Anda di halaman 1dari 143

Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

KESEPAKATAN BERSAMA

DR, Hanafiah THS, M.Pd


TIDAK NGERUMPI
(Selama sesi ini berlangsung)
DR. HANAFIAH THS,M.PD
Widyaiswara Madya LPMP Kaltim
Dr. H. Hanafiah THS, M.Pd
MARS
MARSBELAJAR
BELAJAR
BECAK
KAMI ADA DI SINI
DEMI RIDHO ILAHI
SALING BERKASIH SAYANG
UNTUK SALING BERBAGI
KAMI BERSIAP DIRI
JADI PNS SEJATI
IMAN, ILMU
ADA DI DALAM DIRI
Jagalah Hati

Jadilah PNS yang menarik hati


Jadilah PNS yang semangat selalu
Jadilah PNS yang cerdas dan pandai
Jadilah PNS yang kreatif selalu

Bila PNS menarik hati Masyarakat gembira selalu


Bekerja rajin dan tekun, prestasi mudah diraih

Namun bila PNS galak, Masyarakat selalu tertekan


Seakan di dalam sangkar, hidup menjadi beban
SISTEMATIKA
1. Kompetensi apa yang dibangun?
2. Bagaimana desain kurikulum?
3. Bagaimana desain pembelajaran mata Diklat?
4. Bagaimana desain evaluasi peserta?
5. Bagaimana desain penganggaran?
6. Bagaimana Penyajian Pengarahan Program?
7. Bagaimana Penyajian Dinamika Kelompok ?
KOMPETENSI PADA GOLONGAN III
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III adalah kompetensi
PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu:
1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya; dan
5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas, peserta Diklat
Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis
dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.
Sasaran Utama

FUNGSI APARATUR SIPIL NEGARA


1. Pelaksanaan Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
KOMPETENSI APA YANG DIBANGUN

Membangun:
1. Integritas moral
2. Kejujuran
3. Semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan
4. Karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan
5. Memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang
KOMPETENSI APA YANG DIBANGUN

Membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang


karakternya dibentuk oleh nilai – nilai dasar PNS,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat
NILAI DASAR
Pasal 3:
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip
sebagai berikut:
a. Nilai dasar
b. Kode etik dan kode perilaku
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Kualifikasi akademik
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
g. Profesionalitas jabatan
KOMPETENSI
Kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional, yang diindikasikan dengan
1. Kemampuannya berakuntabilitas dalam melaksanakan
tugas jabatannya
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional
dalam pelaksanaan tugas jabatannya
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya
PENGALAMAN BELAJAR PESERTA

Membaca materi Diklat secara E-Learning

Mengalami (concrete experience): Visitasi, nonton film,


Bahas kasus yang relevan dengan value

Mendalami (reflective observation): diskusi, self-dialogue,


menceritakan kembali, mengkritisi, memverikasi value

Menghasilkan (Abstract conceptualization) : menulis


jurnal, membuat rencana aksi penerapan value

Aplikasi(Active experimentation) : alumni menerapkan


value (harus dipantau oleh penyelenggara dan user)
LEARNING EXPERIENCE
Untuk memperoleh hasil belajar, peserta melalui
serangkaian pengalaman belajar, yaitu mulai dari membaca
materi nasionalisme secara e-learning, melakukan kegiatan
yang mengandung unsur pembelajaran tentang substansi
nasionalisme, melakukan refleksi terhadap pengalaman
tersebut, mendengar dan berdiskusi serta simulasi, menonton
film pendek, dan membahas kasus, menyaksikan tokoh panutan
untuk membentuk dan menginternalisasikan nilai-nilai dasar
nasionalisme.
Di penghujung pembelajaran, peserta menghasilkan
produk pembelajaran yang menunjukan hasil internalisasinya
terhadap Pancasila sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme
sebagai bekal dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
tersebut di tempat tugsnya.
MATA DIKLAT
KOMITMEN MUTU
Pelaksanaan Pembelajaran

C o n t e x t u a l Te a c h i n g a n d L e a r n i n g

Pendahuluan Kegiatan Inti: Penutup


 Ceramah
 Discovery
• ELABORASI  Inquiry •Tanya jawab
• EKSPLORASI  Project Based • Kesimpulan
• KONFIRMASI  Problem Based EVALUASI
 Simulation •PENUGASAN
Tujuan Pembelajaran
Hasil Belajar
Peserta Pelatihan dapat menguasai Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar pada mata Diklat Komitmen Mutu
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR :
1. Memiliki pemahaman 1.1 Membedakan tindakan yang
menghargai efektivitas, efisiensi,
dan kesadaran mengandung inovasi, dan kinerja
mengenai pentingnya yang berorientasi mutu,
orientasi terhadap khususnya dalam
mutu, inovasi, efisiensi, penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik, dengan
dan efektivitas tindakan yang sebaliknya.
penyelenggaraan 1.2 Menampilkan kinerja yang
pemerintahan serta efektif, efisien, inovatif, dan
pelayanan publik. komitmen terhadap mutu.
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR:

2. Memiliki pemahaman 2.1 Menciptakan berbagai


dan kesadaran tindakan kreatif dalam
memberikan layanan publik
mengenai pentingnya
secara lebih efektif dan
orientasi terhadap efisien;
mutu, inovasi, efisiensi,
2.2 Meningkatkan mutu layanan
dan efektivitas secara berkelanjutan.
penyelenggaraan
pemerintahan serta
pelayanan publik.
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR:

3.1 Mengidentifikasi berbagai


3. Memahami konsekuensi jika bekerja hanya
konsekuensi dari berorientasi pada rutinitas dan
kegagalan melakukan bersifat formalitas;

inovasi, perbaikan 3.2 Merumuskan target mutu dari


setiap tugas yang diemban;
mutu, peningkatan
3.3 Menciptakan berbagai
efektivitas dan tindakan kreatif dalam
efisiensi, dengan memberikan layanan publik.
nama baik dirinya.
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR:

4. Memahami 4.1 Mendeskripsikan visi dan misi


instansi tempat bekerja.
keterkaitan antara
4.2 Mengaktualisasikan perilaku
tindakan yang kreatif dan inovatif dalam
dilakukan dengan menampilkan kinerja dan
memberikan layanan yang
pencapaian visi dan komitmen terhadap mutu.
keterlaksanaan misi 4.3 Menampilkan kinerja unggul
instansinya. yang berorientasi pada
ketercapaian visi dan misi
instansi tempat bekerja.
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR:

5. Mampu 5.1 Menjalankan fungsi dan perannya


sebagai aparatur yang bersih dan
mempraktikkan bertanggung jawab.
penyelenggaraan 5.2 Melakukan evaluasi diri atas
pemerintahan dan kinerja yang dicapai.
5.3 Melakukan upaya perbaikan dan
pelayanan publik
perbaikan kinerja secara
yang efektif, efisien, berkelanjutan.
inovatif, dan bermutu. 5.4 Menciptakan lingkungan kerja
yang efektif, efisien, inovatif, dan
berorientasi mutu.
INDIKATOR
 Mengidentifikasi dan mendeskripsikan fenomena
empirik terkait efektivitas dan efisiensi kinerja PNS
di lingkungan institusi tempat bekerja;
 Mendeskripsikan karakteristik ideal dari tindakan
yang efektif, efisien, inoatif, serta berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik;
 Memberi contoh nyata pemberian layanan publik
yang efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi mutu;
Tujuan Pembelajaran
Hasil Belajar
Peserta Diklat dapat menguasai Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar pada mata Diklat Komitmen Mutu
Kompetensi INTI: KOMPETENSI DASAR :
1. Memiliki pemahaman 1.1 Membedakan tindakan yang
menghargai efektivitas, efisiensi,
dan kesadaran mengandung inovasi, dan kinerja
mengenai pentingnya yang berorientasi mutu,
orientasi terhadap khususnya dalam
mutu, inovasi, efisiensi, penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik, dengan
dan efektivitas tindakan yang sebaliknya.
penyelenggaraan 1.2 Menampilkan kinerja yang
pemerintahan serta efektif, efisien, inovatif, dan
pelayanan publik. komitmen terhadap mutu.
INDIKATOR
Setelah mengikuti pembelajaran Komitmen Mutu, peserta
Diklat dapat mewujudkan indikator perilaku yang ditargetkan

1. Memahami konseptual terkait efektivitas, efisiensi,


inovasi dan mutu
2. Mendeskripsikan tindakan yang menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
3. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
MATERI POKOK

 Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi, dan Mutu.


 Nilai-nilai Dasar Orientasi Mutu
 Pendekatan Inovatif dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan.
Tahap Pembelajaran

PNS
Profesional
Penguasaan
Kompetensi
Awareness,
Analisis
Aktualisasi
Nilai
Dasar
ANEKA
Internalisasi
Nilai Dasar
ANEKA
Metode

 Metaplan  Discovery
 Films Pendek  Inquiry
 Gambar  Project Based
 Musik  Problem Based
 Cerita, Anekdot  Simulation
 Humor
 Kerja berpasangan atau
kelompok  Diskusi
 Ice breakers, dan permainan  Tanya jawab
 Rekaman video untuk
feedback (masukan)
PENGALAMAN BELAJAR PESERTA
Mendalami,
Menghayati,
Menanya: Menalar,
(reflective Menghasilkan
observation): (abstract
diskusi, self- conceptualization)
dialogue, : menulis jurnal,
menceritakan membuat rencana
Mengalami, kembali, aksi penerapan
Mengamati, mengkritisi, value.
Membaca: Mengaktualisasik
memverifikasi
(concrete an,
value
experience): Mengaplikasikan,
visitasi, nonton Mengkomunikasik
film, bahas kasus an nilai-nilai
yang relevan Pengalaman baru. profesi PNS (active
dengan value, experimentation)
baca Modul dan
sumber lain. Inovasi dan Perbaikan
berkelanjutan.
KOMITMEN MUTU
PENGALAMAN DIRI
 Hal lain yang erat kaitannya dengan komitmen mutu
yaitu inovasi. Inovasi diartikan sebagai proses
pemikiran dan mengimplementasikan sesuatu
gagasan yang memiliki unsur kebaruan dan
kemanfaatan. Jadi ada unsur kebaruan (noverity)
dan kemanfaatan (expediency).
 Ada kata-kata bijak yang dikutip dari Buya Hamka,
seorang Ulama dan pemimpin besar salah satu
ormas Islam di Indonesia, pernah mengatakan ”
Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau kerja sekedar kerja, kera di hutan juga kerja”.
 Mengapa anda mau menjadi PNS?
 Menjadi PNS itu ada konsekuensinya?
 Menurut pendapat anda efektifitas, efisiensi
itu apa, contohkan?
 Bagaimana praktikkanpenyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik yang
efektif, efisien, inovatif, dan bermutu

Focus Group Discussion


 Diingatkan seorang teman tetangga “adakah
tercantum nama anda didalam daftar milik Allah?
 Alkisah seorang tukang besi bertanya keada
seseorang ustazt .
 Usazt …kenapa ya saya merasa bosan dengan
hidup saya yang begini2 aja. Terus hambar, tak
ada arahnya dan tak ada nikmatnya. Bosan saya
ustazt. Saya ingin bahagia kepa susah sekali ya?
 Ustazt pun mejawab..ooohh, mungkin juga saat in
tuhan juga lagi bosan dengan tuan
 Allah bosan dengan saya, maksudnya bagaimana
ustazt .
 Mungkin Allah capek mencari tuan, tapi tuan tak
pernah ditemukan.
FILOSOFI AIR (1)

Air selalu mengalir dari


tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah, air selalu ingin
berguna bagi makhluk hidup
yang ada dibawahnya. Ibarat
PNS, air adalah PNS yang
melayani masyarakat dengan
sebaik-baiknya.
FALSAFAH AIR (2)

Air selalu mengalir kemuara, tak peduli seberapa jauh jaraknya


dan berapa banyak hambatan yang dilalui. Ibarat PNS, yang
bekerja dengan konsisten.
MOTIVASI

Belajar, suatu proses mendapatkan


pemahaman baru, dari siapapun
ditempat manapun

“Termasuk saya belajar banyak dari


anda”
DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini membahas substansi yang terkait


dengan pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada peserta Diklat, melalui
pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu penyelenggaraan pemerintahan,
konsekuensi dari perubahan, dan aktualisasi nilai-nilai
dasar komitmen mutu
METODE PEMBELAJARAN

disajikan berbasis experiencial learning, dengan


penekanan pada proses internasilisasi nilai dasar
tersebut, melalui kombinasi metode ceramah interaktif,
diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, studi
lapangan, dan demonstrasi
MATERI POKOK
1. Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi, dan Mutu.
2. Nilai-nilai Dasar Orientasi Mutu
3. Pendekatan Inovatif dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan
4. Membangun Komitmen Mutu dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan
5. Berpikir Kreatif
6. Membangun Komitmen Mutu melalui Inovasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Inti

• memiliki pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya orientasi terhadap


mutu, inovasi, efisiensi, dan efektivitias penyelenggaraan pemerintahan serta
pelayanan publik

• memahami konsekuensi dari kegagalan melakukan inovasi, perbaikan mutu,


peningkatan efektifitas dan efisiensi, dengan nama baik dirinya

• memahami keterkaitan antara tindakan yang dilakukan dengan pencapaian misi


instansinya, serta

• mampumempraktikkanpenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik


yang efektif, efisien, inovatif, dan bermutu
Kompetensi Dasar (Modul 1)

membedakan tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi,


mengandung inovasi, dan kinerja yang berorientasi mutu,
khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik, dengan tindakan yang sebaliknya

Kompetensi Dasar (Modul 2)

1. menciptakan berbagai tindakan kreatif dalam memberikan layanan publik;


2. mengaktuali-sasikan perilaku kreatif dan inovatif dalam menampilkan
kinerja dan memberikan layanan yang komitmen terhadap mutu;
3. mampu menjalankan fungsi dan perannya sebagai aparatur yang
bertanggung jawab
Indikator Keberhasilan

 12 Indikator Keberhasilan (Modul 1)


 11 Indikator Keberhasilan (Modul 2)
DIKLAT PRAJAB POLA BARU

filosofi
Apa tantangan Indonesia, kita sudah 15 tahun reformasi,
sesudah 15 tahun ini terlalu banyak hal-hal yang mandek,
pejabat yang korupsi, target kinerja yang tidak tercapai,
pegawai yang mangkir, birokrasi yang berbelit-belit

Realita ketidak-efektifan dan ketidak-efisienan


Jadi apa efektivitas itu dan efisiensi itu?

Studi Kasus Efektivitas dan


Efisiensi
INOVASI

Bagaimana komentar saudara


terkait mobil eSeMK diatas,
apakah dikatakan inovasi
Batasan Inovasi, Cirinya

Memiliki
kekhasan
/khusus Program
terencana,
Memiliki ciri melalui suatu proses
atau unsur tidak tergesa-gesa
kebaruan dan dipersiapkan
(kadar secara matang
orisinalitas
Memiliki
tujuan
MENYIMAK TAYANGAN FILM

Film “Lebaran” Berkaitan dengan mutu pelayanan


Dari Tayangan Film tadi :
1. Bagaimana mutu pelayanannya ?
2. Sikap positif apa yang bisa kita ambil ?
“Para PKL itu bersedia
pindah bukan karena
mereka sudah diajak
makan, namun karena para
Pada prinsipnya manusia inginPKLdihargai dan
itu merasa
dianggap penting. Jika kita bahkan harus
“dimanusiakan” oleh
pemimpinnya”
mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan
dengan penuh respek terhadap harga diri dan
kebanggaaan seseorang.
Aktifitas 1 Aktualisasi Inovasi dan Komitmen Mutu

 Selama 60 menit peserta diminta mengamati


komitmen mutu yang ada dilokasi, catat dan
dokumentasikan
 Diskusikan dengan kelompok
 Siapkan bahan tayang kelompok
 Bagi tugas dan presentasikan
MENYIMAK TAYANGAN FILM

Film “Momentum Hidup” (Ignasius Jonan)


www.themegallery.com
FILOSOFI AIR (1)

Air selalu mengalir dari


tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah, air selalu ingin
berguna bagi makhluk hidup
yang ada dibawahnya. Ibarat
PNS, air adalah PNS yang
melayani masyarakat dengan
sebaik-baiknya.
FALSAFAH AIR (2)

Air selalu mengalir kemuara, tak peduli seberapa jauh


jaraknya dan berapa banyak hambatan yang dilalui.
Ibarat PNS, yang bekerja dengan konsisten.
MOTIVASI

Belajar, suatu proses mendapatkan


pemahaman baru, dari siapapun
ditempat manapun

“Termasuk saya belajar banyak dari


anda”

Ahmad Hudalil
DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini membahas substansi yang terkait


dengan pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada peserta Diklat, melalui
pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu penyelenggaraan pemerintahan,
konsekuensi dari perubahan, dan aktualisasi nilai-nilai
dasar komitmen mutu
Aktifitas 1 Aktualisasi Inovasi dan Komitmen Mutu

 Selama 60 menit peserta diminta mengamati


komitmen mutu yang ada dilokasi, catat dan
dokumentasikan
 Diskusikan dengan kelompok
 Siapkan bahan tayang kelompok
 Bagi tugas dan presentasikan
 APA TUJUAN ANDA MENJADI PNS ?
AMATI GAMBAR DIBAWAH INI
64

ANALOGI BIROKRAT DALAM


MENJALANKAN TUGAS YANG
DAPAT MENJADI PEMICU KONFLIK
Analagi Tugas Birokrat
Ciri-ciri Pertandingan A:
 Aturan pertandingan dijabarkan secara rinci, difahami dan dihormati oleh
tiap pemain sehingga memiliki makna hukum yang sebenarnya.
 Dapat dilakukan pemisahan yang sangat jelas antara bentuk-bentuk
pelanggaran yang bersifat kebetulan/kecelakaan (accidental), yang kasat
mata, yang disengaja, yang bersifat teknis, dan yang bermotif merusak
sportifitas.
 Wasit yang memimpin pertandingan merupakan orang-orang profesional
terlatih, dan menjalankan aturan secara tegas dan bijak.
 Pertandingan berlangsung apa adanya, tidak terdapat ‘permainan sabun’.
 Hasil akhir pertandingan betul-betul ditentukan di lapangan berdasakan
kemampuan para pemain dan pelatih dalam melakukan strategi dan taktik
pertandingan yang halal.
Ciri-ciri Pertandingan B:
 Aturan pertandingan tidak dijalankan sepenuhnya karena wasit pilih kasih
dan mudah disogok untuk membela salah satu tim yang membayarnya.
 Aturan pertandingan (sanksi-sanksi) yang mengatur jalannya pertandingan
menjadi tak bermakna, karena wasit seenaknya menjatuhkan sanksi
berdasarkan pilihan yang disukainya.
 Perilaku pemain di lapangan praktis sulit dikendalikan karena aturan-aturan
yang bersifat objektif tak diterapkan secara konsisten.
 Pertandingan di lapangan menjadi tanpa makna karena hasilnya “ditentukan
di luar lapangan”. Buat apa para pemain harus kerjakeras latihan
meningkatkan keahlian?
 Sepakbola sebagai tontonan yang harusnya menyajikan kompetisi sehat,
kehilangan makna.
 Sikap sportif yang harusnya mendasari permaian jelas hancur.
 Buat apa menonton dan membayar pertandingan semacam itu.
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI, DAN
MUTU LAYANAN KOMUNIKASI MASA
Tantangan Abad 21

•GLOBALISASI
•KEMAJUAN ILMU PERUBAHAN SOSIAL
PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGII

DIBUTUHKAN JATIDIRI
YANG SESUAI
DENGAN NILAI
BANGSA INDONESIA
1990
2000

2006 2004
Luxor 1983

Macintosh
1995
Macintosh
Apple 2006
1988

Vaio 2004

PC Watch
Bell-PC 2006 2005
Preman
berseragam
sekolah??
FUNGSI APARATUR SIPIL NEGARA

1. Pelaksana Kebijakan Publik


2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

(Pasal 10 UU
ASN)
Kompetensi PNS yang dibangun:

1. integritas moral,
2. kejujuran,
3. semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan,
4. karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab,
5. memperkuat professionalisme serta kompetensi
bidang.

Pasal 63 UU ASN)
Mutu adalah harapan setiap manusia

Mindset Mutu
KOMITMEN
MUTU Disiplin

Terbuka pada
Perubahan
Tanggung
Jawab Mutu
KARAKTERISTIK ORIENTASI MUTU

1. Mengubah mindset menuju komitmen terhadap


budaya mutu;
2. Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan;
3. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan,
baik internal maupun eksternal;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang kondusif;
5. Membangun kerjasama kolegial yang dilandasi
keiklasan, kepercayaan, dan kejujuran;
6. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan
tanpa pemborosan (zero-waste), sejak memulai
setiap pekerjaan.
PENGUATAN DAN PERBAIKAN MUTU
PERILAKU YANG MENNCERMINKAN
NILAI DASAR ORIENTASI MUTU

Perbaikan
berkelanjutan

Komitmen pada
Kepuasan
Customers
Melindungi
dan
mengayomi
Melayani dengan Manajemen
iklas sepenuh hati Organisasi

Layanan yang Kepemimpinan Kebijakan Sumberdaya


Cepat, tepat,
ramah.
MEMBANGUN KULTUR
TERATUR DAN TERTIB
Tagihan 2
 Gambar perubahan yang terjadi dalam
ilustrasi gambar di atas. Berikan penilaian
saudara terhadap mutu layanan pada
peristiwa di atas?
 Unsur apa saja yang dibutuhkan membangun
mutu latyanan pada peristiwa di atas?
MODUL KOMITMEN MUTU
Modul 1:
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI, DAN
MUTU PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Paparan terdiri atas 3 Kegiatan Belajar:


1. KONSEP EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI, DAN MUTU
2. NILAI-NILAI DASAR ORIENTASI MUTU
3. PENDEKATAN INOVATIF DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
KONSEP EFEKTIVITAS, EFISIENSI,
INOVASI, DAN MUTU LAYANAN.
 Efektivitas Layanan: menunjukkan ketepatan capaian target layanan dilihat
dari jadwal kerja, durasi, biaya, dan harapan;
 Efisiensi Layanan: menunjukkan proses layanan yang tidak berdampak pada
pemborosan, diukur dari penggunaan waktu kerja, biaya yang harus
dibayarkan, tenaga (energi) yang dikeluarkan untuk mencapai target dan
mewujudkan harapan.
 Inovasi Layanan: menunjukkan adanya kreativitas aparatur untuk
mengembangkan sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya.
 Mutu Layanan: menunjukkan kinerja aparatur yang optimal dan melayani
dengan sepenuh hati, sehingga membuat customers merasa puas.
Mutu adalah
harapan setiap
manusia Mindset Mutu

KOMITMEN MUTU
M Disiplin
Diri Kita U Orang
lain
T Terbuka pada
U Perubahan
Tanggung
Jawab Mutu
LIMA PILAR MANAJEMEN MUTU
Bill Crech

PRODUK PROSES

ORGANISASI

PEMIMPIN KOMITMEN
FISHBONE MANAJEMEN MUTU

Rencana Pengawasan
Perbaikan Mutu
Mutu Mutu

Institusi Kinerja
Pemerintah Ber-mutu

Sosialisasi Output dan


Implementasi dan
Mutu Outcome yang
Pengawalan Mutu
Diharapkan
PENDEKATAN PDCA DALAM
MANAJEMEN MUTU

PLAN DO

ACT / CHECK
ADJUST

W. Edwards Deming, Walter


Shewhart, dan David L. Goetsch &
Stanley B. Davis
Tagihan 3
 Peristiwa yang tampak dalam gambar di atas
menunjukkapergeseran mutu layanan publik.
Cermati dan renungkan fenomena di atas,
berikan komentar Saudara dalam menyikapi
ilustrasi di atas.
PENGUATAN DAN PERBAIKAN MUTU
TAGIHAN 4
 Seperti yang dilaporkan ombudsman 2013 sampai
saat ini, masih banyak masyarakat mengeluh
mengenai kualitas pelayanan. Keluhan banyak
dialamtkan kepada pelayanan tingkat pemerintah
daerah.
 Berikan contoh pelayanan instansi pemerintah yang
tidak berkualitas. Menurut saudara apa yang
menjadi sumber permasalahannya ?
TANGGUNG JAWAB MUTU
1. Mengubah mindset menuju komitmen terhadap
budaya mutu;
2. Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan;
3. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan,
baik internal maupun eksternal;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang kondusif;
5. Membangun kerjasama kolegial yang dilandasi
keiklasan, kepercayaan, dan kejujuran;
6. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan
tanpa pemborosan (zero-waste), sejak memulai
setiap pekerjaan.
INPUT PROSES OUTPUT

Bekerja optimal

Bahan Baku (TUPOKSI), Tanggung jawab bersama,


Sumberdaya Organisasi, Produktivitas
Penilaian obyektif.
Input Lingkungan. meningkat
Motivasi, kemampuan,
pendidikan dan pelatihan

Pemimpin yang kuat dan


memberdayakan
Self
Commitment
MOTIVATI
Environment
ON
Culture

PRODUCTIVI
TY
Education

Training
ABILITY
Habitual

Experience
Empat fokus inovasi,
Joe Tido, John Bessant, and Keith Pavitt. (2005: 10)

I. ‘product innovation’ –menyangkut perubahan


produk/jasa yang dihasilkan;
II. ‘process innovation’ –menyangkut perubahan
dalam cara pembuatan dan/atau pengiriman;
III. ‘position innovation’ -menyangkut perubahan
dalam konteks promosi untuk
memperkenalkan produk/jasa;
IV. ‘paradigm innovation’ –menyangkut perubahan
dalam hal model mental atau kerangka kerja
organisasi.
PERBEDAAN INOVASI SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
ASPEK SEKTOR SWASTA SEKTOR PUBLIK

Rasionalitas yang dibangun atas Rasionalitas resmi dari negara


RASIONALITAS
dasar ekonomi pasar
Untuk memaksimalkan keuntungan Implementasi kebijakan bagi
TUJUAN dan memperkuat posisi dalam peningkatan kesejahteraan dan
pasar demokrasi
NILAI Nilai pemegang saham Kepentingan Publik
ISU TERKAIT Diatur oleh pasar Diatur oleh masyarakat
PENGATURAN
Mekanisme pasar melalui Sebagai pelanggan dan juga
HUBUNGAN DENGAN
pembelian produk hubungan ketergantungan
PENGGUNA
sebagai client
Tumbuh dan bertahan hidup dalam Untuk menemukan solusi bagi
MOTIVASI UNTUK
pasar kondisi saat ini dan permasalahan
BERINOVASI
baru
Modul 2:
AKTUALISASI INOVASI DAN KOMITMEN MUTU

Paparan terdiri atas 3 Kegiatan Belajar:


1. MEMBANGUN KOMITMEN MUTU DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2. BERPIKIR KREATIF
3. MEMBANGUN KOMITMEN MUTU MELALUI INOVASI
TEMUAN
BARU,
RUTINITAS, PERUBAHAN REDESAIN,
KEJENUHAN,
KEBARUAN,
MODIFIKASI,

MUTU.

IDE BARU KREASI INOVASI


ketidakpuasan,
keingintahuan,
kejenuhan, kebutuhan, merenung, mencari data
keinginan berimajinasi, dan informasi,
berpikir, membaca
rujukan, studi
banding,
berdialog,
Siklus Tahapan berdikusi,

Berpikir Kreatif
menganalisis,
membuat
rancangan,
sosialisasi di
lingkungan
Lahirnya terbatas
karya kreatif
Dimanfaatkan sebagai
sebuah
inovasi.
Duplikasi
Pengembangan dengan
(Redesain) Modifikasi

Sintesis,
Penemuan Baru Peningkatan
Mutu
Inovasi
Produk
Kreativitas tanpa batas
Kreativitas tanpa batas
NILAI DASAR ORIENTASI MUTU

Perbaikan
berkelanjutan

Cepat, tepat,
ramah, untuk Dalam
kepuasan keterbatasan Melindungi
customers sarana tetap setia dan
melayani dengan mengayomi
hati
PERILAKU YANG
MENNCERMINKAN
NILAI DASAR ORIENTASI MUTU
Perbaikan
berkelanjutan

Komitmen pada
Kepuasan
Customers
Melindungi
dan
mengayomi
Melayani dengan Manajemen
iklas sepenuh hati Organisasi

Layanan yang Kepemimpinan Kebijakan Sumberdaya


Cepat, tepat,
ramah.
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Komitmen Mutu

1. Orientasi kepada peraturan. 1. Orientasi kepada publik.


2. Cara kerja ABS, rutinitas, 2. Orientasi kepada mutu, bekerja
dan asal-asalan. secara baik dan benar
3. Sikap pasif. 3. Sikap dinamis, proaktif, dan
4. Cara kerja individualis dan inovatif.
egosentris (bekerja sendiri- 4. Cara kerja tim (kolektif)
sendiri dan berorientasi sebagai satu kesatuan proses
melayani pimpinan). untuk melayani masyarakat.
Perubahan dari:
menjadi
PERILAKU
PUBLIK
SUASANA DI TEMPAT KERJA
P P
E E
M L
I A
M K
P S
A
I
N
N A
IDEALISME PELAYANAN PUBLIK

Ciptakan terlebih dahulu budayanya,


baru buat icon lambangnya (untuk Kesepakatan
selalu saling mengingatkan).
KESIMPULAN
1. Aktualisasi nilai dasar komitmen mutu dalam
pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong
terciptanya iklim/budaya kerja unggul yang dapat
menumbuhkan keberanian untuk menampilkan
kreativitas dan inovasi. Dengan demikian, pergeseran
orientasi kerja diarahkan untuk memotivasi aparatur
mengubah mindset menuju layanan bermutu.
2. Orientasi kerja bukan pada kewajiban menjalankan
rutinitas kegiatan, melainkan pada semangat
pengabdian untuk memberikan layanan publik yang
terbaik dan siap menghadapi berbagai kendala
(constrain).
3. Orientasi aparatur bukan dilayani melainkan
melayani.
KESIMPULAN
4. Fokus kinerja aparatur adalah untuk melayani
publik.
5. Kewajiban aparatur adalah memberikan layanan
publik yang adil dan bermutu, untuk membangun
kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.
6. Setiap aparatur mesti memiliki sense of quality
dan semangat belajar tinggi, sehingga
menimbulkan keberanian berpikir alternatif, berani
bertanya dan bahkan berbeda pendapat, demi
untuk kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara
dalam menghadapi globalisasi, khususnya
megatrend Asia.
Five Megatrend in Asian Century
Era, 2050
1. demographic
shifts, Government
2. shift in economic Reformation: work
power, culture, innovative
Qualified
Knowledg
3. accelerating methods, empowering, e
urbanization, continuous Employees
4. climate change improvement.
and resource
scarcity, Quality
5. technological services
breakthroughs. Supporting System: ,
Leader, Manager, +
Resources. Satisfact
ion
Semoga menjadi inspirasi untuk
menjadi Aparatur yang
membanggakan
PERILAKU
PUBLIK
SUASANA DI TEMPAT KERJA
P P
E E
M L
I A
M K
P S
A
I
N
N A
MEMBANGUN KULTUR TERATUR
DAN TERTIB
IDEALISME PELAYANAN PUBLIK

Ciptakan terlebih
dahulu budayanya,
baru buat icon Kesepakatan
lambangnya (untuk
KESIMPULAN
1. Aktualisasi nilai dasar komitmen mutu dalam
pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong
terciptanya iklim/budaya kerja unggul yang dapat
menumbuhkan keberanian untuk menampilkan
kreativitas dan inovasi. Dengan demikian, pergeseran
orientasi kerja diarahkan untuk memotivasi aparatur
mengubah mindset menuju layanan bermutu.
2. Orientasi kerja bukan pada kewajiban menjalankan
rutinitas kegiatan, melainkan pada semangat
pengabdian untuk memberikan layanan publik yang
terbaik dan siap menghadapi berbagai kendala
(constrain).
3. Orientasi aparatur bukan dilayani melainkan melayani.
KESIMPULAN
4. Fokus kinerja aparatur adalah untuk melayani
publik.
5. Kewajiban aparatur adalah memberikan layanan
publik yang adil dan bermutu, untuk membangun
kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.
6. Setiap aparatur mesti memiliki sense of quality
dan semangat belajar tinggi, sehingga
menimbulkan keberanian berpikir alternatif, berani
bertanya dan bahkan berbeda pendapat, demi
untuk kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara
dalam menghadapi globalisasi, khususnya
megatrend Asia.
EVALUASI
 Pertanyaan Lisan

 1. Menurut saudara apa yang layak diberikan


kepada PNS yang dapat menghasilkan kinerja yang
efisien dan efektif?

 2. Bagaimana rencana kerja saudara ke depan, jika


lolos menjadi PNS?, dan apa target yang saudara ingin
wujudkan selama mengabdi sebagai PNS digtempat
kerja?

TUGAS (PROJECK BASE LEARNING
 BUATLAH LAPORAN TENTANG PRILAKU
MASYARAKAT :
 1.EFEKTIVITAS
 2.EFISIEN
 3.INOVATIF
DAMPAK KEBIJAKAN MAKRO
PEMBANGUNAN SENTRALISTIS
Regime Change in Indonesia
From Authoritarian to Democratic
129
Sukarno Suharto

 August 1945 - March  March 1968 - May 1998


1968  Elected by MPRS
 Elected by the PPKI  Resigned under pressure
 Impeached by MPRS

Abdurrahman Wahid B.J. Habibie


 October 1999 – July  May 1998-October 1999
2001  Accountability Speech
 Elected by MPR Rejected
 Impeached by MPR  Declined to run for
President

Megawati Susilo Bambang


 July 2001 – October Yudhoyono
2004  October 2004 – 2009
 Elected by MPR  2009-2014
 Lost election to SBY  Directly elected
Development Trilogy
During “The New Order Government”

Stability

Growth Equity
Economists with Guns:
Authoritarian Development and U.S.-Indonesian Relations, 1960-1968
131
Stanford University Press 2008

TOP-DOWN
DEVELOPMENT BY
FORCE (GUNS)

Bradley R. Simpson
KETIMPANGAN
The picture was taken by John Kots in June 2006 and his comment
on this picture was as follows:
This struck me as typical Jakarta: modern towers amidst great
poverty. The contrast between rich and poor is very pronounced in
this very interesting megalopolis
http://indonesiaurbanstudies.blogspot.com/2007/04/urban-poverty-and-inequality-in-jakarta.html
KETIDAK-HARMONISAN
HUBUNGAN VERTIKAL DAN
HORIZONTAL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai