Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

SUPERVISI KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD JOMBANG

Periode 02 Desember – 28 Desember 2019


Disusun Sebagai Syarat Dalam Mencapai Kompetensi Manajemen Keperawatan

Penanggung Jawab :
Rima Masitoh Almufidah, S.Kep
Anggota
1. Adi Prio Saputro, S.Kep 6. Mursid, S.Kep
2. Elva Risqi Chusniyah, S.Kep 8. Oktia Widiasari, S.Kep
3. Ilman Tariko, S.Kep 9. Pungki Tri Astuti, S.Kep
4. Kustina Ningseh, S.Kep 10. Reni Ayu Mita Sari, S.Kep
5. Marikha Dwi Setya N, S.Kep 11. Zumratul Qudsiyah, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2018

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Pelaksanaan Timbang Terima ini telah disetujui dan diterima


untuk memenuhi tugas praktek Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian
Husada Mojokerto Departemen Managemen Keperawatan Di Pavilyun
Flamboyan RSUD Jombang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 10 Desember 2019

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Pavilyun


STIKes Dian Husada Mojokerto Flamboyan RSUD Jombang

Edy
Siswantoro,S.Kep.,Ns.,M.M.Kes.,M.Kep Novita Fitria, S.Kep.,Ns
NPP : NIP :

Kepala Ruang Pavilyun Flamboyan


RSUD Jombang

Sutikno, S.Kep.,Ns
NIP :

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang berkesinanbungan
selama 24 jam terus menerus, untuk memberikan pelayanan yang bermutu perlu
dukungan sumber – sumber anatara lain sumber daya manusia, standar pelayanan
dan fasilitas yang memadai. Perawat mempunyai peran sentral dalam upaya
mencapai tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit Untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat, perawat diharapkan semakin profesional dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Sehingga dapat memenuhi tuntutan
masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan.
Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang
memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan
termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai
harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan
konsumen dan sesuai dengan standar yang berlaku maka diperlukan suatu
pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Melalui pengawasan atau
supervisi diharapkan perawat dapat melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai
standar. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen
dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Stelah disampaikan materi ini diharapkan mampu melaksanakan supervisi
di ruang Flamboyan RSUD Jombang
1.2.2 Tujuan khusus
1. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan pendokumentasian
asuhan keperawatan khususnya pemberian obat (injeksi intravena).
2. Kepala ruangan mampu melakukan evaluasi sikap perawat
dalam melakukan tugas.
3. Kepala ruangan mampu memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ditemukan.
4. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi Pasien :
1. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
2. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
3. Memberikan kepuasan pada pasien.
1.3.2. Bagi Perawat :
1. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan
psikomotor perawat.
2. Menjalin kerjasama tim.
3. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3. Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

1.1. Pengertian
Supervisiadalah upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas
kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Sudjana, 2004).
Supervisi adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup pelayanan keperawatan
,masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat.
1.2. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan pada bawahan secara langsung,
sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas
atau pekerjaan dengan hasil yang baik (Nursalam, 2012).
Tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia.
2. Memungkinkan pengawas menyadari
kekurangan – kekuranganpara petugas kesehatan dalam hal kemampuan ,
pengetahuan dan pemahaman serta mengatur platihan yang sesuai.
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan
memberi penghargaan atas pekerjaan yang baik dan mengenalil staf yang
layak diberikan kenaikan jabatan dan pelatihan yang lebih lanjut.
4. Memungkinkan manajemen bahwa sumber yang
disediakan bagi petugas telah cukup dan dipergunakan dengan baik.
5. Memungkinkan manajemen menentukan
penyebab kekurangan pada kenerja tersebut.

2.4 Manfaat Supervisi


Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik akan diperoleh banyak manfaat
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Dapat lebih meningkat efektifitas kerja, peningkatan ini erat kaitannya
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinya hubungan dan suasana kerja akan lebih harmonis antara atasan
dan bawahan.
b. Dapat lebih meningkatkan efisien kerja, peningkatkan ini erat kaitanya
dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan oleh bawahan,
sehingga pemakaian sumber daya yang sia – sia dapat dicegah (Nursalam,
2007)

1.3. Prinsip Supervisi


1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan


hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kempemimpinan.

3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan


melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas serta standar.

4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara


supervisor dan perawat pelaksana.

5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang


spesifik.

6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,


kreatifitas dan motifasi.

7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.

1.4. Pelaksana Supervisi


Pelaksana atau yang bertanggung jawab melaksanakan supervisi
adalah atasan, yakni mereka yang memiliki kelebihan dalam berorganisasi.
1. Kepala ruangan :

1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada


klien diruang perawatan.

2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan


pelayanan kesehatan dirumah sakit.

3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek


keperawatan diruang perawatan.

2. Pengawas perawatan :

1. Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala


ruangan yang ada di instalasinya.

3. Kepala seksi keperawatan :

1) Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan


seluruh perawat secara tidak langsung.

1.5. Alur Supervisi


Ka Per IRNA

Ka Ru
Menetapkan kegiatan dan
PRA tujuan serta instrument /alat Supervisi
ukur

PP 1 PP 2
Menilai kinerja perawat
PELAKSANAAN responsibility-Accountabillity
– Authority (R-A-A)
PA PA
PEMBINAAN (3-F)
 Penyampaian penilaian (fair)
PASCA  Feed Back (umpan Balik)
 Follow Up(Tindak Lanjut), Kualitas Pelayanan
Pemecahan Masalah dan reward Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan Supervisi

1.6. Langkah Supervisi


1. Pra supervisi
1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervise
2) Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan supervisi
1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan
instrument / alat ukur yang telah disiapkan
2) Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan
pembinaan
3) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan
4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi data sekunder.
a. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
b. Supervisor melakukan Tanya jawab dengan Perawat katim dan Perawat
pelaksana
5) Pasca Supervisi
a. Supervisor memberikan penilaian supervise (f-fair)

b. Supervisor memberikanFeed Back Klarifikasi ( sesuai hasil laporan


supervise )

c. Supervisor memberikanreinforcement dan follow up perbaikan

1.7. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang
tersedia, dengan lingkup tanggung jawab antara lain :
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
2. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanankeperawatan,
kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
1.8. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan. Supervisor berperan dalam :
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan
dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai
sesuai tujuan RS.
2. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk
merencanakan anggaran keperawatan.
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam
pelayanan keperawatan.
1.9. Teknik Supervisi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu
:
1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
1) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati.
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang
masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan
oleh supervisor.
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

BAB 3
RENCANA KEGIATAN

A. Pelaksanaan
Hari / tanggal : 10 Desember 2019
Pukul : 08.00 WIB
Lama kegiatan : 30 menit
Pelaksana : perawat
Sasaran : pasien
Tempat : pav.flamboyan lantai 2
B. Materi Supervisi
1. Pelaksanaan Pemberian Obat (Injeksi
Intravena)
C. Media Supervisi
1 Instrumen Supervisi
2 Informed concent pengelolaan sentralisasi obat
3 Format control dan pemakaian obat
4 Buku sentralisasi obat (buku serah terima)
5 Lemari/kotak sentralisasi obat.
D. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Problem Solving
E. Alat Bantu
1. Status klien
2. Instrumen Pemberian Obat (Injeksi Intravena)

F. Mekanisme Kegiatan Supervisi


No. Penanggung jawab Kegiatan Waktu
1. Kepala ruangan Pembukaan :
 Memberi salam 2 menit
pembuka
 Menyampaikan
tujuan
2. Kepala ruangan Melakukan supervisi 10 menit
secara langsung dan
tidak langsung kepada
Perawat PP dan Perawat
associate terhadap
pelaksanaan pemberian
obat (injeksi intravena)
dengan cara observasi
secara langsung dan
pemeriksaan status klien.
3. 1. Kepala ruangan Diskusi, Tanya jawab 10 menit
2. Perawat Primer dan problem
3. Perawat Associate Solving
4. Kepala ruangan Penutup :
 Menyampaikan 3 Menit
kesimpulan
 Ucapan terima kasih
 Salam penutup

G. Struktur Pengorganisasian
Penanggung Jawab Roleplay : Rima masitoh almufidah, S.Kep
Kepala ruangan : Rima masitoh almufidah, S.Kep
Perawat Primer : Adi Priyono, S.Kep
Perawat Associate : Mursid S.Kep
Pembimbing Klinik : Novita Fitria, S.Kep.,Ns
Pembimbing Institusi : Edy Siswantoro,S.Kep.,Ns.,M.M.Kes.,M.Kep
Mekanisme Kegiatan
Tahap
KARU Perawat Primer Perawat Associate Tempat
kegiatan
Pra 1. Salam Pembuka Menguraikan tentang Ruang Karu
Supervisi 2. Menyampaikan tujuan tindakan Pemberian
5 menit supervisi Obat (Injeksi Intravena)
3. Mengecek jadwal Pemberian
Obat (Injeksi Intravena)
4. Mempersilahkan Perawat
Katim untuk tindakan
Pemeberian Obat (Injeksi
Intravena)
Supervisi 1. Melakukan pengawasan & 1. Melakukan cross cek Membantu Ruang pasien
15 menit koordinasi kelengkapan melakukan
2. Menilai pelaksanaan 2. Melakukan langkah- persiapan dan
pemberian obat (injeksi langkah pemberian pelaksanaan
intravena) obat dengan Benar. pemberian obat
3. Mencatat bila terdapat hal- a. menje sesuai dengan
hal yang perlu didiskusikan laskan kepada rencana Perawat
bersama Perawat Katim pasien dan keluarga Katim
dan Perawat Pelaksana tentang tujuan dan
4. Mengisi format/ instrumen prosedur pemberian
penilaian supervise obat (injeksi
intravena) yang
akan dilakukan
prosedur
b. Membawa alat ke
dekat pasien
2. Mendokument
asikan tindakan
pemberian obat
(injeksi intravena)
pada lembar
observasi
3. Membereskan
alat-alat yang
digunakan
4. Mendengarkan
1. Menyampaikan hasil Ruang Karu
penilaian supervise
2. Memberikan feedback,
reward, follow up dan
konsep solusi terhadap
masalah yang ditemukan.
Post Dokumantasi hasil supervise Tanda tangan hasil Ruang Karu
Supervisi Salam penutup supervisi
10 menit
FORMAT SUPERVISI PEMBERIAN OBAT (INJEKSI INTRAVENA)
Hari / tanggal : Selasa 10 Desember 2019 Supervisor : Rima Mufidha, S.kep
Yang disupervisi : Mursid,S.Kep Ruangan : Flamboyan Lantai 2
Aspek Parameter Bobot Dilakukan Keterangan
Penilaian Ya Tidak
Persiapan A. Menyiapkan Alat Steril
1. Alkohol swab 1 1
2. Bak Injeksi 1 1
3. Spuit berisi obat injeksi 1 1
B. Menyiapkan Alat Non Steril
1. Alkohol 70% 1 1
2. Pengalas 1 0
3. Bengkok 1 0
4. Alat Tulis 1 0
5. Buku Injeksi 1 0
C. Menyiapkan Bahan-Bahan
1. Obat 3 3
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan kepada 2 2
pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien yang 1 0
nyaman
Pelaksanaan Pelaksanaan injeksi intravena :
1. Cuci tangan 3 3
2. Pastikan infus dalam keadaan 2 2
menetes lancar tidak ada tanda-
tanda flebitis
3. Pengatur tetesan dimatikan 3 2
4. Melakukan desinfektan dengan 3 0
alkohol swab pada daerah yang
akan di injeksi
5. Obat dimasukkan 3 3
6. Lihat ekspresi wajah pasien 2 0
7. Pengatur tetesan dibuka kembali, 4 4
kemudian tetesan diatur sesuai
dengan kebutuhan yang sudah
ditentukan
8. Pasien dirapikan, alat-alat 1 0
dibereskan
9. Melepas sarung tangan dan cuci 1 1
tangan
10. Mencatat dan memberi tanda 2 0
pada format pemberian injeksi
dan buku injeksi
Sikap Sikap perawat pada waktu injeksi
1. Komunikasi 1 1
2. Kerjasama 1 0
3. Tanggung Jawab 3 0
4. Kewaspadaan 3 0
Evaluasi Evaluasi :
1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan 2 0
dan kelancaran tetesan
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 1 0
3. Mengobservasi kemungkinan 1 0
phlebitis
Total Nilai 40 32 0

Bila Skor Baik : 35-40


Bila Skor Cukup : 30-35
Bila Skor Kurang : <30

Jombang, 10 Desember 2019

Supervisor (Karu) Yang disupervisi

( Rima Masitoh Almufidah,S.Kep ) ( Mursid, S.Kep )


PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWTAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO 2017

LAPORAN SUPERVISI KEPERAWATAN

1) Supervisor : Rima Masitoh Almufidah, S.Kep


2) Yang disupervisi : Mursid, S.Kep
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Hari / tanggal : Senin 16 Desember 2019
Topik : Pemberian Obat (injeksi intravena) pada pasien dengan diagnosa
medis...............CVA Infark..............................
Masalah yang Tujuan pemecahan Konsep Solusi
ditemukan masalah
Agar perawat
 tidak menjalin melaksanakan tindakan
hubungan saling keperawatan dengan 5
percaya dengan benar, sehingga
pasien mengurangi terjadinya
masalah pada saat
 tidak menjelaskan
pemberian obat
prosedur
pelaksanaan injeksi

 tindakan tidak
sesuai SOP yang
ada

 tidak menerapkan
5 tepat/benar
kepada pasien

LAPORAN SUPERVISI

Mengetahui :
Yang disupervisi
Katim Pelaksana

( ) ( )

Supervisor
Kepala Ruangan

( )

EVALUASI SUPERVISI
1. Evaluasi Struktur
Pelaksanaan Role Play Supervisi di laksanakan kelompok pada tangal 10 desember
2019, persiapan di lakukan 2 hari sebelumnya yang meliputi :
a. Pembuatan proposal kegiatan

b. Penetapan kasus keperawatan

c. Pembagian peran sebagai PP,KARU dan PA

d. Serta mekanisme yang harus di lakukan pada saat rolle play supervise

Pasien yang di lakukan supervise adalah pasien kelolaan yang akan di lakukan
tindakan keperawatan injeksi intra vena.

2. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1. 08.40-09.20 WIB Pelaksanaan Supervisi berlangsung

09.25-09.35 WIB Diskusi dan klarifikasi dari observer serta


pembimbing :
Novita Fitria, S.Kep
1. Proses penjelasan KARU terhadap PA akan
tindakan perawatan ke pasien kurang jelas
2. Peran PP tidak di sampaikan oleh KARU
3. KARU ikut serta dalam tindakan ke pasien yang
seharusnya itu jadi kewajiban PA
4. Kurangnya kesiapan terhadap pelaksanaan rolle
play supervise
Dari observer :
Elva Rizqi C.
1. KARU tidak menjelaskan tujuan di lakukan
supervise
2. Kurangnya kesiapan dalam melakukan supervisi
DIALOG

Karu : “Perawat....seperti kontrak kita kemarin pagi ini saya akan melakukan
supervisi terhadap tindakan pemberian obat intravena. Mohon disiapkan
alat-alatnya.
PA : “Baik bu. Saya persiapkan dulu”

(“PA mempersiapkanobatdanalatuntukpemberianobatInjeksi”)
PA : Bu, ini saya sudah mempersiapkan alat –alat untuk injeksi intravena
Karu : Baik, kalau begitu kita langsung ke pasien saja
PA : (Setelahmempersiapkanobatperawat dan KARU membawa dokumentasi
lembar supervisi dan Lembar SOP injeksi intravena dan menujukan
kamarpasien)“Selamatpagi?Bagaimanakabarnyahariini ?Nyenyakbutidurnyatadimalam? Saya
perawat ..... disini saya akan memasukkan obat melalui suntikan ibu!”
Pasien : “Pagi, baiksus, alhamdulilahnyenyaktapi badan saya agakpanassus.
Iyasilahkan!”
PA : “Apakahbetulini dg ibu “S”?Permisiyabu saya lihatgelangidentitasnya
(Sambilmelihatgelangpasien).
PA : “Saya bawaobatsuntikanini untuk menurunkanpanas bu.”
Pasien : “Iyasus”
PA : “Di suntikyabu?
Pasien : “Iyasus”

(Kemudian Karu dan PA menuju ruang Nurse Statiton)

Karu : “Perawat.....?”
PA : “Iyabu”
Karu : “Perawat....
tadisebeluminjeksisudahmembawaperalatanlengkapuntukinjeksi?”
PA : “Sudahbu”
Karu : ”Apabenar? Cobadilihatduluapa yang kurang ?”
PA : “Sudahlengkapbu?”
Karu : “Dimanabengkoknya”
PA : “Oh iyabu (sambiltersenyummalu)”
Karu : “Sebelummelakukantindakanapasaja, harusditelititerlebihdahuluapa
yang kurang, apasaja yangharusdisiapkan, apasaja yang
harusdibawauntukmelakukantindakaninjeksi.
Melakukantindakanharussesuai SPO yang sudahditerapkandiruangan
(sambilmenepukpundak PA)”
PA : “Iyabu.

Anda mungkin juga menyukai