Anda di halaman 1dari 32

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU
NOMOR 38 TAHUN 2009
TENTANG
PEDOMAN PERILAKU PEGAWAI (Code of Conduct)

PEDOMAN PERILAKU PEGAWAI (Code of Conduct)


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa Kota Bengkulu
adalah suatu lembaga yang merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan yang berfungsi melaksanakan berbagai aspek pelayanan
kesehatan baik preventif, kuratif, rehabilitif, maupun promotif kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu sebagai
rumah sakit rujukan puskesmas harus mampu memberikan pelayanan yang
aman, berkualitas dan menjunjung tinggi norma-norma etika, disiplin dan
hukum sehingga pasien sembuh dan dapat memberikan apresiasi yang
tinggi atas pelayanan yang diberikan rumah sakit.
Untuk mencapai hal tersebut, maka seluruh staf dan karyawan serta
peserta didik di rumah sakit harus berkomitmen memberikan pelayanan,
bersikap dan bertindak dengan empati, jujur dan memiliki kepedulian yang
tinggi. Oleh karena itu dalam rangka membentuk tata kelola pelayanan di
rumah sakit yang baik, harus dibuat Pedoman Perilaku Pegawai (Code of
Conduct) yang disusun sebagai standar cerminan dari berbagai norma yang
berkaitan dengan pelayanan di RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu yang
meliputi norma etik, tata krama, disiplin dan norma hukum yang merupakan
bagian dari budaya RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu untuk mencapai
visi dan misi. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu diharapkan mampu menjamin kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi sumber daya manusia yang harmonis dan kondusif
sehingga implementasinya baik dan benar.

1
2. Maksud dan Tujuan
a. Pedoman Perilaku Pegawai (Code of Conduct) ini dibuat guna mendorong
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di NKRI.
b. Meningkatkan disiplin dalam pelaksanaan tugas guna menjamin
kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan selalu menjaga suasana kerja
yang kondusif dan harmonis.
c. Meningkatkan kualitas kerja dan perilaku yang profesional, serta
meningkatkan citra dan kinerja pegawai.
d. Sebagai acuan bagi setiap staf dan karyawan serta peserta didik, agar
bersikap, bertindak, menjalankan fungsi dan perannya baik sebagai
penyedia layanan maupun penyelenggara pendidikan dengan baik dan
benar dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan empati, jujur dan
memiliki kepedulian yang tinggi baik di dalam maupun di luar rumah
sakit.
e. Agar RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu dapat melakukan evaluasi
terhadap perilaku staf dan karyawan serta peserta didik dengan parameter
yang terstandar, dalam memberikan pelayanan dan berinteraksi dengan
pelanggan, baik internal maupun eksternal.
f. Agar seluruh staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu memiliki sikap tindak, perilaku yang santun dan
professional sejalan dengan nilai budaya organisasi dalam konteks
hubungan tenaga kesehatan dengan pasien/keluarga pasien dengan sesama
staf dan karyawan serta peserta didik sehingga dapat meningkatkan citra
dan mutu pelayanan di RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
g. Agar seluruh staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu dapat mendukung kelancaran dan keberhasilan
aktivitas kegiatan pelayanan.
h. Untuk mengatur perilaku setiap staf dan karyawan serta peserta didik
RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu dalam menjalankan aktivitasnya
demi terciptanya ketertiban, keserasian, kenyamanan, kepatutan dan
kepantasan sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan RSUD
Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
i. Untuk pencegahan, deteksi dan koreksi atas tindakan pegawai yang

2
menyimpang dari pedoman yang telah dibuat.
j. Agar tercipta sebuah lingkungan yang mendorong bagi setiap staf,
karyawan dan peserta didik untuk melaporkan berbagai permasalahan
dalam pelayanan kesehatan tanpa rasa takut dan ragu.
k. Menciptakan pengendalian perilaku pegawai internal yang efektif untuk
mempertahankan praktik bisnis yang etis dan transparan.

3. Ruang Lingkup
Pedoman Perilaku Pegawai (Code of Conduct) RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu ini merupakan kodifikasi norma etika, disiplin dan
norma hukum yang mengikat kewajiban bagi setiap staf dan karyawan serta
peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu yang bekerja
melaksanakan tugas sehari-hari sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan
masing-masing.

4. Visi dan Misi


a. Visi RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu adalah:
“Memberikan Pelayanan Yang Bermutu dan Terjangkau Dengan
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Menuju rumah sakit terbaik se
Provinsi Bengkulu.“

b. Misi RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu adalah:


1. Menjadikan Rumah Sakit Harapan dan Doa sebagai pemberi pelayanan
yang bermutu, berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang profesional.
3. Meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai.
4. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3
5. Tata Nilai
Tata nilai yang selanjutnya disebut sebagai budaya RSUD Harapan dan Doa
Kota Bengkulu yang saat ini berlaku terdiri dari 5 nilai dengan 15 perilaku
utama.
NO NILAI MAKNA NILAI PERILAKU UTAMA
1 Integritas Keselarasan antara  Memegang teguh etika
perkataan dan perbuatan
sesuai etika, moral dan
kemanusiaan
2 Profesionalisme Kompeten dan  Kompeten dan belajar
bertanggung jawab dalam berkelanjutan
menjalankan tugas  Bertanggung jawab dan
berdedikasi
 Disiplin dan taat pada
aturan
3 Kepedulian Melayani dengan empati,  Peduli dan empati
tulus dan peduli  Cepat tanggap
 Saling menghargai
4 Kolaborasi Bekerjasama secara  Proaktif bekerjasama
terpadu dalam kesetaraan  Saling menolong dan
untuk mencapai tujuan bersinergi
bersama  Integrasi dalam
kesetaraan
5 Keunggulan Menghasilkan yang terbaik  Berorientasi pada
secara kreatif, inovatif dan standar tertinggi
berkelanjutan  Inovatif, kreatif dan
mutahir
 Terbuka terhadap
perubahan dan
berwawasan kedepan

4
BAB II
PEDOMAN PERILAKU RSUD HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU

A. KOMITMEN TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGAN


(STAKEHOLDERS)
Standar Perilaku : Memenuhi tanggung jawab kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder). Dalam standar perilaku ini maka setiap staf dan
karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu akan :
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab organisasi sesuai ketentuan
yang diatur dalam Hospital By Laws.
2. Memelihara hubungan baik dengan menggalang kerjasama dengan
mitra kerja.
3. Menjalankan tata kelola yang baik (good governance) dan patuh
kepada setiap kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh rumah sakit.
4. Bertanggung jawab terhadap lingkungan, agar tidak terjadi pencemaran
yang dapat merugikan masyarakat sekitar.

B. KOMITMEN PERILAKU
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap pegawai diwajibkan
memiliki komitmen dalam bersikap/berperilaku dan berpedoman pada kode etik dalam
hal:
1. Bernegara;
2. Berorganisasi;
3. Bermasyarakat;
4. Diri sendiri;
5. Sesama pegawai;
6. Peserta didik.

Staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
berkomitmen dalam bersikap/berperilaku dan berpedoman pada kode etik dalam
hal:
1. Kode Etik dalam bernegara meliputi :
a. Setiap pegawai wajib melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD 1945 untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai wajib :

5
1) Selalu berusaha untuk memahami, menghayati, serta mengamalkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari;
2) Selalu berusaha untuk memperdalam pengetahuan tentang haluan negara,
kebijakan pemerintah, dan rencana-rencana pemerintah dalam pelaksanaan tugas.
b. Setiap pegawai wajib mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara untuk
melaksanakan etika, setiap pegawai selalu menjunjung tinggi kehormatan negara dan
senantiasa mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan sendiri, orang lain,
atau golongan.
c. Setiap pegawai wajib menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, untuk melaksanakan etika, setiap pegawai dalam pelaksanaan
tugas selalu berupaya, bersikap, dan bertindak :
1) Menjunjung tinggi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2) Tidak membeda-bedakan golongan dan Suku, Agama, Ras, Antar Golongan
(SARA);
3) Netral, yaitu tidak terlibat dalam politik praktis.
d. Setiap pegawai wajib menaati semua peraturan perundang-undangan dalam
melaksanakan tugas, untuk melaksanakan etika, setiap pegawai harus mentaati segala
peraturan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dalam menyelesaikan
masalah agar berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
e. Setiap pegawai wajib bersikap dan bertindak akuntabel dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, untuk melaksanakan
etika, setiap pegawai wajib:
1) Selalu menghindarkan diri dari kolusi, korupsi, dan dalam pelaksanaan tugas;
2) Selalu menghindarkan diri dari perilaku yang dapat menyebabkan timbulnya
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pegawai.
f. Setiap pegawai wajib tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam
melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah, untuk melaksanakan etika,
setiap pegawai wajib :
1) Selalu tanggap terhadap kepentingan bangsa dan negara;
2) Bersikap jujur dan bertindak transparan;
3) Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Menggunakan daya dan upaya yang maksimal agar tidak terjadi kesalahan yang
dapat menyebabkan kerugian Negara;
5) Berupaya menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dalam waktu yang tersedia

6
sehingga hasil kerja dapat dimanfaatkan secara optimal.
g. Setiap pegawai wajib menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya negara
secara efisien dan efektif, berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Efisiensi,
Penghematan, dan disiplin kerja pada intinya setiap pegawai melaksanakan etika
dengan :
1) Memanfaatkan sumber daya negara hanya untuk kepentingan dinas dan tidak
untuk kepentingan pribadi, pihak lain, atau golongan;
2) Berusaha mencari alternatif yang terbaik agar sumber daya negara yang tersedia
dapat menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan
negara.
h. Setiap pegawai wajib tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak
benar, untuk melaksankan etika, setiap pegawai :
1) Dilarang menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya;
2) Wajib bekerja sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak menambah atau
mengurangi fakta yang ada, yaitu berdasarkan pada bukti-bukti yang sah, lengkap,
dan akurat.
2. Kode Etik dalam berorganisasi meliputi :
a. Setiap pegawai wajib melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang
berlaku, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Wajib memberi contoh yang baik dalam menaati dan melaksanakan peraturan
perundang-undangan;
2) Dilarang menerima dan/atau memberikan imbalan dalam bentuk apapun, dari
dan/atau kepada pihak-pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung terkait
penugasan tersebut;
3) Dilarang menyalahgunakan wewenangnya sebagai pegawai dengan tujuan untuk
memperkaya/menguntungkan diri sendiri/pihak lain;
4) Dilarang terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan perundang-undangan,
ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
b. Setiap pegawai wajib menjaga informasi yang bersifat rahasia. Untuk melaksanakan
etika ini, setiap pegawai dilarang membocorkan dan/atau tidak memanfaatkan rahasia
jabatan/rahasia negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan
pribadi, golongan, atau pihak lain yang tidak berhak, berdasarkan ketentuan
perundang–undangan. Termasuk di dalamnya, tidak memberi jalan atau memberi

7
kesempatan dengan dalih apapun kepada yang tidak berhak, untuk mengetahui rahasia
jabatan/rahasia negara.
c. Setiap pegawai wajib melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Wajib melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang
berwenang, termasuk mengikuti kegiatan lain yang diwajibkan kantor;
2) Dilarang meninggalkan penugasan, kecuali dengan alasan yang jelas, dan dengan
izin atasan yang berwenang;
3) Dilarang menunda-nunda tugas, kecuali dengan alasan yang jelas, dan dengan izin
atasan yang berwenang;
4) Wajib memakai tanda pengenal dalam lingkungan kerja;
5) Wajib mematuhi/menaati ketentuan jam kerja.
d. Setiap pegawai wajib membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi,
untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai wajib:
1) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
2) Membangun semangat kerja dan menggunakan waktu kerja yang efektif;
3) Menjaga kebersihan lingkungan kerja masing-masing;
4) Menggunakan, memelihara barang-barang dinas sebaik-baiknya, sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing.
e. Setiap pegawai wajib menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain
yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan untuk melaksanakan etika ini, setiap
pegawai:
1) Dapat berkomunikasi secara persuasif dengan unit kerja lain dan dilaksanakan
dengan cara menarik simpati, sehingga tugas dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya;
2) Bersedia/berkemauan untuk meyakinkan mengenai arti penting tugas yang akan
dilaksanakan, dengan tetap menghargai tugas rutin kerja lain;
3) Bersedia/berkemauan untuk mengerti kesibukan unit kerja lain, namun tetap
memperhatikan kelancaran dan ketepatan tugas yang diembannya;
4) Bersedia/berkemauan untuk membina kerja sama yang sehat dengan unit kerja
lain dalam kelancaran tugas;
5) Dilarang memberikan perintah-perintah untuk kepentingan pribadi kepada unit
kerja lain;
6) Wajib memperlakukan pihak unit kerja lain sebagai subyek dan bukan obyek,

8
yaitu mempercayai dan menghargai unit kerja lain;
7) Wajib menghormati/menghargai senioritas dalam pengertian umur, pangkat, dan
jabatan unit kerja lain.
f. Setiap pegawai wajib memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Bersedia mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman, (baik pengalaman diri
sendiri maupun pengalaman orang lain) untuk menyelesaikan tugas;
2) Mampu menyusun perencanaan dan melaksanakannya dengan efektif;
3) Bersedia menggunakan daya imajinasi dan keterampilan konseptualnya dalam
melaksanakan tugas.
g. Setiap pegawai wajib patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Wajib memberikan pelayanan sesuai dengan standar operating procedure (SOP);
2) Wajib mempertahankan kriteria dan kebijakan-kebijakan yang resmi;
3) Wajib menggunakan waktu secara efektif;
4) Dilarang mempersulit proses pelayanan yang akan diberikan.
h. Setiap pegawai wajib mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam
rangka peningkatan kinerja organisasi, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Dapat memformulasikan beberapa kemungkinan jalan keluar terhadap
permasalahan yang dihadapi;
2) Wajib mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pertimbangan profesional
(atas dasar pemikiran yang logis dan konseptual).
i. Setiap pegawai wajib berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan penuh minat/perhatian terhadap
pekerjaannya;
2) Mempunyai inisiatif dan memiliki kemauan keras untuk belajar; memotivasi diri
secara terus-menerus untuk selalu berkarya.
3. Kode Etik dalam bermasyarakat meliputi:
a. Setiap pegawai wajib mewujudkan pola hidup sederhana untuk melaksanakan etika
ini, setiap pegawai dilarang menggunakan lebih dari satu fasilitas jabatan yang
sejenis, antara lain berupa kendaraan dinas dan perumahan dinas kecuali atas
kebijaksanaan pimpinan.
b. Setiap pegawai wajib memberikan pelayanan dengan empati, hormat, santun, tanpa

9
pamrih, dan tanpa unsur paksaan untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Dalam melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari, harus selalu rendah hati
(tidak sombong), tenggang rasa, dan tidak merendahkan pihak lain, atau
masyarakat;
2) Menggunakan gaya bicara yang wajar, tidak berbelit-belit, dan menguasai pokok
permasalahan;
3) Menggunakan nada suara yang wajar, sopan, dan tidak membentak-bentak,
ataupun dibuat-buat.
c. Setiap pegawai wajib memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil,
serta tidak diskriminatif, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Wajib memberikan informasi mengenai pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat dengan transparan;
2) Dilarang membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
yaitu tanpa memerhatikan status dan SARA;
3) Wajib mengutamakan kepentingan negara dan/atau kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi atau golongan;
4) Dilarang melanggar ketentuan atau peratuan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan pribadi seseorang, sekelompok orang, atau organisasi tertentu.
d. Setiap pegawai wajib tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat,untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) Peduli terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat;
2) Ikut serta aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di masyarakat;
3) Selalu menjaga kebersihan;
4) Memberikan teladan yang baik kepada masyarakat.
e. Setiap pegawai wajib berorientasi kepada peningkatan kesehatan masyarakat dalam
melaksanakan tugas. Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai selalu berupaya
membuat kebijakan, menciptakan prosedur kerja, dan memilih alternatif tindakan,
yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Kode Etik terhadap diri sendiri meliputi :
a. Setiap pegawai wajib bersikap dan bertindak jujur, terbuka, serta tidak memberikan
informasi yang tidak benar, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Menyadari bahwa setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu harus menyatakan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, tidak menambah maupun mengurangi fakta yang ada;

10
2) Dilarang menerima segala sesuatu dalam bentuk apa pun, yang bukan haknya,
ataupun memberikan sesuatu, yang dapat memengaruhi, atau mengurangi
objektivitas;
3) Setiap pegawai harus bekerja jujur dan amanah;
4) Bersedia/berkemauan menerima serta menyeleksi usulan/saran/ petunjuk pihak
lain;
5) Luwes, dapat, dan bersedia/berkemauan untuk berinteraksi dengan orang, yang
kedudukannya lebih tinggi, setara, atau yang lebih rendah.
b. Setiap pegawai wajib bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Menyadari bahwa tugas pengabdiannya kepada bangsa, negara, dan masyarakat
Indonesia, melalui kiprahnya di lingkungan Pemerintah Kota, bila dilakukan
dengan ikhlas dan niat yang baik, juga merupakan suatu pengabdian, dan/atau
ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Bersedia/berkemauan menggunakan daya analisis dan evaluasinya;
3) Berinteraksi dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi, setara, atau lebih
rendah secara proporsional;
4) Mewaspadai setiap informasi yang diterima dan tidak mudah dipengaruhi;
5) Dapat membuat keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan yang rasional dan prinsip keadilan;
6) Bersedia/berkemauan mencari jalan keluar dalam menghadapi kesulitan;
7) Mempunyai kepercayaan diri yang kuat, namun tetap mempertimbangkan
saran/pendapat pihak lain;
8) Wajib menyelesaikan permasalahan secara wajar, tanpa melanggar ketentuan yang
berlaku.
c. Setiap pegawai wajib menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun
golongan, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Wajib mementingkan kepentingan organisasi, diatas kepentingan pribadi,
kelompok, maupun golongan;
2) Wajib menghormati kepentingan pribadi, golongan, dan kelompok lain;
3) Dapat berkomunikasi secara efektif, dengan pribadi, golongan, dan kelompok
lainnya.

11
d. Setiap pegawai wajib berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Mempunyai inisiatif dan kemauan keras untuk belajar, tanpa diperintah, atau tidak
bersifat menunggu;
2) Bersedia mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan instansinya atau
instansi lain;
3) Harus selalu belajar pengetahuan dan teknologi baru, yang berhubungan langsung,
maupun tidak langsung dengan beban tugasnya.
e. Setiap pegawai wajib memiliki daya juang yang tinggi, untuk melaksanakan etika ini,
setiap pegawai :
1) Tidak diintimidasi oleh orang lain dan tidak tunduk karena tekanan yang
dilakukan oleh orang lain untuk mempengaruhi sikap dan pendapatnya;
2) Berani menghadapi resiko yang berhubungan dengan pekerjaannya, tidak takut
untuk mengemukakan hal-hal yang menurut pertimbangan dan keyakinannya
perlu dilakuakan;
3) Bersikap mantap dan percaya diri dalam menghadapi berbagai kesulitan.
f. Setiap pegawai wajib memelihara kesehatan jasmani dan rohani, untuk melaksanakan
etika ini, setiap pegawai :
1) Wajib melaksanakan peribadatan, sesuai dengan agama, dan kepercayaannya;
2) Wajib melaksanakan perintah dan menjauhkan larangan agamanya masing-
masing, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai universal;
3) Bersedia berperan aktif pada acara-acara keagamaan, yang diadakan oleh kantor
maupun lingkungannya sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing;
4) Wajib mengaplikasikan nilai-nilai agama dan kepercayaannya dalam kehidupan
sehari-hari;
5) Wajib mengikuti kegiatan olahraga yang diadakan oleh rumah sakit.
g. Setiap pegawai wajib menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Berupaya memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan primer kepada keluarganya
dari penghasilan yang diterimanya;
2) Wajib menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang merupakan
pengkhianatan terhadap perkawinan, seperti perselingkuhan dan sejenisnya.

12
h. Setiap pegawai wajib berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan, untuk melaksanakan
etika ini, setiap pegawai :
1) Sederhana dalam kehidupan sehari-hari;
2) Berpakaian sederhana, rapi, dan, sopan, sesuai dengan kelaziman;
3) Bersikap dan bertingkah laku sopan
5. Kode Etik terhadap sesama pegawai meliputi :
a. Staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu saling menghormati dan menghargai hubungan antara atasan
dan bawahan serta antar rekan kerja, yang didasari oleh hak dan
kewajiban setiap individu untuk saling menghormati agar tercipta
lingkungan kerja yang sehat.
Dalam standar perilaku ini maka :
1) Sebagai atasan, akan memberikan keteladanan dan panutan,
memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir,
memberikan apresiasi, motivasi, membimbing bawahan, serta terbuka
terhadap kritik;
2) Sebagai rekan kerja, akan bekerja dengan harmonis, membangun
kompetisi sehat, toleransi, menghargai pendapat dan terbuka terhadap
kritik serta etika kesejawatan;
3) Sebagai bawahan, akan bersikap santun, meningkatkan kemampuan,
berani mengemukakan pendapat, menginformasikan kepada pimpinan
bila terdapat indikasi penyimpangan, menghindari ucapan
intimidasi/fitnah/ merendahkan atasan;
4) Sebagai sesama staf, karyawan, serta peserta didik RSUD Harapan
dan Doa Kota Bengkulu, akan memperlakukan dengan cara yang sama
dan adil tanpa memandang ras, suku, agama, jenis kelamin,
kewarganegaraan, status perkawinan, keyakinan, politik.
5) Sesama staf, karyawan wajib memberikan salam dan sapa saat bertemu;
6) Setiap pegawai wajib berkomunikasi dengan santun dalam memberikan
pelayanan.
b. Setiap pegawai wajib saling menghormati sesama warga negara yang memeluk
agama/kepercayaan yang berlainan, untuk melaksanakan etika ini,setiap pegawai :
1) Wajib menghormati agama dan kepercayaan pegawai lain;
2) Dilarang membeda-bedakan pegawai berdasarkan SARA;

13
3) Dapat berkomunikasi dengan baik dengan pemeluk agama/kepercayaan lain;
4) Dilarang menghalangi pemeluk agama lain dalam beribadah;
5) Dilarang melakukan intimidasi/pengancaman kepada pemeluk agama/kepercayaan
lain.
c. Setiap pegawai wajib memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama pegawai, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Dilarang melakukan intimidasi terhadap pegawai lain;
2) Dilarang melakukan tindakan yang mengancam kehidupan pegawai lain;
3) Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan di antara sesama pegawai;
4) Wajib menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan,
termasuk di dalamnya adalah keterlibatan dalam politik praktis;
5) Dilarang mengadu domba mengenai etika sesama rekan pegawai.
d. Setiap pegawai wajib saling menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal
maupun horizontal, dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi, untuk
melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Wajib menghormati hak asasi manusia sesama pegawai;
2) Wajib menghormati seluruh pegawai, tanpa membedakan jabatannya;
3) Memandang seluruh pegawai negeri memiliki derajat yang sama, tidak
membedakan pegawai berdasarkan unit kerja/instansi asal seorang pegawai dan
tingkat intelektual/pendidikannya;
4) Dilarang mempermalukan dan menjelek-jelekkan sesama pegawai di hadapan
pegawai lainnya;
5) Memiliki kemauan untuk mengerti perasaan sesama pegawai;
6) Menghormati sesama pegawai, termasuk kepada pegawai yang telah berakhir
masa baktinya (pensiun);
7) Berupaya untuk memperoleh kepercayaan dari sesama pegawai;
8) Menekan sifat iri hati dan dengki kepada sesama pegawai;
9) Wajib mengendalikan diri/mengendalikan emosi;
10) Dilarang mengutamakan/mengatasnamakan sesama pegawai untuk tujuan-tujuan
pribadinya.
e. Setiap pegawai wajib menghargai perbedaan pendapat, untuk melaksanakan etika ini,
setiap pegawai :
1) Selalu memberikan sikap positif terhadap setiap pendapat yang muncul;
2) Menghargai pendapat orang lain yang lebih ahli dalam bidang tertentu, setelah

14
dinilai bahwa pendapat tersebut rasional;
3) Wajib menghindari perbedaan pendapat yang berakibat perpecahan;
4) Menjadikan perbedaan pendapat sebagai keragaman yang menguntungkan.
f. pegawai wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat pegawai, untuk melaksanakan
etika ini, setiap pegawai :
1) Wajib bertindak sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku;
2) Dilarang menerima imbalan, dalam bentuk apapun, dari mitra kerja di luar
ketentuan yang berlaku, baik sedang, maupun setelah melaksanakan tugas;
3) Mewaspadai segala macam bentuk pemberian sekecil apapun dan dalam bentuk
apapun, baik benda maupun jasa yang akan dapat memengaruhi independensi dan
obyektivitas pegawaiya dalam melaksankan tugas;
4) Dilarang memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan martabat dan
kehormatan, seperti lokalisasi pelacuran, hiburan malam yang tidak bermoral, dan
sebagainya, kecuali untuk kepentingan tugas;
5) Dilarang melakukan tindakan melawan hukum dan susila, seperti judi, pelecehan
seksual, pornoaksi, dan/atau pornografi, dan semacamnya;
6) Dilarang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang;
7) Tidak meminum minuman keras;
8) Wajib selalu menjunjung nilai-nilai moral dan religi.
g. Setiap pegawai wajib menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama
pegawai, untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai :
1) Sanggup bekerja sama secara sehat dengan pegawai lain dalam melaksanakan
tugas dan mencapai tujuan;
2) Mengomunikasikan permasalahan yang relevan dalam tugas sehari-hari, dengan
mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia;
3) Mengomunikasikan informasi penting mengenai permasalahan tugasnya kepada
pegawai lain yang akan melaksanakan tugas yang sama;
4) Bersedia membantu pegawai lain yang mendapat kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya;
5) Wajib mementingkan kepentingan organisasi, di atas kepentingan pribadi,
kelompok, maupun golongan;
6) Wajib menghormati kepentingan pribadi, golongan, dan kelompok lain;
7) Dapat berkomunikasi secara efektif dengan pribadi, golongan, dan kelompok
lainnya;

15
8) Dilarang mencela hasil pekerjaan pegawai lain;
9) Memberikan apresiasi positif terhadap keberhasilan orang lain;
10) Bersedia membantu sesama pegawai, dalam hal peningkatan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, dan etika pegawai;
11) Bersedia menerima saran, kritik yang sehat, atau tindakan korektif dari sesama
pegawai;
12) Mendorong sesama pegawai untuk bertanggung jawab pada tugasnya msing-
masing;
13) Mengingatkan sesama pegawai untuk selalu mengacu pada aturan perilaku ini,
dengan cara yang bijaksana.
h. Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai
Republik Indonesia, yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua
pegawai dalam memperjuangkan hak-haknya, untuk melaksanakan etika ini, setiap
pegawai :
1) Wajib menjadi anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri);
2) Wajib melaksanakan kewajiban sebagai anggota;
3) Memperoleh hak-hak sebagai anggota
6. Kode etik terhadap peserta didik meliputi :
a. Setiap peserta didik wajib patuh dan taat terhadap standar operasional prosedur (SOP)
dan tata kerja yang berlaku di RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
b. Setiap peserta didik wajib memiliki kompetensi serta bekerja secara optimal dalam
pelaksanaan tugasnya di rumah sakit.
c. Setiap peserta didik wajib bersikap jujur, amanah, terbuka, akurat dan tanggap.
d. Setiap peserta didik wajib ikut menciptakan dan memelihara kerja yang baik,
membangun semangat kerja dan menggunakan waktu kerja yang efektif, serta
menggunakan dan memiliharan barang-barang dinas sebaik-baiknya, sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing;
e. Setiap peserta didik wajib berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan.
f. Setiap peserta didik wajib mempunyai inisiatif dan kemauan keras untuk belajar,
tanpa perintah atau bersifat menunggu.
g. Setiap peserta didik harus selalu belajar pengetahuan dan teknologi baru, yang
berhubungan langsung, maupun tidak langsung dengan beban tugasnya.
h. Setiap peserta didik wajib memberikan salam dan sapa saat bertemu/berpapasan di

16
rumah sakit;
i. Setiap peserta didik wajib dapat berkomunikasi dengan baik dan santun;
j. Setiap peserta didik wajib saling menghormati seluruh pegawai rumah sakit tanpa
memandang jabatannya.

C. KOMITMEN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


Staf, karyawan, serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan aman untuk
pasien dan keluarga, pengunjung, serta masyarakat dalam bentuk :
1) Memberikan pelayanan sesuai standar sasaran keselamatan pasien dalam
ketepatan identifikasi, komunikasi efektif, keamanan obat yang perlu
diwaspadai, kepastian, dan ketepatan pasien operasi, pengurangan resiko
infeksi dan resiko jatuh.
2) Berkontribusi aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
3) Mensosialisasikan dan membangun kesadaran tentang pentingnya
keselamatan kepada pasien, keluarga, pengunjung, masyarakat, staf dan
karyawan sehingga menjadi suatu budaya keselamatan.
4) Melaporkan setiap kejadian/insiden atau diduga menjadi suatu kejadian
tidak diharapkan terhadap keselamatan kepada atasan langsung atau
pejabat terkait.
5) Melaporkan kejadian terkait keselamatan tanpa takut mendapat sanksi.
6) Memberikan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
dan hak-hak lain sesuai regulasi tentang penghargaan hak pasien dan
keluarga.

D. KOMITMEN KERAHASIAAN INFORMASI MEDIK


Staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu berkomitmen menjaga privasi dan kerahasiaan informasi medik
pasien dalam bentuk :
1) Selalu menghormati hak-hak pasien dan menjaga kepercayaan pasien.
2) Merahasiakan segala sesuatu yang kami ketahui tentang pasien bahkan
setelah pasien itu meninggal dunia.
3) Tidak akan memberikan pernyataan tentang diagnosa penyakit dan/atau

17
pengobatan pasien kepada pihak ketiga tanpa izin dan persetujuan pasien.
4) Berkomunikasi dengan pasien dengan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dengan tidak mengeraskan suara, dan dilakukan di dalam
ruangan yang terjaga dari pandangan pasien lain.
5) Berhati-hati dan mempertimbangkan implikasi sosial, ekonomi, budaya
dan hukum dalam menyampaikan informasi kepada pasien yang
mengalami gangguan jiwa, penyakit infeksi menular seksual dan penyakit
lain yang dapat menimbulkan stigmatisasi masyarakat.
6) Melakukan pemeriksaan kesehatan dan menyampaikan informasi medis
pasien dalam hal diminta oleh penyidik untuk kepentingan hukum dan
peradilan atas dasar adanya surat permintaan keterangan ahli dari
penyidik yang bersangkutan.
7) Tidak akan menggunakan rahasia pasien kami untuk merugikan pasien,
keluarga atau kerabat dekatnya dengan membukanya kepada pihak ketiga
atau yang tidak berkaitan.
8) Membuka rahasia medis pasien hanya untuk kepentingan pengobatan
pasien tersebut, perintah undang-undang, permintaan pengadilan, untuk
melindungi keselamatan dan kehidupan masyarakat.
9) Membuka atau mendiskusikan informasi medis pasien kecuali hanya
dengan tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan pasien,
penyandang biaya dan pihak-pihak lain yang berwenang untuk
mendapatkan informasi pasien dalam rangka perawatan dan pembayaran
atas sepengetahuan dan seizin pasien.
10) Membatasi akses ke informasi medik pasien hanya didasarkan pada
kebutuhan klinis atau hanya untuk kepentingan rumah sakit.
11) Menyadari bahwa membuka rahasia jabatan dapat membawa konsekuensi
etik, disiplin dan hukum.

E. KOMITMEN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN PERATURAN


Staf, karyawan, serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
berkomitmen untuk menegakkan dan meningkatkan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang berlaku di lingkungan RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu dalam bentuk komitmen untuk :
1) Melakukan tugas pelayanan kesehatan di RSUD Harapan dan Doa Kota

18
Bengkulu berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan tentang
praktik kedokteran, kesehatan, rumah sakit dan pendidikan kedokteran
serta peraturan perundang-undangan lainnya yang memiliki legitimasi
kuat yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam pelayanan
kesehatan di RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
2) Memberikan pelayanan kesehatan di RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu yang telah memiliki perizinan sesuai peraturan yang berlaku.
3) Memberikan pelayanan kesehatan di RSUD Harapan dan Doa
Kota Bengkulu sesuai standar prosedur operasional dan standar profesi.
4) Mencatat semua data pasien ke dalam rekam medis.
5) Memberikan penjelasan terlebih dahulu secara lengkap dan memperoleh
persetujuan dari pasien yang bersangkutan dan/atau keluarga terdapat pada
setiap rencana tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien.
6) Melaporkan kepada manajemen atau instansi yang berwenang terhadap
setiap potensi pelanggaran hukum, peraturan atau kebijakan di
lingkungan RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
7) Menerima pasien rujukan berdasarkan pada kebutuhan klinis pasien dan
kemampuan rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan.
8) Menerima pemberian imbalan jasa dalam bentuk apapun untuk
pengiriman atau rujukan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan lain.
9) Terlibat secara langsung maupun tidak langsung ke dalam kegiatan yang
tidak bertujuan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
10) Memastikan bahwa semua pegawai, staf medis dan pihak ketiga penyedia
layanan pasien memiliki kompetensi yang sesuai.
11) Memastikan bahwa semua pemasaran, pemasangan iklan dilakukan
dengan jelas, benar dan sesuai dengan regulasi yang melindungi privasi
pasien.
12) Membantu Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam kegiatan melakukan
investigasi, audit atau kajian sesuai petunjuk dari pimpinan apabila
terdapat tuntutan hukum atau pemeriksaan dari Badan Pemeriksa.
13) Memperoleh perlindungan hukum sejauh dalam menjalankan pekerjaan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

19
F. BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST)
Staf, karyawan, serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
berkomitmen untuk menjalankan tugas sesuai dengan kedudukan dan
kewenangan yang dimiliki tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi
dalam bentuk :
1) Memiliki moral dan tanggung jawab, tidak mementingkan kepentingan
pribadi, mencegah keinginan pasien dan/atau keluarganya baik sengaja
maupun tidak untuk menyimpang atau melanggar tatanan etika, disiplin
dan hukum yang dapat mempengaruhi tujuan dan pelaksanaan tugas yang
telah diatur oleh rumah sakit.
2) Memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai sistem, mekanisme dan
peraturan yang diatur oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada figur public untuk mencegah terjadinya
kesalahpahaman.
3) Selalu mengutamakan kepentingan rumah sakit di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
4) Dilarang melakukan transaksi dan/atau menggunakan aset rumah sakit
untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau golongan.
5) Dilarang menerima dan/atau memberi hadiah/manfaat dalam bentuk
apapun yang berkaitan dengan kedudukan di dalam rumah sakit.
6) Dilarang memanfaatkan informasi rahasia dan data rumah sakit untuk
kepentingan di luar rumah sakit.
7) Dilarang memberikan perlakuan istimewa kepada pelanggan, pemasok,
mitra bisnis, pemerintah atau pihak lain melebihi dari kebijakan yang
ditetapkan rumah sakit.

G. PERLINDUNGAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI, PROPERTI


DAN ASET
Staf, karyawan, serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
berkomitmen untuk melindungi informasi properti dan asset RSUD Harapan
dan Doa Kota Bengkulu dari kehilangan, pencurian, perusakan dan
penyalahgunaan dengan cara :
1) Mengelola setiap informasi yang menjadi tanggung jawab kami dengan
penuh kehati-hatian serta menjaga kerahasiaan informasi dan

20
penyampaiannya hanya dapat dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk.
2) Menjaga, memelihara, mengamankan dan menyelamatkan aset rumah
sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Tidak akan menggunakan dan memanfaatkan aset rumah sakit untuk
kepentingan pribadi, kepentingan kelompok dan atau aktivitas politik serta
pihak ketiga lainnya.
4) Tidak akan memalsukan atau mengubah informasi pada catatan atau
dokumen yang ada.
5) Mematuhi ketentuan masa retensi terhadap penyimpanan catatan dan
dokumen.
6) Tidak akan menggunakan teknologi untuk mengirim pesan yang bersifat
melecehkan dan diskriminasi.

H. KESELAMATAN LINGKUNGAN KERJA


Staf dan karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu berkomitmen untuk mempromosikan budaya keselamatan dan
menjamin kualitas kesehatan dan keselamatan pasien dan keluarga,
pengunjung, karyawan, dokter dan penyedia layanan yang lain dengan cara:
1) Menaati setiap peraturan perundang-undangan dan/atau standar tentang
keamanan dan keselamatan kesehatan kerja.
2) Mendorong pasien dan keluarga mereka untuk melaporkan temuan dan
keluhan terhadap kondisi yang tidak aman.
3) Berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan
kondusif.
4) Segera melaporkan setiap kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera
pegawai, dokter dan tenaga kesehatan atau penyedia layanan lain,
termasuk pihak ketiga atau pengunjung melalui proses pelaporan sesuai
ketentuan berlaku.
5) Mengingatkan unit kerja dan pegawai yang terkait, apabila didapatkan
praktik atau kondisi tidak aman yang ditemukan dalam lingkungan kerja.
6) Mematuhi semua peraturan dan prosedur untuk membuang limbah medis
dan bahan berbahaya ke tempat yang telah disediakan.
7) Segera memberi tahu atasan kami jika kami terluka atau terkena
penyakit akibat kerja.

21
8) Segera melaporkan insiden yang membahayakan keselamatan
pasien kepada Tim Keselamatan Pasien.

I. PENAGIHAN BIAYA PERAWATAN DAN KODING


Staf, karyawan dan peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
berkomitmen untuk membuat tagihan biaya perawatan yang akurat sesuai
dengan tarif, ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tidak melakukan
kecurangan untuk pelayanan dan penagihan pasien umum maupun jaminan
asuransi dengan cara :
1) Membuat kebijakan tentang tarif/biaya pelayanan yang akurat,
transparan dan terbuka.
2) Menerapkan tarif dan penagihan sesuai peraturan yang berlaku dan
perjanjian yang dilakukan dengan pihak penjamin biaya/asuransi.
3) Mengenakan biaya untuk semua layanan kesehatan yang tersedia
sesuai tarif dan pengkodingan yang berlaku.
4) Melaporkan dan mengembalikannya sesuai ketentuan berlaku, apabila
terdapat kelebihan pembayaran.
5) Melakukan verifikasi apabila terdapat tagihan dan pembayaran yang
tidak akurat.
6) Merespons pertanyaan dan keluhan terkait tagihan pasien dengan jujur.
7) Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk menanggapi atau
mengantisipasi, permintaan oleh badan pemeriksa atau pengadilan yang
terkait dengan pembiayaan pasien.

J. KEPATUHAN TERHADAP PENELITIAN KLINIS


Staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
akan melakukan penelitian klinis sesuai dengan prinsip-prinsip etika dalam
menghargai manusia, mempunyai asas manfaat dan keadilan dalam bentuk :
1) Memberlakukan subyek penelitian sebagai individu yang memiliki
autonomi penuh, dan tidak akan memanfaatkan mereka semata sebagai
alat untuk mencapai tujuan penelitian.
2) Memahami bahwa pasien kami yang berpartisipasi dalam penelitian klinis
mempunyai hak dan perlindungan yang diberikan kepada pasien kami
umumnya.

22
3) Memenuhi dan mematuhi prinsip-prinsip perlindungan subyek manusia
dan praktik klinis yang baik untuk penelitian (Good Clinical
Practice/GCP) dan mematuhi Pedoman Penelitian Klinis di RSUD
Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
4) Memberikan informasi kepada pasien yang menjadi subyek penelitian
sebelum melakukan penelitian dan mereka berhak untuk menyetujui atau
menolak berpartisipasi dalam penelitian.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi penelitian klinis untuk memantau
kejadian tidak diinginkan terjadi pada subyek penelitian.

23
BAB III
PENEGAKKAN PEDOMAN PERILAKU
(CODE OF CONDUCT)

Pedoman perilaku (Code of Conduct) ini menjadi pedoman bersikap dan


bertindak dalam melaksanakan tugas-tugas di rumah sakit bagi sesama staf
dan karyawan serta peserta didik di lingkungan RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu. Setiap pelanggaran terhadap pedoman perilaku dan ketentuan-
ketentuan pelanggaran disiplin yang berlaku di lingkungan RSUD Harapan dan
Doa Kota Bengkulu, yang dapat secara langsung maupun tidak langsung
mengakibatkan kerugian financial maupun non financial bagi rumah sakit,
merupakan tindakan indisipliner sehingga patut dikenakan sanksi sesuai
tingkat pelanggarannya.
A. Penanggung Jawab Penegakan Etika dan Perilaku
Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan di lingkungan rumah sakit dibentuk
Komite Etik dan Hukum dengan tujuan terselenggaranya pelayanan
konsultasi dan penyelesaian dilema etik, pelanggaran etik dan sengketa yang
meliputi antara lain interdisiplin ilmu, antar profesi, antar staf, antar pasien
dan rumah sakit serta antar staf dengan pasien. Komite etik dan hukum
bertanggungjawab untuk dapat mendiseminasikan dasar-dasar penerapan etika
dalam pelaksanaan kerja oleh semua pegawai, staf, tenaga akademik serta
peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
Komite Etik dan Hukum dalam melaksanakan tugas berwenang untuk:
1) Memanggil pegawai untuk didengar keterangannya sebagai terlapor;
2) Menghadirkan saksi untuk didengar keterangannya guna kepentingan pemeriksaan;
3) Mengajukan pertanyaan secara langsung kepada terlapor dan saksi mengenai sesuatu
yang diperlukan dan berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
terlapor;
4) Memutuskan/menetapkan terlapor terbukti atau tidak terbukti melakukan
pelanggaran;
5) Merekomendasikan sanksi moral dan tindakan administratif kepada direktur sesuai
dengan temuan yang ada di lapangan atau berdasarkan dengan keterangan saksi dan
terlapor.
6) Keputusan Komite Etik dan Hukum bersifat final.

24
B. Pelaporan Tindakan Penyimpangan
Pelaksanaan Pedoman Perilaku merupakan komitmen dan tanggung jawab
seluruh pegawai, staf, tenaga akademik, serta peserta didik RSUD Harapan
dan Doa Kota Bengkulu. Setiap pegawai, staf, tenaga akademik serta peserta
didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu dalam rangka melaksanakan
tugasnya yang mengetahui adanya pelanggaran atau diduga terjadinya
pelanggaran terhadap pedoman perilaku ini, berkewajiban untuk melaporkan
kepada atasan langsung. Terhadap laporan atau pengaduan atas
pelanggaran terhadap pedoman perilaku akan ditangani sebagai berikut :
1) Memberlakukan setiap pengaduan baik dari sumber internal maupun
eksternal rumah sakit sebagai “confidential” atau “rahasia”.
2) Melindungi siapa aja yang memberikan laporan dan pengaduan atas
dugaan perilaku yang menyimpang.
3) Tindak lanjut dari pelaporan dan pengaduan terhadap dugaan perilaku
yang menyimpang adalah melakukan pemeriksaan untuk memastikan
kebenaran dugaan penyimpangan tersebut.
4) Tindak lanjut pada laporan yang benar dilakukan oleh atasan langsung dan
dapat disampaikan kepada atasan tertinggi baik di lingkungan RSUD
Harapan dan Doa Kota Bengkulu bila proses pemenuhan tindak lanjut
tidak dilakukan di tingkat unit kerja.
5) Pelaporan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota Direksi
disampaikan kepada Dewan Pengawas.

C. Hak Dan Kewajiban Terlapor, Pelapor/Pengadu, Dan Saksi


1. Terlapor berhak:
a. Mengetahui susunan keanggotaan Komite Etik dan Hukum sebelum pelaksanaan
sidang;
b. Menerima salinan berkas laporan/pengaduan baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama paling lambat 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakan sidang;
c. Mengajukan pembelaan;
d. Mengajukan saksi dan bukti pembelaan dalam proses persidangan;
e. Menerima salinan putusan sidang 3 (tiga) hari setelah keputusan dibacakan;
f. Mendapatkan perlindungan administratif.

25
2. Terlapor berkewajiban :
a. Memenuhi semua panggilan;
b. Menghadiri sidang;
c. Menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Komite Etik dan Hukum;
d. Memberikan keterangan untuk memperlancar jalannya siding Komite Etik dan
Hukum;
e. Menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Komite Etik dan Hukum; dan
f. Berlaku sopan.
3. Pelapor/Pengadu berhak:
a. Mengetahui tindak lanjut laporan/pengaduan yang disampaikan;
b. Mengajukan saksi dalam proses persidangan;
c. Mendapatkan salinan berita acara pemeriksaan; dan
d. Mendapatkan perlindungan.
4. Pelapor/Pengadu berkewajiban :
a. Memberikan identitas secara jelas;
b. Memberikan laporan/pengaduan yang dapat dipertanggungjawabkan;
c. Menjaga kerahasiaan laporan/pengaduan yang disampaikan kepada yang
berwenang;
d. Memenuhi semua panggilan;
e. Memberikan keterangan untuk memperlancar jalannya sidang Komite Etik dan
Hukum; dan
f. Menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Komite Etik dan Hukum.
5. Saksi berhak
a. Mendapat perlindungan.
6. Saksi berkewajiban :
a. Memenuhi semua panggilan;
b. Menghadiri sidang;
c. Menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Komite Etik dan Hukum;
d. Memberikan keterangan yang benar sesuai dengan yang diketahui tanpa dikurangi
maupun ditambah;
e. Menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Komite Etik dan Hukum; dan
f. Berlaku sopan.

26
D. Kesulitan Melaksanakan Peraturan
Bagi staf, karyawan serta peserta RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam menerapkan ketentuan-
ketentuan yang terdapat pada Pedoman Perilaku ini, agar memberikan
laporan secara tertulis kepada atasan langsung untuk selanjutnya dilakukan
tindak lanjut kepimpinan tertinggi RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu.
Laporan tertulis tersebut wajib ditindak lanjuti oleh penerima laporan sesuai
dengan kapasitasnya.

E. Pembelaan
Bagi staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu yang dituduh melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku
ini memiliki hak untuk menyampaikan penjelasan dalam rangka pembelaan
atas dirinya dan disampaikan kepada Kasubag Kepegawaian. Penerima
laporan dapat mempertimbangkan untuk menerima atau tidak menerima
penjelasan tersebut.

F. Sanksi Pelanggaran
Dalam hal tidak terbukti adanya pelanggaran Kode Etik, maka Komite Etik dan Hukum
dapat merekomedasikan sanksi moral bagi pelapor/pengadu kepada yang berwenang, dan
penjatuhan sanksi moral bagi pelapor/pengadu ditetapkan sesuai dengan Peraturan
Direktur.
a. Setiap staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Pedoman
Perilaku ini akan dijatuhkan sanksi.
b. Sanksi bagi staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa
Kota Bengkulu yang melakukan pelanggaran ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian setelah mendapat masukan dari Komite Etik dan
Hukum yang ditetapkan sesuai ketentuan rumah sakit.
c. Staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
yang melakukan pelanggaran pedoman perilaku ini dapat dikenakan sanksi
moral, administrasi dan/atau disiplin sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Staf, karyawan serta peserta didik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu

27
yang dikenakan sanksi moral dan tidak bersedia mengajukan
permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis atau membuat pernyataan
penyesalan dapat dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

28
BAB IV
PENUTUP

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan bagian tidak


terpisahkan dari tata kelola rumah sakit yang baik, namun disadari bahwa
pedoman ini tidak dapat mengarahkan seluruh tindakan yang tepat pada setiap
situasi. Oleh karenanya RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu sangat
mengandalkan setiap staf dan karyawan untuk selalu berpikir dan bertindak
secara benar dan tepat dalam situasi dan kondisi yang dihadapi dengan
mengedepankan kepentingan rumah sakit.
Apabila terjadi penyimpangan perilaku dalam menjalankan tugas di RSUD
Harapan dan Doa Kota Bengkulu terhadap pedoman perilaku pegawai (code of
conduct), maka hal yang akan dilakukan dalam penyelesainnya pertama kali
secara musyawarah dan/atau kekeluargaan.
Untuk menjaga kesesuaian pedoman perilaku ini, maka akan dikaji
secara berkala dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu, pemangku kepentingan dan terutama
mutu serta keselamatan pasien.

DIREKTUR RSUD HARAPAN DAN DOA


KOTA BENGKULU

dr. LISTA CERLYVIERA, M.M


NIP: 196907041999032003

29
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Penyertaan Komitmen untuk Mematuhi Code of Conduct


Setiap insan RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu wajib memberikan pernyataan
sebagai komitmen pribadi untuk mematuhi Code of Conduct.

KOMITMEN UNTUK MEMATUHI CODE OF CONDUCT


Yang bertandatangan di bawah ini, saya

Nama : …………………………………………………………………………
NIP : …………………………………………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………………

Menyatakan bahwa :
Telah menerima Buku Pedoman Perilaku Pegawai RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
dan telah memahami isi dari Buku Pedoman Perilaku Pegawai RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu.
Bersedia mematuhi apa yang telah menjadi komitmen insan RSUD Harapan dan Doa Kota
Bengkulu sesuai buku Pedoman Perilaku Pegawai serta bersungguh-sungguh dengan
ketepatan hati akan menerapkannya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-
hari.
Siap menerima konsekuensi bila malakukan pelanggaran atas komitmen perilaku yang telah
ditetapkan dalam buku Pedoman Perilaku Pegawai RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu,
saya akan memegang komitmen RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu untuk
mengembangkan reputasi rumah sakit dengan integritas yang tinggi dan
perilaku terpuji.

………………….………………………….
(materai Rp. 10.000)
(Nama Lengkap dan Tanda Tangan)

NB: Dengan ditandatanganinya komitmen ini, bahwa peserta sudah membaca dan
memahami isi buku ini.

30
Lampiran II: Kerangka Etik RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu
Prinsip Dasar Penerapan Etik
1. Prinsip Etik :
Respek, Autonomi, Kemurahan Hati (Benefience), Tidak Mencederai (Non
Maleficence), Kerahasiaan (Confidential), Keadilan (Justice), Kesetiaan
2. Nilai-Nilai Etik :
Kesehatan dan Kesejahteraan, Pilihan, Martabat, Akuntabilitas, Lingkungan
Rumah Sakit yang kondusif.
3. Tujuan :
Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu, professional
dan dapat dipertanggung jawabkan secra etik dan hukum.
Sasaran Etik Sasaran Etik Profesi Sasaran Etik Penelitian
Rumah Sakit

Tercapainya visi misi dan Meningkatkan Menjaga keberlangsungan


menjalankan nilai-nilai profesionalisme, disiplin, penelitian yang dilakukan
RSUD Harapan dan etika, dan perilaku profesi sesuai prinsip dasar
Doa Kota Bengkulu medis dan keperawatan penelitian yang meliputi:
sesuai dengan kode etik untuk menjaga mengharagai manusia,
rumah sakit. keselamatan pasien melakukan subyek
penelitian dengan adil,
meminimalkan resiko dan
meningkatkan manfaat.

STRATEGI
1. Membangun budaya keselamatan
2. Melakukan sosialisasi etika dan hukum
3. Melakukan sosialisasi pedoman perilaku pegawai
AKUNTABILITAS
Dasar hukum:
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),
Kode Etik Keperawatan Indonesia, Kode Etik Pegawai.

31
Penanggungjawab:
Komite Etik Dan Hukum, Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Tenaga Kesehatan
Lain.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Pedoman Etik Dan Hukum, Pedoman Perilaku Pegawai, Pedoman Penelitian.

PELAKSANAAN ETIK

ETIK RUMAH SAKIT ETIKA PROFESI ETIKA PENELITIAN


1. Menjaga hak pasien 1. Melakukan 1. Menjamin adanya
pembinaan Ethical Clereance
2. Bertanggungjawab
profesionalisme (EC) dan Informed
terhadap lingkungan
2. Menjaga disiplin Consent (IC) pada
dan masyarakat
perilaku professional penelitian yang
3. Menjamin
3. Melakukan melibatkan manusia
keselamatan kerja
pemeriksaan terhadap 2. Melakukankajian
pegawai
staf medis dan penelitian
4. Memelihara
keperawatan yang 3. Melakukan
hubungan dengan
diduga melakukan pemantauan dan
pemilik dan
pelanggaran etik evaluasi penelitian
pemangku
kepentingan
(stakeholder)
5. Melakukan promosi
dan pemasaran sesuai
dengan Kode Etik
Rumah Sakit
Indonesia
(KODERSI)
6. Menyediakan
kebijakan
penerimaan, transfer
dan pemulangan
pasien

32

Anda mungkin juga menyukai