Anda di halaman 1dari 6

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN

A. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi atau yang disebut dengan
RSUD Cileungsi merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten
Bogor yang berlokasi di Jl. Raya Cileungsi-Jonggol, KM 10, Cipeucang,
Cileungsi Kabupaten Bogor. Rumah sakit Cileungsi diresmikan oleh
Gubernur Jawa Barat pada tanggal 25 Mei 2012. Sebagai sebuah rumah
sakit umum daerah diwilayah Bogor Timur. RSUD Cileungsi memiliki
luas sekitar 38.970 m2. Rumah Sakit ini juga menjadi rujukan dari faskes
tingkat I.
RSUD Cileungsi merupakan unit pelaksana teknis di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang memiliki tugas dan tanggung
jawab memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Saat
ini, RSUD Cileungsi telah mendapatkan akreditasi dari komite akredaitasi
Rumah Sakit (KARS).

Gambar 2.1 RSUD Cileungsi


Saat ini RSUD Cileungsi sudah menjadi rumah sakit tipe B.
Berdasarakan surat keputusan Nomor 446/038/KPTS.DIR/VII/2021.
Jumlah 168 bed ketersediaan untuk pasien covid-19.
Tabel 2.1 Jumlah Tempat Tidur RSUD Cileungsi

2. Visi dan Misi Organisasi


Visi dan Misi Bupati Bogor Terpilih periode Tahun 2019-2023
yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 serta Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2018- 2023 Bupati
Terpilih memiliki Visi Kabupaten Bogor adalah “Mewujudkan Kabupaten
Bogor Termaju, Nyaman Dan Berkeadaban”.
Berdasarkan misi bupati bogor dalam bidang Kesehatan
“Meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan kualitas pelayanan
Kesehatan” RSUD Cileungsi Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pelayanan kesehatan khususnya di wilayah Bogor
dengan fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan medik
b. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan penunjang medik
dan non medik.
c. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan dan asuhan
keperawatan.
d. Penyelenggaraan kebijakan operasional administrasi umum dan
keuangan.
e. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan rujukan.
3. Nilai – Nilai Organisasi.
Tabel 2.2 Nilai – Nilai Organisasi
No Nilai Luhur Pengertian
1 Ramah Baik dalam berperilaku, sopan dalam tutur
kata dan bahasa, akrab dalam bergaul dan
berempati terhadap sesame
2 Disiplin Mentaati semua peraturan yang berlaku dalam
lingkungan kerja, selalu tepat waktu dalam
bekerja, bekerja dengan sesuai tugas pokok
dan fungsinya dan disiplin dalam
bekerja
3 Komitmen Menjunjung tinggi semangat kebersamaan
dalam bekerja, rasa senasib dan
sepenanggungan, seiya dan sekata dan
memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi
pada pimpinan
dan profesi
4 Sabar Tenang dalam bertindak, tidak mudah
terpancing emosi, tidak
mudah putus asa dalam berusaha dan tidak
tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
5 Rapih Teratur dalam menyusun sesuatu dan baik
dalam berpenampilan.
6 Adil Tidak memihak pada salah satu kepentingan
dan mengambil keputusan sesuai dengan hak
dan kewajiban
7 Cekatan Bekerja dengan cepat dan rapi, tanggap, sigap,
tepat, dan akurat
8 Responsif Cepat dalam bertindak dan tidak
menanti/menunda pekerjaan
9 Transparan Menerapkan sistem keterbukaan dengan
sesama rekan kerja dan tidak
menyembunyikan sesuatu baik informasi
maupun pengetahuan
10 Informatif Selalu memberikan keterangan yang baik
kepada pasien, keluarga ataupun rekan kerja
dan memberikan penjelasan dengan lengkap,
dengan kata-kata yang mudah
dipahami
4. Struktur Organisasi
5. Tugas dan Fungsi Organisasi
a. Penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
d. Penyelenggara penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalaam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
dengan memperhatikkan etika ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

6. Tugas dan Fungsi Perawat


a. Tugas Perawat
Menurut Permenpan nomor 25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsi
perawat dan angka kreditnya, Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan PERMENKES No.28 tahun 2019 tugas dari perawat adalah
sebagai berikut :
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
2) Penyuluh dan konselor bagi klien
3) Pengelola pelayanan keperawatan
4) Peneliti keperawatan
5) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatas tertentu
b. Fungsi Perawat
Menurut hidayat tahun 2014, fungsi dalam menjalankan tugas seorang
perawat terdiri dari :
1) Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada oreang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutruhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas,
dll), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
2) Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara satu tim dengan tim yang lainnya fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang mempunyai penyakit kompleks keadaan ini tidak dapat
diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama
dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.

B. Materi Pelatihan dalam Aktualisasi


(Tidak punya materinya)

Anda mungkin juga menyukai