R DENGAN
MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Ibu Reini Astuti, SKp., M.Kep
( KEPERAWATAN KELUARGA )
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. R
b. Alamat : Kp. Bojonghaleuang, rt02/rw02, Desa
Bojonghaleuang, Kec. Saguling, Kab. Bandung Barat
c. Telpon :-
d. Pekerjaan : Ketua rt
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi
2. Genogram
NNY.I
ttTn. R
KET :
4. Suku Bangsa
Tn. R dan Ny. I berasal dari suku sunda, bahasa yang digunakan sehari-harinya adalah
bahasa sunda. Dalam keluarga tidak memiliki pantangan dan kebiasaan budaya yang
terkait dengan kesehatan karena pada dasarnya keluarga lebih mempercayakan
kesehatan mereka kepada instansi Kesehatan
5. Agama
Keluarga ini menganut agama Islam. Menurut Tn. R dan Ny. I tidak ada pengaruh
agama terhadap kesehatan selain berdoa meminta kesembuhan kepada YMK melalui
perantara dokter.
kamar kamar
Toren air
r.tamu
r.tv kamar
k.mandi dapur
Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama kepemilikan Tn. R, yang
terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 ruang kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi, dengan jendela di setiap kamar ada masing-masing satu, dan Sebagian
lantainya hanya menggunakan plester semen.
Dinding rumah terbuat dari bata merah yg di cat, plafon terbuat dari grc sementara
palfon dapur tidak menggunakan plafon hanya atap.
Antara kamar mandi dan WC disatukan arah septic tank berada di dalam rumah
karena padatnya pemukiman.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, itu
berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas menyampaikan pendapat. Cara
komunikasi antar anak dan ibu berlangsung sangat efektif, karena anak sangat terbuka
kepada Ny. I khususnya dibanding kepada Tn. R, yang menurut Ny. I itu disebabkan
Ny. I lebih sangat paham dan mengerti karakter dari ketiga anaknya.
Cara komunikasi antar Tn. R dan Ny. I pun terjalin sangat baik dan efektif. Apabila
ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun dari pihak luar, maka diskusi pun
dilakukan. Selain itu, Tn. R dan Ny. I tidak suka membesar-besarkan masalah selagi
masih bisa ditangani.
3. Struktur peran
Tn. R mengatakan sudah mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan
pencari nafkah serta pelindung keluarga, tetapi sejak mengidap penyakit dm 2th lalu
Tn. R hanya mengandalkan penghasilan dirinya sebagai ketua RT dan juga anak-
anaknya yg sudah bekerja dan berkeluarga yang setiap bulannya mengirim uang.
Ny. M mengatakan sudah cukup memenuhi perannya sebagai ibu rumah tangga yang
lebih mengerti akan kondisi yang sedang dialami oleh keluarganya serta sebagai
tempat curhat untuk semua anggota keluarga.
4. Norma keluarga
Tn. R mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang berlaku di
masyarakat. Contohnya, anak-anak Tn. R dilarang pulang melebihi jam 9 malam,
apabila melakukan kesalahan segera sungkem atau minta maaf kepada yang
bersangkutan dalam hal tersebut. Yang lebih muda selalu menghormati yang lebih
tua.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn. R mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat walaupun ketiga anaknya
tidak tinggal serumah dengan keluarga. Anak-anak Tn. R dan Ny. I merasa senang
jika sedang berkumpul bersamasama.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. R dan Ny. I mengatakan hubungan keluarga dengan Masyarakat di lingkungan
sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Namun Ny. M sedikit menghindari pertemuan
dengan para ibu-ibu lebih intensif kerena untuk menghindar dari pembicaraan negatif.
Tn. R aktif mengikuti pertemuan pertemuan yang diadakan oleh Rt nya setiap bulan.
Tn. R juga mengatakan hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang lain
sangat baik.
4. Fungsi reproduksi
Tn. R mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan memiliki 3 orang anak
agar di kala tua nanti tidak merasa kesepian. Tn. R mengatakan bahwa tidak ada
metode khusus yang digunakan untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny. I
dulunya sebelum monopouse menggunakan KB (pil KB).
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan Tn. R sebagai ketua RT dan kiriman dari anak-anaknya setiap bulan
dirasa sangat cukup oleh Tn. R untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan
tanggungan hanya kebutuhan berdua (suami-istri). Keluarga ini termasuk golongan
keluarga
4. Memelihara lingkungan
Keluarga Tn. R tidak mampu memelihara lingkungan, terlihat rumahnya yang tampak
kurang terawat dan pencahayaan yang kurang. Namun ada beberapa ruangan yang
tersentuh sinar matahari langsung dan dapurnya yang sering berdebu karena terdapat
tungku kayu untuk memasak. Dan lingkungan rumah Tn J terasa gersang karena
mereka tidak ada tanamah sebagai rerindangan.
Pola makan Tn. R dengan menghindari makanan manis, sedangkan untuk Ny. I
menghindari makanan yang pedas.
3. Strategi koping
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar bersantai dirumah misalnya
menonton TV Bersama, bersanda gurau dengan anak-anak dan cucu yang berkunjung.
Biasanya dilakukan di hari minggu karena disaat itulah semua anggota keluarga
berkumpul.
4. Strategi adaptasi
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tanda – tanda Vital
Tensi : 176/ 100
Nadi : 82
RR : 22
Suhu : 36,2 C
BB : 63,7 kg
TB : 161 cm
LL : 36 cm
LK : 60 cm
5 5 5 5
5 5 5 5
Ekstremitas Tidak ada luka, tidak ada Tidak ada luka, tidak ada
edema, saat dipalpasi ada edema, tidak ada lesi
rasa nyeri di bokong
belakang
Turgor kulit Kurang dari 3 detik Kurang dari 3 detik
Keluhan Tidak kuat berdiri terlalu lama, Gampang pusing jika kurang
dan sakit dibagian bokong tidur.
yang hilang timbul.
Pemeriksaan Penunjang :
H. HARAPAN KELUARGA
Tn.R dan Ny.I berharap penyakit yang diderita dapat sembuh dan anggota keluarga dalam
keadaan sehat.
Bandung, 19 Februari 2024
Mahasiswa
ANALISA DATA
Data obyektif :
- TD: 176/100 mmHg
- Tn.R sesekali tampak
meringis
- Pola nafas berubah Ketika
nyeri timbul.
- Tn.R mengatakan sulit tidur
Ketika nyeri timbul
DX Keperawatan Individu :
1. Nyeri akut b.d rasa aman dan nyaman
2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d penggunaan bahan kimia iritatif d.d munculnya
hematoma pada kulit
DX Keperawatan Keluarga :
1. Hambatan pemeliharaan rumah
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah tetapi tidak 1
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
JUMLAH
Skoring :
Skor
Skor Aktual = x Bobot
Angka Tertinggi
No. Register:-
NO
T
TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
T
DX
1.Nyeri akut Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan
analgetic
Terapeutik
- Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
2. Gangguan Observasi
integritas - Identifikasi penyebab gangguan integritas
kulit/jaringan kulit.
b.d Terapeutik
penggunaan - Gunakan produk berbahan petrolium atau
bahan kimia minyak pada kulit kering
iritatif d.d - Gunakan produk berbahan ringan/alami
munculnya dan hipoalergik pada kulit sensitive
hematoma - Hindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit pada kulit kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis.
lotion, serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
- Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
minimal 30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya