Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

SUPERVISI

Disusun oleh :
Kelompok 7 (2016A)
1. Nurul Ainul Yakin (16010030)
2. Revi Ridhonil Kumar (16010033)
3. Riskiyah (16010035)
4. Sella Krismonika (16010037)
5. Septiana Kusuma Putri (16010038)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menejemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Profesional dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat.Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang
efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salahsatu
bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah
saatpergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2015).
Disini dituntut tugas menejer keperawatan untuk
merencanakan,mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan
seefesienmungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996). Salah
satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanankeperawatan dalam pembenahan manajemen keparawatan, karena
denganadanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi
wahanapeningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus
lebihmenjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan. Klien adalah dengan melakukan timbang terimasaat pergantian
dinas. Timbang terima merupakan teknik atau caramenerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbangterima dilakukan oleh perawat
primer ke perawat asosiet yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas
malam. Timbang terima yang efektif dapatdilakukan secara lisan maupun
tulisan.Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi ataukeadaan
secara umum klien, menyampaikan hal-hal penting yang perluditindaklanjuti
oleh pergantian dinas berikutnya, agar semua perawat dapatmengikuti
perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan
kemampuankomunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah
agar terjadi suatuhubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya
asuhan perwatan terhadap klien yang berkesinambungan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan umum klien
b. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
c. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
d. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
e. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antarangg
ota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadapklien
yang berkesinambungan
1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yangberkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
2. Bagi Klien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada masalahyang
belum terselesaikan

BAB II

MATERI SUPERVISI

2.1 Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama – sama (H. Burton, dalam
Pier AS, 1997 : 20).

Supervisi keperawatna adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan


yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup
masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar
pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000).

Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber –


sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan.

2.2 Tujuan supervisi

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan


pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

2.3 Prinsip supervisi

1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan


hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.

3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan


melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.

4. Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokratis antara


supervisor dan perawat pelaksana.

5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan, dan rencana yang


spesifik.

6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,


kreativitas dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna
dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasaan klien,
perawat, dan manajer.

2.4 Pelaksana Supervisi

1. Kepala ruangan :

a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada


klien di ruang perawatan.

b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan


pelayanan kesehatan di rumah sakit.

c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek


keperawatan diruang perawatan.

2. Kepala instalasi rawat inap :

Mengawasi instalasi rawat inap dalam melaksanakan tugas secara


langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

3. Kepala sub. Bagian keperawatan :

Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi


perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidk langsung.
2.5 Alur Supervisi

Kepala Sub. Bagian


Keperawatan

Ka. Instalasi Rawat Inap

Kepala Ruangan

Supervisi

Perawat Primer

Delegasi

Perawat Asosiate

Kinerja perawat dan kualitas


pelayanan

Keterangan :

Kegiatan supervisi

Delegasi dan supervisi


2.6 Langkah-langkah Supervisi

1. Pra supervisi

a. Supevisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau


alat ukur yang telah disiapkan.

b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan


pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan


dan klarifikasi masalah

d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan


memvalidasi data sekunder.

1) Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA

3. Pasca supervisi 3F

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F – Fair).

b. Supervisi memberikan Feed Back dan Klarifikasi

c. Supervisi memberikan reinforcement dan Follow up perbaikan.

2.7 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah


mempertahankan keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan
manajemen sumber daya yang tersedia.

a. Manajemen pelayanan keperawatan


Tanggung jawab supervisor adalah :

1) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.

2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.

3) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan.


keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

4) Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.

b. Manajemen anggaran

Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,


dan pengembangan.

Supervisor berperan dalam :

1) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana


tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.

2) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan


anggaran keperawatan.

3) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola, Supervisi


memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan
sesuai prosedur.

2.7 Teknik Supervisi

Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan

2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk


menetapkan pencapaian.

3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan


kualitas asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan
yang diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate
berdasarkan standar asuhan yang telah ditetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :

1. Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang


berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah :

a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan


keperawatan didampingi oleh supervisor.

b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan


petunjuk.

c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi


yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.

2. Supervisi secara tidak langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.


Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.

2.8 Pengorganisasian Peran

1. Peran Kepala Ruangan :

a. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.

b. Orientasi dan merencanakan karyawan baru.


c. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat
asisten.

d. Evaluasi kerja.

e. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf

f. Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan


yang terjadi.

2. Peran Perawat Primer :

a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara


komprehensif

b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat

d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang


diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.

e. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu

3. Peran Perawat Associate :

Peran Perawat Assosiate adalah melaksanakan tindakan keperawatan


sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh Perawat Primer.
BAB III

KEGIATAN SUPERVISI

3.1 Pelaksanaan

Topik : Supervisi

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Materi : Pemasangan O2

3.2 Metode

1. Observasi

2. Diskusi dan tanya jawab

3.3 Instrumen

1. Status klien

2. Instrumen supervisi

3. Alat – alat pemasangan O2

3.4 Struktur Pengorganisasian

Kepala ruangan :

Perawat primer :

Perawat asociate :

Pembimbing akademik :

Pembimbing klinik :

Supervisor :
3.5 Mekanisme Kegiatan Supervisi

Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu Tempat

Pra Pelaksana 1. PP mengucapakan Salam dan 5 menit Nurse station


melaporkan bahwa hari ini akan
ada supervisi tentang perawatan
luka, Karu menyetujui PP untuk
melakukan supervisi

2. Karu menanyakan cek persiapan


supervisi.

3. PP menyebutkan hal-hal yang


perlu dipersiapkan.

4. Karu memeriksa kelengkapan


supervise meliputi alat-alat
perawatan luka.

5. Kontrak waktu dengan pasien


dan keluarga

Pelaksanaan 1. Karu, PP, dan PA menuju bed 30 menit Nurse station


pasien untuk melaksanaka
supervisi.
Bed Pasien
2. Karu memberi salam kepada
klien atau keluarga dan
mempersiapkan PP untuk
menjelaskan supervisi.

3. Menjelaskan kepada pasien dan


keluarga tentang prosedur
pemasangan O2 yang akan
dilaksanakan.
4. Mendelegasikan kepada PA
untuk membantu pemasangan
O2.

5. Melakukan langkah – langkah


pemasangan O2.

Post Pelaksanaan 1. Dokumentasi hasil supervisi 5 menit Nurse Station

2. Salam penutup oleh kepala


ruangan.

3.6 Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan


proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang
akan dilakukan supervisi serta Kepala ruangan sebagai supervisor dalam
kegiatan supervisi.

2. Evaluasi proses

Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan


alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.

3. Evaluasi hasil

a. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan sesuai


dengan prosedur

b. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan


prosedur.

c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN O2

A. Pengertian

Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan


parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan
nasal kanul, simple mask, RBM mask dan NRBM mask.

B. Tujuan :

1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen

2. Mencegah atau mengatasi hipoksia

C. Indikasi :

1. Pasien yang mengalami hipoksia

D. Kontraindikasi :

1. Untuk nasal kanul, pasien dengan obstruksi nasal

E. Persiapan alat :

1. Tabung oksigen dengan flowmeter

2. Humidifier dan air steril hasil penyaringan

3. Nasal kanul/masker sederhana/masker dengan reservoir

4. Selang oksigen
Jenis alat Konsentrasi oksigen Aliran oksigen

Nasal kanula 24% - 32% 2 – 4 lpm

Simple face mask 40% - 60% 6 – 8 lpm

Partial rebreather 60% - 80% 8 – 10 lpm

Non rebreather 80% - 100% 8 – 10 lpm

Bag. Valve mask :

Tanpa oksigen 21% udara

Dengan oksigen 40% - 60% 8 – 10 lpm

Dengan reservoir 100% 8 – 10 lpm


F. Pelaksanaan

Dilakukan
Parameter Skor
Ya Tidak

A. Tahap pra interaksi

1. Mengkaji kebutuhan klien untuk terapi oksigenasi


dan verifikasi advis dokter

2. Mempersiapkan alat

B. Tahap orientasi

3. Menjelaskan prosedur

KET :

YA (dilakukan) : nilai 1

Tidak dilakukan : nilai 0

Bila skor <45 : kriteria kurang

Bila skor 45 – 50 : kriteria cukup

Bila skor 50 – 55 : kriteria baik

Jember , 2019

Perawat primer Kepala ruangan

( ) ( )

NIM. NIM.
LAPORAN SUPERVISI

Hari/Tanggal :

Yang Disupervisi :

Supervisi :

Tujuan pemecahan Rencana untuk Rencana akan


Masalah yang ditemukan
masalah waktu sekarang datang

Persiapan alat dan bahan

Persiapan
pasien/keluarga/lingkungan

Pelaksanaan tindakan

Pendelegasian tugas

Komunikasi
Pengkajian

Pendokumentasian

Jember , 2019

Kepala ruangan

( )

NIM.

BAB IV

ROLE PLAY SUPERVISI

Kasus

Pagi di ruang Mina RS Islam Lumajang akan dilakukan tindakan supervisi


pemasangan oksigen pada pasien. Dalam kegiatan ini diikuti oleh Kepala Ruang,
Ketua Tim 1 dan 1 perawat pelaksana 2 perawat asisten
Karu Selamat pagi apa semuanya sudah lengkap?
Sudah Ners
Baik ,pagi ini saya akan mengadakan supervisi, jadi tujuan untuk
dilakukannya supervisi adalah untuk mempelajari dan memperbaiki
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kita
Katim Untuk supervisi sendiri tindakan apa saja yang akan di lakukan di
supervisi?
Karu Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan
perawatan sesuai dengan jadwal, apakah benar pasien yang bernama
Tn. B kamar nomer 8 akan dilakukan tindakan keperawatan
pemasangan oksigen (O2) nasal canul?
Katim Memang bener Ns hari ini ada pasien yang akan dilakukan tindakan
keperawatan pemasangan oksigen nasal canul pada Tn. B

Karu Kalau begitu silahkan persiapkan alat yang akan digunakan


Katim Baik ners

Di ruang ners station


Katim Baik teman-teman segera persiapkan alat dan bahannya untuk
pemasangan oksigen nasal canul
PP Baik ners akan saya persiapkan, Ners A dan ner S tolong bantu iya
PA 1 Iya ners akan segera saya siapkan, Ners S mari bantu saya
menyiapkan alat yang akan digunakan
PA 2 Baik ners

Karu Baik, pada hari ini kita mempunyai 1 pasien yang akan dilakukan
pemasangan oksigen. Jadi, untuk format penilaian yang akan
dilakukan pada supervisi pada hari ini saya akan melakukan beberapa
penilaian terhadap beberapa insrumet tindakan seperti teknik
pemasangan oksigen yang benar. Mungkin ini ada beberapa
format/instrumen penialaian silahkan dibaca dulu (menyerahkan map
pada PP)

PP Iya ners (menerima map)

Karu Ada yang ingin di tanyakan dari format penialaian tersebut?


PP Tidak ada ners

Karu Bagaimana kelengkapan untuk pemasangan oksigen? Apa sudah


lengkap?

PP Sudah ners

Karu Oke, kita ke pasien sekarang iya

Setelah itu Karu, PP, PA1 dan PA2 ke ruangan pasien

PP Selamat pagi bu, pak?

Keluarga Ya selamat pagi


Px

PP Bagaimana kabar hari ini pak?

Pasien Saya merasakan sesak bak

PP Pak, kami datang ke sini akan melakukan pemasangan oksigen pada


bapak agar sesak bapak cepat sembuh, Bagaimana pak apa
diperbolehkan?

Pasien Iya silahkan mbak

PP Ada yang ditanyakan sebelumnya pak?

Pasien Tidak ada

Kemudian PA 1 dan PA2 melakukan pemasangan oksigen

PP Bapak pemasangan oksigen ini untuk membantu bapak dalam


bernafas supaya sesak bapak lebih mendingan dan bapak cepet
membaik(pasien hanya mengangguk)

PA 1 Bapak kami sudah memasangkan oksigen pada bapak, Apakah sudah


merasa lebih nyaman?

Pasien Iya mbak saya sudah merasa lebih enak

PA 1 Apakah ada yang ditanyakan pak?

Pasien Tidak ada ners

PP Baiklah kalau tidak ada yang ditanyakan saya permisi dulu ya pak

Pasien : Iya ners


PP : Iya pak permisi

Diruang nurse station

Karu Baik tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja
pemasangan oksigen nasal kanul pada hari ini. Untuk secara prosedur
pemasangan oksigen secara keseluruhan sudah baik

Katim Baik ners

Karu Ada yang ditanyakan sebelum supervisi di tuup

Katim Tidak ada ners (menjawab serentak)

Karu Baiklah jika tidak ada saya tutup supervisi pagi hari ini
wasalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai