Anda di halaman 1dari 22

Asuhah Keperawatan Keluarga pada Bapak N dengan Osteoporosis

pada Tn. N Di Desa M

A. PENGKAJIAN
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. N
b. Usia Kepala Keluarga : 54 tahun
c. Alamat : Mulyasari RT 04 RW 06, Majenang
d. Pendidikan Kepala Keluarga : Sarjana
e. Pekerjaan : PNS
f. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan


. Kelamin dengan KK (tahun
)
1. Ibu L. Perempua Isteri 55 Sarjana PNS
n
2. Sdr. A Perempua Anak 25 Sarjana Mahasiswa
n
3. Sdr. P perempua Anak 23 Diploma Mahasiswa
n
Genogram:

W N N R N N
S

D N

Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan
: Meninggal : Klien
: Tinggal serumah

a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. N adalaha nuclear family, tinggal bersama dengan 2
orang anaknya.
b. Latar Belakang Budaya
Tn. N dan Ibu L adalah orang Jawa asli, tinggal di RT 06 Mulyasari sejak
mempunyai anak ke 2 tahun 1997 sekitar 23 tahun dan sudah banyak
bergaul dengan warga sekitar yaitu pendatang yang berasal dari berbagai
latarbelakang budaya seperti Sunda, Batak, Padang, dll. Sehari-hari keluarga
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Keluarga
Tn. N tidak mempunyai pantangan atau larangan dari budaya mereka.
c. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. N adalah Katolik dan keluarga Tn. N
selalu pergi ke gereja untuk beribadah setiap hari minggu dan mengikuti
kegiatan keagamaan.
d. Status sosial ekonomi
Tn. N seorang PNS dan mendapat gaji sekitar 2.900.000 /bulan dan Ibu L
bekerja sebagai PNS dengan penghasilan 3.000.000/bulan. Untuk biaya
makan sehari-hari menggunakan hasil gaji Ibu L sedangkan untuk
kebutuhan rumah lainnya menggunakan hasil gaji Tn. N. dalam hal
menyekolahkan anak ditanggung oleh Tn. N dan istri.
e. Rekreasi
Keluarga Tn. N mengatakan rekreasi dilakukan saat tanggal merah dengan
jumlah hari libur yang lama saja, biasanya mengunjungi keluarga di Jogja
dan Madiun. Jika tanggal merah tidak lama hanya dirumah saja menonton
TV dan mengikuti kegiatan di sekitar perumahan.
2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. N adalah tahap keluarga dewasa, anak
pertama sedang menempuh pendidikan diluar kota.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. N yang belum terpenuhi yaitu kedua
anaknya belum selesai dalam menempuh pendidikan.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. N mengatakan pernah mempunyai riwayat penyakit batu ginjal dan
sering merasakan sakit dan seperti merasa terbakar pada pinggang,
biasanya kalau nyeri terasa langsung ke fasilitas kesehatan namun sudah
berkurang karena telat menjalankan operasi batu ginjal sekitar satu tahun
yang lalu.
Sedangkan Ibu L pernah memiliki riwayat patah tulang pada pergelangan
tangan kanan dan siku tangan kiri karena terpeleset dan dilakukan
tindakan operasi.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Tn. N merupkan rumah pribadi dibangun sejak tahun 90 an
tipe 36 bangunan bersifat permanen terdiri dari 4 kamar, 1 dapur, 2
kamar mandi , 1 gudang, 1 ruang tamu sekaligus ruang TV (keluarga),
dan 1 garasi (mobil dan motor).
2) Ventilasi dan penerangan
Ventilasi dari rumah Tn. N berasal dari jendela bagian depan, pintu
depan dan pintu belakang. Penerangan di dalam rumah Tn. N cukup
terang, jika semua pintu rumah dan jendela dibuka. Dan juga
mendapat penerangan dari atas, karena setiap ruangan terdapat lubang
untuk pencahayaan supaya dapat masuk kesetiap ruangan.
3) Persediaan air bersih
Ibu L mengatakan kebutuhan air berasal dari air PDAM dan airnya
jernih.
4) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Tn. N dikumpulkan didalam satu
wadah tertutup, yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah
tersebut akan diangkut ke tempat penampungan sampah setiap 2x
seminggu.
5) Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke sungai yang berada dibelakang
rumah.
6) Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Kamar mandi dirumah Tn. N menggunakan jamban tipe jongkok dan
tipe duduk, jarak sumber air dengan saluran pembuangan kurang lebih
8 meter.
7) Denah (rumah dan lingkungan)

