D. CONTOH KALIMAT BERKUANTOR


Contoh ingkaran pernyataan berkuantor universal
p: Semua kucing memiliki penglihatan yang baik di malam hari
~p: Beberapa kucing tidak memiliki penglihatan yang baik di malam hari

Contoh ingkaran pernyataan berkuantor eksistensial


q: Beberapa siswa mendapatkan nilai matematika yang sempurna pada
ujian akhir kali ini.

8
Ibid., h. 152
8

~q: Semua siswa tidak mendapatkan nilai matematika yang sempurna


pada ujian akhir kali ini.

E. CONTOH KALIMAT PENARIKAN KESIMPULAN


a. Modus Ponens
Premis 1: Jika hujan lebat maka terjadi banjir
Premis 2: Hari ini hujan lebat

⸫ Terjadi banjir

b. Modus Tolens
Premis 1: Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan
Premis 2: Saya tidak memakai jas hujan

⸫ Hari ini tidak hujan

c. Silogisme
Premis 1: Jika hari ini hujan maka jalanan basah
Premis 2: Jika jalanan basah maka saya tidak berangkat kuliah

⸫ Jika hari hujan maka saya tidak berangkat kuliah


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulannya:
1. Pernyataan berkuantor merupakan salah satu cara mengubah kalimat
terbuka menjadi kalimat tertutup/pernyataan, sehingga nilai kebenarannya
dapat ditentukan. Terdapat dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu kuantor
universal (umum) dan kuantor eksistensial (khusus).
2. Pernyataan berkuantor, seperti halnya pernyataan tunggal atau majemuk,
dapat diingkarkan atau dinegasikan. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa
pernyataan berkuator terdiri dari pernyataan berkuantor universal dan
eksistensial, maka ingkaran/negasi dari pernyataan berkuantor juga terdiri
dari dua ingkaran pernyataan berkuantor, yaitu ingkaran kuantor universal
dan eksistensial.
3. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu tujuan kita
mem-pelajari logika matematika adalah supaya kita dapat menarik suatu
kesimpulan dengan benar. Pada hakikatnya, kesimpulan adalah suatu
pernyataan baru atau suatu penegasan dari pernyataan-pernyataan
sebelumnya (disebut premis) yang berhubungan secara selaras. Penarikan
kesimpulan yang mempunyai nilai benar dikatakan berlaku atau sah, jika
semua premisnya benar maka konklusinya juga benar. Ada 3 jenis
penarikan kesimpulan diantaranya: Modus ponens, modus tolens, dan
silogisme.

B. SARAN
Demikianlah penyusunan makalah ini, sebagai catatan penutup
bahwa pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan
pada karya tulis ini. Oleh karena itu, pemakalah berharap agar ada kritik
dan saran atau masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan
makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Matematika 1, PT Bumi Aksara, 2005, Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai