Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK S DI KELURAHAN

KEDUNDUNG LINGKUNGAN SEKARPUTIH RT 004 RW 001

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga


Arief Andriyanto , M. Kep., Sp. Kep. Kom

Oleh :
Kelompok 14
Aisiah Ambarwati (202003080)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT GOUT ARTHRITIS
DI KELURAHAN KEDUNDUNG LINGKUNGAN SEKAR PUTIH RT 004 RW 001

A. DATA UMUM KELUARGA

a. Nama kepala keluarga: Bapak S

b. Umur : 68 Tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SLTP/Sederajat

e. Pekerjaan : Sopir

f. Suku / Bangsa : Indonesia

g. Alamat : Keluharan Kedundung,

h. Komposisi keluarga :

No. Nama Umur Sex Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Ket.


1 Suwandi 68 th L 08-11-1953 SLTP Sopir KK
2 Nuraini 67 th P 28-12-1954 SD IRT Isteri

i. Tipe keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)

j. Genogram :

Keterangan :

: laki – laki

: Perempuan

: Meninggal

: Meninggal

: Klien

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

: Garis Serumah
k. Sifat Keluarga

1). Pengambilan Keputusan

Tn. A mampu mengambil keputusan dalam rumah tangganya dan Ny. N mematuhi

semua yang diperintahkan oleh suaminya.

2). Kebiasaan Hidup Sehari-hari

a) Kebiasaan tidur / istirahat

Tn. S dan Ny. N sering kesulitan tidur dimalam hari. Tn. S masih suka minum

kopi dan makan kacang – kacangan. Tn. S biasanya mulai tidur pukul 23.00

WIB.

b) Kebiasaan rekreasi

Tn. S sering melakukan aktivitas bermanfaat disekitar rumahnya dengan cara

berkebun. Ny. N sering membantu Tn. S untuk berkebun.

c) Kebiasaan makan keluarga

Kebiasaan makan untuk setiap hari Tn. S dan Ny. N sering makan pada malam

hari dan sering minum - minuman yang manis

l. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Bp. S saat ini tidak bekerja, sehingga yang mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari

adalah anak-anak dan menantunya. Dahulu Bp. S bekerja menjadi sopir, kemudian di

berhenti menjadi sopir karena usianya semakin tua. Menurut Bp. S sebenarnya

tenaganya masih kuat untuk bekerja, tapi Bp. S sering mengalami linu – linu pada area

kaki dan tangan sehingga mudah lelah dan ingin istirahat lebih panjang. Bp. S sering

marah karena tidak ada modal maka sampai sekarang Bp S menganggur. Penghasilan

keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp 600.000,-/bulan. Penghasilan tersebut

dipakai untuk makan, bayar listrik dan kontrol kesehatan. Keluarga Bp. S tidak

mempunyai tabungan, baik untuk kebutuhan yang mendesak maupun untuk biaya

kesehatan keluarganya. Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 2 buah

kursi, televisi 14 inch, bufet dan 3 tempat tidur.

m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)


Tn. S sering memeriksakan kadar asam urat, kolesterol, gulah darah

n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

Kedua belah pihak keluarga ini mempunyai keyakinan agama islam

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut. Tugas

perkembangan saat ini yaitu suami – isteri telah pension hingga salah satunya

meninggal dunia. Disaat inilah suaami – isteri bertugas untuk saling merawat dan

mempertahankan hubungan baik dengan anak dan social masyarakat.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Bapak S belum menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga. Bp S tidak dapat

berperan sebagai kepala rumah tangga yaitu sebagai pencari nafkah untuk istrinya

Menurut Bp. S dia hanya pasrah dengan keadaan dan menggantungkan pemasukan

keuangan dari anak dan menantunya.

c. Riwayat keluarga inti

Bp. S dan Ibu N menikah berdasarkan rasa saling mencintai, menikah pada tahun 1978.

Bp. S menikah pada umur 25 tahun dan Ibu N umur 24 tahun. Saat ini Ibu N mengeluh

badannya lemas, kepalanya pusing dan kesemutan. Bapak S mengeluh kakinya sering

kesemutan.

d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)

Bp S dan Ibu Ntidak mengetahui riwayat kesehatan ayah dan ibunya. Semuanya sudah

meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa orangtuanya meninggal. Tidak diketahui

apakah orang tuanya tersebut menderita DM dan hipertensi atau Asam urat. Menurut

Bp. S, 2 orang kakaknya dan adiknya menderita kencing manis, dan satu orang

kakaknya lagi menderita stroke. Sedangkan dari Ibu N semua saudaranya dalam

kondisi sehat.
C. LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri. Luas

rumah yang ditempati 80 m terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1
2

kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk rumah permanen. Lantai rumah

terbuat dari keramik dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga

rapi, pencahayaan dan ventilasi kurang. Sumber air minum dan untuk keperluan cuci

dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga membuang sampah di tempat

sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada petugas yang mengangkut. Lingkungan

sekitar rumah tampak bersih.

b. Ventilasi dan penerangan

Ventilasi yang digunakan dirumah Bapak S dan Ibu N cdalam kategori kurang karena

jendela yang dimiliki kecil.

c. Persediaan air bersih

Persediaan air yang ada dirumah Bapak Sdan Ibu N cukup bagus dan jernih karena

menggunakan air melalui sumur bor.

d. Pembuangan sampah

Pembuangan sampah yang dilakukan oleh Bapak Sdan Ibu N sudah dijamin

pemerintah kota. Disamping halaman rumah yang tidak ada maka untuk sampah rumah

tangga tidak dibakar atau ditimbun melainkan sampah dikumpulkan didepan dekat

jalan raya dan nanti ada petugas yang akan mengambilnya.

e. Pembuangan air limbah

Pembuangan limbah rumah tangga yang dilakukan oleh Bapak S dan Ibu N langsung

disalurkan pada PAL yang dibuat oleh pemerintah kota mojokerto.

f. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)

Bapak Sdan Ibu N memiliko closet dan seppithank sendiri. Jaraknya kurang dari 5 km

dari sumber air bersih.

g. Denah rumah

Denah rumah Bapak S dan Ibu Y:

R. Tamu R. Kamar tidur R. Dapur Km Mandi


h. Lingkungan sekitar rumah

Lingkungan rumah sekitar Bapak S termasuk lingkungan padat penduduk karena

keberadaannya berada dikota mojokerto. Lingkungan dirumah Bapak S bersih dan rapi

namun akses jalan untuk masuk gang sangat sempit hanya sepeda motor yang bisa

masuk.

i. Sarana komunikasi dan transportasi

Bapak S dan Ibu N bisa memakai handphone hanya pada saat mengangkat telepon dan

mematikan telepon. Transportasi yang digunakan adalah sepeda motor.

j. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.)

Fasilitas yang dimiliki oleh Bapak S dan Ibu N adalah memiliki televisi, radio.

k. Fasilitas pelayanan kesehatan

Bapak S dan Ibu N memiliki KIS dari pemerintah dan biasanya memeriksakan

keadaannya di puskesmas kedundung yang tidak jauh dari rumahnya.

D. SOSIAL

a. Karakteristik tetangga dan komunitas

Jarak rumah keluarga Bp. Sberdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga

terjalin baik. Keluarga Bp. Ib hidup dilingkungan tempat tinggal yang sebagian besar

adalah penduduk asli. Tipe penduduk adalah penduduk urban. Tipe hunian adalah

daerah perumahan. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke bawah.

Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh, PNS dan swasta.

Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara rumah ke

Puskesmas adalah + 5 km. Transportasi yang biasa dipakai masyarakat adalah motor

dan angkutan umum. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.

b. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Bapak S sudah menetap dan menempati rumah tersebut sejak tahun 1990.

Sejak menikah keluarga Bp. S bertempat tinggal di Kabupaten Mojokerto. Rumah

yang ditempati sekarang dibeli sendiri dari usahanya sebagai sopir sejak Bapak S
remaja. Keluarga pindah ke Kota mojokerto kota karena menikah dengan Ibu N dan

membeli tanah di kota mojokerto untuk dibangun rumah.

c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Anak-anak Bp. S jarang berkumpul. Dari 4 orang anaknya, 2 orang tinggal di Kota

Mojokerto. Menurut keluarga anak-anaknya berkumpul pada saat lebaran saja.

Keluarga jarang berinteraksi dengan para tetangganya. Menurut keluarga, kalau

ngobrol dengan tetangganya cenderung membicarakan orang lain, sehingga keluarga

lebih suka tinggal di rumah saja. Keluarga juga tidak aktif mengikuti kegiatan

kemasyarakatan. Menurut keluarga tidak ada gunanya ikut kegiatan-kegiatan, paling

hanya ngobrol saja. Keluarga tidak tahu manfaat mengikuti kegiatan kemasyarakatan.

d. Sistem pendukung keluarga

Ibu N sangat memperhatikan kesehatan Bp. S, demikian juga dengan Bp. S. Semua

kegiatan rumah tangga dikerjakan secara bersama-sama. Apabila salah satu anggota

keluarga yang serumah ini mempunyai keluhan sakit, maka anggota keluarga yang lain

berusaha untuk membantu. Tempat berobat yangs sering dipakai keluarga adalah

Puskesmas Kedundung. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih

kurang misalnya tidak tersedia obat P3K dalam rumah serta tidak menganggarkan

biaya untuk pemeliharaan kesehatan.

E. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola Komunikasi Keluarga

Tn. S sifatnya ramah dan pola komunikasi dengan keluarga cukup baik.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Tn. S berperan dalam pengambilan keputusan dalam keluarganya.

c. Struktur Peran (formal dan informal)

Tn. S menjadi kepala keluarga, sebagai ayah, suami dan pencari nafkah. Ny. N menjadi

isteri.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma Tn. S. Tn. S percaya

penyakitnya tidak ada hubungan dengan guna-guna.


F. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Tn. S saling menghormati antar anggota keluarga dan menyayangi istrinya.

b. Fungsi sosialisasi

Dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis dan hubungan dengan masyarakat

sekitarnya cukup harmonis.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:

1). Mengenal masalah kesehatan

Tn. S tidak mengetahui tentang makanan yang sehat untuk dirinya sendiri.

2). Memutuskan untuk merawat

Tn. S tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anggota keluarga

karena keterbatasan pengetahuan.

3). Mampu merawat

Bila ada anggota keluarga yang sakit biasa dibelikan obat di warung saja dan hanya

disuruh istirahat.

4). Modifikasi lingkungan

Keluarga tinggal di rumah berukuran 3x6 m2 dengan ventilasi dan pencahayaan

yang cukup sehingga lingkungan sehat.

5). Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Kesehatan belum baik dikarenakan kurangnya pengetahuan.

c. Fungsi reproduksi

Bapak S sangat bahagia sudah menikah dengan Ibu N sehingga ia merasa bahagia

sudah melihat anak – anaknya menikah dihadapannya.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga kadang – kadang dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari tetapi kadang juga

tidak bisa.
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

1). Stresor jangka pendek

Bapak S mengatakan tidak mengetahui komposisi makanan yang tepat dan cara

menyiasati gejala asam uratnya sering kambuh.

2). Stresor jangka panjang

Keluarga hanya mampu mengatasi dengan kebutuhan gizi semampunya dengan

kondisi ekonomi yang cukup dengan bantuan dari anak – anaknya.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Dalam menangapi stressor Ibu N selalu sabar dalam menghadapi suaminya dan selalu

bersama suaminya baik suka maupun duka.

c. Strategi koping yang digunakan

Koping yang digunakan oleh keluarga adalah koping adaptif dengan cara jalan – jalan

setiap pagi hari dan selalu berbincang bersama – sama dengan penuh keceriaan.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Bapak S membantu mengatasi keuangan keluarga dengan ikut bekerja sebagai penjual

makanan ringan.

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

a). Ayah

Bapak S sering mengatakan linu – linu pada area kedua kakinya tepat di lutut,

lututnya sedikit kemerahan dan nyeri saat dilakukan aktivitas. Bapak S memiliki

riwayat hipertensi, Diabetes Melitus dan kolesterol serta kadar asam uratnya

terakhir 11,5.

b). Ibu

Ibu N dalam keadaan sehat namun untuk organ dalamnya bagian ginjal Ibu N

hanya memiliki 1 ginjal saja pada saat ini. Ibu N memiliki riwayat hipertensi dan

asam urat karena ibu N suka mengonsumsi kacang – kacangan.


c). Anak

Keadaan anak – anaknya dalam keadaan sehat dan tidak ada permasalahan apapun.

b. Keluarga berencana

Ibu N tidak mengikuti program keluarga berencana

I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

a. Pemeriksaan fisik Bapak S

1). Keadaan umum : Lemah

2). Kesadaran : Composmentis

3). Tanda-tanda vital :

a) TD : 170/90 mmHg

b) N : 80 x/menit

c) RR : 20 x/menit

d) S : 36,2oC

4). Kepala :

a) Rambut : bersih, beruban

b) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, dapat melihat

tanpa bantuan

c) Hidung : dapat membedakan bau kayu putih+bawang

d) Telinga : bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan

suara yang tidak terlalu keras

e) Mulut : simetris, kering

5). Dada / Thorax :

- I : simetris

- P : tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan,

- P : perkusi resonan pada paru dan redup pada jantung

- A : vesikuler

6). Perut / Abdomen :

- I : tidak ada acites


- P : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran

hati dan limpa

- P : terdengar redup

- A : peristaltic 10 x/menit

7). Genetalia / Anus : bersih tidak ada penonjolan benjolan apapun dan tidak

berbau

8). Ekstremitas : simetris, lengkap, terkadang nyeri, terkadang ada

edema pada lutut

b. Pemeriksaan fisik Ibu S

1). Keadaan umum : Lemas

2). Kesadaran : Composmentis

3). Tanda-tanda vital :

a) TD : 160/90 mmHg

b) N : 84 x/menit

c) RR : 22 x/menit

d) S : 36,5OC

4). Kepala :

a) Rambut : bersih, beruban

b) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, dapat melihat

tanpa bantuan

c) Hidung : dapat membedakan bau kayu putih+bawang

d) Telinga : bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan

suara yang tidak terlalu keras

e) Mulut : simetris, lembab

5). Dada / Thorax :

- I : simetris

- P : tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan,

- P : perkusi resonan pada paru dan redup pada jantung

- A : vesikuler
6). Perut / Abdomen :

- I : tidak ada acites

- P : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran

hati dan limpa

- P : terdengar redup

- A : peristaltic 10 x/menit

7). Genetalia / Anus : bersih tidak ada penonjolan benjolan apapun dan tidak

berbau

8). Ekstremitas : simetris, lengkap, terkadang nyeri pada tangan


J. HARAPAN KELUARGA

ANALISA DATA

SKALA PRIORITAS MASALAH

Masalah 1: Nyeri Akut pada Bapak S


KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Bapak S mengeluh nyeri
pada lulut sebelah kanan
dan kiri, sedangkan nyeri
pada bagian lutut, tanda
1. Sifat masalah
dan gejala tersebut
Aktual: 3 3/3x1=1
1 seperti asam urat , namun
Resiko: 2
Bapak S belum pernah
Potensial: 1
memeriksakan Asam
uratnya, bila tidak segera
di tangani akan menjadi
komplikasi lain .
Keluarga Bapak S , ingin
mengetahui tentang
penyakitnya Bapak S,
tapi masih terlihat ragu
2. Kemungkinan
dengan , fasilitas yang
masalah dapat diubah
ada karena adanya wabah
Mudah: 2 2
Sebagian: 1 1/2 x 2 = 1 virus covid-19 dan
Tidak dapat: 0 enggan untu
mengunjungi puskesmas,
sehingga belum pernah
mengecek kadar asam
uratnya .
Masalah masih dapat di
cegah agar tidak berlanjut
, ke komplikasi lain , tapu
Bapak S dan nkeluarga
3. Kemungkinan
masih ragu bagaimana
masalah dapat dicegah
cara merawatnya
Tinggi: 3 1
Cukup: 2 2/3 x 1 = 2/3 sedangkan Bapak S
Rendah: 1 belum pernah
mengecekkan asam urat
dan belum mendapatkan
informasi mengenai asam
urat yang dialaminya.
Menurut keluarga ,
4. Menonjolnya penyakit asam urat yang
masalah di alami Bapak S harus
2/2 x 1 = 1
Segera: 2 segera di atasi , karena
1
Tidak segera: 1 rasa nyeri yang luar biasa
Tidak dirasakan: 0 , dan aktivitas juga
menjadi terganggu .
Skor 5 3 2/3
Masalah 2:Defisiensi Pengetahuan Keluarga Bapak S
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Masalah kurangnya
pengetahuan pada
keluarga Bapak S,
tentang beberapa
penyakit yang di
derita anggota
1. Sifat masalah
keluarga , sudah di
Aktual: 3
1 sadari Bapak S dan
Resiko: 2 3/3 x 1= 1
anggota keluarga
Potensial: 1
lainya. Namun
mereka sangat ingin
tau tantang penyakit
yang dialami
anggota keluarga
mereka .
Ketidak tahuan
Bapak S , dan
anggota kelurga
lainya dapat di cegah
2. Kemungkinan
, dengan
masalah dapat diubah
memberikan
Mudah: 2 2 1/2 x 2 = 1
Sebagian: 1
pengetahuan dan
Tidak dapat: 0 pendidikan
kesehatan melalui
penyuluhan yang
dilakukan oleh tim
kesehatan
Bapak S mengatakan
bahwa selama ini
belum pernah
memeriksakan
keadaan asam
3. Kemungkinan
uratnya , dan belum
masalah dapat
dicegah
pernah mendapatkan
Tinggi: 3
1 informasi tentang
2/3 x 1 = 2/3 asam urat, sehingga
Cukup: 2
Rendah: 1 di perlukan
penyuluhan yentang
penyakit yang di
derita Bapak S dan
anggota keluarga
lain.
Menurut Bapak S
dan anggota
4. Menonjolnya keluarga , tentang
masalah ketidak tahuan
Segera: 2 mereka dengan
1 ½x2=1
Tidak segera: 1 penyakit Bapak S
Tidak dirasakan: 0 dan anggota
keluarga lain , tidak
harus segera diatasi .
Skor 5 2 7/6
ANALISA DATA KEPERAWATAN KELUARGA

TGL DATA MASALAH


Ds:
 Bp. S mengatakan bahwa dirinya sering
mengalami nyeri di lutut sebelah kanan
 Bp. S mengatakan selama ini belum pernah
memeriksakan asam uratnya dan belum pernah
mendapat informasi mengenai penyakit asam
urat
 Bp. S mengatakan tidak mengetahui kadar
asam urat dalam darahnya tinggi
 Bp. S mengatakan akibat dari nyeri lutut yang
Nyeri Akut pada keluarga
dialaminya saat melakukan aktivitas
1 Bapak S

Do:
 Nampak adanya tonjolan pada bagian yang
terkena gout arthritis.
P : ketika banyak melakukan aktivitas.
Q : seperti ditusuk tusuk jarum
R : disekitar lutut kanan dan kiri terasa nyeri.
S : 2 (nyeri sedang)
T : selama 5 – 8 menit.
 Lutut Ny.A tampak kemerahan dan bengkak

DS:
 Ny.A mengatakan tidak mengetahui kadar
asam urat dalam darahnya
 Keluarga tidak tahu kalau dengan minum air
Defisiensi pengetahuan pada
2 putih dapat menurunkan kadar asam urat.
keluarga Bapak S

DO:
 Klien dan keluarga tampak banyak bertanya
tentang penyakit yang diderita oleh Ny.A
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada Bp. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Bp. S dalam

merawat anggota keluarga yang sakit (Asam Urat) (00132).

2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Bp. S berhubungan Ketidakmampuan keluarga

dalam mengenal masalah kesehatan keluarga (00126).

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa, Tujuan Kriteria NOC NIC
Hasil
Domain 12 Kontrol Nyeri (1605) 1. Manajemen nyeri
Kelas 1 1. mengurangi (1400)
Kode 00132 kapan nyeri terjadi(1-5) a. Lakukan pengkajian
1 : tidak pernah nyeri,komprehensif
Nyeri akut pada Bp. S menunjukkan yang meliputi lokas,
berhubungan dengan ketidak 2 : jarang menunjukkan karakteristik,
mampuan keluarga Bp. S 3 : kadang kadang onset/durasi,
dalam merawat anggota menunjukkan frekuensi, kualitas,
keluarga yang sakit (Asam 4 : sering menunjukkan intensitas atau
Urat) 5 : secara konsisten beratnya nyeri dan
menunjukkan faktor pencetus
Tujuan : nyeri yang 2. menggambark b. Gunakan strategi
dirasakan menurun an faktor peyebabnya(1- komunikasi terapeutik
5) untuk mengetahui
Kriteria Hasil : 1 : tidak pernah pengalaman nyeri dan
- Mampu mengontrol menunjukkan sampaikan
nyeri (tahu penyebab 2 : jarang menunjukkan penerimaan pasien
nyeri, mampu 3 : kadang kadang terhadap nyeri
menggunakan tehnik non menunjukkan c. Evaluasi bersama
farmakologi untuk 4 : sering menunjukkan pasien dan tim
mengurangi nyeri, 5 : secara konsisten kesehatan lainnya,
mencari bantuan) menunjukkan mengenai efektifitas
- Melaporkan bahwa nyeri 3. mengguakan tindakan
berkurang dengan tindakan pengurangan pengontrolan nyeri
menggunakan nyeri tanpa analgesic(1- yang pernah
manajemen nyeri 5) digunakan
- Mampu mengenali nyeri 1 : tidak pernah sebelumnya
(skala intensitas, menunjukkan d. Berikan informasi
frekuensi dan tanda 2 : jarang menunjukkan mengenai nyeri,
nyeri) 3 : kadang kadang seperti penyebab
- Menyatakan rasa menunjukkan nyeri, berapa lama
nyaman setelah nyeri 4 : sering menunjukkan nyeri akan dirasakan,
berkurang 5 : secara konsisten dan antisipasi
menunjukkan ketidaknyamanan
4. melaporkan akibat prosedur
nyeri yang terkontrol(1- e. Gunakan tindakan
5) pengontrolan nyeri
1 : tidak pernah sebelum nyeri
menunjukkan bertambah
2 : jarang menunjukkan f. Evaluasi keefektifan
3 : kadang kadang dari tindakan
menunjukkan pengontrolan nyeri
4 : sering menunjukkan yang dipakai selama
5 : secara konsisten pengkajian nyeri
menunjukkan dilakukan
g. Mulai dan modifikasi
tindakan
pengontrolan nyeri
berdasarkan respon
pasien

2. Terapi relaksasi (6040)

3. Monitor tanda – tanda


vital (6680)

Domain 5 Manajemen arthritis Pengajaran proses


Kelas 4 (1831) penyakit (5602)
Kode 00126 1. tan a. Kaji tingkat pen
da dan gejala awal (1-5) pasien terkait dengan
Defisiensi pengetahuan pada 1 : tidak ada proses penyakit
keluarga Bp. S berhubungan pengetahuan b. Jelaskan patofis
Ketidakmampuan keluarga 2 : pengetahuan terbatas penyakit
dalam mengenal masalah 3 : pengetahuan sedang c. Kenali pengetah
kesehatan keluarga 4 : pengetahuan banyak mengenai kondisinya
5 : pengetahuan sangat d. Jelaskan tanda d
banyak yang umum dari penyakit
2. fa
ktor penyebab(1-5)
1 : tidak ada
pengetahuan
2 : pengetahuan terbatas
3 : pengetahuan sedang
4 : pengetahuan banyak
5 : pengetahuan sangat
banyak
3. str
ategi mengelola nyeri(1-
5)
1 : tidak ada
pengetahuan
2 : pengetahuan terbatas
3 : pengetahuan sedang
4 : pengetahuan banyak
5 : pengetahuan sangat
banyak

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DX Hari dan Implementasi Evaluasi


tanggal
1 Jum’at 1. Gali pengetahuan dan S: keluarga
16-04-2021 kepercayaan pasien mengenai nyeri. mengatakan
2. Gali bersama pasien faktor yang mengerti tentang
dapat menurunkan atau mempererat metode mengatasi
nyeri nyeri
3. Ajarkan metode non
farmakologi untuk menurunkan nyeri O: kelurga terlihat
4. Gunakan metode penilaian yang kooperatif dalam
sesuai dengan tahapan perkembangan pemberian materi
untuk memonitor perubahan nyeri
A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
sebagian

P: lanjutkan
intervensi
1 Jum’at 1. Evaluasi S: keluarga
23-04-2021 pengetahuan nyeri pada keluarga dan mengatakan
pasien mengerti tentang
2. Evaluasi nyeri metode mengatasi
yang dirasakan oleh pasien nyeri dan keluarga
3. Evaluasi terapi dapat mendampingi
non farmakologi (tehnik relaksasi pasien dalam
nafas daalam) melakukan terapi
4. Evaluasi respon non farmakologi
pasien terhadap terapi yang dijalankan (relaksasi nafas
selama 6 hari dalam)

O: kelurga semangat
untuk mendampingi
pasien dalam
melakukan terapi

A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai

P: lanjutkan
intervensi
2 Jum’at 1. Kaji tingkat pengatahuan pasien S: keluarga
16-04-2021 terkait dengan proses penyakit mengatakan
2. Jelaskan patofisiologi penyakit mengerti dengan apa
3. Kenali pengetahuan pasien yang diajarkan
mengenai kondisinya
O: kelurga terlihat
mampu
mengaplikasikan
yang telah diajarkan

A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai

P: lanjutkan
intervensi
2 Jum’at 1. Evaluasi S: keluarga
23-04-2021 pengetahuan keluarga terhadap mengatakan
penyakit pasien mengerti dengan apa
2. Evaluasi pasien yang dialami pasien
tentang penyakitnya
3. Melakukan cek O: kelurga terlihat
asam urat mampu merawat
4. HE pantangan pasien dengan asam
makanan bagi pasien asam urat urat
5. Membuatkan
tablel pola hidup sehat pada pasien A: tindakan
asam urat keperawatan
keluarga

P: lanjutkan
intervensi

POLA HIDUP SEHAT PASIEN DENGAN ASAM URAT

NO JENIS KEGIATAN
1 Selalu pantau kadar asam urat
2 Minum obat asam urat dari dokter
3 Minum obat penghilang rasa sakit sesuai anjuran dokter
4 Melakukan olahraga secara teratur
5 Menjaga berat badan dengan diet yang tepat
6 Perbanyak minum air putih
7 Menjauhkan diri dari stress

DAFTAR PUSTAKA

Herdman H. T. Shigemi Kamitsuru. 2018. NANDA-I diagnosis keperawatan definisi dan


klasifikasi 2018-2020.Jakarta : EGC
Gloria, dkk. 2016. Nursing Interventions Clasification (NIC) edisi keenam Bahasa Indonesia.
Singapura : Elsevier. ISBN Indonesia : 9799888808
Moorhead, dkk. 2016. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Pengukuran Outcomes
Kesehatan edisi kelima Bahasa Indonesia. Singapura : Elsevier. ISBN Indonesia :
9799888816
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai