Memberikan program
Mempertahankan
Merekrut PEGAWAI pengembangan bagi pegawai
pegawai yang bertalenta
potensial untuk dimasukkan bertalenta dan menciptakan
agar selalu berkinerja
ke dalam talent pool sesuai lingkungan yang kondusif agar
prima dan tetap loyal
mereka berkembang secara
pada organisasi
optimal
TALENT
RECRUITMEN
T
BEBERAPA
STRATEGI
STRATEGI S-O STRATEGI S-T
• Implementasi Manajemen Talenta secara Melakukan diversifikasi model kebijakan
bertahap (Milestone jelas) operasional Manajemen Talenta disesuaikan
• Kolaborasi dengan Perusahaan dan Negara dengan kondisi dan tantangan
eksternal lain dalam implementasi Manajemen
Talenta
3. TURUNAN-TURUNANNYA
KARAKTERISTIK
KEBIJAKAN PELAYANAN
PUBLIK
Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Umumnya UU mengatur bagaimana
Pemerintah melaksanakan tugasnya,
NAMUN UU ini mengatur bagaimana rakyat
melaksanakan hak dan kewajibannya
dalam memperoleh pelayanan.
KEBIJAKAN
LAINNYA
Indonesia
Melayani
KemenpanR
Indonesia Bersih B Indonesia
Kemenko Bersatu
Kemaritiman Kemendagr
i
Indonesia
Tertib Indonesia
Kemenko Mandiri
10 FOKUS PROGRAM
INDONESIA MELAYANI
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara
2. Peningkatan Penegakan disiplin Aparatur Pemerintah dan Penegak Hukum
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang inovatif (e-government)
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja (performance-based management system)
Aparatur Sipil Negara
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yang cepat, transparan, akuntabel, dan
responsif
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi)
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi (debirokratisasi)
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan publik
9. Peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik
10. Penerapan sistem penghargaan dan sanksi beserta keteladanan pimpinan
Beberapa
Program/Kegiatan Yang
Sudah Dilaksanakan
Dalam Rangka
Peningkatan Pelayanan
Publik
Meningkatkan Kapasitas SDM ASN
Mewujudkan
Profesionalisme ASN,
Standar
Kompetensi
Jabatan
dicapai melalui :
1. Penetapan standar kompetensi
Diklat
Peningkatan
Berbasis jabatan
Kesejah-
“gap”
teraan
Kompetensi 2. Pemetaan kompetensi dan
penyusunan data base kompetensi
Profesionalisme ASN
ASN
3. Diklat berbasis “gap” kompetensi
Pengukuran
Kinerja
Internship, 4. Internship, coaching & counseling
coaching &
Individu &
Displin
konseling 5. Pengukuran kinerja individu &
disiplin
Penguatan
jabatan 6. Penguatan jabatan fungsional
fungsional
7. Peningkatan kesejahteraan berbasis
kinerja
INOVASI PELAYANAN
PUBLIK
Beberapa Media
Pengembangan Inovasi
Pelayanan Publik a.l:
SINOVI
K
• Kompetisi INOVASI
Proper Kemenpan dan RB
IG
Diklatpim melalui SINOVIK
A
• Innovation
INOVA Government
SI Award (IGA)
YANLIK Kemendagri
Direktor • Direktori Inovasi
SL
i (LAN)
I Inovasi • Laboratorium Inovasi
LAB (LAN)
Inovasi • Street Level
Innovation
(LAN)
STANDAR
PELAYANAN
1. Tujuan
Untuk memberikan kepastian,
meningkatkan kualitas dan kinerja
pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan selaras
dengan kemampuan
penyelenggara sehingga
mendapatkan kepercayaan
masyarakat
S
2. Sasaran
Agar setiap penyelenggara mampu
menyusun, menetapkan, dan
menerapkan Standar Pelayanan
Integritas (Integrity)
Objektif (Objective)
Tangg u ng
jawab
Keuangan
Problem
Aksesibilitas
Solving
Reliabilitas
Keamana
Partisipasi
n
Kead ilan
K E B I JA K A N PELAYANAN
PUBLIK PRIMA
K E B I JA K A N PELAYANAN
PUBLIK
TURUNAN-TURUNANNYA
Diklat
Pening katan
Berbasis
Kesejah-
Kom peten
teraan
Profesi- si
onalisme
Pelayanan
Peng ukura Publik Internship
n Kinerja , coaching
Individu &
& Displin konseling
Penguatan
jabatan
f ung sional
MEND ORON G
INOVASI PELAYANAN
PUBLIK Top 99
Inovasi
Pelayanan
(Kemenpan
& RB)
Proper
IGA
Diklatpim
INOVASI
YANLIK
Kontes Direktori
Inovasi
Inovasi
Solusi
LAB Inovasi
PENGUATAN STANDAR
PELAYANAN
1. Tujuan
Untuk memberikan kepastian,
meningkatkan kualitas dan
kinerja pelayanan
2. Sasaran
SP
Agar setiap penyelenggara
ma mpu menyus un,
menetapkan, dan menerapkan
Standar Pelayanan Publik dengan
baik dan konsisten
3. Komponen SP
Manufacturing
1. Dasar Hukum
Service Delivery
2. Sarana Dan Prasarana, dan/Atau Fasilitas
1. Persyaratan
3. Kompetensi Pelaksana
2.Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
4. Pengawasan Internal
3.Jangka Waktu Pelayanan
5. Jumlah Pelaksana
4.Biaya/Tarif
6. Jaminan Pelayanan
5. Produk Pelayanan
7. Jaminan Keamanan dan Keselamatan
6. Penanganan Pengaduan, Saran, dan
Pelayanan
Masukan
8. Evaluasi Kinerja Pelaksana
PENYEMPURNAAN SYST E M
MANAJEMEN K I N E R JA
PELAYANAN
SASARAN BERORIENTASI
Clarity about objectives (Outcomes) HASIL
1
PROGRAM/KEGIA TA N
Targets for results TERKAIT DENGAN SASARAN 3
Konsep
WoG
13
W0G menekankan adanya penyatuan
keseluruhan (whole) elemen pemerintahan
Koordinasi pengaturan
Koordinasi waktu,
-> pengaturan peran,
waktu, urutan
peran, pelaksanaan
urutan
(sebagai bagian (sebagai
pelaksanaan dari fungsi organisasi),
bagian mencegah
dari fungsi kekacauan,
organisasi),
ketidakharmonisan, tumpang
mencegah kekacauan, tindih pekerjaan
ketidakharmonisan, tumpang
tindih pekerjaan
Kolaborasi tujuan mencapai tujuan bersama,
komunikasi, kewenangan di struktur (untuk
memecahkan masalah dan komit untuk tujuan bersama)
Manfaat WoG
ningkatkan Menurunkan
Me
• Efisiensi • Biaya (cost)
• Sharing Informasi • Pemborosan (waste)
• Lingkungan kerja • Duplikasi pekerjaan
• Daya saing • Inkonsistensi kebijakan
• Akuntabilitas • Waktu penyelesaian
• Koherensi kebijakan layanan tertentu
A
Keuntungan WoG
20
Proses
Pelayanan Satu
Atap
21
Kelebihan Pola Satu
Atap
Meningkatkan akses masyarakat
terhadap perijinan dan non
perijinan
22
Kelemahan
Pola Satu Atap
1. SDM umumnya masih berstatus pegawai pada instansi/dinas
teknis sehingga koordinator Satu Atap sulit melakukan control
2. Tidak secara signifikan mengurangi pungutan liar dan suap,
karena banyaknya kemungkinan pemohon kontak langsung
dengan petugas teknis
3. Tidak secara signifikan menciptakan transparansi prosedur,
waktu, persyaratan dan biaya
4. Masyarakat tetap harus melalui banyak meja/pintu dalam
proses pelayanannya
5. Waktu penyelesaian perijinan masih tergantung kebijakan dari
masing-masing instansi/unit teknis
6. Penyelesaian perijinan kadang lebih cepat dilakukan langsung
23
melalui dinas/instansi teknis daripada melalui satu atap
PELAYANAN
SATU
PINTU
TUJUAN
PELAYANAN SATU
PINTU
Menyeder-
hanakan
Menekan biaya Persyaratan.
perijinan
Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
Mempercepat
pelayanan
dengan
mengurangi
tahapan
25
Karakteristik Pelayanan
Satu Pintu
1. Berbagai macam jenis perijinan/non perijinan bisa diurus dalam satu lokasi/
tempat/ gedung
2. Tersedia customer service
3. Masyarakat hanya berhubungan dengan customer service (satu pintu)
untuk mengurus semua jenis perijinan/non perijinan
4. Pembayaran seluruh jenis perijinan/non perijinan biasanya terpusat di
kasir/bank
5. Pelayanan satu pintu memiliki tugas koordinasi dan administrasi
6. Pro s e s te k n i s d i l a k u k a n o l e h i n s t a n s i / u n i t te k n i s d e n g
a
n mengikutsertakan petugas pelayanan satu pintu
7. Surat perijinan/non perijinan ditandatangani oleh bupati atau sekda atau
instansi/unit teknis
26
Manfataat Pelayanan
Satu Pintu (PTSP)
Pela ya na n Kepa stia n dan Kem uda ha n
publik lebih baik ja m ina n hukum da la m perizinan
usaha
28
Kelebihan Pola
Pelayanan Satu Pintu
1. Daya jangka masyarakat terhadap pelayanan perijinan dan non perijinan menjadi
lebih baik
2. Proses perijinan dan non perijinan terlaksana secara transparan, jelas biaya,
waktu penyelesaian, syarat dan prosedur
3. Memberi kemudahan kepada masyarakat karena sistem yang efekti dan
efsien
4. Proses suap yang biasa diberikan oleh pengurus perijinan kepada petugas
menjadi sangat berkurang, bahkan tidak ada
5. Memungkinkan pengurusan perijinan secara pararel
6. Meningkatkan kedisiplinan pengurus perijinan (masyarakat) dan petugas, karena
segalanya harus mengikuti system
7. Efsiensi sumber daya (SDM dan sarana prasarana) karena setiap jenis 29
perijinan/non perijinan yang masuk/keluar hanya melalui satu pintu.
Kelemahan Pola
Pelayanan Satu
Pintu
36