Anda di halaman 1dari 46

PANDUAN

BUKU
Contoh Perilaku

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER | 2022


“ASN bukan pejabat
yang minta dilayani,
yang bergaya seperti
pejabat colonial dulu.
ASN harus berjiwa
melayani untuk
membantu masyarakat.
Asn yang bertugas
sebagai pegawai pusat
maupun pegawai
daerah harus
mempunyai core values
yang sama. saat ini
JOKO WIDODO
Presiden Republik dunia menjadi serba
Indonesia hybrid, serba
kolaboratif. Tidak boleh
lagi ada ego, baik ego
sector, ego daerah, dan
ego ilmu”
“Alhamdulillah hari ini
ada values baru yang
diharapkan bisa
menginisiasi dari
proses pengintegrasian
program dengan
membangun penguatan
kolaborasisecara
pragmatic dan sistemik
itu yang akan
Hj. Khofifah Indar
mendapatkan
Parawansa
penguatan ketika kita Gubernur Jawa Timur
mendapatkan Core
Values BerAKHLAK"
“BerAKHLAK dan Bangga Melayani Bangsa adalah
tagline yang luar biasa. Menjadi Penguat Kita.
Mumpung kita masih diberi amanah menjadi pejabat,
menjadi ASN.

Ir. H. HENDY SISWANTO, ST. IPU.


Bupati Jember
kata pengantar

Core Values BerAKHLAK dengan


akronim Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif bukan sekedar
jargon. BerAKHLAK adalah fondasi
dalam penguatan budaya kerja ASN
untuk mewujudkan Birokrasi Berkelas
Dunia.

Employer branding merupakan moto ASN dalam bekerja,


menggunakan semboyan Bangga Melayani Bangsa untuk
membentuk citra dari profesi ASN yang bangga dalam
melayani bangsanya, profesi yang selalu siap belajar untuk
meningkatkan kapasitasnya demi memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat.
Bersamaan dengan peluncuran Employer Branding "Bangga
Melayani Bangsa", pada tanggal 27 Juli 2021, Core Values
BerAKHLAK diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai
nilai budaya kerja ASN . Peluncuran core values ini
bertujuanuntuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi
seluruhASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi
budaya kerja ASN yang profesional.
Dengan dilaunchingnya core values BerAKHLAK, ASN
diharapkan memegang teguh nilai nilai dasar yang sama,
memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
BerAKHLAK berperan sebagai panduan berpikir, bertutur
dan berperilaku yang diimplementasikan dalam kata
BerAKHLAK.

Buku Panduan Perilaku BerAKHLAK disusun sebagai sarana


internalisasi nilai-nilai dasar ASN di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Jember sehingga tujuan pemerintah menetapkan
BerAKHLAK menjadi satu satunya nilai budaya kerja ASN di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember dalam tercapai.
Mari kita terapkan Core Values ASN BerAKHLAK, “Wes
Wayahe ASN Jember BerAKHLAK.”

Bupati Jember

Ir. H. HENDY SISWANTO, ST. IPU.


LATAR BELAKANG
Beragamnya penafsiran atas nilai-nilai dasar ASN serta
kode etik dan kode perilaku ASN yang tertuangpada
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparatur
Sipil Negara menghasilkan beragam penetapan nilai
budaya kerja ASN di berbagai instansi Pemerintah di
Indonesia. Nilai nilai budaya yang berbeda dan periodisasi
penerapannya yang relative cepat berganti berdampak
terhadap efektivitas dan keberlanjutan internalisasi nilai
nilai tersebut.

Penetapan core values ASN BerAKHLak oleh pemerintah


dilakukan untuk menciptakan persepsi yang sama atas
nilai-nilai dasar ASN serta kode etik dan kode perilaku
ASN yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentangAparatur Sipil Negara. Core Values
BerAKHLAK yang dirumuskan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RI merupakan penggabungan dan pengerucutan nilai-
nilai ASNyang ada diberbagai Instansi Pemerintah di
Indonesia.
LATAR BELAKANG
Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa” sebagai
semboyan ASN diharapkan bisa mengubah stigma negatif
masyarakat pada ASN terkait pola lama sebagian ASN
yang minta dilayani, praktik mempersulit pelayanan
untuk mendapatkan keuntungan pribadi .Ketika ASN
terbiasa memberikan pelayananyang baik dan sesuai
prosedur,akan membentuk karakter ASN berintegritas,
taat pada peraturan perundang undangan dan
menumbuhkan ekosistem pelayanan yang profesional dan
bebas dari korupsi.

Dengan disusunnya buku pedoman yang memuat nilai-


nilai dasar pegawai, panduan perilaku, contoh perilaku,
serta hal-hal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
harus dilakukan, seluruh ASN Kabupaten Jember
memiliki kesamaan dalam memaknai nilai nilai budaya
kerjanya, mampu memahami dan sekaligus
mengimplementasikannya dalam pengambilan
keputusan, menyelesaikan pekerjaan, memberikan
pelayanan, sekaligus sebagai panduan
pergaulanberinteraksi, berkoordinasi, dan berkomunikasi
Berorientasi Pelayanan
Yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat/ Pengguna Layanan.

Akuntabel
Yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

Kompeten
Yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Harmonis
Yaitu sikap saling peduli dan menghargai perbedaan.

Loyal
Yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara

Adaptif
Yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
serta menghadapi perubahan.

Kolaboratif
Yaitu membangun kerja sama yang sinergis antar ASN
Berorientasi Pelayanan
DEFI Komitmen memberikan pelayanan prima demi
NISI kepuasan masyarakat/penggunaan layanan

KATA
Solutif, Tulus, Sepenuh hati
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Memahami dan memenuhi Melayani kebutuhan


pengguna layanan dengan
kebutuhan, masyarakat
cepat, tepat dan
profesional sesuai standar
pelayanan dan sesuai
SOP;
Bersikap positive
terhadap kritik dan
masukan pengguna
layanan
Mengutamakan kepuasan
penerima layanan
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Ramah, cekatan, solutif dan Menerapkan senyum,


salam, sapa dan
dapat diandalkan
menjunjung tinggi etika
saat melayani.
Mengkoordinasikan
masalah dengan bidang
terkait tuntas dalam
melaksanakan
pekerjaan
Menerapkan pendekatan
komunikasi yang
persuasif untuk
menyelesaikan keluhan

Melakukan perbaikan tiada Memanfaatkan


henti teknologi untuk
meningkatkan kinerja.
Evaluasi berkala
terhadap Standar
Pelayanan dan SOP
demi meningkatkan
kepuasan pengguna
layanan
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Melakukan perbaikan tiada Melakukan survey


henti kepuasan kepada
pengguna layanan dan
menindaklanjuti hasil
survey pengguna
layanan

HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Bersikap diskriminatif
2. Bicara tidak sopan
3. Tidak memahami SOP dan SP
4. Menempatkan diri sebagai pihak yang
dibutuhkan pengguna layanan
5. Menerima suap dan gratifikasi
6. Berpuas diri atas pelayanan yang
diberikan
Akuntabel
DEFI Bertanggung jawab atas kepercayaan yang
NISI diberikan

KATA
Integritas, Konsisten, Dapat Dipercaya
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Melaksanakan tugas dengan Jujur, amanah.


melaksanakan pekerjaan
jujur, bertanggung jawab,
sesuai ketentuan
cermat, disiplin dan
perundang undangan
berintegritas tinggi
tanpa harus diawasi oleh
atasannya
Disiplin, konsisten
merealisasikan target
kinerja.
Bertanggung jawab atas
hasil kerja dan bersedia
dievaluasi.
Fokus meningkatkan
kualitas hasil kerja
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Menggunakan kekayaan Memanfaatkan fasilitas


negara sesuai
dan barang milik negara
denganperuntukannya.
secara bertanggung jawab,
Mencari alternatif cara
efektif dan efisien
penggunaan sarana
prasarana, bahan, dan
alat kerja yang lebih
hemat.
Memahami konsekuensi
hukum dan mematuhi
dengan penggunaan
barang/aset negara

Tidak menyalahgunakan Profesional dalam


kewenangan jabatan bekerja, mementingkan
kepentingan umum dan
tidak terpengaruh
kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
tertentu.
Menolak segala bentuk
gratifikasi,
korupsi,kolusi, dan
nepotisme.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Tidak menyalahgunakan Mengambil keputusan


kewenangan jabatan dengan obyektif saat
terjadi konflik
kepentingan.

HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Memberikan data dan informasi yang


tidak benar
2. Melaksanakan tugas dan kegiatan
tidak sesuai dengan aturanyang
berlaku
3. Tidak melaksanakan tugas yang
diberikan pimpinan
Kompeten
DEFI Terus belajar dan mengembangkan
NISI kapasitas

KATA
Spesialis, kinerja terbaik, terus belajar
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Meningkatkan kompetensi Mengikuti pelatihan dan


kegiatan yang
diri untuk menjawab
mendukung untuk
tantangan yang selalu
peningkatan kompetensi.
berubah
Bertukar pikiran dan
berdiskusi dengan rekan
kerja, bawahan dan
atasan.
Belajar secara mandiri
maupun kolaboratif
dengan antusias.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Membantu orang lain Mempelopori suatu


kegiatan peningkatan
belajar
kompetensi.
Membagikan
pengetahuan dan
pengalaman melalui
diskusi, dialog dengan
rekan kerja, bawahan dan
atasan.
Memberikan kesempatan
orang lain untuk
menyampaikan pendapat.

Melaksanakan tugas dengan Menyelesaikan tugas


kualitas terbaik dengan tuntas dan
dapat diandalkan.
Menjalankan seluruh
peraturan manajemen
ASN yang berlaku.
Mengevaluasi
peningkatan kinerja
diri.
HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Tidak meningkatkan kompetensi.


2. Melaksanakantugas tidak tepat
waktu.
3. Tidak bertanggung jawab atas
pekerjaannya.
4. Membiarkan masalah berulang
tanpamencari solusi.
5. Tidak mau diskusi dan bertukar ilmu
pengetahuan.
Harmonis
DEFI Saling peduli dan menghargai
NISI perbedaan

KATA
Ringan tangan, empati, dan keberagaman
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Menghargai setiap orang Berlaku adil kepada setiap


orang tanpa memandang
apapun latar belakangnya
kedudukan, jabatan, latar
belakang, suku,
agama,ras dan jenis
kelamin.
Bekerjasama dengan
Individu atau semua
orangdengan latar
belakangberbeda.
Menjaga hubungan yang
baik dengan rekan kerja,
atasan, bawahan dan
stakeholder.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Suka menolong orang lain Memberikan kesempatan


dan membantu pegawai
lainnya menemukan
peluang untuk
mengembangkan diri.
Berkomitmen
menyelesaikan tugas tim
secara bersama-sama.
Menyelesaikan konflik di
antara rekan kerja, atasan
dan bawahan dengan
netral

Membangun lingkungan Menjalin komunikasi


kerja yang kondusif yang baik dengan
semua pegawai
(menjaga silahturahmi).
Membuat lingkungan
kerja bersih dan
nyaman.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Membangun lingkungan Menyampaikan


kerja yang kondusif informasi (data),
pikiran atau pendapat
dengan jelas, singkat
dan tepat dengan
menggunakan
cara/media yang sesuai
dan mengikuti alur
yang logis.

HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Berbicara mengandung SARA


2. Berbuat tindakan tercela.
3. Merendahkan orang lain.
4. Acuh tak acuh terhadap permasalahn
orang lain
5. Tidak peduli atas kebersihan dan
kenyamanan lingkungan kerja
Loyal
DEFI Berdedikasi dan mengutamakan
NISI kepentingan Bangsa dan Negara

KATA
Komitmen, Dedikasi, Kontribusi
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Memegang teguh ideologi Mentaati, mengamalkan


Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD Negara
dan menjadikan acuan
RI tahun 1945
dalam bekerja dan
pengambilan keputusan.
Bersedia dan bersungguh-
sungguh bekerja,
melaksanakan tusi untuk
peningkatan kualitas
kinerja Organisasi.
Bersedia melakukan
internalisasi , sosialisasi
Pancasila dan UUD 1945
pada kegiatanyang
diampuh.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Setia kepada NKRI dan Memahami model


pemerintahan, kondisi
pemerintahan yang sah
politik sebagai
pengetahuan sub ordinasi
perintah dan arahan dari
Pimpinan.
Bekerja untuk
kepentingan negara.
Taat pada perintah yang
berjenjang dari atasan
langsung hingga jabatan
tertinggi untuk
kepentingan
pembangunan.

Menjaga nama baik sesama Mencegah situasiyang


ASN, Pimpinan, Instansi mengancam
dan Negara, serta menjaga rahasiajabatan dan
rahasia jabatandan negara negara.
Menjaga rahasia jabatan
dan rahasia Negara
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Menjaga nama baik sesama Berperilaku mematuhi


ASN, Pimpinan, Instansi peraturan yang berlaku
dan Negara, serta menjaga , norma, dan etika,
rahasia jabatandan negara untuk menjaga nama
baik serta citra ASN,
Pimpinan maupun
Instansi.

HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Tidak taat terhadap peraturanyang


berlaku.
2. Tidak menjalankan perintah
pimpinan
3. Bekerja semaunya sendiri
Adaptif
DEFI Terus berinovasi dan antusias dalam
NISI menggerakkan serta menghadapi perubahan

KATA
Inovatif, Antusias, Proaktif, dan Agile
KUNCI

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Cepat menyesuaikan diri Siap menghadapi


perubahan termasuk
menghadapi perubahan
mitigasi resiko yang
mungkin terjadiakibat
adanya perubahan.
Beradaptasi dari rutinitas
menjadihal baru.
Menyesuaikan cara kerja
denganmenerapkan
metode baru
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Terus berinovasi dan Bersedia membantu


pegawai lain dalam
mengembangkan
melaksanakan perubahan.
kreativitas
Menjadi pelopor
perubahan, role model.
Membangun inovasi
untuk mempermudah
pelaksanaan tusi

Bertindak proaktif Merubah kebiasaan dari


manual ke- digital.
Proaktif
mengembangkan hal-
hal baru guna
mempermudah tusi.
Aktif
mengimplementasikan
kebijakan dan informasi
baru yang bermanfaat
bagi organisasi
HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Resisten terhadap perubahan.


2. Hanya melakuan rutinitas tidak ada
inovasi.
3. Tidak tahu peran strategisnya dalam
organisasi
4. Cenderung menyalahkan sistem.
5. Merasa pekerjaan tidak ada masalah.
6. Berpuas diri dengan kondisi yang ada.
7. Merasa nyaman dengan kondisi.
8. Tidak ada perbaikan dari cara bekerja.
Kolaboratif
DEFI Membangun kerja sama yang sinergis
NISI antarASN

KATA Menurunkan Ego, Rendah Hati, Sinergis


KUNCI dan kerja Sama

PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Memberi kesempatan Aktif melaksanakan


komunikasi formaldan
kepada berbagai pihak
informal pada berbagai
untukberkontribusi
pihak.
Menerima pendapat dan
saran dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Bersedia bekerjasama
dengan berbagaipihak
untuk meningkatkan
kualitas kinerja
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Terbuka dalam bekerja Memberikan data/


informasi yang akurat
sama untuk
untuk kinerja tim.
menghasilkan nilai
Melaksanakan tugas tim
tambah
dengan baik.
Berbagi informasi yang
relevan atau bermanfaat
pada anggota tim

Menggerakkan Mengidentifikasi
pemanfaatan berbagai berbagaisumber daya
sumber daya untuk tujuan yang diperlukan untuk
bersama mencapai
tujuanbersama.
Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber
daya eksternal maupun
internal untuk
mendukung tujuan
organisasi.
PANDUAN PERILAKU CONTOH PERILAKU

Menggerakkan Mengantisipasi
pemanfaatan berbagai hambatan, dan mencari
sumber daya untuk tujuan solusiyang optimal
bersama

HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI

1. Mengedepankan ego sektoral.


2. Bekerja sendirian tanpa
memintamasukan orang lain
3. Bekerja karena ingin dipuji pimpinan
4. Menunda pekerjaan
BerAHLAK Menjadi Budaya Kerja

1. Sosialisasi

Pada tahap ini, BerAKHLAK lebih bersifat massal dan


satu arah, ditujukan kepada seluruh pegawai dengan
media komunikasi yang mampu menjangkau seluruh
atau lebih banyak pegawai, antara lain berupa:bahan
pidato pimpinan sebagai arahan, video (tapping)
pimpinan, podcast pimpinan, penayangan logo
BerAKHLAK pada website dan Media Sosial,
pemasangan standing banner BerAKHLAK digital
maupun cetak, dan mengikuti belajar mandiri materi
BerAKHLAK

2. Internalisasi

Pada tahap ini, BerAKHLAK lebih bersifat interpersonal


dan dua arah, yang dalam pelaksanaannya melibatkan
pimpinan, pegawai dan para Agen Perubahan, antara
lain berupa: Dialog pimpinan dan pegawai, diskusi
kelompok kecil pada fungsi terkecil, pelatihan,
penyisipan informasi BerAKHLAK pada setiap
mengawali pertemuan/rapat
BerAHLAK Menjadi Budaya Kerja

3. Adaptasi

Pada tahap ini, BerAKHLAK menjadi bagian dari


dokumen kerja, antara lain dalam bahan pidato
pimpinan, dokumen perencanaan, Standar Kompetensi,
Sasaran Kinerja Pegawai, SOP, dan Kode Etik

4. Performansi

Pada tahap ini, BerAKHLAK sudah terimplementasi pada


rekruitmen dan pengembangan SDM, penilaian perilaku
kinerja sebagai dasar performance development, dan
setiap saat dilakukan monitoring dan evaluasi
Indikator Hasil Penerapan BerAHLAK

1 Tingkat kepuasan Pemangku Kepentingan Tinggi

2 Indeks Reformasi Birokrasi Meningkat

3 Pelanggaran disiplin pegawai rendah

4 Jumlah pengaduan masyarakat yang berhasil


ditangani tinggi

5 Indeks Persepsi Korupsi membaik

6 Indeks IP ASN membaik

7 Meningkatnya Nilai Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah
Berorientasi Pelayanan

Enam elemen dasar untuk menghasilkan


pelayanan publik yang berkualitas

1. Komitmen Pimpinan
2. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran
dan kebutuhan masyarakat
3. Penerapan dan penyesuaian Standar
Pelayanan didalam penyelenggaraan
pelayanan publik
4. Memberikan perlindungan bagi internal
pegawai, serta menindaklanjuti pengaduan
masyarakat
5. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan
keamanan dan keselamatan kerja,
fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur
teknologi informasidan sarana prasarana.
6. Secara berkala melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap kinerja penyelenggara
pelayanan publik
Akuntabel
1. Akuntabilitas personal: Kejujuran, integritas,
moral dan etika.
2. Akuntabilitas individu: PNS sebagai aparatur
negara bertanggung jawab untuk memenuhi
tanggung jawabnya. Tercapainya kinerja
organisasi yang diharapkan.
3. Akuntabilitas Kelompok: semangat kerjasama
yang tinggi antar berbagai kelompok yang
ada dalam sebuah institusi dalam tercapainya
kinerja organisasi yang diharapkan.
4. Akuntabilitas Organisasi : mengacu pada
hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu
terhadap organisasi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya.

Kompeten
1. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya, termasuk mewujudkannya dalam
kinerja.
Harmonis
1. Berkolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan
kualitas layanan kepada pelanggan.
2. Penerapan sikap berperilaku toleransi,
empati dan keterbukaan terhadap perbedaan
tidak hanya berlaku untuk sesama ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi
stakeholders eksternal

Loyal
1. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki
organisasinya.
2. Meningkatkan kesejahteraan (kesejahteraan
pegawai dapat menumbuhkan rasa dan sikap
loyal seorang pegawai).
3. Memenuhi kebutuhan rohani (kemampuan
organisasi untuk memberikan hak pegawai
atas hal yang tidak bersifat materi).
4. Memberikan kesempatan peningkatan karir
(dapat membuat pegawai merasa
mendapatkan keadilan dalam pembagian
tugas, atau memiliki semangat baru karena
pekerjaan yang di lakukan tidak monoton).
5. Melakukan evaluasi secara berkala
(pegawai dapat mengetahui kesalahan atau
kekurangannya sebagai acuan untuk terus
melakukan perbaikan dan pengembangan
kinerjanya)

Adaptif
1. Personal mastery : ASN harus terus
mengasah pengetahuan hinggake tingkat
mahir.
2. Shared vision : terus berkomunikasi hingga
memiliki persepsi yang sama terhadap suatu
visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama.
3. Mental model : ASN memiliki mental model
yang mencerminkan realitas tujuan
organisasi.
4. Team learning : ASN perlu selalu sinergis
dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan
untuk mewujudkan visi Organisasi.
5. System thinking : ASN harus selalu berpikir
sistemik, tidak kaca mata kuda
Kolaboratif
1. Memberikan kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama dalam menghasilkan nilai
tambah, serta menggerakan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Kompetensi Pelaksanaan BerAHLAK

Level kompetensi pelaksanaan BerAKHLAK


menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi yang
dirumuskan berupa indikator perilakupemangku
jabatan, tingkatpenguasan kompetensi di
kelompokan dalam 5 (lima) tingkatan dari Level 1
sampai dengan Level 5.
Tingkat penguasaan pelaksanaan BerAKHLAK
ditunjukkan dengan indikator perilaku dari level 1
sampai dengan level 5 dengan kriteria sebagai
berikut :

A. Level 1
Paham/dalam pengembangan (awareness/being
developed), dengan kriteria:
1) Mengindikasikan kemampuan melaksanakan
BerAKHLAK dengan proses dan aturan yang jelas,
memerlukan pengawasan langsung/ bantuandari
orang lain;
2) Mengindikasikan memiliki pemahaman dasar
tentang prinsip- prinsip teori dan
praktekBerAKHLAK, namun masih memerlukan
pengawasan langsung dan/atau bantuan pihak lain;
Kompetensi Pelaksanaan BerAHLAK

B. Level 2
Dasar (basic), dengan kriteria:
1) Mengindikasikan pemahamantentang prinsip-
prinsip teori dan praktek, dalam pelaksanaan
BerAKHLAK tanpa bantuan dan/atau pengawasan
langsung;
2) Mengindikasikan kemampuan untuk
bertanggungjawab atas pelaksanaan BerAKHLAK
sendiri dan dapat diberi tangungjawab membantu
orang lain untuk pelaksanaan BerAKHLAK.

C. Level 3
Menengah (intermediate), dengan kriteria :
1) Mengindikasikan kemampuanmelaksanakan
BerAKHLAK dengan menyelesaikan permasalahan
yang timbul dalam pelaksanaannya;
2) Mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-
prinsip teori dan pelaksanaan BerAKHLAK tanpa
bantuandan/atau pengawasan langsung,sehingga
dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih
cepat;
Kompetensi Pelaksanaan BerAHLAK

3) Mengindikasikan kemampuan pelaksanaan


BerAKHLAK asas pekerjaan sendiridan dapat diberi
tangungjawab atas pekerjaan kelompok/tim.

D. Level 4
Mumpuni (advance), dengan kriteria:
1) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan
pelaksanaan BerAKHLAK dan mampu
mendapatapresiasi/ pengakuan ditingkat instansi;
2) Mengindikasikan kemampuan menghasilkan
perbaikan dan pembaharuan teknis,metode
pelaksanakan BerAKHLAK;
3) Mengindikasikan kemampuan pelaksanaan
BerAKHLAK dengan berbagai situasi,peningkatan
kompleksitas dan resiko serta kemampuan
memecahkan permasalahan teknisyang timbul
dalam pekerjaan;

E. Level 5
Ahli (expert), dengan kriteria:
1) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan
pelaksanaan BerAKHLAK mampu mendapat
pengakuannasional atau internasional;
Kompetensi Pelaksanaan BerAHLAK

2) Mengindikasikan kemampuan melaksanakan


BerAKHLAK dengan menghasilkan karya kreatif,
original dan teruji;
3) Menunjukkan inisiatif dan kemampuan dapat
memimpin orang lain dalam melaksanakan
BerAHLAK;
4) Mengindikasikan kemampuan mampu
mengkoordinasikan, memimpin dan menilai orang
lain dalam melaksanakan BerAKHLAK menjadi
pembimbing/ mentor.
Pemerintah
Kabupaten Jember

"Wes Wayahe ASN Jember


BerAHLAK"

Sekretariat Daerah Kabupaten Jember

Anda mungkin juga menyukai