Anda di halaman 1dari 9

Penulisan Jumlah dan Sigma

Sedemikian jauh kita telah meneliti fungsi-fungsi yang daerah definisinya berupa selang
bilangan riil, sebuah contoh khas adalah f(x) = x2, misalnya dengan daerah definisi
[0, ∞). Grafiknya diperlihatkan dalam Gambar 1. Kita gunakan x sebagai peubah daerah
definisi, tetapi kita dapat juga menggunakan s, t, u, atau v. Sesuai dengan kebiasaan,
matematikawan memakai abjad yang dekat dengan abjad akhir untuk memberi nama pe-
ubah yang mengambil nilai pada suatu selang dari garis riil.

Gambar 1 Gambar 2

Bilamana kita ingin memberi nama suatu peubah yang hanya mengambil nilai bulat,
biasanya kita mengambil huruf yang dekat dengan pertengahan abjad, yakni i, j, k, m,
dan (secara khas) n. Jadi dalam pasal ini kita bermaksud meninjau fungsi yang ditentu-
kan oleh a(n) = n2, dengan n bernilai bulat positif; grafiknya diperlihatkan pada Gambar
2. Sebuah fungsi yang daerah definisinya hanya terdiri dari bilangan bulat positif (atau
suatu himpunan bagian lain dari bilangan bulat) disebut suatu barisan. Sebagai ganti pe-
nulisan baku fungsional a (n), adalah lazim menggunakan an. Pandang barisan {an }
yang ditentukan oleh an = n2 dan barisan {bn } yang ditentukan oleh bn =1/n. Kadang-
kadang kita menunjukkan suatu barisan dengan menuliskan beberapa nilainya yang
pertama di- ikuti oleh titik-titik, misalnya seperti,
a1, a2, a3, a4,……….
atau bahkan
1, 4, 9,16,...
PENULISAN SiGMA
Perhatikan jumlah:
12 + 22 + 32 + 42 + • • • + 1002
dan
a1 + a2 + a3 + a4 +……+ an

Untuk menunjukkan jumlah ini dalam suatu bentuk yang kompak, kita tuliskan yang
pertama sebagai
100

∑ 𝑖2
𝑖=1

dan yang kedua sebagai


𝑛

∑ 𝑎𝑖
𝑖=1

Di sini  (huruf besar sigma Yunani), yang berpadanan dengan S kita, menyarankan ke-
pada kita untuk menjumlahkan (menambahkan) semua bilangan berbentuk seperti yang
ditunjukkan selama indeks i menjelajahi bilangan bulat positif, dimulai dengan bilangan
yang diperlihatkan di bawah tanda  dan berakhir dengan bilangan yang di atas tanda
tersebut. Sehingga,

∑ 𝑏𝑖 = 𝑏2 + 𝑏3 + 𝑏4 + 𝑏5
𝑖=2

𝑛
1 1 1 1 1
∑ = + + +⋯+
𝑗 1 2 3 𝑛
𝑗=1

4
𝑘 1 2 3 4
∑ = 2 + 2 + 2 + 2
𝑘2 +1 1 +1 2 +1 3 +1 4 +1
𝑘=1

dan, untuk n ≥ m,
Jika semua c dalam ∑𝑛𝑖=1 𝑐𝑖
mempunyai nilai sama, katakan c, maka

Sebagai suatu hasil, kita terima perjanjian

Khususnya,

SIFAT-SIFAT 
Dipikirkan sebagai suatu operator,  beroperasi pada barisan dan ia memang
melakukan itu secara linear.

Bukti Bukti-buktinya mudah; kita tinjau (i) saja,


𝑛 𝑛

∑ 𝑐𝑎𝑖 = 𝑐𝑎1 + 𝑐𝑎2 + ⋯ + 𝑐𝑎𝑛 = 𝑐(𝑎1 + 𝑎2 + ⋯ + 𝑎𝑛) = 𝑐 ∑ 𝑎𝑖


𝑖=1 𝑖=1
CONTOH 1
Andaikan bahwa

Hitung

Penyelesaian

CONTOH 2 (Jumlah berjatuhan) Sederhanakan

Penyelesaian
Di sini kita seharusnya bertahan pada kecenderungan kita untuk menerapkan kelinearan
dan sebagai gantinya menuliskan

Lambang yang dipakai untuk indeks tidak menjadi masalah. Jadi

dan semuanya ini sama dengan a1 + a2 + • • • + an. Berdasarkan alasan ini, indeks
kadangkala disebut sebagai suatu indeks boneka.
BEBERAPA JUMLAH KHUSUS
Dalam pasal berikutnya, kita akan perlu meninjau jumlah dari n bilangan bulat positif
yang pertama, seperti halnya jumlah kuadrat-kuadratnya, pangkat tiganya, dan
seterusnya. Terdapat rumus-rumus yang manis untuk ini; pembuktian diberikan pada
akhir pasal ini.

CONTOH 3 Hitung
10 10 10

𝑎) ∑ 𝑖 𝑏) ∑ 𝑖 2 𝑑𝑎𝑛 𝑐) ∑ 𝑖 4
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=2

Penyelesaian:

CONTOH 4 Hitung

Penyelesaian
Kita manfaatkan Contoh 3 dan kelinearan.
CONTOH 5
Cari suatu rumus untuk

Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai