DISUSUN OLEH :
1811040045
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN
MENANTI KELAHIRAN ANAK PERTAMA PADA KELUARGA Tn. N DI RT 02
RW 03 DESA SEMPOR LOR KECAMATAN KALIGONDANG
KABUPATEN PURBALINGGA
1. Pengkajian
A. Data Umum
1) Nama KK : Tn. N
2) Usia : 25 tahun
3) Pendidikan : SLTA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Alamat (Nomor HP) : RT 02 RW 03 Desa Sempor Lor, Kec.
Kaligondang, Kab. Purbalingga
(082221752289)
6) Komposisi Keluarga
7) Genogram
Ny. T
22 thn Tn.N
25 thn
Hamil 2 bulan
Keterangan :
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: meninggal
1) Tipe Keluarga
Keluarga Tn. N merupakan tipe keluarga besar ( extended family),
di dalam satu rumah terdapat keluarga inti (suami, istri) dan ada
anggota keluarga lainnya seperti ibu, bapak dan ketiga adik dari
Ny. T.
2) Latar belakang budaya
Tn. N dan Ny. T sama-sama berasal dari suku Jawa sehingga antara
Tn. N dan Ny. T tidak mempunyai perbedaan dalam adat istiadat.
Dalam keluarga Tn. T mengakui adanya kebiasaan seperti mitoni,
ngupati, peringatan kematian.
3) Agama
Agama yang dianut oleh Tn. T beserta anggota keluarganya adalah
Islam. Dalam keluarga Tn. T tidak mempunyai kepercayaan
tertentu yang berhubungan dengan kesehatan.
4) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Mata pencaharian Tn. T yaitu sebagai wiraswasta. Pendapatan per
Tn. T lebih dari 2 juta per bulan dan Tn. T mengatakan sudah
mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan keperluan
keluarganya. Keluarga Tn. T termasuk dalam status sosial ekonomi
keluarga sejahtera II. Sedangkan, dalam pemenuhan kebutuhan
primer dan sekunder keluarga Tn. N sudah dapat memenuhi seperti
sandang, pangan dan papan namun untuk tabungan belum memilki
tabungan untuk masa depan nantinya.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. N merupakan rumah permanen dengan lantai
keramik dengan ukuran rumah 6 x 8 m2 menghadap ke arah timur.
Rumah Tn. N memiliki ruangan yang terdiri 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 kamar mandi di dekat dapur dan 1 ruang dapur.
Denah Rumah : U
6 meter
Lubang udara Dapur
Pintu depan
Ruang tamu pintu belakang 8 meter
jendela
Kamar mandi
Ruang
Kondisi depan rumah terlihat cukup bersih, namun saat memasuki
ruang tamu agak sedikit berantakan karena banyak tumpukan pakaian
dan ada barang – barang lain sehingga membuat ruangan tersebut
tampak sempit. Sedangkan, dari aspek pencahayaan sinar matahari
kurang karena pada kamar tidur tidak ada jendela namun ada lubang
udara. Kondisi ruang tamu pencahayaan matahari dan ventilasi cukup
baik. Penerangan rumah menggunakan listrik. Kondisi kamar tidur
kurang rapi. Atap rumah menggunakan genteng. Sedangkan dinding
rumah menggunakan tembok. Kondisi rumah masuk gang yang hanya
bisa dilewati oleh sepeda motor. Tetapi jarak dari jalan raya cukup
dekat. Kebutuhan air untuk memasak, mandi dan mencuci
menggunakan air sumur, jarak sumber air dengan septic tank >10
meter. Jamban yang digunakan adalah leher angsa. Berdasarkan jumlah
penghuni rumah ada 7 orang sedangkan di rumah tersebut hanya ada 2
kamar sehingga ruang gerak ataupun privasi bagi masing – masing
anggota keluarga kurang. Perhitungan dari kriteria rumah sehat
diperoleh skor sebanyak 942 sehingga dapat diartikan tidak sehat, dan
berdasarkan angket PisPK termasuk keluarga pra sehat dengan skor
0,57.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan kurang lebih 500 meter.
Lingkungan sekitar rumah rata-rata masyarakat bekerja sebagai buruh
dan petani. Tn. N mengatakan biasanya mengikuti perkumpulan warga
seperti yasinan dirumah tetangga – tetangga di sekitar rumah. Ny. T
juga mengatakan terkadang mengikuti kegiatan pengajian yang biasa
diadakan di mushola. Keluarga Tn. N mempunyai hubungan yang
cukup harmonis serta tidak punya masalah baik dengan tetangga
maupun masyarakat.
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn. N dan Ny. T baru menikah sekitar 3 bulan yang lalu dan masih
tinggal bersama orang tua dari Ny. T. Dari awal menikah Tn. T diminta
untuk tinggal dengan orang tua Ny. N karena belum memiliki cukup
modal untuk membangun rumah sendiri dan juga Ny. N masih
memerlukan bimbingan dan bantuan dari orangtuanya untuk memulai
peran baru sebagai orangtua.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. N mengatakan keluarga biasa berkumpul pada saat makan malam
bersama karena pada saat siang hari anggota keluarga yang lain sedang
melakukan aktivitas masing – masing seperti bekerja dan sekolah
karena keluarga Tn. N termasuk keluarga besar (Extended Family)
sehingga seluruh anggota keluarga dapat berkumpul bersama hanya
pada saat malam hari. Tn. N juga mengatakan interaksi dengan
masyarakat atau tetangga sekitar rumah baik – baik saja tidak ada
masalah. Ny. T juga mengatakan interaksi dengan masyarakat paling
hanya dengan tetangga disekitar rumah dan Ny. T juga mengatakan
jarang keluar rumah.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. N masih tinggal bersama orang tua sehingga jika ada
masalah bisa bermusyawarah bersama. Tn. N dan Ny. T belum
memiliki Kartu Jaminan Kesehatan namun rencana akan segera
dibuatkan, jika sakit biasanya keluarga Tn. N dan Ny. T berobat ke
dokter. Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan cukup baik
misal dengan bidan desa.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dengan keluarga menurut Ny. T cukup baik dan
efektif. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa Jawa campur Indonesia. Tn. N mengatakan bahwa
dirinya termasuk orang yang terbuka sehingga apabila ada suatu
masalah ataupun keluhan maka akan disampaikan secara langsung
namun terkadang Ny. T suka menganggap apa yang disampaikan
Tn. N tidak serius karena Tn. N suka bercanda.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga menurut Ny. T yaitu oleh
kepala keluarga (Tn. N), namun biasanya melalui diskusi terlebih
dahulu antara Tn. N dan Ny. T. Setelah itu di musyawarahkan bersama
orang tua Ny. T.
3. Struktur peran
Tn. N berperan sebagai kepala keluarga, sedangkan Ny. T berperan
sebagai istri. Tn. N bekerja sebagai wiraswasta dengan jadwal yang
tidak menentu dan lebih banyak berada di rumah. Sedangkan, Ny. T
hanya seorang ibu rumah tangga karena semenjak menikah Ny. T
berhenti bekerja dan hanya mengurus suami di rumah. Saat di rumah,
kegiatan yang biasa dilakukan Ny. T hanya menyapu rumah karena
semua urusan rumah seperti mencuci, masak dan lain – lain masih
dibantu oleh ibunya.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai-nilai yang dianut dalam keluarga Tn. N adalah nilai agama Islam.
Budaya yang dianut adalah budaya Jawa.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. N saling menyayangi satu sama lain. Setiap anggota
keluarga juga saling menghormati satu sama lain. Tn. N dan Ny. T
selalu mendukung dan saling terbuka satu sama lain tidak ada yang
ditutupi selama ada masalah selalu dibicarakan dengan baik-baik
bersama keluarga. Tidak terjadi konflik di keluarga Tn. N dengan
anggota keluarga lainnya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. N selalu bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan
masyarakat, keluarga Tn. N juga selalu bertegur sapa, berbincang-
bincang dengan tetangga di lingkungan sekitar rumah.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Ny. T mengatakan belum mengetahui tentang pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab dari kehamilan yang beresiko dan
bagaimana cara penanganannya karena pada saat dikaji Ny. T
mengatakan waktu periksa kehamilan, bidan desa mengatakan
bahwa Ny. T beresiko terjadi hipertensi pada kehamilan. Namun,
Ny. T mengatakan belum mengetahui apa itu hipertensi pada
kehamilan dan akibat apa yang akan ditimbulkannya. Ny. T juga
mengatakan baru pernah 1x periksa kehamilan di bidan desa dan
pernah melewatkan periksa kehamilan 1x dari 2x jadwal periksa
kehamilan. Ny. T mengatakan selama hamil nafsu makan menjadi
meningkat biasanya dalam sehari makan sebanyak 4 – 6 kali, Ny.
T juga mengatakan setelah hamil mengalami peningkatan berat
badan sebanyak 7 kg. Ny. T mengatakan selama hamil sering
banyak tidur seperti tidur malam jam 21.00 WIB bangun pagi jam
05.00 WIB lalu tidur lagi baru bangun jam 09.00 WIB. Ny. T
mengatakan ada anggota keluarganya yang merokok yaitu
suaminya namun jarang paling hanya 1 batang per hari.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan
kesehatan Tn. N maupun Ny. T bermusyawarah dahulu dengan
keluarga. Jika merasa ada keluarga yang sakit langsung dibawa ke
Puskesmas/ ke dokter. Ny. T juga mengatakan jika sakit tidak
berani minum obat warung tapi langsung berobat ke puskesmas/
dokter.
c. Merawat keluarga yang mengalami masalah kesehatan
Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah
dengan cara memberi makan, minum obat, dan selalu menjaga
kenyaman dan istirahat anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga
selalu memberikan dukungan secara emosional berupa memberi
semangat kepada anggota keluarga yang sakit.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
Keluarga Tn. N jika membuang sampah di tong sampah dan
kemudian dibakar tetapi pembakarannya di belakang rumah.
Lingkungan di dalam rumah keluarga Tn. N cukup bersih, hanya
saja memang sedikit berantakan karena banyak tumpukan baju dan
barang – barang lain diruang tamu sehingga membuat ruangan
tersebut tampak sempit dan rumah Tn. N hanya memiliki dua
kamar sedangkan penghuni rumah ada sejumlah 7 orang sehingga
ruang gerak dan privasi bagi masing – masing anggota keluarga
kurang.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan keluarga di sekitarnya
Keluarga Tn. N belum mempunyai asuransi jaminan kesehatan
tetapi rencana akan segera dibuatkan, Ny. T mengatakan jika ada
keluarga yang sakit selalu dibawa ke Puskesmas/dokter, namun
jika hanya pusing ringan keluarga meminum obat warung.
4. Fungsi reproduksi
Ny. T mengatakan mengatakan menstruasi pertama kali saat kelas 1
SMP, menstruasi lancar tiap bulan dan tidak ada keluhan seperti nyeri
yang berat dan sampai tidak bisa melakukan aktivitas. Ny. T
mengatakan Haid Pertama Haid terakhir (HPHT) terakhir tanggal 16
Januari 2019 dan sekarang sedang hamil dengan usia kandungan 2
bulan. Keluarga Tn. N mengatakan rencana memiliki anak sebanyak 4 –
6 orang anak. Keluarga Tn. N mengatakan belum merencakan mau
menggunakan alat kontrasepsi apa nantinya dan keluarga Tn. N juga
belum mengenal macam – macam alat kontrasepsi.
5. Fungsi ekonomi
Mata pencaharian Tn. N yaitu sebagai wiraswasta. Pendapatan per
bulan Tn. N lebih dari 2 juta dan Tn. N juga mengatakan dengan
penghasilan tersebut sudah mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari dan keperluan keluarganya. Walaupun ikut dengan orang tua
keluarga Ny. T namun keluarga Tn. N cukup mandiri karena bisa
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder untuk keluarganya.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Ny. T mengatakan agak khawatir saat bidan mengatakan bahwa
memiliki tekanan darah yang agak tinggi selama awal kehamilan
dan kemungkinan mengalami kehamilan beresiko.
Ny. T juga mengatakan cemas memikirkan bagaimana nanti proses
melahirkan dan bagaimana menghadapi perubahan peran baru
menjadi orangtua.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Ny. T sekarang sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga
yang baik dengan belajar memasak, dan mengurusi suaminya.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny. T mengatakan jika ada masalah akan mencoba berpikir positif,
dan percaya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama keluarga.
G. Pemeriksaan fisik
7) Analisa data
No Data Masalah Keperawatan
1. Ds : - Ny. T mengatakan belum mengetahui tentang Domain5: Persepsi/Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
00126.Defisiensi
dari kehamilan yang beresiko dan bagaimana PengetahuanTentang Kehamilan
cara penanganannya. Beresiko.
Sumber:Blackwell
- Ny. T mengatakan setelah hamil mengalami
W.(2015).NANDA Internasional
peningkatan berat badan sebanyak 7 kg. Diagnoses,Definitions and
- Ny. T mengatakan selama hamil sering banyak Classification 2015 – 2017. Ed
10th. Hal 274.
tidur seperti tidur malam jam 21.00 WIB
bangun pagi jam 05.00 WIB lalu tidur lagi baru
bangun jam 09.00 WIB.
8) Diagnosa Keperawatan
- Defisiensi PengetahuanTentang Kehamilan Beresiko (00126)
- Kesiapan Meningkatkan menjadi orangtua (00164)
9) Perencanaan
a. Skoring
1) Defisiensi Pengetahuan Tentang Kehamilan Beresiko (00126)
Level 2
Kelas T : Level 2
Kontrol resiko dan keamanan Kelas B: Management informasi
Hasil yang menggambarkan adanya Intervensi untuk memfasilitasi
kontrol resiko. komunikasi tentang pelayanan
kesehatan
Level 3
Hasil : Level 3
1908- Deteksi Resiko Intervensi :
7910 konsultasi
8100 rujukan
Motivasi keluarga agar dapat
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada seperti puskesmas, bidan
desa untuk menggontrol kesehatan
DIAGNOSA TUJUAN NOC NIC
(NANDA/INCP)
Domain 7: Tum : 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu mengenal
Hubungan Peran Setelah dilakukan 1 kali
Kelas1: kunjungan keluarga, diharapkan Level 1 Level 1
keluarga mampu mengenal
Peran Pemberi Domain VI: Domain 3 :
peran sebagai orangtua nantinya.
Asuhan Kesehatan Keluarga Perawatan yang mendukung
Diagnosa : Tuk 1. : Hasil yang menggambarkan sikap, keluarga
00164.Kesiapan Setelah dilakukan intervensi pemahaman, dan tindakan terhadap
Meningkatkan keperawatan, keluarga mampu kesehatan dan penyakit.
menjadi orangtua mengetahui tentang :
Keluarga mampu mengenal Level 2 Level 2
Bagaimana persiapan dan peran Kelas X: Kelas X :
menjadi orangtua. Kesejahteraan Keluarga Perawatan Sepanjang Hidup
Hasil yang menggambarkan pemahaman Intervensi untk memfasilitasi fungsi
keluarga dalam mengaplikasikan unit keluarga.
informasi untuk meningkatkan proses
keluarga.
Level 3
Hasil
1501-Penampilan Peran Level 3
Intervensi :
5370: Peningkatan Peran
- Bantu keluarga dalam
mengidentifikasi
bermacam peran dalam
siklus kehidupan.
- Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi
periode transisi peran
pada keseluruhan
rentsng kehidupan.
DIAGNOSA TUJUAN NOC NIC
(NANDA/INCP)
1. Diskusikan strategi untuk
Tuk 3 : 3. Keluarga mampu merawat menormalkan kehidupan
Setelah di lakukan 3 kali Level 1 keluarga dengan seluruh
kunjungan keluarga, keluarga Domain VI : Kesehatan keluarga. anggota keluarga.
dapat merawat anggota Hasilnya menggambarkan status
keluarga yang sakit dan kesehatan, perilaku, atau fungsi keluarga
mempertahankan hubungan secara keseluruhan, atau sebagai 3. Keluarga mampu merawat
yang memuaskan dengan individu yang merupakan anggota Level 1
pasangan. keluarga. Domain 5 :
Keluarga
Level 2 Perawatan yang mendukung
Kelas X : keluarga
Kesejahteraan Keluarga
Hasil menggambarkan lingkungan
keluarga, keseluruhan status kesehatan,
dan kompetensi sosial dari keluarga Level 2
sebagai unit. Kelas X :
Perawatan Sepanjang Hidup
Level 3 Intervensi untuk memfasilitasi
Hasil : fungsi unit keluarga
2604 – Normalisasi Keluarga
Level 3
Intervensi :
7110 - Peningkatan Keterlibatan
DIAGNOSA TUJUAN NOC NIC
(NANDA/INCP)
Keluarga
1. Dorong keluarga untuk
menjaga atau
mempertahankan hubungan
keluarga yang sesuai.
2. Ciptakan budaya fleksibilitas
untuk keluarga
Level 3 Level 3
Hasil : Intervensi :
2602 – Fungsi Keluarga 7130 – Pemeliharaan Proses
Keluarga
1. Diskusikan mekanisme
dukungan sosial yang ada
untuk keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI