Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLEPLAY SUPERVISI PROFESI NERS DI RUANG PARKIT

RSUD SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI

Disusun Oleh:

1. Mega Kuwandari 221212002


2. Ofira Erdinanita Elizabeth 221212006
3. Dwi Khoirudin 221212007
4. Sri Anggun M. Radjak 221212008
5. Isma Nur Annisa 221212010
6. Yunita Malteda Nomtanis 221212014
7. Haniah Dini Fajriah 221212016
8. Damianus Ndara Hende 221212018
9. Zairana Anggita Dewi 221212019
10. Cyindi Gyalista Safitri 221212020
11. Devi Fanesa Pakaya 221212022
12. Mardiana Katoda 221212023
13. Sandi Priantoro 221212025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
IIK STRADA INDONESIA2023
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam


menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia
untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin
bagi individu, keluarga dan masyarakat. Supervisi keperawatan merupakan kegiatan
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan
perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan
supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang
berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas. Kegiatan supervisi di ruang parkit kelas 3 lantai 2 RSUD SLG
telah dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat di ruangan tersebut. Dalam
pelaksanaannya kegiatan supervisi sudah dilakukan, tetapi hasilnya belum
terdokumentasikan dengan baik karena belum adanya format penilaian yang baku
untuk kegiatan supervisi. Hasil dari supervisi yang dilakukan masih terbatas
disampaikan secara lisan oleh kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi.
Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan dengan
terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka akan dicapai
hasil yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki catatan kinerja perawat
untuk perbaikan selanjutnya, dan perawat yang disupervisi juga akan memiliki catatan
kinerja sebagai bahan evaluasi diri. Dengan demikian maka akan mudah untuk
dilakukan upaya perbaikan dalam pelayanan keperawatan. Namun bila kegiatan
supervisi tidak dilakukan secara terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta
tidak ada format penilaian untuk supervisi yang baku, maka bentuk evaluasi yang
dilakukan tidak bisa dilaksanakan secara berkelanjutan karena tidak adanya catatan
yang digunakan sebagaibahan evaluasi secara terstruktur.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami mencoba untuk melaksanakan kegaiatan


supervisi di Ruang Parkit kelas 3 yang dilakukan secara terstruktur dan
terdokumentasi sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu kami juga membuat
format penilaian supervisi yang jelas untuk memudahkan kepala ruangan melakukan
evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Profesi Keperawatan
IIK Strada Indonesia dengan pembagian peran masing-masing sesuai struktur yang
ada.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat
asosiet maupun perawat associate di Ruang Parkit kelas 3 RSUD SLG Kediri
2. Tujuan Khusus
a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.
b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.
c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap permasalahan
yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan.
d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
e. Meningkatkan kinerja perawat asosiet dan perawat associate
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama. Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan
yang bermutu setiap saat.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan keperawatan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas
C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar
manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kempemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk,
peraturan, uraian tugas dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan perawat
asosiet.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas dan
motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala ruangan :

a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang


perawatan.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
c. Mengawasi perawat asosiet dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang
perawatan.
2. Pengawas keperawatan :
Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada kepala ruangan yang
ada di instalasinya.
3. Kepala seksi keperawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung
4. Kepala bidang perawatan :
Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan secaralangsung dan semua
perawat secara tidak langsung
E. Alur Supervisi

Ka. Bid Keperawatan

Ka. Seksi Keperawatan

Karu/PA

Supervisi
PA

F. Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervise
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. upervisor menetapkan tujuan dilakukannya supervisi tentang injeksi intravena
melalui iv kateter.
2. Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau alat ukur yang
telah disiapkan
b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
masalah
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder
e. Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada. Supervisor melakukan tanya
jawab dengan PA
3. Pasca Supervisi 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
G. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan


manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan Tanggung jawab supervisor adalah :

a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan

b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan

c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,


bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.

2. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan danpengembangan.
Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang
tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola Supervisi memerlukan
praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan sesuaiprosedur.
H. Teknik Supervisi

Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan

2. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.

3. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan. Area yang
disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan oleh Perawat Asosiet dan
Perawat Associate berdasarkan standar asuhan yang telah ditetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :

1. Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah :
a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk
c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang.

Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.

2. Supervisi secara tidak langsung :


Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan
fakta.Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan

Hari/ Tangga : Jumat, 01 April 2022

Pukul : 09.00WIB – Selesai

Pelaksanaan : Kepala Ruang, Perawat Asosiet

Topik :

Tempat : ruang nure station ruang parkit

Sasaran : 1 ruangan pasien

B. Pengorganisasian

Karu : Dwi Khoirudin


PP : Mega Kwandari
PA1 : Isma Nur Annisa
PA2 : Devi Vanesa
Pasien 1 : Damianus
Keluarga Pasien : Sri Anggun
Penjaga nurs stasion : Yunita Malteda

C. Metode
Observasi
Diskusi dan Tanya jawab
D. Media
Status pasien
Instrumen Supervisi
E. Instrumen
1. Nursing Kit
2. Buku catatan
F. Mekanisme Kegiatan

Tahap Kepala Ruangan (Supervisor) Perawat Asosiate


Pra Supervisi (5 Pembukaan :
menit) 1. Salam pembuka
2. Menyampaikan maksud dan
tujuan dilakukannya
supervisi
3. Memberikan kesempatan
kepada perawat asosiet
untuk melakukan klarifikasi
sebelumdilakukan supervisi.
Supervisi (45 1. Melakukan pengawasan 1. Melakukan klarifikasi
menit ) dan koordinasi. kepada Karu jika
2. Melakukan pengecekan ditemukan peralatan yang
kelengkapan alat. tidak sesuai
3. Menilai kelengkapan
pengisianformat supervisi.
4. Mencatat jika ditemukan
ada hal- hal yang perlu di
diskusikan bersama PA
Pos Supervisi(10 1. Melakukan evaluasi hasil
menit) supervisi (fair).
2. Memberikan feed back
3. Memberikan follow up dan
reinforcement
4. Melakukan dokumentasi
hasil supervisi

H. Role Play Supervisi


Skenario role play supervisi
Cast:

1. Karu : Dwi Khoirudin


2. PP : Mega Kwandari
3. PA1 : Isma Nur Annisa
4. PA2 : Devi Vanesa
5. Pasien 1 : Damianus
6. Keluarga Pasien : Sri Anggun
7. Penjaga nurs stasion : Yunita Malteda
8. Narator : Zairana anggita dewi

Diruang Parkit RSUD SLG terdapat dua pasien dengan diagnose diare yang kondisinya
lemah dan memerlukan terapi cairan. Pada hari yang sama Kepala Ruangan akan melakukan
supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat. Diruang keperawatan karu
menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada perawat primer dan perawat asosiasi.
Karu : Assalamualaikum, selamat pagi, bagaimana kondisinya hari ini, apa semuanya
sudah lengkap?
PP : sudah pak,
Karu : sebelum memulai kegiatan hari ini alangkah baiknya kita berdoa menurut agama
dan kepercayaan masing masing, berdoa dipersilahkan. pada pagi ini saya akan
menyampaikan tentang supervisi yg akan dilakukan hari ini. Jadi, tujuan untuk
dilakukannya supervisi adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien kita.
PP : baik pak, untuk tindakan apa yang akan dilakukan supervisi hari ini?
Karu : pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan pemasangan infus
adakah order dari dokter untuk dilakukannya pemasangan infus?
PP : untuk hari ini, kita mendapatkan order dari dokter untuk melakukan pemasangan
infus terhadap pasien bernama An damianus , 12 tahun dengan diagnosa medis
diare. Sedangkan kondisi An dami tersebut sedang mengalami dehidrasi berat pak,
dan dari order dokter agar dilakukan pemasangan infus RL. Jadi untuk ners Isma
minta tolong untuk menyiapkan alat untuk pemasangan infus,.
PA1 : baik ners Mega, saya akan segerapersiapkan.
PP :ners devi tolong dibantu juga ya
PA2 : iya ners Mega akan segera saya siapkan.
Karu : Baik, pada hari ini kita menpunyai pasien yang akan dilakukan pemasangan infus.
untuk format penilaiannya yaitu beberapa instrumen tindakan seperti teknik
pemasangan infus yang benar. Muungkin ini ada beberapa format/instrumen
penilaian silahkan di baca terlebih dahulu (menyerahkan map kepada PP).
PP : iya pak (menerima map).
Karu : ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian
tersebut?? PP : tidak ada pak,,

Karu : baik kalo begitu langsung aja kepada ners mega untuk
dipersiapkan semuanya. Dan untuk semuanya Selamat
bekerja.,

Di nurse stasion,
PP : ners Isma , ners devi tolong bantu saya mempersiapkan peralatan infus untuk
pasien bernama An. Damianus

PA1 & PA2 : baik ners mega


PA1 : mbak yunita set sterilnya mana ya??
Panjaga ners station : ini mbak, sudah saya siapkan (sambil memberikan set
steril)

Karu : gimana perlengkapan untuk pemasangan infus?? Sudah


lengkap?? PP : sudah pak,.
Karu : oke, kita ke pasien sekarang ya,.

Setelah itu karu, PP, PA1, ke ruang parkit 6


PA 1 : selamat pagi adek ?
Pasien 1 : ya pagi,.
PA 1 : adek Namanya siapa?

Pasaien 1 : saya damianus suster


PA 1 : tanggal lahirnya berapa dek
Pasien 1 : kediri 21 juni 2011
PA : coba saya cek gelangnya terlebih dahulu
: gimana dek kabarnya pagi ini???
Pasien1 : masih sakit sus
PA 1 : sakitnya kenapa dek,? Ini anaknya yg sakit yang mana bu ?
Keluarga pasien : lemas bu, sakit perut,.
PA 1 : bu sekarang kami akan memasang infus pada adek, tujuannya agar asupan
cairan terpenuhi juga mempercepat proses penyembuhan , waktu yang diperlukan
kurang lebih 30 menit, apakah adek bersedia

Keluarga Pasien : ya, silahkan suster


Pa 1 : sebentar yah bu kami persiapkan dulu peralatannya
keluarga Pasien : iya suster
PA1 : dek kita pasng infusnya dulu ya,,Tarik napas yang dalam hembuskan diulangi 3 kali

: adek kalau merasa tegang boleh menutup mata saja

Pasien : “menutup mata”


PA1 : dek sudah selesai yah pemasangan infusnya
Pasien : Terimakasih suster
PA 1 : dek untuk tangan yang terpasang infus jangan banyak bergerak yah dek agar
cairannya lancar, jika terjadi bengkak nyeri, infusnya abis, atau mau ke toilet boleh
dibantu ibunya ya .

Setelah melakukan pemasangan infus,


Diruangan karu,..

Karu : ya tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja pemasangan infus
pada hari ini,,. Untuk secra prosedur pemasangan infus secara kesluruhan sudah
baik, tapi tadi ada hal yang perlu kita perhatikan bersama,.
PP : apa itu Pak ?
Karu : dalam pemasangan tadi kurangnya interaksi kepada pasien jadi, pasiennya tadi
ada merasa sedikit agak takut,,. Sepertinya hal itu yg perlu kita perhatikan, ,,. Oke
ada yg ingin di klarifikasi?
PP : iya pak, saya menyadari akan hal itu,, dan nanti akan kami perbaiki..,
Karu : ya bagus sekali, interkasi dan komunikasi dalam hal ini komusikasi terapeutik
sangat penting dilakukan apalagi pasien kita anak dan sadar penuh,.. dan untuk
semuanya sangat bagus sekali apa yg kalian lakukan pada hari ini pertahankan
terus,.. dan sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan., untuk kurang dan
lebihnya mohon maaf,, saya tutup pertamuan ini, wasalammualaikum wr,wb
PP dan PA kembail keruangnya dan karu melakukan dokumentasi keperawatan untuk hasil
supervisi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart 2018. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.
Nancy & Patricia. 2022. Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Nursalam. 2019. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Simamora, H. Roymond. 2212. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suarli, S & Bahtiar, Y. 205. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai