LOGIKA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Terapan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang berkuasa
atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jugalah maka
Makalah Tugas Rutin 1 mata kuliah Matematika Terapan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas Makalah Tugas Rutin 1 ini tidak
terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.
Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
Latar belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan Masalah 4
PEMBAHASAN 5
Proposisi 5
Mengkombinasikan Proposisi 6
Disjungsi Eksklusif 7
Hukum-hukum Logika Proposisi 7
Proposisi Bersyarat (Implikasi) 8
Varian Proposisi Bersyarat 9
Bikondisional (Bi-implikasi) 10
Inferensi 11
Argumen 11
Aksioma, Teorema, Lemma, dan Colollary. 13
PENUTUP 15
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Logika merupakan cara berpikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi
dan bukan dengan perasaan atau pengalaman. Logika sangat penting untuk dipelajari, sehingga
kami melakukan pembahasan mengenai logika dan bagian-bagiannya.
2. Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun beberapa permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula beberapa permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, sehingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Proposisi
1.1 Proposisi
Proposisis adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi dapat
sekaligus keduanya. Kebenarannya atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai
kebenarannya(true value).
Contoh 1.1
(c) x + 3 =8
(d) x > 3
Bukan proposisi. Kalimat a adalah tanya,sedang kalimat b adalah kalimat perintah ,kedua nya
tidak mempunyai nilai kebenaran. Dari Contoh 1.1 kita dapat menyimpulkan bahwa proposisi
selalu dinyatakan sebagai kalimat berita,bukan sebagai kalimat tanya maupun kalimat perintah.
Kalimat c dan d bukan proposisi karena kedua kaliamat tersebut tidak dapat ditentukan benar
maupun salah sebab keduanya mengandung peubah (variabel) yang tidak dispensikasikan
nilainya. Tetap kalimat
Adalah proposisi yang bernilai benar karena kalimat tersebut merupakan cara lain untuk
menyatakan bilangan genap. Begitu juga klimat
Kta dapat membentuk proposisi baru dengan cara mengkombinasikan satu atau lebih proposisi.
Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator
logika dasar yang digunakan adalah dan (and), atau (or), dan tidak (not). Dua operator pertama
dinamakan operator biner karena operator tersebut mengoperasikan dua buah proposisi
,sedangkan operator ketiga dinamakan operator uner karena ia hanya membutuhkan satu buah
proposisi.
Proposisi majemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Ketiganya
didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1.2. Misalnya p dan q adalah proposisi. Konjungsi (conjunction) p dan q dinyatakan
dengan notasi p ^ q , adalah proposisi
p dan q
p atau q
Ingkaran atau (negation) dan p, dinyatakan dengan notasi ~p, adalah proposisi
tidak p
Contoh 1.2
Maka
atau, dengan kata lain, “Hari ini dingin atau tidak hujan”
~p ^ ~q :Hari ini tidak hujan dan hari ini tidak dingin atau, dengan kata lain, “ Hari
tidak hujan”
3. Disjungsi Eksklusif
Khusus untuk disjungsi eksklusif kita menggunakan operator logika xor, untuk membedakannya
dengan inclusive or, yang definisinya adalah sebagai berikut:
Tabel kebenaran untuk operator exclusive or ditunjukkan pada tabel 1.3. dari tabel tersebut dapat
dibaca proposisi p ⊕ q hanya benar jika salah satu, tapi tidak keduannya, dari proposisi
atomiknya benar.
Proposisi memenuhi sifat-sifat yang dinyatakan dalam sejumlah hukum, sebagai berikut.
Hukum logika proposisi dinamakan juga hukum-hukum aljabar proposisi karena kemiripannya
dengan hukum distributif.
Hukum-hukum logika tersebut dapat digunakan untuk membuktikan keekuivalenan dua
buah proposisi. Berikut contoh penggunaan hukum-hukum logika proposisi.
Contoh
Proposisi majemuk dapat berbentuk proposisi bersyarat atau kondisional atau implikasi,
dimana pernyataan muncul sebagai “jika p, maka q”.
Definisi:
Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “jika p, maka q” disebut proposisi
bersyarat dan dilambangkan dengan.
p→q
Contoh
7. Bikondisional (Bi-implikasi)
Proposisi bersyarat penting lainnya adalah berbentuk “p jika dan hanya jika q”
yang dinamakan bikondisional atau bi-implikasi.
Definisi:
Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “p jika dan hanya jika q”
disebut bikondisional (bi-implikasi) dan dilambangkan dengan p ←→q.
Pernyataan p←→q adalah benar bila p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama,
yakni
p ←→q benar jika p dan q keduanya benar atau p dan q keduanya salah. Tabel dibawah
adalah tabel kebenaran.
Perhatikan bahwa bikondisional p ←→q ekivalen secara logika dengan (p → q) ^ (q
→p). Keekivalenan tersebut ditunjukkan pada tabel dibawah. Dengan kata lain,
pernyataan “p jika dan hanya jika q” dapat dibaca “jika p maka q dan jika q maka p”.
8. Inferensi
9. Argumen
Contoh
10. Aksioma, Teorema, Lemma, dan Colollary.
Contoh-contoh aksioma:
(a) Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku x+y = y+x (hukum komutatif
penjumlahan).
(b) Jika diberikan dua buah titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis lurus
yang melalui dua buah titik tersebut.
Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar. Bentuk khusus dari teorema
adalah lemma dan corolarry.
Contoh-contoh teorema:
(a) jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjnag, maka sudut yang
berlawanan dengan sisi tersebut sama besar.
(b) Untuk semua bilangan real x, y, dan z, jika x< y dan y < z, maka x <
z(hukum transitif).
Contoh corolarry:
Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga tersebut sama sudut.
Corolarry ini mengikuti teorema (a) di atas.
Contoh lemma:
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka n- 1 bilangan positif atau n- 1=0.
Pembahasan:
PENUTUP
Kesimpulan
Logika adalah sebuah metode dan prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran
yang benar dengan penalaran yang salah.
Di dalam logika matematika terdapat beberapa jenis operasi yang digunakan, diantaranya
yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
Saran
Logika sebagai cabang dalam filsafat ilmu menuntun kita untuk berpikir benar dan salah
dalam mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu melatih kita untuk
berpikir secara lurus, efisien, dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA
- Munir, Rinaldi (September 2010). Matematika Diskrit Edisi 3. Bandung: Penerbit
INFORMATIKA.