Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL ROLEPLAY SUPERVISI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG JENGGALA A RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
K EDIRI

OLEH KELOMPOK A :
1. Andry Setyo Purwono, S. Kep (1812B0469)
2. Binti Maslikah,
Maslikah, S. Kep (1812B0433)
3. Elis Nur Ida, S. Kep (1812B0446)
(1812B04 46)
4. Suryatiningsih,
Suryatiningsih, S. Kep (1812B0466)
5. Thomas Adi Gafur, S. Kep (1812B0467)
6. Irma Fitriana Dewi, S. Kep (1812B0470)
7. Siswanti, S. Kep (1812B0464)
(1812B04 64)
8. Rizna Irmawati, S. Kep (1812B0462)
(1812B04 62)
9. Beny Setiawan, S. Kep (1812B0472)
(1812B04 72)
10. Dewi Samrotul Chabibah, S. Kep (1812B0436)
(1812B04 36)
11. Fatik Diah Mardiana, S. Kep (1812B0448)
(1812B04 48)

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN NERS


STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu
 proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan
supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap
saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga
yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas. Kegiatan supervisi di ruang Jenggala A RSUD Gambiran Kota Kediri telah dilakukan
oleh kepala ruangan terhadap perawat di ruangan tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan
supervisi sudah dilakukan, tetapi hasilnya belum terdokumentasikan dengan baik karena
 belum adanya format penilaian yang baku untuk
u ntuk kegiatan supervisi. Hasil dari supervisi yang
dilakukan masih terbatas disampaikan secara lisan oleh kepala ruangan kepada perawat yang
disupervisi.
Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan dengan terstruktur
serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka akan dicapai hasil yang maksimal,
karena kepala ruangan akan memiliki catatan kinerja perawat untuk perbaikan selanjutnya,
dan perawat yang disupervisi juga akan memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri.
Dengan demikian maka akan mudah untuk dilakukan upaya perbaikan dalam pelayanan
keperawatan. Namun bila kegiatan supervisi tidak dilakukan secara terstruktur dan
terdokumentasi dengan baik
baik serta
serta tidak ada format penilaian untuk supervisi yang baku,
maka bentuk evaluasi yang dilakukan tidak bisa dilaksanakan secara berkelanjutan karena
tidak adanya catatan yang digunakan sebagai bahan evaluasi secara terstruktur.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami mencoba untuk melaksanakan kegaiatan
supervisi di Ruang Jenggala A yang dilakukan secara terstruktur dan terdokumentasi sesuai
dengan prosedur yang ada. Selain itu kami juga membuat format penilaian supervisi yang
 jelas untuk memudahkan kepala ruangan melakukan evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh mahasiswa Profesi Keperawatan STIKES Surya Mitra Husada Kediri
dengan pembagian peran masing-masing sesuai struktur yang ada.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu mengaplikasikan
 peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat asosiet maupun perawat
associate di Ruang Jenggala A RSUD Gambiran Kota Kediri.
2. Tujuan Khusus
a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan secara fair.
 b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan perawat.
c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut
lanjut (follow up) terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan.
d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
e. Meningkatkan kinerja perawat asosiet dan perawat associate
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari
dan memperbaiki secara bersama-sama. Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan
dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
 pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat p elayanan
yang bermutu setiap saat.

B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan keperawatan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas.

C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar
manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kempemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk,
 peraturan, uraian tugas dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan perawat
asosiet.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas dan
motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.

D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang
 perawatan.
 b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
c. Mengawasi perawat asosiet dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang
 perawatan.
2. Pengawas keperawatan :
Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada
di instalasinya.
3. Kepala seksi keperawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung
4. Kepala bidang perawatan :
Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung

E. Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Ka. Seksi Perawatan

Karu / PA
Supervisi

PA

F. Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
 b. Supervisor menetapkan tujuan dilakukannya supervisi tentang injeksi intravena
melalui iv kateter.
2. Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau alat ukur yang telah
disiapkan
 b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi masalah
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder
e. Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada. Supervisor melakukan tanya jawab
dengan PA
3. Pasca Supervisi 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
 b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
k larifikasi
c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
G. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan
manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
 b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,
 bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
2. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan
dan pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang
tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
 b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan sesuai prosedur.

H. Teknik Supervisi
Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :
1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
2. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan
 pencapaian.
3. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan oleh Perawat
Asosiet dan Perawat Associate berdasarkan standar asuhan yang telah ditetapkan.
Supervisi dapat dilakukan melaluidua cara yaitu :
1. Supervisi langsung :
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya
adalah :
a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
 b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk
c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan
untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang.
Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
2. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta.
Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Kamis, 4 Oktober 2018
Pukul : 14.00 WIB
Pelaksanaan : Kepala Ruang, Perawat Asosiet
Topik : Supervisi injeksi obat melalui IV cateter
Tempat : Ruang jenggala A RSUD Gambiran Kediri
Sasaran : Injeksi obat melalui IV cateter di Ruang Jenggala A dari UGD
B. Pengorganisasian
Kepala ruangan : Binti Maslikah, S.Kep
Perawat Asosiet : Siswanti, S.Kep
Dokumentasi / notulen : Fatik Diah Mardiana, S. Kep
 Narator : Dewi Samrotul Chabibah, S. Kep
Observer : Risna Irmawati, S. Kep
Suryatiningsih , S.Kep
Beny Setiawan, S. Kep
Thomas Adi Gafus, S.Kep
Andry Setyo Purwono, S.Kep
Irma Fitriana Dewi, S. Kep
Elis Nur Ida, S.Kep
C. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Problem Solving

D. Media
1. Status pasien
2. Instrumen supervisi

E. Mekanisme kegiatan :
Tahap kegiatan Kepala ruangan (Supervisor) Perawat Asosiet
Pra Supervisi Pembukaan :
(5 menit) 1. Salam pembuka
2. Menyampaikan maksud dan tujuan
dilakukannya supervisi
3. Memberikan kesempatan kepada
 perawat asosiet untuk melakukan
klarifikasi sebelum dilakukan
supervisi.
Supervisi 1. Melakukan pengawasan dan 1. Melakukan klarifikasi kepada
(45 menit ) koordinasi. Karu jika ditemukan
2. Melakukan pengecekan  peralatan yang tidak sesuai
kelengkapan alat. 2. Melaksanakan
2. Menilai kelengkapan pengisian tindakan keperawatan injeksi
format supervisi. intravena melalui iv kateter
3. Mencatat jika ditemukan ada hal-
hal yang perlu di diskusikan
 bersama PA
Pos Supervisi 1. Melakukan evaluasi hasil supervisi
(10 menit) (fair).
2. Memberikan feed back

3. Memberikan follow up dan


reinforcement
4. Melakukan dokumentasi hasil
supervisi

F. DIALOG ROLE PLAY SUPERVISI KEPERAWATAN


 Ners Station
*

Karu : Selamat Pagi. Hari ini kita akan melakukan kegiatan supervisi keperawatan.
 Ners Siswanti, untuk hari ini program tindakan apa yang akan dilakukan?
PA : Untuk hari ini nanti jam 14.00 ada program injeksi intravena bu.
Karu : Baiklah nanti saya supervisi tindakan injeksi intravena lewat iv cateter. Tujuan
diadakan supervisi keperawatan ini agar pengetahuan dan keterampilan kita
 bisa lebih meningkat yang sesuai SOP. Sehingga pelayanan yang kita berikan
lebih bermutu. Ners Siswanti mungkin untuk sekedar mengingat kembali apa
itu sebenarnya injeksi intravena? Apa yang perlu dipersiapkan? Dan bagaimana
cara tindakannya?
PA : Injeksi intravena adalah untuk memasukkan obat suntikan melalui pembuluh
darah intravena dengan menggunakan spuit.
Yang perlu dipersiapkan adalah
1. Baki
2. Perlak kecil
3. Bengkok
4. Bak Injeksi
5. Alkohol swap
6. Obat yang diperlukan
7. Spuit
8. Masker
Cara Tindakan
1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada keluarga pasien
2. Mendekatkan alat ke pasien
3. Perawat mencuci tangan
4. Menyiapkan obat sesuai dengan 7 benar
5. Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan
6. Memasang perlak pada area dibawah yang terpasang infus
7. Mengecek kelancaran tetesan infus sebelum obat dimasukkan
8. Memastikan tidak ada udara pada spuit yang berisi obat
9. Mematikan atau menjepit selang infus
10. Melakukan desinfeksi pada area iv cateter yang akan dimasukkan obat
11. Memasukkan obat pada area iv cateter yang sudah didesinfeksi
12. Memasukkan obat secara perlahan sampai obat habis
13. Mencabut spuit pada iv cateter
14. Membuka penjepit atau klem pada selang infuse
15. Membuang spuit ke bengkok
16. Menghitung tetesan infuse
17. Mengatur posisi pasien
18. Membereskan alat
Karu : Baik terimakasih, selanjutnya pada Ners Siswanti silahkan menyiapkan alat
untuk injeksi.
PA : Ya bu terima kasih atas waktu yang diberikan. Saya akan mempersiapkan alat
untuk tindakan injeksi.
Karu : Ya ini sudah lengkap alat injeksinya, mari kita ke pasien. Karu dan PA ke
 pasien
*Bed Pasien
PA : Selamat pagi pak…. Saya  Ners Siswanti akan melakukan tindakan injeksi
intravena lewat iv cateter atau lewat tempat tusukan atau lubang yang ada pada
selang infus bapak. Tindakan ini untuk memasukkan obat suntikan melalui
 pembuluh darah intravena dengan menggunakan spuit.
Tujuannya:
1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan
injeksi parenteral lain
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
Apakah Bapak bersedia ? Apa ada yang di tanyakan?
Kalau tidak ada pertanyaan akan dimulai injeksinya!
PA langsung melakukan injeksi intravena lewat iv cateter (Injeksi intravena sesuai SOP).
*Selesai injeksi intravena*
Pak ini injeksinya sudah selesai, bagaimana perasaan bapak setelah dilakukan injeksi? Ow ya
nanti kalau bapak ada keluhan lain silahkan memanggil saya. Terima kasih. Selamat siang.
PA : (mendokumentasikan tindakan injeksi intravena)
PA : Bu... injeksi intravenanya sudah selesai, mungkin dari Ibu ada masukan?
Karu : Baik, mari kita kembali ke ners station untuk mendiskusikan hasil supervisi
PA : Ya bu
*Ners Station
Karu : Baik, sebelumnya bagaimana ners Siswanti tadi, apakah menurut Ners Siswanti
sudah sesuai tehnik injeksi intravenanya tadi? Ada yang kurang atau tidak ?
PA : Menurut saya tindakan sudah dilakukan sesuai SOP yang ada. Tapi mungkin
dari ibu ada saran lain.
Karu : (menilai dan memberi saran tindakan perawat Siswanti)
PA : ya bu terima kasih sarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart 2003. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.
 Nancy & Patricia. 2005. Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.
 Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Simamora, H. Roymond. 2012. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suarli, S & Bahtiar, Y. 205. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga.
MANAJEMEN
KEPERAWATAN JUDUL SOP:
RUANG JENGGALA PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA
A RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI
NO NO HALAMAN :
DOKUMEN: REVISI :
PROSEDUR TETAP
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT:

1 PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara memasukkan obat


kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit
2 TUJUAN 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
diabsorbsi daripada dengan injeksi
 parenteral lain
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan
 jaringan
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah
yang lebih besar
3 PERSIAPAN PERAWAT 1. Lakukan pengkajian/wawancara
2. Identifikasi masalah
3. Buat perencanaan tindakan
4. Kaji kebutuhan perawat, minta bantuan
 perawat lain jika perlu
5. Siapkan alat
4 PERSIAPAN KLIEN Memberikan penjelasan tentang maksud
dan tujuan yang akan dilakukan.
5 PERSIAPAN ALAT 1. Baki 1
2. Perlak kecil 1
3. Bengkok 1
4. Bak Injeksi 1
5. Alkohol swap 1
6. Obat yang diperlukan (sesuai keb)
7. Spuit (sesuai keb)
6 CARA KERJA 1 Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
 pada keluarga pasien
2 Mendekatkan alat ke pasien
3 Perawat mencuci tangan
4 Menyiapkan obat sesuai dengan 7 benar
5 Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan
6 Memasang perlak pada area dibawah yang
terpasang infus
7 Mengecek kelancaran tetesan infus sebelum
obat dimasukkan
8 Memastikan tidak ada udara pada spuit yang
 berisi obat
9 Mematikan atau menjepit selang infus
10 Melakukan desinfeksi pada area iv cateter
yang akan dimasukkan obat
11 Memasukkan obat pada area iv cateter yang
sudah didesinfeksi
12 Memasukkan obat secara perlahan sampai
obat habis
13 Mencabut spuit pada iv cateter
14 Membuka penjepit atau klem pada selang
infus
15 Membuang spuit ke bengkok
16 Menghitung tetesan infus
17 Mengatur posisi pasien
18 Membereskan alat
19 Mencuci tangan
7 TERMINASI / EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai
2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
FORMAT SUPEVISI PEMBERIAN INJEKSI OBAT IV

Hari / Tanggal :
Yang disupervisi :
Supervisor :
Ruangan :
Aspek Penilaian Parameter Bobot Dilakukan Tidak dilakukan
Persiapan 1. Baki 14
2. Perlak kecil 14
3. Bengkok 14
4. Bak Injeksi 14
5. Alkohol swap 14
6. Obat yang diperlukan 14
7. Spuit 14
TOTAL 100%
Pelaksanaan 1 Jelaskan prosedur yang akan
dilaksanakan pada keluarga
 pasien 5
2 Mendekatkan alat ke pasien 5
3 Perawat mencuci tangan 5
4 Menyiapkan obat sesuai
dengan 7 benar 5
5 Mengatur posisi pasien
untuk penyuntikan 5
6 Memasang perlak pada area
dibawah yang terpasang
infus 5
7 Mengecek kelancaran
tetesan infus sebelum obat
dimasukkan 5
8 Memastikan tidak ada udara
 pada spuit yang berisi obat 5
9 Mematikan atau menjepit
selang infus 5
10 Melakukan desinfeksi pada
area iv cateter yang akan
dimasukkan obat 5
11 Memasukkan obat pada area
iv cateter yang sudah
didesinfeksi 5
12 Memasukkan obat secara
 perlahan sampai obat habis 5
13 Mencabut spuit pada iv
cateter 5
14 Membuka penjepit atau
klem pada selang infus 5
15 Membuang spuit ke bengkok 5
16 Menghitung tetesan infus 5
17 Mengatur posisi pasien 5
18 Membereskan alat 5
19 Mencuci tangan 5
TOTAL 100%
Evaluasi 1 Evaluasi hasil yang dicapai 25
2 Beri reinforcement positif
 pada klien 25
3 Kontrak pertemuan
selanjutnya 25
4 Mengakhiri pertemuan
dengan baik 25
TOTAL 100%
Dokumentasi 5 Catat tindakan yang sudah
dilakukan, tanggal dan jam
 pelaksanaan 50
6 Catat respon klien 50
TOTAL 100%

Interprestasi
Baik : 61 – 100
61 –  100 (Kompeten)
Cukup : 31 – 60
31 –  60 (Tidak Kompeten)
Kurang : 10 - 30 (Tidak Kompeten)

PENILAIAN SUPEVISI PEMBERIAN INJEKSI OBAT IV


 NO MASUKAN NILAI (F-Fair) FOLLOW UP

Yang Disupervisi Supervisor

Mengetahui,
Kepala Ruangan

Anda mungkin juga menyukai