HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan core
values ASN dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah pembelajaran peserta dapat:
1. Memahami pengertian core values BerAKHLAK;
2. Memahami implementasi core values BERAKHLAK di Kementerian
PUPR;
3. Memahami kode etik dan kode perilaku pegawai Kementerian PUPR
MATERI POKOK DALAM MODUL
Nilai 1: Berorientasi Pelayanan
Nilai 2: Akuntabel
Nilai 3: Kompeten
Nilai 4: Harmonis
Nilai 5: Loyal
Nilai 6: Adaptif
Nilai 7: Kolaboratif
Transformasi organisasi
Transformasi SDM
3. Permen PUPR No. 7 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
MAKSUD
ASN memiliki kesamaan dalam menjalankan fungsinya, yaitu memegang teguh nilai-nlai
yang sama, orientasi yang sama, melayani masyarakat yang sama, memiliki kesamaan
jiwa melayani masyarakat, memiliki sumber daya yang cukup untuk melayani
masyarakat, serta sama-sama menghadapi permasalahan perubahan yang cepat yang
harus diselesaikan secara kolaboratif.
TUJUAN
ASN menjadi lebih lincah dan inovatif dalam menjalankan birokrasi, agar
birokrasi menjadi dinamis dan cepat mengambil keputusan dalam
pemberian pelayanan publik.
Menunjukkan
semangat &
komitmen
FUNGSI CORE VALUES
Mengarahkan &
Menjadi panduan
memberikan
perilaku pegawai
aspirasi
BerAKHLAK
ILUSTRASI PENERAPAN BerAKHLAK
PERJALANAN DINAS
EMPLOYER BRANDING
Tujuan employer branding:
Fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa.
Akuntabilitas memerlukan
konsekuensi
Akuntabilitas
berorientasi
Akuntabilitas
pada hasil Akuntabilitas meningkatkan
membutuhkan kinerja
adanya laporan
Integritas Kepemimpinan
Kepercayaan Keadilan
Kejelasan Konsistensi
Keseimbangan
5 ACTION TO IMPROVE ACOUNTABILITY
1 Memimpin dengan
teladan. 2 Memberikan umpan
balik. 4 Melakukan dialog
personal.
3 Saling bertanggung
jawab. 5 Menetapkan target
yang jelas dan
dapat diterima.
PERWUJUDAN PERILAKU AKUNTABEL
1. Menyusun rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran yang jelas, spesifik, terukur, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
5. Tidak menggunakan waktu bekerja untuk kepentingan pribadi.
6. Taat dan patuh terhadap prosedur dalam setiap menjalankan pekerjaan.
7. Menghindari pemborosan penggunaan sumber daya.
8. Cermat dalam bekerja
VIDEO KETELADANAN
NILAI 3
KOMPETEN
PENGERTIAN DAN PANDUAN PERILAKU
Dalam konteks ASN, kompetensi adalah perpaduan 3 aspek penting yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
jabatan.
Panduan Perilaku Kompeten:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
2. Membantu orang lain belajar.
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
PENGERTIAN KOMPETENSI
Belajar bahwa
1 setiap keadaan
adalah sebuah • Gunakan waktu
kesempatan 2
secara bijak
Bergabung dengan
3 sebuah kelompok
atau grup
• Tunjuk seorang
4
mentor
• Manfaatkan
5
teknologi
PERWUJUDAN PERILAKU KOMPETEN
ASN bekerja dalam lingkungan yang berbeda dari sisi suku, budaya, agama dan lain-
lain. Namun perbedaan ini harus dikelola dengan mengingatkan dan menanamkan
kesadaran akan peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Bagi seorang ASN, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, terutama
terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada NKRI.
Meningkatkan kesejahteraan
kesejahteraan tercukupi
Memantapkan wawasan maka gairah dan motivasi
kebangsaan menjaga dan 02
meningkatkan kecintaan kepada 06 kerja akan meningkat,
sehingga produktivitas pun
negara guna membangun sikap
loyal melalui cara-cara yang meningkat pula
kekinian dan tidak monoton
Memenuhi kebutuhan rohani
memberikan hak pegawai
05 03 atas hal yang tidak bersifat
materi
Melakukan evaluasi secara berkala pegawai
akan merasa bahwa hasil kerjanya diperhatikan 04 Memberikan kesempatan peningkatan karir
oleh organisasi mengetahui kekuranganya, penempatan atau pemindahan yang tepat, untuk
sehingga memberikan motivasi untuk memberi semangat baru karena pekerjaan yang
melakukan perbaikan dan pengembangan tidak monoton
kinerjanya
KARAKTERISTIK ASN LOYAL
1. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
2. Melindungi kepentingan masyarakat dan negara.
3. Menjaga etika dan norma.
4. Menerapkan sikap bersemangat tinggi dan penuh pengabdian dalam melakukan kegiatan.
5. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
7. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain.
8. Mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri.
Jadi Tersangka KPK, Anak Buah Walkot : Ini Bentuk Kesetiaan
oleh: Faiq Hidayat – detikNews
Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemkot, Tuan E mengaku hanya membantu Wali Kota nonaktif
Tuan R dalam pengadaan proyek. Apalagi dalam kepegawaian ada indikator terkait loyalitas. "Yang penting
ini, bagi orang seperti saya entah nanti Kementerian A atau bagian yang mengurusi masalah kepegawaian,
mungkin perlu ada definisi atau redefinisi atau mungkin pemberian batasan-batasan yang jelas tentang
makna kesetiaan atau loyalitas, yang jadi salah satu indikator bagi pegawai untuk dinilai tentang kesetiaan
dan loyalitasnya itu," ujar Tuan E usai diperiksa penyidik KPK di Gedung KPK, Jakarta. "Soalnya kalau tidak
ada definisi yang jelas nanti ya, banyak yang seperti saya gitu," tambah Tuan E yang menyandang status
tersangka kasus suap proyek yang dilakukan Wali Kota nonaktif. Tuan E mengaku melakukan hal tersebut
sebagai bentuk kesetiaan terhadap pimpinannya, sehingga dia meminta perlu ada definisi yang jelas soal
makna kesetiaan atau loyalitas sebagai indikator penilaian pegawai.
Adaptif diartikan sebagai sikap terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
serta menghadapi perubahan.
ASN perlu bersikap adaptif dikarenakan adanya perubahan lingkungan strategis yang
kompleks, persaingan atau kompetisi di sektor publik, serta perkembangan teknologi
yang mendorong perubahan birokrasi.
COMPLEXITY
VOLATILITY
Faktor keputusan
AGILITY
• Ideal vs aktual
Ambiguity •
• Pengambilan keputusan
misinterpretasi
• inovasi
1. Volatility vs Vision
Terima dan rangkul perubahan yang tidak dapat diprediksi melalui kepemimpinan dan
visi yang kuat, sehingga dapat menghadapi dan melewati turbulensi dengan baik.
2. Uncertainty vs Understanding
Visi yang jelas memberikan mindset yang sama. Komunikasi 2 arah secara kontinyu
membantu memberi pemahaman secara berkesinambungan.
3. Complexity vs Clarity
Dunia sudah kompleks, maka organisasi jangan membuat kompleksitas internal.
Penyederhanaan proses adalah kuncinya.
4. Ambiguity vs Agility
Dorong fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan kelincahan. Buat rencana ke
depan, tetapi bersiaplah untuk mengubahnya.
PERAN ASN MEWUJUDKAN ORGANISASI ADAPTIF
Systems Thinking.
ASN harus selalu
Team Learning. berpikir sistemik,
Personal
ASN harus melihat gambaran
Mastery.
Mental Model. bersinergis besar, tidak kaca
ASN harus terus dalam mata kuda.
Shared Vision. ASN memiliki
mengasah melaksanakan
ASN harus terus mental model
pengetahuanny kegiatan untuk
berkomunikasi yang
a hingga ke mewujudkan visi
hingga memiliki mencerminkan
tingkat mahir. organisasi
pemahaman realitas yang
yang sama organisasi ingin
terhadap suatu wujudkan.
visi yang akan
dicapai bersama
6 CIRI PENERAPAN BUDAYA ADAPTIF
Para pihak dengan keahlian berbeda bekerja bersama, melihat aspek yang berbeda
dari suatu masalah, secara konstruktif mengeksplorasi perbedaan dan menemukan
solusi baru untuk masalah yang akan lebih sulit dipecahkan tanpa perspektif pihak lain.
1. Menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan internal dan
eksternal dalam penyelesaian tugas.
2. Kooperatif dalam menyampaikan data dan informasi.
3. Menghindari sikap mental superior dan mengembangkan cara pandang kesetaraan
dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal.
4. Mengutamakan kesepakatan bersama dalam penyelesaian permasalahan.
5. Selalu mempertimbangkan berbagai kepentingan dan masukan dalam
menyelesaikan permasalahan.
6. Mengutamakan kerja sama tim (team work) dalam menyelesaikan pekerjaan
guna tercapainya hasil yang lebih komprehensif dan bermutu.
7. Komunikatif dalam pelaksanaan pekerjaan.
KODE ETIK & KODE PERILAKU
PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR
KETERKAITAN NILAI DASAR DAN KODE ETIK & KODE PERILAKU (1)