Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Akademik 2014/2015
A. Pendahuluan
1. Bentuk Aljabar dan Unsur-Unsurnya
1.1 Bentuk Aljabar
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam
penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum
diketahui, contohnya 2x+5y-9.
Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti
banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah mobil dalam
satu minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau banyak
biaya yang dibutuhkan untuk sebuah pembangunan, dapat dicari dengan
menggunakan aljabar.
1.3 Suku
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada
bentuk aljabar yang dipisahkan oleh sebuah lambang operasi aritmatika.
Dalam sebuah bentuk aljabar bisa terdapat lebih dari satu atau dua suku.
Suku terbagi menjadi suku-suku sejenis dan suku-suku tak sejenis.
Suku-suku sejenis ialah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing- masing variabel yang sama, misal x dan 7x. Sedangkan suku-
suku tak sejenis, yaitu suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing- masing variabel yang tidak sama, misal 3x dan 8y.
( - 5p2 – 3 + 7 ) + ( - 2p2 + 8p – 3) + ( 17 p2 + 2p – 7)
= - 5p2 – 3 + 7 - 2p2 + 8p – 3 + 17 p2 + 2p – 7
= 10 p2 + 7p - 3
Agar pekerjaan bertambah mudah, suku itu ditempatkan berderet ke
bawah dan dalam pada itu diusahakan pula, agar suku yang sejenis
terletak lurus tepat ke bawah. Dengan demikian penjumlahan suku
banyak pq – 3pr + 4qr, 3qr - pq dan 2pq – 3qr + 4pr menjadi :
pq – 3pr + 4qr
–pq + 3qr
2pq + 4pr –3qr +
2 pq + pr + 4qr
Ʃa2 = a2 + b2 + c2 + d2 ;
Ʃab = ab + ac + ad + bc + bd + cd ;
Ʃabc = abc + bcd + cda + dab.
Untuk bilangan – bilangan a1 , a2 , dan a3 yang diketahui diperoleh pula:
Notasi sigma itu terpakai pula untuk suku banyak tak setangkup
yang terbentuk secara teratur, sehingga bangun segala suku – sukunya
dapat diturunkan dari pada sesuatu suku umum. Demikia nla h
umpamanya ak xn-k itu suku umum dari pada suku banyak :
𝑎0 𝑥 𝑛 + 𝑎1 𝑥 𝑛−1 + . . . + 𝑎𝑛−1 𝑥 1 − 𝑎𝑛
Suku – suku itu dapat dicari dari suku umumnya, apabila untuk k
berturut – turut dimasukkan harga : 0, 1, 2, 3, . . . ., n, n +1.
Dengan bentuk :
𝑛
∑ 𝑎𝑘 𝑥 𝑛−𝑘
𝑘=0
Hendak dinyatakan hasil jumlah semua suku yang diperoleh dari suku
umum, apabila untuk k dimasukkan segaka harga utuh yang terletak
antara 0 dan n.
Demikianlah umpamanya diperoleh :
5
∑ 𝑎4𝑖
𝑖=1
2.2 Pengurangan
Sifat – sifat yang berikut berlaku untuk segala macam bilangan :
1. ( a + b + c + d) – (p + q + r) = (a – p ) + ( b – q ) + c + ( d – r ).
2. p – q = ( p + a ) – ( q + a ) = ( p – a ) – ( q – a).
3. ( p – q ) + a
= ( p + a) – q atau =p–(q+a)
4. ( p – q ) – a
=p–(q+a ) atau =(p–a)–q
5. p – q + r – s + t = ( p + r + t ) – ( q + s ).
6. a – b – c + d = a + d – c – b = a – c + d – b = dst
7. a – ( p – q – r + s ) = a – p + q + r – s
Pengurangan itu dinyatakan dengan jalan menghubungkan bilanga n
yang dikurangi kepada bilangan penguran oleh tanda pengurang, atau
dengan jalan menempatkan bilangan pengurang di bawah bilangan yang
dikurangi, sedang tanda pengurang itu ditempatkan di muka garis bawah
bilangan pengurang :
(+5)–(+2);(a–b)–(b–c);
Dalam ilmu aljabar pengurangan itu sedapat – dapat dikembalika n
kepada penjumlahan, menurut kaidah yang telah diketahui.
+ 18 + 18 + 18 + 18
ialah ialah
- + 6 - 6 - - 3 + 3
+ 12 + 21
2x
- 7x
-5x
X 3 – x2y + y3
- -2x 3 + 7xy2 + 2y3
3 x 3 – x 2y - 7xy2 - y3
Contoh soal halaman 36
17 (x 2 – xy + y2)
- -5 (x 2 – xy + y2)
22 (x 2 – xy + y2)
Hasilkali berulang pada bilangan yang sama atau pangkat dari suatu bilangan tergantung
pada pangkat yang ada dan bilangan yang bertanda.
(−𝑎) 7 = (−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)( −𝑎)
= (−𝑎)
(−𝑎) 8 = (−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)(−𝑎)
=𝑎
Contoh soal :
1. (−𝑐)(+5𝑎𝑏) = (−5𝑎𝑏𝑐) ;
2. −6𝑎 × −(𝑎 − 𝑏) = −6𝑎 × (−𝑎 + 𝑏) = +6𝑎 2 − 6𝑎𝑏
3. (−𝑝 𝑛 )(−𝑝 𝑛+1 )(−𝑝𝑛+2 )(−𝑝𝑛−3 ) = (−𝑝) 𝑛+𝑛+𝑛+𝑛+1+2−3 = (−𝑝) 4𝑛
Perkalian suku tunggal itu dapat digunakan dengan segera untuk menetapkan
hasilkali sebuah suku-tunggal dan suku banyak. Maka, terlihat bahwa hasilkali yang
dimaksud itu sama dengan jumlah hasilkali tiap-tiap suku banyak itu dengan suku-tunggal
tadi. Misalkan ;
(−𝑎)(−𝑎 2 + 𝑎𝑏 − 𝑏 2 ), 𝑎𝑡𝑎𝑢
−𝑎 2 + 𝑎𝑏 − 𝑏 2
−𝑎
1. 4𝑎 3 𝑏 − 2𝑎 2 𝑏 2 + 5𝑎𝑏 3
−2𝑎𝑏
−8𝑎 4 𝑏 2 + 4𝑎 3 𝑏 3 − 10𝑎 2 𝑏 4
2. −𝑎 𝑚 − 3𝑎 𝑚+1 + 5𝑎 𝑚+2
−𝑎 𝑚−1
−𝑎 2𝑚−1 + 3𝑎 2𝑚 − 5𝑎 2𝑚+1
2.4Pembagian
Mengerjakan pembagian itu berdasarkan atas syarat – syarat berikut
ini:
𝑎−𝑏+𝑐 +𝑑 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
1. = - + + (𝑝 ≠ 0)
𝑝 𝑝 𝑝 𝑝 𝑝
𝑥 𝑦 𝑧
2. 𝑥𝑦𝑧 ∶ 𝑝 = . 𝑦𝑧 = 𝑥. . 𝑧 = 𝑥𝑦. (𝑝 ≠ 0)
𝑝 𝑝 𝑝
3. 𝑝 ∶ 𝑥𝑦𝑧 = {( 𝑝 ∶ 𝑥) : 𝑦} : 𝑧 (𝑥𝑦𝑧 ≠ 0)
𝑝 𝑞 𝑝−𝑞 𝑥 𝑥 +𝑝
4. 𝑎 : 𝑎 = 𝑎 dan 𝑎 =𝑎 : 𝑎𝑝 (𝑎 ≠ 0)
+𝑎 𝑎 −𝑎 𝑎 +𝑎 𝑎 −𝑎 𝑎
=+ ; =+ ; =- ; =-
+𝑎 𝑏 −𝑏 𝑏 −𝑏 𝑏 +𝑏 𝑏
Apabila tanda bilangan yang diagi dan tanda pembagi sama maka
hasil bagi yang didapat bertanda positif, apabila tanda bilangan
yang dibagi dan tanda pembagi berbeda maka hasil bagi yang
didapat bertanda negatif.
Maka mengerjakan pembagian dua suku tunggal mudah saja, jika
tiap – tiap bilagan yang dibagi terdapat faktor dari pembaginya,
sedangkan eksponennya sekurang - kurangnya sama tinggi.
Contoh soal
12 𝑎² 𝑏³ (𝑐 −𝑑) 3
= . . .
−6 𝑎 𝑏 (𝑑−𝑐)²
12 𝑎² 𝑏³ (𝑐 −𝑑) 3
= . . .
−6 𝑎 𝑏 −(𝑐−𝑑)²
𝑎 + 4 ⁄ 𝑎3 − 5𝑎2 − 4𝑎 − 40 = 𝑎² − 𝑎
𝑎³ + 4𝑎²
− 𝑎² − 4𝑎
− 𝑎² − 4𝑎
−40
Maka hasilnya
−40
(𝑎3 − 5𝑎2 − 4𝑎 − 40): (𝑎 + 4) = (𝑎² − 𝑎) +
𝑎+ 4
𝑎𝑛 ±𝑏𝑛
Hasil bagi yang bentuknya dinyatakan oleh disebut hasil bagi
𝑎±𝑏
Contoh soal
(𝑎 − 𝑐)3 + 3(𝑐 − 𝑎)5 + 5(−𝑎 + 𝑐)7
(𝑎 − 𝑐)3
(𝑎 − 𝑐)3 3(𝑐 − 𝑎)5 5(−𝑎 + 𝑐)7
= + +
(𝑎 − 𝑐)3 (𝑎 − 𝑐)3 (𝑎 − 𝑐)3
(𝑎 − 𝑐)3 3(−(𝑎 − 𝑐 )5 ) 5(−(𝑎 − 𝑐 )7 )
= + +
(𝑎 − 𝑐)3 (𝑎 − 𝑐)3 (𝑎 − 𝑐)3
= 1 + 3(−(𝑎 − 𝑐 )5−3 ) + 5(−(𝑎 − 𝑐 )7−3 )
= 1 − 3(𝑎 − 𝑐)2 − 5(𝑎 − 𝑐)4
𝑎
Penjumlahan dan pengurangan pecahan berdasar atas sifat +
𝑝
𝑏 𝑐 𝑎+𝑏−𝑐
− = hanya sifat inilah yang perlu dipakai.
𝑝 𝑝 𝑝
1 2 3−𝑎
+ +
2−𝑎 2+𝑎 4−𝑎2
1 2 3−𝑎
= + + (2−𝑎) (2+𝑎)
2−𝑎 2+𝑎
2 + 𝑎 + 4 − 2𝑎 + 3 − 𝑎
=
(2−𝑎) (2+𝑎)
9 − 2𝑎
=
(2−𝑎) (2+𝑎)
225 𝑥 8 𝑦4 𝑧6
= −27𝑦3 𝑧6
225
=− 𝑥 8𝑦
27
25
=− 𝑥 8𝑦
3
Hasil bagi dua pecahan ialah sesuatu pecahan yang dibentuk oleh
hasil bagi pembilang-pembilang asli dan yang penyebutnya dibentuk
oleh hasilbagi penyebut-penyebut asli. Dapat dinyatakan dengan
rumus berikut:
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑑
∶ = . =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑐
Contoh soal
𝑎 𝑎−2 𝑎 𝑎 −2
( − )∶ ( + )
𝑎 +2 𝑎 𝑎+ 2 𝑎
𝑎2 − ( 𝑎−2) (𝑎+2) 𝑎2 + ( 𝑎−2) (𝑎+2)
= ∶
𝑎2 +2𝑎 𝑎2 +2𝑎
𝑎2 − ( 𝑎−2) (𝑎+2)
= 𝑎2 + (𝑎−2)(𝑎+2)
B. Latihan Soal
1.
1 2 5
𝑥− 𝑦+ 𝑧
3 3 6
1 1 1
− 𝑥+ 𝑦− 𝑧
4 3 6
1 1 1
+ 𝑥− 𝑦+ 𝑧
3 5 2
2. x – [ a – ( x – a ) – { ( a – 2x ) – ( 3x – a ) + 3x } – x ]
𝑎3 𝑏 − 𝑎𝑏3
3. 𝑏3 − 𝑎3 +
𝑎+2𝑏
𝑎2 𝑏2 𝑐2
4.
( 𝑎2 − 𝑏2 )( 𝑎2 − 𝑐 2 )
+ ( 𝑏2 − 𝑐 2 ) ( 𝑏2 − 𝑎2 )
+ ( 𝑐 2 − 𝑎2 ) ( 𝑐 2 − 𝑏2 )
4𝑐
5. 2𝑐 − 𝑐
3−
𝑐+2𝑑
𝑥𝑝+1 −𝑦𝑝+1
6. jawab:𝑥 𝑝 − 𝑦 𝑝
𝑥 −𝑦
10. 𝑎 2 − 𝑎𝑏 + 2𝑏 2
−𝑎 + 2𝑏
.............................
2𝑎 2 𝑏 − 2𝑎𝑏 2 + 4𝑏 3
..................................
Jawaban
5 8 7
1. 𝑥− 𝑦+ 𝑧
12 15 6
2. X
2𝑎𝑏 3− 𝑎3 𝑏+ 2𝑏 4− 𝑎4
3.
𝑎+2𝑏
4. 0
2𝑐𝑑
5.
𝑐+3𝑑
6. 𝑥 𝑝 − 𝑦 𝑝
7. 4𝑥 2 + 𝑥 − 1
8. 6𝑎3 + 12𝑎2 + 24𝑎 + 18
𝑥3 +7𝑥2 +15𝑥+9
9.
𝑥3 +5𝑥2 +8𝑥+4
10. −𝑎 3 + 3𝑎 2 𝑏 − 4𝑎𝑏 2 + 4𝑏 3
C. Daftar Pustaka
Aldjabar Rendah Djilid I. Kupers, L. dan Rawuh. Pradnja Paramita. Jakarta: 1968