Gudang

Kamar IV Ruang WC WC
Setrika
Ruang cuci

Dapur

Kama Kamar II
rI Ruang Tamu
Kamar III
Garasi
Teras Ruang
b. Karakteristik lingkungan dan Komunitas sepatu
Rumah tempat tinggal Tn. N dan Ibu L di lingkungan cukup padat sebelah
kiri dan kanan berdempetan dengan rumah tetangga, masuk jalan yang
sudah diaspal bisa dilewati motor dan mobil, warga yang tinggal di RT 06
mayoritas suku jawa, ada juga suku sunda serta lainnya yang tingal di
wilayah RT 06. Warga tinggal saling tolong menolong jika ada kesulitan
dan hidup rukun. Kelompok usia yang mendominasi adalah usia dewasa.
Kegiatan di Waarga yang sering dilakukan di RT 06 adalah pengajian,
arisan RT, kerja bakti rutin, warga tinggal saling tolong menolong jika
membutuhkan bantuan serta hidup rukun. Keluarga mengatakan nyaman
hidup dilingkungan rumahnya. Fasilitas layanan kesehatan yaitu Posyandu
Balita serta terdapat Puskesmas serta klinik-klinik Kesehatan yang dapat
dijangkau oleh masyrakat menggunakan motor. Terdapat fasilitas umum
seperti pasar dan Masjid. Keluarga mengatakan lingkungan cukup aman
dan jarang terjadi krimilnaitas, penjagaan keamanan khusus dilakukan
pada malam hari berupa ronda oleh warga RT 06 dilingkungan tempat
tinggal namun masyrakat saling saiga untuk menjaga keamanan.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. N dan Ibu L merupakan pendatang sudah 23 tahun tinggal di
RT 06 RW 04, Mulyasari Majenang.
d. Transaksi dan Hubungan keluarga dengan Komunitas
Keluarga dikenal sebagai keluarga yang ramah, mudah berkomunikasi
dengan keluarga lain, ramah dan saling membantu satu sama lain.
e. Lingkungan sosial Politik dan Kesehatan Keluarga
Ibu L mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka sering
dikunjungi oleh petugas kesehatan. Untuk kesehatan keluarga Tn. N
mendapat Askes, namun jika sakit biasa membeli obat di apotek atau
berobat ke klinik.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga Tn. N terbuka dengan istri dan anak-anaknya.
Saling terbuka dalam persoalan dan kebutuhan rumah tangga.
b. Struktur kekuasaan dan pengambil keputusan.
Pada keluarga Tn. N dalam pengambilan keputusan dirembukan bersama-
sama dengan Ibu L beserta anak-anaknya.
c. Struktur Peran
1) Peran Formal
Tn. N sebagai kepala keluarga bekerja sebagai PNS di SD untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan Ny. L bekerja sebagai PNS di
SMP serta mengurus rumah. Anak pertama dan kedua sedang
menempuh pendidikan di luar kota.
2) Peran Informal
Tn. N selain bekerja juga membantu pekerjaan rumah jika sudah
pulang seperti menyapu dan mengepel, sedangkan ibu L selain bekerja
dirumah menyiapkan kebutuhan rumah. Dan kedua anaknya jika
sedang pulang ke Majenang bergantian membantu pekerjaan rumah
seperti mencuci baju, menyapu, mencuci piring dan mencuci
kendaraan.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya
jawa, tidak ada larangan atau pantangan yang dijalani oleh keluarga Tn. N.
Keluarga dapat menerima nilai dan norma budaya mereka dan tidak ada
nilai dan konflik norma yang berpengaruh terhadap status kesehatan
keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Tn. N mengatakan keluarga saling memiliki satu sama salin, saling
mendukung antar anggota keluarga, saling menjaga, melindungi, serta
memahami privasi setiap anggota keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi
Tn. N mengatakan setiap anggota keluarga berinteraksi satu sama lain
dengan menanyakan kabar, kegiatan apa yang akan maupun sudah
dijalani serta sedang ada kesibukan apa saja.
3) Fungsi Perawatan
Ny. L mengatakan untuk makan pagi biasanya masak seadanya, untuk
makan siang dan malam biasanya beli di warung sesuai dengan
pendapat anggota keluarganya. Terkadang masak sendiri dirumah
sesuai dengan pendapatan. Tn. N mengatakan kurang paham tentang
diet yang benar dan belum mampu mengatur pola makan sehingga
tidak dilaksanakan dengan baik serta memiliki kebiasaan tidak
menghabiskan obat yang dianjurkan oleh dokter jika sakit. Ny. L
mengatakan selalu mencuci baju dengan detergen dan keluarga
terbiasa mengganti pakaian setiap harinya. Jika ada anggota keluarga
yang sakit biasanya membeli obat di apotek, namun apabila tidak ada
perubahan akan dibawa ke dokter. Tn. N menambahkan kadang
merasa sakit kepala skala 6 akan berkurang setelah mengkonsumsi
obat yang dibeli di apotek dan mengatakan pernah periksa ke dokter
dan dokter mengatakan mengalami gejala osteoporosis dini akibat
obesitas, disarankan untuk diet tapi tidak dijalankan serta Tn. N masih
merokok didalam rumah dan minum kopi.. Ny. L mengatakan jarang
berolahraga dirumah, namun di hari Jumat pagi biasanya senam atau
jalan santai di sekolah sesuai program sekolah. Hasil pemeriksaan saat
pengkajian pada Tn. N TD: 120/80mmHg, N: 82x/mnt, RR: 16 x/mnt,
tampak Tn. N saat berjalan terlihat tidak seimbang dan tampak sulit
saat bangun dari duduk ke berdiri. Pengkajian pada Ny. L TD: 120/80
mmHg, N: 80x/mnt, RR: 15x/mnt dan untuk Sdr. P hasil pengkajian
sebagai berikut TD: 120/70 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 17x/mnt.
4) Stress dan Koping Keluarga
a) Stresor yang dimiliki
(1) Stresor jangka pendek
Tn. N dan Ny. L mengatakan memikirkan mengatur keuangan
karena dia anaknya masih menempuh pendidikan dan harus
membayar uang untuk kuliah. Ny. L menambahkan hanya
ingin sehat dan bisa mendampingi suami dan kedua anaknya
sampai sukses.
(2) Stresor jangka panjang
Tn. N mengatakan terkadang khawatir karena akan segera
pensiun, sedangkan kedua anaknya belum ada yang selesai
menempuh pendidikan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Ny. L mengatakan menyerahkan semua yang ia miliki kedalam
nama Tuhan agar diberikan yang terbaik dan selalu bersyukur.
5) Strategi Koping yang Digunakan
Ny. L dan Tn. N saling terbuka satu sama lain, bercerita jika ada yang
dirasakan dan saling mendukung jika ada masalah. Jika terdapat
masalah Ny. L lebih banyak berdoa dan bercerita dengan anak yang
pertama.
6) Adaptasi Keluarga
Secara keseluruhan keluarga belum cukup mengatasi stressor dan
beradaptasi dengan masalah yang dihadapi, saat sakit Tn. N masih
belum memahami pentingnya penggunaan obat yang benar sesuai
dengan instruksi dokter, dan jarang mengontrol tekanan darah.
7) Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar selalu diberi kesehatan dan anaknya dapat
segera menyelesaikan kuliahnya sehingga dapat segera kerja sebelum
kedua orangtua pensiun. Tn. N berharap agar osteoporosisnya dapat
teratasi dan Ny. L berharap bisa menjaga kesehataannya.
8) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. N
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, terdapat ada sedikit uban, tidak terdapat
lesi di kepala
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, tidak ada gangguan pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sklera
putih, konjungtiva ananemis, kantong mata agak bengkak
Mulut dan hidung Mulut: bentuk simetris, warna bibir kehitaman, lidah
putih, gigi kecoklatan
Hidung: simetris, tidak ada skret yang keluar, tidak ada
cuping hidung.
Dada dan paru- paru Tidak terdapat luka, tidak ada retraksi dada saat bernapas

Abdomen Tidak terdapat lesi diarea abdomen, perut tidak kembung,


tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen.
Punggung Tampak membungkuk
Eliminasi Sistem perkemihan: Pola: ± 4x sehari, tidak mengalami
kesulitan saat berkemih
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen kulit tampak kering, tidak terdapat oedem dikaki
Sistem muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah masih lengkap
BB dan TB BB: 80kg & TB 167cm , IMT = 28,68 (BB lebih)
Tanda- tanda vital TD: 120/80mmHg, N: 82x/mnt, RR: 16 x/mnt
Capillary refill < 2 detik

Pemeriksaan Ibu L
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal, rambut
hitam dan sedikit uban
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, tidak terdapat gangguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sklera
unikterik, konjungtiva ananemis, respon cahaya (+)
Mulut dan hidung Mulut: mukosa bibir lembab, warna lidah merah muda,
uvula ditengah, klien mampu berbicara, tidak pelo
Hidung: posisi septum ditengah, tidak terdapat secret,
tidak terdapat nyeri tekan pada hidung .
Dada dan paru- paru Tidak terkaji karena klien tidak bersedia
Abdomen Tidak terkaji karena klien tidak bersedia
Reproduksi Ny. L mengatakan bahwa sudah Menopouse
Eliminasi Sistem perkemihan: Pola ± 5x sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada lebam, tidak bengkak
Sistem muskuloskeletal Anggota gerak atas dan bawah lengkap, tidak terdapat
kelainan bentuk jari, tidak terdapa oedem, kekuatan otot
ekstremitas atas 5│5, kekuatan otot ekstremitas bawah
5│5
BB dan TB BB: 67 kg & TB: 161 cm, IMT =25, 84 (BB Lebih)
Tanda- tanda vital TD: 120/80 mmHg, N: 80x/mnt, RR: 15x/mnt
Capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan Sdr. P
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, rambut tebal,
berwarna hitam, tidak ada lesi di kepala
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Klien mampu mendengarkan dengan baik, tidak terdapat
cairan pada telinga
Mata mata klien bersih, sclera putih, konjuntiva ananemis, alis
mata berbatas tegas.
Mulut dan hidung Mulut: Klien mampu berbicara, warna lidah merah muda,
uvula terletak ditengah.
Hidung: Septum berada ditengah, tidak terdapat skeret,
tidak terdapat kotoran dihidung.
Dada dan paru- paru Tidak terdapat lesi pada dada, perkembangan dada kanan
dan kiri simetris, tidak terdapat kelainan bentuk dada.
Abdomen Tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak terdapat nyeri
tekan pada abdomen.
Eliminasi Sistem perkemihan: Pola ± 6x sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Warna kulit coklat, Turgor kulit elastic, tidak terdapat
lebam, tidak terdapat lesi.
Sistem muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat
BB dan TB BB: 65 kg & TB: 180 cm, IMT = 20,06 ( BB Normal)
Tanda- tanda vital TD: 120/70 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 17x/mnt
Capillary refill < 2 detik
A. ANALISA DATA

No. Analisa Data Diagnosa Keperawatan


1 DS: Defisiensi pengetahuan pada
Tn. N mengatakan hanya tahu bahwa ia terdiagnosa keluarga Tn. N
gejala osteoporosis dini saat periksa ke dokter dan
lupa makanan apa saja yang harus dihindari selain
makanan yang mengandung lemak. Tn. N
mengatakan baru tahu kalau terlalu gemuk dapat
menyebabkan osteoporosis. Tn. N juga mengatakan
kurang paham tentang diet yang benar dan belum
mampu mengatur pola makan sehingga tidak
dilaksanakan dengan baik

DO:
Tn. N bingung saat ditanyakan tentang osteoporosis.
2. DS: Perilaku kesehatan cenderung
Tn. N mengatakan masih merokok, sehari beresiko pada keluarga Tn. N
menghabiskan rokok 12 batang dalam satu hari,
merokok sejak kurang lebih 25 tahun yang lalu
Ny. L juga menambahkan bahwa ia jarang
berolahraga dirumah.

DO:
Gigi berwarna coklat
3 DS: Ketidakefektifan pemeliharaan
Tn. N menjelaskan belum tahu bahwa ada gejala kesehatan keluarga bapak N
osteoporosis dini karena selama ini tidak pernah
kontrol, Tn. N mengatakan tidak pernah berolahraga
namun kegiatan setiap hari menyapu sehingga
keluar keringat. Tn. N juga menambahkan kadang
merasa sakit kepala skala 6 akan berkurang setelah
mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek

Ny. L juga mengatakan kalau suaminya susah jika


disuruh minum multivitamin yang mengandung
kalsium (CDR) dan jarang makan sayur.

DO:

Tubuh tampak membungkuk, BB: 80kg & TB


167cm , IMT = 28,68 (BB lebih)
B. PRIORITAS MASALAH

Diagnosa 1:

Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn. N

Kriteria Bobot Total Pembenaran


Sifat masalah: 1 3/3 x 1= Tn. N beserta keluarga mengatakan tahu
tidak sehat/sakit (3) 1 penyakit yang diderita, tapi tidak
mengetahui cara pengobatan selain periksa
ke dokter. Tn. N juga mengatakan kurang
paham tentang diet yang benar dan belum
mampu mengatur pola makan sehingga
tidak dilaksanakan dengan baik
Kemungkinan diubah: 2 1/2 x 2= Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan
hanya sebagian (1) 1 diet yang baik dan benar masih kurang,
tenaga kesehatan ada yang datang namun
tidak memberitahu tentang osteoporosis, hal
tersebut membuat keluarga terutama istri
Tn. N sering mencari informasi tentang
osteoporosis dan diet yang baik dan benar
dan jarak antara rumah keluarga Tn. N
dengan dokter tidak terlalu jauh ±2km.
Potensial masalah 1 2/3 x 1= Keadaan Tn. N tidak bertambah parah dan
untuk dicegah: 2/3 tidak terdapat komplikasi, tenaga kesehatan
cukup (2) ada yang datang namun tidak memberitahu
tentang osteoporosis, dan jarak antara
rumah keluarga Tn. N dengan dokter tidak
terlalu jauh ±2km.
Menonjolnya masalah: 1 0/2 x 1= Tn. N mengatakan tidak perlu segera
tidak dirasakan sebagai 0 ditangani dan masih bisa melakukan
masalah (0) aktivitas.
Total 2
2
3
Prioritas 3
Diagnosa 2:

Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga Tn. N

Kriteria Bobot Total Pembenaran


Sifat masalah: 1 1/3 x 1 = Riwayat merokok dari 25 tahun yang lalu
Potensial 1/3
Kemungkinan diubah: 2 1/2 x 2 = Ny. L mengatakan Tn. N sudah diingatkan
Sebagian 1 bahwa merokok itu tidak sehat namun tetap
merokok, biasanya merokok berhenti kalau
Tn. N sedang sakit tapi jika sudah sembuh
kembali merokok lagi.
Potensial masalah 1 2/3 x 1 = Tn. N sudah berusaha mengurangi
untuk dicegah: 2/3 konsumsi rokok menjadi 12 batang dalam
Cukup satu hari, Tn. N tidak pernah berolahraga.
Menonjolnya masalah: 1 2/2 x 1= Tn. N mengatakan ingin mengurangi
Masalah dirasakan dan 1 konsumsi rokok demi kesehatan.
harus segera ditangani
Total 3
Prioritas 2
Diagnosa 3:

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. N


Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 1 2/3 x 1 = Tn. N terdiagnosa osteoporosis sejak satu
Ancaman 2/3 tahun yang lalu, jarang mengkonsumsi
kesehatan/risiko (2) multivitamin yang mengandung kalsium
(CDR).

Kemungkinan masalah 2 1/2 x 2 = Pengetahuan tentang osteoporosis masih


diubah: 1 kurang, sumber daya keluarga: dana (+), Tn.
Hanya sebagian (1) N menunjukkan perilaku yang kurang untuk
meingkatkan status kesehatan.
Potensi untuk dicegah: 1 2/3 x 1 = Tindakan yang sudah dilakukan sekarang
Cukup (2) 2/3 hanya mengkonsumsi multivitamin yang
mengandung kalsium (CDR) namun tidak
teratur, kalau ingat saja.
Menonjolnya masalah: 1 1/2 x 1 = Keluarga Tn. N menganggap bahwa hal
Masalah dirasakan 1/2 tersebut adalah masalah, namun bukan
namun tidak masalah yang berat sehingga tidak perlu
membutuhkan untuk segera ditangani.
penanganan segera (1)
Total 1
3
5
Prioritas 1

C. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. N


2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga Tn. N
3. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn. N
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama KK : Tn. N

Nama Klien : Tn. N

Alamat : RT 04, RW 06, Kelurahan Mulyasari

DATA DIGNOSA NOC NIC


DS: Ketidakefektifan pemeliharaan Knowledge : Health Behaviour Modification
Tn. N menjelaskan belum tahu kesehatan keluarga Tn. N Behaviour
bahwa ada gejala osteoporosis Setelah dilakukan intervensi 1. identifikasi motivasi klien
dini karena selama ini tidak keperawatan/ untuk berubah
pernah kontrol, Tn. N kolaboratif dalam 3 kali 2. bantu klien memperkuat
mengatakan tidak pernah kunjungan, diharapkan motivasinya
berolahraga namun kegiatan keluarga mampu: 3. hindari memperlihatkan
setiap hari menyapu sehingga 1. Pola hidup sehat pelecehan terhadap
keluar keringat. Tn. N juga 2. Efek samping perjuangan pasien
menambahkan kadang merasa osteoporosis terhadap 4. mengubah perilaku menjadi
sakit kepala skala 6 akan kesehatan lebih kecil (jalan kaki
berkurang setelah 3. Menggunakan ringan atau senam ringan)
mengkonsumsi obat yang dibeli penggobatan tanpa resep 5. identifikasi bahwa
di apotek yang aman kebiasaan klien akan
Ny. L juga mengatakan kalau 4. Strategi untuk berubah
suaminya susah jika disuruh menghindari paparan 6. fasilitasi keterlibatan
minum multivitamin yang bahaya lingkungan penyedia layanan kesehatan
mengandung kalsium (CDR) dan 5. Layanan promosi
jarang makan sayur. kesehatan
DO: 6. Layanan proteksi
Tubuh tampak membungkuk, kesehatan
BB: 80kg & TB 167cm , IMT = Knowledge : Health
28,68 (BB lebih) Promotion Illness
prevention
1. Mengkonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi
2. Mengkonsumsi makanan
atau minuman yang
mengandung kalsium
DS: Perilaku kesehatan cenderung Acceptance: Health Status Modifikasi Perilaku (4360)
Tn. N mengatakan masih beresiko pada keluarga Tn. N Setelah dilakukan intervensi
merokok, sehari menghabiskan keperawatan/ - Tentukan motivasi pasien
rokok 12 batang dalam satu hari, kolaboratif dalam 3 kali
merokok sejak kurang lebih 25 kunjungan, diharapkan terhadap perubahan
tahun yang lalu keluarga mampu: perilaku
Ny. L juga menambahkan bahwa 1. klien mampu mengenali
ia jarang berolahraga dirumah. situasi atau kondisi - Bantu pasien untuk dapat
kesehatannya (mampu mengidentifikasi kekuatan
DO: mengenali perubahan
Gigi berwarna coklat pada tubuhnya akibat dirinya dan
rokok) menguatkannya
2. Mampu menyesuaikan
diri untuk mengubah - Dukung untuk mengganti
status kesehatannya kebiasaan yang tidak
menjadi lebih baik
dengan mulai diinginkan dengan
membiasakan untuk tidak kebiasaan yang diinginkan
terpengaruh
3. Membuat keputusan - Berikan umpan balik
terkait kesehatannya terkait dengan perasaan
dengan memutuskan dan
meniatkan untuk berhenti saat pasien tampak bebas
merokok dari gejala-gejala dan
terlihat rileks
Risk Control: Tabaco Use
- Pilah-pilah perilaku
1. Klien menjadi lebih
paham terkait resiko menjadi bagian-bagian
mengkonsumsi rokok
kecil untuk dirubah
2. Klien memahami peran
dan fungsi layanan menjadi unit perilaku yang
kesehatan yang sesuai
terukur (misalnya:
untuk mengatasi
masalahnya (MTCC) berhenti merokok, jumlah
3. Klien mampu
rokok yang dihisap)
mengaplikasikan tips atau
strategi untuk berhenti
merokok
Dukungan pengambilan
4. Klien memahami
bagaimana cara untuk keputusan (5250)
menghindari situasi sisial
- Tentukan apakah terdapat
yang mendorong untuk
merokok. perbedaan antara
pandangan pasien dan
pandangan penyedia
perawatan kesehatan
mengenai kondisi pasien
- Bantu pasien
mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian
dari setiap alternatif
pilihan
- Berikan informasi sesuai
permintaan pasien
Pengajaran proses penyakit
(5602)
- Kaji tingkat pengetahuan
pasien terkait dengan
proses penyakit yang
spesifik
- Review pengetahuan
pasien mengenai
kondisinya
- Jelaskan tanda dan gejala
yang umum dari penyakit
- Jelaskan mengenai proses
penyakit
- Identifikasi kemungkinan
penyebab
- Diskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
Identifikasi resiko (6610)
- Kaji ulang riwayat
kesehatan masa lalu dan
dokumentasikan bukti
yang menunjukkan adanya
penyakit medis, diagnosa
keperawatan serta
perawatannya
- Identifikasi adanya
sumber-sumber agensi
untuk membantu
menurunkan faktor resiko
- Identifikasi strategi koping
yang digunakan
- Diskusikan dan
rencanakan aktivitas-
aktivitas pengurangan
resiko berkolaborasi
dengan individu atau
kelompok

DS: Defisiensi pengetahuan pada Knowledge: health behavior Teaching: disease process
Tn. N mengatakan hanya tahu keluarga Tn. N Setelah dilakukan intervensi 1. Diskusikan bersama
bahwa ia terdiagnosa gejala keperawatan/ keluarga pentingnya
osteoporosis dini saat periksa ke kolaboratif dalam 3 kali mengenal masalah
dokter dan lupa makanan apa kunjungan, diharapkan kesehatan keluarga
saja yang harus dihindari selain keluarga mampu: 2. Diskusikan tentang tingkat
makanan yang mengandung 1. Menyatakan paham pengetahuan keluarga
lemak. Tn. N mengatakan baru tentang penyakit, kondisi, tentang proses penyakit
tahu kalau terlalu gemuk dapat prognosis dan program 3. Berikan keluarga
menyebabkan osteoporosis. Tn. pengobatan kesempatan untuk bertanya
N juga mengatakan kurang 2. Mampu melaksanakan 4. Dukung keluarga untuk
paham tentang diet yang benar prosedur yang dijelaskan mengeksplorasi dengan
dan belum mampu mengatur dengan benar cara perawatan yang tepat
pola makan sehingga tidak 3. Mampu menjelaskan 5. Motivasi kelyarga untuk
dilaksanakan dengan baik kembali materi yang sudah memodifikasi lingkungan
dijelaskan agar dapat digunakan
DO: 4. untuk berolahraga
Tn. N bingung saat ditanyakan 6. Bimbing keluarga untuk
tentang osteoporosis. menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai