Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.O PADA NY.

R DENGAN
DIABETES MELLITUS DI RT 01 RW 01 KP.CIHIDEUNG
DS.PASAWAHAN KEC.PASAWAHAN PURWAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas


Stase Keperawatan Keluarga

DISUSUN OLEH :

Muhamad Fauzan Ali Rahmat

214120022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
A. Pengkajian
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. R (55 thn)
2. Alamat dan Telepon : Jl. Kamarung
rt/rw 05/04 Citerep, Cimahi Utara
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
4. Pendidikan Kepala Keluarga : S1
5. Komposisi Keluarga dan genogram

No. Nama Jenis Hub. KK Umur Pendidikan


Kelamin
1. 1 Tn. R Laki-laki Suami 55 tahun SMA
2. 2. Tn. E Perempuan Istri 52 tahun SMA
3. 3. Ny. A Laki-laki Anak 22 tahun Sarjana
Genogram:

keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Pasien

: Meninggal

: Serumah
: Mempunyai riwayat penyakit yang sama
Uraian :
Tn.R merupakan anak terakhir dari 2 bersaudara, sedangkan Ny. R merupakan
anak kedua dari 3 bersaudara. Tn.R dan Ny. E menikah dan memiliki 2 orang
anak, anak pertama perempuan dan kedua laki-laki. Berdasarkan genogram
Tn. R memiliki penyakit keturunan yang diturunkan dari keluarganya yaitu
ibunya memiliki riwayat penyakit DM.
6. Tipe Keluarga : Keluarga Tn.R termasuk ke dalam tipe keluarga inti karena
keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
7. Suku Bangsa : Keluarga termasuk ke dalam suku Sunda, kebiasan keluarga
dalam pola makan sama seperti orang sunda biasanya yaitu suka
mengkonsumsi lalapan, daging, terkadang ikan.
8. Agama : Anggota keluarga semuannya memeluk agama Islam.
Keluarga menjalankan ibadah sholat lima waktu. Dalam kegiatan dan pola
makan tidak ada pantangan kecuali halal dan haram.
9. Status sosial ekonomi keluarga : Keluarga sejahtera II
10. Aktifitas rekreasi keluarga : Keluarga jarang melakukan rekreasi
bersama ke tempat rekreasi, keluarga mengatakan untuk menghilangkan
kepenatan keluarga cukup menonton TV bersama dirumah dan mengobrol.
II. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangn Keluarga dengan anak
dewasa, Ny.E berusia 52 tahun dan Tn. R berusia 55 tahun merawat 2 orang
anaknya yang berusia masing-masing 27 tahun dan 22 tahun. Sedangkan anak
pertamanya sudah berkeluarga sehingga hidup terpisah dengan Tn. R dan
Ny.E
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

c. Riwayat Keluarga inti


Pada awal bertemunya Tn.R dengan Ny.E berawal pada saat Ny.E
bersekolah SMA di Cimahi, mereka kebetulan satu sekolah setelah lama
berkenalan, Tn.R menyukai Ny.E sejak SMA dan berniat akan melamar Ny.R
setelah dia lulus pendidikan S1. Setelah Tn.R lulus pendidikan S1, beliau
langsung melawar Ny.E dan menikah. Mereka dikaruniai 2 orang anak yang
bernama Tn.A dan Ny.M. Saat ini umur Ny.M 27 tahun dan sudah menikah
sedangkan Tn. A saat ini bersusia 22 tahun dan sedang menyelesaikan
pendidikan di bangku kuliah.
d. Riwayat Keluarga sebelumnya
Kondisi kesehatan pada Ny. E baru baru ini diketahui memiliki
riwayat DM namun dalam kondisi baik dan sekarang tidak merasakan keluhan
apapun. Sedangkan Tn.R memiliki riwayat DM sudah sejak 2 tahun yang lalu,
pada awalnya Tn.R memiliki kadar gula darah puasa terakhir kontrol yaitu 160
mg/dl. Tn.R mengeluh sering merasa kesemutan dan kebas pada telapak kaki,
sering merasa lelah, dan sering merasakan pusing hebat apabila kecapean. Tn.
R mengaku tidak memiliki jadwal kontrol yang rutin. Tn.R biasanya
memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Citerep.

III. Pengkajian Lingkungan


a. Karakteristik rumah
Rumah Tn.R adalah tipe rumah permanen, lantai menggunakan keramik,
ruangan terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu; 1 dapur; 2 kamar mandi, dan
1ruang makan. Pada setiap ruangan dilengkapi dengan jendela, pencahayaan
dan ventilasi cukup baik, jarak septic tank dengan sumber air > 15 m, serta
sumber air menggunakan Sumur dan Toren.
Denah rumah :

6
Keterangan :

1 1. Kamar mandi
2. Kamar tidur
5 4 3. Kamar tidur
4. Kamar tidur +
kamar mandi
5. Dapur
7 3 2 6. Ruang tamu
7. Ruang makan
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga rumah Tn.R merupakan saudara dari Ny. E. Tn.R
mengatakan tetangga di sekitar rumahnya sering berbaur dan tidak
individualistis. Ketika keluarga Tn.R membutuhkan bantuan dengan senang
hati tetangga di sekitar rumahnya akan membantu karena memiliki ikatan
saudara.
c. Mobilitas geografis keluarga
Menurut keluarga dari Tn.R selama ini keluarganya menetap di Cimahi
dan tidak pernah berpindah tempat tinggal dari semenjak menikah sampai
sekarang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut keluarga Tn.R waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul yaitu setiap hari setelah suami pulang kerja. Lalu bentuk interaksi
dengan masyarakat tidak terdapat perkumpulan atau perkumpulan khusus, dan
mengikuti pengajian jika ada yang meninggal, dan membantu masak ketika
ada yang mempunyai hajatan (nikah ataupun sunatan).
IV. Struktur Keluarga
a. Sistim pendukung keluarga
Di dalam keluarga Tn.R terdapat 4 anggota keluarga yaitu Tn.R, Ny.E
dan kedua anaknya. Dalam keluarga ini jika ada bagian kelurga yang sakit
maka akan dirawat oleh anggota keluarga yang lainnya atau langsung dibawa
kerumah sakit oleh Ny. M selaku anak pertamanya, dan kebetulan tinggal satu
kota dengan Tn. R. Sedangkan anak kedua pun turut ikut adil dalam merawat
apabila Tn. Rmengalami sakit sedang karna masih tinggal serumah, sehingga
mereka tersebut masuk kedalam sistem pendukung keluarga.
b. Pola komunikasi keluarga
Menurut Tn.R dalam keluarganya berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Ny.R mengatakan dirinya sering mengobrol
dengan suami dan anak-anaknya ketika sedang beristirahat santai. Ny.E juga
mengatakan jarang ada kesalahan komunikasi dengan keluarganya karena jika
ada informasi disampaikan secara langsung.
c. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Tn.R yang bertindak mengambil keputusan di keluarga adalah
dirinya sendiri selaku kepala keluarga, tetapi terkadang melakukan
musyawarah sebelumnya bersama keluarga sehingga didapatkan keputusan
yang terbaik menurutnya.
d. Struktur peran
Sampai saat ini dalam keluarga Tn.R berperan sebagai suami dan
kepala keluarga, selain itu Tn.R juga bertugas dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi atau mencari nafkah bagi keluarganya. Sedangkan Ny.E berperan
sebagai istri dan ibu rumah tangga.
e. Nilai atau norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat sunda dan beragama islam nilai dan
norma yang mereka anut seperti sopan santun terhadap orang tua dan
menghargai sesama di lingkungannya. Selain itu berdasarkan norma yang
mereka anut sebelum makan harus cuci tangan,dan membiasakan hidup bersih
karena kebersihan sebagian dari iman. Ketika ada anggota keluarga yang
melakukan kesalahan maka Tn.R akan langsung menegurnya, dan jika sudah
keterlaluan maka akan di marahi.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Tn.R saling menghargai satu sama lain dan melindungi serta
menyayangi anggota keluarganya. Ny.E tidak merasa kesepian karena dia
dikelilingi oleh anak yang tinggal didekatnya serta sering berkumpul bersama.
Cara anak mencurahkan rasa kasih sayang kepada Tn.R dan Ny. E adalah
dengan membantu dan memperhatikan Tn.R jika sedang sakit dan membantu
memenuhi kebutuhan keluarga seperti mengantar Ny, E belanja.
b. Fungsi sosialisasi
Tn.R mengatakan hubungan antar keluarga baik, begitu pun dengan
tetangga sekitar. Beliau juga mengatakan cara keluarga mengajarkan
sosialisasi yaitu dengan melatih dan memperbolehkan anaknya mengikuti
kegiatan-kegiatan sosial seperti organisasi yang ada di lingkungan sekitar
ataupun di lingkungan sekolah nya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Menurut keluarga Tn.R, dia tidak mengetahui secara mendalam
mengenai penyakit yang dideritanya. Tn.R juga tidak mengetahui apa saja
yang dapat mengontrol kesehatannya. Tn.R mengatakan tidak mengetahui
tanda dan gejala, komplikasi, faktor yang mempengaruhinya, akibat /
dampak dari penyakit yang dideritanya. Beliau juga mengatakan ketika
kambuh yang dirasakan sering kesemutan pada bagian tangan dan kaki
serta mudah lelah ketika melakukan aktivitas.
2) Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Tn.R mengatakanjarang pergi kontrol rutin, karena menganggap bahwa
dirinya akan baik-baik saja, akan tetapi Ny. E mengatakan dirinya datang
kontrol berobat ketika penyakitnya kambuh. Tn.R mengatakan pengambilan
keputusan tindakan kesehatan diambil oleh Tn.R sendiri dan keluarga
senantiasa berusaha untuk selalu sehat, keluarga selalu berpikiran positif
terhadap penyakit yang diderita, keluarga berobat untuk Tn.R bila sakit,
menggunakan obat sesuai resep, karena Tn.R selalu berobat kepuskesmas
citerep atau RS Cibabat Cimahi.
3) Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Tn.R mengatakan tidak mengetahui perawatan lain yang diperlukan
terhadap pencegahan perkembangan penyakit. Tn.R mengatakan keluarga
belum mengetahui cara untuk mengontrol penyakitnya dan meningkatkan
kesehatannya agar tidak merasa kesemutan pada tangan dan kaki, lemah,
lemas. Ny.E juga mengatakan keluarga belum mengetahui tindakan
perawatan lainnya untuk membantu meningkatkan kondisi fisik anggota
keluarga yang sakit dan pencegahan kekambuhan.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat
Menurut keluarga Tn.R, kebersihan itu sangat penting untuk mencegah
dari penyakit, terutama kebersihan rumah, lingkungan, dan diri sendiri.
Tn.R mengatakan keluarganya sering cuci tangan, mandi 2-3x sehari, rutin
membereskan rumah, menyapu membersihkan jendela, dan mengepel
lantai.
5) Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Menurut Tn.R keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,
menurutnya keluarga juga memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan. Keluarga percaya kepada petugas kesehatan. Keluarga
tidak mempunyai pengalaman yang buruk terhadap petugas kesehatan. Dan
fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga karena posisi RS tidak
terlalu jauh dari tempat tinggal Tn.R.

d. Tingkat Kemandirian Keluarga

No. Kriteria Tingkat Kemandirian

1 2 3 4

1. Menerima petugas. √ √

2. Menerima pelayanan sesuai √ √


rencana keperawatan.

3. Tahu dan dapat mengungkapkan √


masalah kesehatannya secara
benar.

4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan √


kesehatan sesuai anjuran.

5. Melakukan tindakan keperawatan


sederhana sesuai anjuran.

6. Melakukan tindakan pencegahan


secara asertif.

7. Melakukan tindakan
peningkatan/promotif secara aktif.

Berdasarkan hasil pengkajian, keluarga Tn.R termasuk dalam tingkat


kemandirian keluarga 2, karena dapat menerima petugas, menerima pelayanan
sesuai rencana keperawatan, tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
anjuran, Tetapi keluarga belum melakukan tindakan keperawatan sederhana
sesuai anjuran, belum melakukan tindakan pencegahan secara asertif dan
belum melakukan tindakan peningkatan/promotif secara aktif.
e. Fungsi reproduksi
Pada keluarga Tn.R dan Ny.E memiliki 2 orang anak laki-laki dan
perempuan. Keluarga tidak memiliki keinginan untuk menambah keturunan
karena mengingat usia Ny.E sudah tidak memungkinkan (menuju
menaupose).
f. Fungsi ekonomi
Tn.R mengatakan cukup dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
dan papan. Keluarga ini memiliki pakaian yang layak pakai dan dapat
membeli baju minimal satu tahun sekali.
VI. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang.
Menurut keluarga, Tn.R merasa kepikiran dengan penyakit yang
dideritanya ketika gejala nya timbul seperti kesemutan pada tangan dan
kaki dan merasa ingin cepat sembuh. Tn. R mengatakan tidak memiliki
stressor yang menggangu.
b. Strategi koping yang digunakan
Menurut keluarga, untuk menghadapi stressor keluarga dan Tn.R selalu
berdoa dan meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Respon keluarga baik pada setiap stressor yang dialami.
VII. Pemeriksaan Fisik

Pengkajian Tn. R Ny. E Tn.A Ny.M

Keluhan utama Klien mengeluh sering Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
merasakan kesemutan
pada bagian tangan dan
kaki

Keadaan umum Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
TB: 175 cm BB: 76 kg TB: 152 cm BB: 55 kg TB: 160 cm BB: 52 kg TB: 152 cm BB: 56 kg

Tanda-tanda vital TD : 150/90 mmHg TD : 140/90 mmHg TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/menit RR : 22 x/menit RR : 22 x/menit RR : 22 x/menit
N : 87 x/menit N : 90 x/menit N : 80 x/menit N : 82 x/menit

Kepala Bentuk kepala nomal, Bentuk kepala normal, Bentuk kepala normal, Bentuk kepala normal,
rambut berwarna putih, rambut berarna putih, rambut berarna hitam, rambut berarna hitam,
sebaran rambut merata sebaran rambut merata. sebaran rambut merata. sebaran rambut merata.

System pernafasan Irama nafas reguler, Irama nafas regular, Irama nafas reguler, Irama nafas reguler,
pengembangan dada pengenbangan dada pengembangan dada pengembangan dada
simetris, suara nafas simetris, suara nafas simetris, suara nafas simetris, suara nafas
normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi
suara sonor diarea suara sonor diarea suara sonor diarea suara sonor diarea
lapang paru lapang paru lapang paru lapang paru

System kardiovaskuler Crt <2 detik, Crt <2 dtik, konjungtiva Crt <2 dtik, konjungtiva Crt <2 dtik, konjungtiva
konjungtiva tidak tidak anemis, TD: tidak anemis, TD: tidak anemis, TD:
anemis, TD: 150/90 140/90 mmHg, suara 110/80 mmHg, suara 120/80 mmHg, suara
mmHg, suara jantung jantung normal, tidak jantung normal, tidak jantung normal, tidak
normal, tidak terengar terdengar bunyi jantung terdengar bunyi jantung terdengar bunyi jantung
bunyi jantung tambahan. tambahan. tambahan. tambahan.

System pencernaan Bentuk mulut simetris, Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak
gigi tampak tidak simetris, gigi tampak simetris, tidak ada nyeri simetris, tidak ada nyeri
lengkap, tidak ada nyeri kotor, tidak ada nyeri menelan, Bentuk perut menelan, Bentuk perut
menelan, Bentuk perut menelan, Bentuk perut datar, tidak ada lesi, datar, tidak ada lesi,
datar, tidak ada lesi, datar, tidak ada lesi, bising usus 8 x/menit, bising usus 8 x/menit,
bising usus 7 x/menit, bising usus 8 x/menit, tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.

Sistem nerologi N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien
dapat membedakan bau dapat membedakan bau dapat membedakan bau dapat membedakan bau
kayu putih dan bau kopi. kayu putih dan bau kayu putih dan bau kayu putih dan bau
kopi. kopi. kopi.
N II Optikus: Klien
dapat membaca papan N II Optikus: Klien N II Optikus: Klien N II Optikus: Klien
tulisan dengan jarak 6 dapat membaca papan dapat membaca papan dapat membaca papan
kaki. tulisan dengan jarak 6 tulisan dengan jarak 6 tulisan dengan jarak 6
kaki.  kaki.  kaki. 
 N III Okulomotorius:
Klien dapat membuka N III Okulomotorius: N III Okulomotorius: N III Okulomotorius:
kelopak mata dengan Klien dapat membuka Klien dapat membuka Klien dapat membuka
gerakan penuh. kelopak mata sebelah kelopak mata sebelah kelopak mata sebelah
kiri dengan gerakan kiri dengan gerakan kiri dengan gerakan
N IV Traklearis: Bola
penuh terasa berat untuk penuh terasa berat untuk penuh terasa berat untuk
mata dapat mengikuti
digerakan. digerakan. digerakan.
arah jari pemeriksa
kebawah, kedalam. N IV Traklearis: Bola N IV Traklearis: Bola N IV Traklearis: Bola
mata dapat mengikuti mata dapat mengikuti mata dapat mengikuti
N V Trigeminal: Pada
arah jari pemeriksa arah jari pemeriksa arah jari pemeriksa
saat membuka mulut
kebawah, kedalam. kebawah, kedalam. kebawah, kedalam.
klien tidak merasakan
adanya keluhan. N V Trigeminal: Pada N V Trigeminal: Pada N V Trigeminal: Pada
saat membuka mulut saat membuka mulut saat membuka mulut
N VI Abdusen: Klien
klien tidak ada keluhan. klien tidak ada keluhan. klien tidak ada keluhan.
dapat menggunakan
bola mata ke kiri dan ke N VI Abdusen: Klien N VI Abdusen: Klien N VI Abdusen: Klien
kanan. dapat menggunakan dapat menggunakan dapat menggunakan
bola mata ke kiri dan ke bola mata ke kiri dan ke bola mata ke kiri dan ke
N VII Facialis: Bentuk
kanan. kanan. kanan.
simetris. N VII Facialis: Bentuk N VII Facialis: Bentuk N VII Facialis: Bentuk
muka simetris. muka simetris. muka simetris.
N VIII Auskustikus:
Klien dapat mendengar N VIII Auskustikus: N VIII Auskustikus: N VIII Auskustikus:
dengan baik. Klien dapat mendengar Klien dapat mendengar Klien dapat mendengar
dengan baik. dengan baik. dengan baik.
N IX Glasofaringeus:
Klien mengatakan tidak N IX Glasofaringeus: N IX Glasofaringeus: N IX Glasofaringeus:
sakit saat menelan. Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak
sakit saat menelan. sakit saat menelan. sakit saat menelan.
N X Spinal
Aksesorius: Klien dapat N X Spinal N X Spinal N X Spinal
menolehkan leher ke Aksesorius: Klien dapat Aksesorius: Klien dapat Aksesorius: Klien dapat
kiri dan ke kanan, tidak menolehkan leher ke menolehkan leher ke menolehkan leher ke
nampak adanya kiri dan ke kanan, tidak kiri dan ke kanan, tidak kiri dan ke kanan, tidak
penggunaan otot nampak adanya nampak adanya nampak adanya
tambahan pada saat penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot
berbapas. tambahan pada saat tambahan pada saat tambahan pada saat
berbapas. berbapas. berbapas.
N XI Hipoglosus:
Klien dapat mengatakan N XI Hipoglosus: N XI Hipoglosus: N XI Hipoglosus:
lidah secara terkontrol, Klien dapat mengatakan Klien dapat mengatakan Klien dapat mengatakan
dan dapat merasakan lidah secara terkontrol, lidah secara terkontrol, lidah secara terkontrol,
manis, asam, asin dan dan dapat merasakan dan dapat merasakan dan dapat merasakan
pahit. manis, asam, asin dan manis, asam, asin dan manis, asam, asin dan
pahit. pahit. pahit.

System endokrin tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran
KGB KGB KGB KGB

Sistm muskuloskeleal Atas : Atas : Atas : Atas :


Bentuk tangan simetris Bentuk tangan simetris Bentuk tangan simetris Bentuk tangan simetris
antara kiri dan kanan, antara kiri dan kanan, antara kiri dan kanan, antara kiri dan kanan,
tidak ada bekas luka, tangan kanan terasa tidak ada bekas luka, tidak ada bekas luka,
tiudak ada lesi, kekuatan lemas, tangan kiri tiudak ada lesi, kekuatan tiudak ada lesi, kekuatan
otot kanan/kiri 5/5 normal, kekuatan otot otot kanan/kiri 5/5 otot kanan/kiri 5/5
Bawah : kanan 5, kekuatan otot Bawah : Bawah :
Bentuk kaki simetris kiri 5 Bentuk kaki simetris Bentuk kaki simetris
antara kanan dan kiri, Bawah : antara kanan dan kiri, antara kanan dan kiri,
tidak ada bekas luka, Bentuk kaki simettris tidak ada bekas luka, tidak ada bekas luka,
tidak ada lesi, tidak ada antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada tidak ada lesi, tidak ada
edema, terasa lemas tidak ada bekas luka, edema, kekuatan otot edema, kekuatan otot
kadang kadang dan tidak ada lesi, tidak ada kanan/kiri 5/5.. kanan/kiri 5/5..
sering kesemutan, tidak edema, kekuatan otot
ada bekas luka, tidak ada kanan/kiri 5/5
lesi, tidak ada edema,
kekuatan otot kanan 4,
kekuatann otot kiri 4
VIII. Harapan Keluarga :
Tn.R mengatakan keluarga merasa senang dengan kedatangan perawat.
Menurut keluarga, harapan keluarga terhadap tenaga kesehatan yang ada yaitu
semoga bisa membantu dalam hal meningkatkan kesehatan dan mengurangi
masalah kesehatan yang sedang dialami.
KUESIONER PENGETAHUAN WARGA TENTANG

VIRUS CORONA / COVID-19

1. Apakah yang dimaksud dengan virus Corona / Covid-19 ?


a. Virus yang pertama kali ditemukan di Cina dan dapat menginfeksi saluran
pernafasan
b. Virus yang berasal dari Amerika yang menyebabkan kematian
c. Virus yang tidak dapat disembuhkan
2. Bagaimana cara penularan virus Corona / Covid-19, ?
a. Jika selalu memakai masker dan mencuci tangan
b. Bersentuhan atau berjabat tangan dan menghirup percikan ludah yang keluar saat
penderita batuk atau bersin
c. Melalui udara dan air bersih
3. Apa saja tanda dan gejala orang yang terkena virus Corona / Covid-19 ?
a. Batuk, nyeri tenggorokan, dan nyeri telan
b. Demam, diare, mual dan nyeri perut
c. Demam, batuk, pilek dan sesak nafas
4. Bagaimana cara pencegahan untuk mengurangi penyebaran virus Corona/Covid-19?
a. Mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer, memakai masker dengan
benar dan menjaga daya tahan tubuh.
b. Melakukan vaksin anti virus Corona
c. Berdekatan dengan orang lain dan tidak mencuci tangan menggunakan
sabun/hand sanitizer
5. Bagaimana cara menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari virus
corona/covid-19 ?
a. Makan makanan yang bergizi, minum vitamin, rutin olahraga dan istirahat yang
cukup
b. Makan makanan instan dang sering begadang
c. Jarang makan dan sering begadang
6. Salah satu untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan berjemur di bawah
sinar matahari, bagaimana cara berjemur yang baik ?
a. Berjemur sebelum pukul 10.00 pagi atau setelah jam 15.00 sore selama 10-15
menit, menggunakan sunscreen (handbody) sebelum berjemur, bisa dilakukan
sambil berolahraga ringan
b. Berjemur diatas jam 10.00 selama 30 menit
c. Berjemur antara jam 10.00 – 11.00 dengan menggunakan payung selama 30 menit
7. Kapan kita harus mencuci tangan ?
a. Sebelum dan sesudah makan, setelah ke toilet, setelah beraktivitas, sebelum dan
setelah kontak dengan orang sakit
b. Hanya dilakukan setelah makan dan sebelum tidur
c. Dilakukan ketika tangan terasa kotor saja
8. Saat mencuci tangan sebaiknya tangan kita dicuci menggunakan apa ?
a. Air saja
b. Sabun dan air mengalir / hand sanitizer
c. Sabun saja
9. Bagaimana cara menggunakan masker dengan benar ?
a. Pakai masker setelah memegang benda atau bersentuhan dengan orang lain
b. Pakai masker setalah berinteraksi dengan orang lain
c. Cuci tangan menggunakan sabun, ambil masker, lalu pasang ujung tali masker
kebagian telinga, posisikan masker menutupi bagian hidung hingga dagu
10. Untuk mengurangi penyebaran virus corona/ Covid-19 disarankan ketika batuk/bersin
menggunakan etika batuk/bersin yang baik dan benar, bagaimanakah cara
melakukannya ?
a. Menggunakan tangan
b. Membiarkan batuk/ bersin didepan orang lain
c. Tutup mulut dengan tisu atau lengan, buang tisu yang sudah di pakai, cuci tangan,
lalu gunakan masker
a. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
11. Apabila dinyatakan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan), berapa lama minimal
karantina (isolasi diri) yang dilakukan di rumah ?
a. 21 hari
b. 14 hari
c. 7 hari
12. Program apa yang dianjurkan pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona /
Covid-19 di lingkungan masyarakat ?
a. Mengadakan acara/pesta/hajatan
b. Physical distancing atau pembatasan jarak fisik
c. Liburan ke tempat wisata
13. Bagiaman cara melakukan physical distancing atau pembatasan jarak fisik yang benar
?
a. Membatasai kontak langsung dan menjaga jarak aman secara fisik 1 -2 meter
b. Mengunjungi tempat yang ramai
c. Melakukan kontak langsung dengan orang lain
14. Bagaimana cara pengurusan jenazah yang positif terkena virus Corona/Covid-19 ?
a. Jenazah dimakamkan oleh keluarga dengan terlebih dahulu dimandikan
b. Jenazah dimakamkan oleh tetangga dan jenazah dalam keadaan hanya dibungkus
kain kafan
c. Jenazah dimakamkan oleh petugas medis yang terlatih, jenazah dalam keadaan
dibungkus plastik wrap, lalu dimasukkan kedalam peti yang tertutup rapat dan peti
tersebut dilakukan penyemprotan desinfektan.
15. Bagaimana sikap anda jika di sekitar lingkungan anda terdapat penderita covid-19
yang dinyatakan meninggal dan akan dikuburkan didaerah anda ?
a. Menerima dengan baik karena merasa bahwa pada jenazah covid-19 virus sudah
mati dan tidak akan menularkan
b. Menolak karena takut tertular
c. Jawaban diatas tidak ada yang benar

Kesimpulan :

Dari hasil pengkajian mengenai Covid-19 yang dilakukan kepada Tn.R pengetahuan
mengenai Covid-19 sudah sangat baik, terlihat dari jawaban yang dihasilkan pada kuesioner
menunjukan jawaban benar dari ke 15 pertanyaan tersebut.
PENILAIAN RESIKO PRIBADI TERKAIT COVID-19

No. KEGIATAN YA TIDAK

A. POTENSI TERTULAR DI LUAR RUMAH 

1 Saya pergi keluar rumah 

Saya menggunakan transportasi umum : online, angkot,


2 
taksi, kereta api, bus

Saya tidak memakai masker pda saat berkumpul dengan


3 
orang lain

4 Saya berjabat tangan dengan orang lain 

Saya tidak membersihkan tangan dengan hand sanitizer/ tisu


5 
basah sebelum memegang kemudi mobil/motor.

6 Saya menyentuh benda / uang yang juga disentuh orang lain 

Saya tidak menjaga jarak 1,5 meter dengan orang lain


7 
ketika : belanja, bekerja, belajar, ibadah

8 Saya maka diluar rumah (warung/restaurant0 

Saya tidak minum hangat & cuci tangan dengan sabun


9 
setelah tiba di tujuan.

10 Saya berada di wilayah kelurahan tempat pasien tertular 

B. POTENSI TERTULAR DI DALAM RUMAH

Saya tidak pasang had sanitizer di depan pintu masuk, untuk


11 bersihkan tangan sebelum pegang gagang (handle) pintu 
masuk rumah

Saya tidak menuci tangan dengan sabun setelah tiba di


12 
rumah

13 Saya tidak menyediakan : tisu basah / anti septic, masker, 


sabun antiseptic bagi keluarga di rumah

Saya tidak segera merendam baju dan celana bekas pakai di


14 
luar rumah kedalam air panas / sabun

15 Saya tidak segera mandi keramas setelah saya tiba di rumah 

Saya tidak mensosialisasikan check list penilaian resiko


16 
pribadi ini kepada keluargadi rumah

C. DAYATAHAN TUBUH (IMUNITAS)

Saya dalam sehari tidak kena cahaya matahari minimal 15


17 
menit

Saya tidak jalan kaki / berolah raga inimal 30 menit setiap


18 
hari

19 Saya jarang inum vitamin C & E, dan kurang tidur 

20 Usia saya di atas 60 tahun 

Saya mempunyai penyakit : jantung / diabetes/gangguan


21 
pernafsan kronik

TOTAL JAWABAN YA 4

JIKA TOTAL JAWABAN YA 0 – 7 : RESIKO RENDAH


JIKA TOTAL JAWABAN YA 8 – 14 : RESIKO SEDANG
JIKA TOTAL JAWABAN YA 15 – 21 : RESIKO TINGGI

Kesimpulan :
Dapat disumpulkan bahwa Ny.R menunjukan resiko rendah terpaparnya Covid-19
berdasarkan hasil pengkajian mengguanakan kuesioner penilaian resiko pribadi terkait Covid-
19
B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. ANALISA DATA

N RUMUSAN
DATA ETIOLOGI
O MASALAH

1. DS : Faktor Pencetus : Usia, Perubahan persepsi


- Klien mengeluh sering Genetik, Imunologi, sensori perabaan
merasakan kesemutan pada Obesitas, Usia berhubungan dengan
bagian tangan dan kaki Penurunan kadar insulin faktor mekanik:
- Klien mengatakan menderita Penggunaan glukagon sel penurunan sensabilitas
Diabetes Melitus sejak 2 menurun, glukagon (neuropati).
tahun yang lalu, dan terakhir meningkat
kontrol GDP yaitu 160 mg/dl. Hiperglikemia
- Klien mengatakan tidak Mikroangiopati
memiliki jadwal kontrol yang Sklerosis mikrovaskuler
rutin. Neuron
DO : Sel Saraf Iskemik
- Kekuatan otot tanngan kanan Parestesi, kebas,
5, kekuatan otot tangan kiri 5 kesemutan
- Kekuatan otot kaki kanan 4, Perubahan persepsi sensori
kekuatann otot kaki kiri 4 perabaan

2. DS : Ketidak mampuan Kurang pengetahuan


- Klien mengatakan dia tidak keluarga merawat anggota
mengetahui secara mendalam keluarga yang sakit
mengenai penyakit yang
dideritanya.
- Klien mengatakan tidak
mengetahui apa saja yang
dapat mengontrol kadar gula
darahnya.
- Klien dan keluarga belum
mengetahui apa akibat atau
dampak dari penyakit yang
dideritanya.
- Klien mengatakan belum
mengetahui cara untuk
melakukan latihan untuk
orang diabetes.
- Keluarga belum mengerti
bagaimana lingkungan yang
aman bagi penderita diabetes.
- Klien mengatakan bahwa dia
belum memiliki jadwal
kontrol rutin untuk
memeriksakan kadar gula
darahya.
C. Skoring
1. Perubahan persepsi sensori perabaan berhubungan dengan faktor mekanik: penurunan sensabilitas (neuropati).

No. Kriteria Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah : Tidak/kurang sehat 3/3 x 1= 1 - Klien mengeluh sering merasakan kesemutan pada bagian
(actual) tangan dan kaki

- Klien mengatakan menderita Diabetes Melitus sejak 2 tahun


yang lalu, dan terakhir kontrol GDP yaitu 160 mg/dl.

- Klien mengatakan tidak memiliki jadwal kontrol yang rutin.

- Kekuatan otot tanngan kanan 5, kekuatan otot tangan kiri 5

- Kekuatan otot kaki kanan 4, kekuatan otot kaki kiri 4.

2 Kemungkinan masalah dapat diatasi : 1/2 x 1= 0,5 - Klien mengatakan tidak mengetahui apa saja yang dapat
Sebagian mengontrol kadar gula darahnya.

3 Potensial masalah untuk dicegah : 2/3 x 1= 0,7 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus yang terdiri dari edukasi,
cukup terapi nutrisi medis, latihan jasmani dan medikasi atau terapi
farmakologi.

4 Menonjolnya masalah : Masalah 2/2 x 1= 1 Saat ini Tn. R menderita diabetes melitus sejak 2 tahun yang lalu dan
berat harus segera ditangani harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang mungkin
muncul.

Total : 3,2

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No. Kriteria Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah : Actual 3/3 x 1= 1 - Klien mengatakan dia tidak mengetahui secara mendalam
mengenai penyakit yang dideritanya.

- Klien mengatakan tidak mengetahui apa saja yang dapat


mengontrol kadar gula darahnya.

- Klien dan keluarga belum mengetahui apa akibat atau dampak


dari penyakit yang dideritanya.

- Klien mengatakan belum mengetahui cara untuk melakukan


latihan untuk orang diabetes.

- Keluarga belum mengerti bagaimana lingkungan yang aman


bagi penderita diabetes.

- Klien mengatakan bahwa dia belum memiliki jadwal kontrol


rutin untuk memeriksakan kadar gula darahnya.

2 Kemungkinan masalah dapat diatasi : 1/2 x 1= Sumber daya keluarga rata-rata berpendidikan S1. Sehingga dalam
Sebagian 0,5 menjelaskan masalah dapat cepat terpahami.

3 Potensial masalah untuk dicegah : 3/3 x 1= 1 Meningkatkan pengetahuan mengenai diabetes melitus dapat dilakukan
tinggi dengan kegiatan penyuluhan kesehatan.

4 Menonjolnya masalah : Masalah berat 2/2 x 1= 1 Saat ini Tn. R menderita diabetes melitus sejak 2 tahun yang lalu dan
harus segera ditangani harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang mungkin
muncul.

Total : 3,5

D. Diagnosa Keperawatan

a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

b. Perubahan persepsi sensori perabaan berhubungan dengan faktor mekanik: penurunan sensabilitas (neuropati).
E. Intervensi
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Tujuan Evaluasi
No. Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Diabetes Melitus merupakan
pengetahuan kunjungan rumah kunjungan rumah selama Verbal kumpulan gejala yang timbul 1) Diskusikan dengan
berhubungan selama 2 x 30 menit, 2 x 30 menit : pada seseorang yang ditandai keluarga pengertian
dengan diharapkan 1. Keluarga mampu adanya peningkatan glukosa diabetes melitus
ketidak pengetahuan mengenal masalah darah akibat kerusakan pada 2) Anjurkan keluarga
mampuan keluarga dapat Diabetes Mellitus sekresi insulin, kerja insulin mengungkapkan
keluarga bertambah. a. Menjelaskan atau keduannya. kembali pengertian
merawat pengertian diabetes melitus dengan
anggota diabetes melitus bahasa sederhana
keluarga dengan bahasa 3) Beri pujian atas
yang sakit yang sederhana kemampuan keluarga

Respon Menyebutkan minimal 2 dari 1)Identifikasi kemampuan


Verbal 4 penyebab diabetes mellitus, keluarga tentang
yaitu : penyebab diabetes
1) Faktor genetik melitus.
diperkirakan memegang 2)Diskusikan penyebab
peranan dalam proses diabetes melitus.
b. Menyebutkan terjadinya resistensi 3)Beri kesempatan
penyebab diabetes insulin. keluarga bertanya.
melitus 2) Usia, resistensi insulin 4)Dorong keluarga untuk
c. Menyebutkan cenderung meningkat pada menyebutkan penyebab
tanda dan gejala usia diatas 65 tahun diabetes melitus.
diabetes melitus 3) Obesitas 5)Beri pujian atas
4) Riwayat Keluarga kemampuan keluarga.

Respon Menyebutkan minimal 4 dari 1)Diskusikan tanda dan


Verbal 7 tanda dan gejala diabetes gejala diabetes melitus.
melitus, yaitu : 2)Bantu keluarga
1) Polidipsi mengidentifikasi tanda
2) Poliuria (banyak kencing) dan gejala diabetes
3) Polifagia melitus yang ada dalam
4) Penurunan berat badan dan keluarga.
rasa lemas 3)Dorong keluarga untuk
5) Gangguan saraf tepi atau menyebutkan kembali
rasa kesemutan tanda dan gejala
6) Kelemahan tubuh diabetes melitus.
7) Gangguan penglihatan 4)Beri pujian atas
8) Luka atau bisul yang tidak kemampuan keluarga
menyebutkan kembali
sembuh-sembuh
tanda dan gejala
9) Gangguan ereksi
diabetes melitus kepada
anggota keluarga
2. Keluarga mampu Respon Menyebutkan kembali
mengambil keputusan Verbal minimal 3 dari 6 dampak bila 1)Diskusikan keluarga
untuk segera Diabetes Melitus tidak diatasi tentang kondisi anggota
mengatasi Diabetes dengan baik : keluarga yang
Melitus pada Ny.R 1) Hipoglikemia sakit/kurang sehat
a. Dampak / 2) Hiperglikemia 2)Beri penyuluhan kepada
Komplikasi 3) Ketoasidosis Diabetik keluarga tentang
Diabetes Melitus (KAD) komplikasi dari
4) Penyakit Ginjal Diabetes Melitus
5) Penyakit Mata 3)Berikan kesempatan
(Retinopati) keluarga bertanya
6) Penyakit Jantung 4)Dorong keluarga untuk
Koroner mengungkapkan
kembali akiibat lanjut
dari Diabetes Melitus
tidak segera diatasi
5)Beri pujian atas
kemampuan keluarga

3. Keluarga dapat Respon Menyebutkan minimal 2 dari 1) Gali pengalaman


menyebutkan cara Verbal 4 cara mengontrol kadar gula keluarga dalam
mengontrol kadar gua darah. mengatasi Diabetes
darah. 1) Pelaksanaan Diet Melitus yang selama
a. Menjelaskan cara 2) Latihan Fisik ini dilakukan
mengontrol kadar 3) Pemantauan kadar 2) Beri pujian atas usaha
gula darah. glukosa secara rutin keluarga yang tepat
4) Terapi insulin / obat anti 3) Diskusikan berbagai
diabetik. cara yang dapat
dilakukan keluarga
dalam merawat klien
dengan Diabetes
Melitus.
4) Dorong keluarga untuk
mengungkapkan
kembali penjelasn
yang telah diberikan
4. Keluarga mampu Respon Menyebutkan lingkungan
memelihara Verbal yang baik dan tepat bagi
1) Diskusikan
lingkungan rumah
yang sehat penderita Diabetes Melitus :
lingkungan yang
a. Menyebutkan 1) Pastikan lantai kamar
tepat untuk
lingkungan yang mandi tidak licin
mencegah
tepat bagi pasien 2) Tata perabotan
terjadinya
Diabetes Melitus. dengan rapi dan tidak
2) Identifikasi dengan
berserakan
keluarga
3) Berikan pencahayaan
lingkuingan yang
yang cukup disetiap
ada dalam keluarga
ruangan
3) Dorong keluarga
untuk
menyebutkan
kembali penjelasan
yang diberikan
4) Motivasi keluarga
untuk menciptakan
lingkungan yang
tepat
5. Keluarga mampu Respon Fasilitas yang digunakan oleh
memanfaatkan verbal keluarga untuk mengatasi 1) Diskusikan jenis
fasilitas pelayanan Diabetes Melitus : fasilitas yang
kesehatan yang ada 1) Puskesmas tersedia
untuk menangani 2) Rumah sakit dilingkungan
Diabetes Melitus 3) Klinik fisioterapi keluarga
a. Menyebutkan 2) Bantu keluarga
fasilitas untuk memilih
kesehatan yang fasillitas kesehatan
tersedia yang sesuai dengan
kondisi keluarga
3) Anjurkan keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
sesuai pilihan

Respon Manfaat fasilitas pelayanan 1. Klarifikasi


verbal kesehatan : pengetahuan
1) Memberikan keluarga tentang
informasi kesehatan manfaat pelayanan
2) Memberikan kesehatan
pengobatan 2. Diskusikan
b. Menyebutkan 3) Memberikan manfaat fasilitas
manfaat fasilitas pelayanan konseling kesehatan
kesehatan 4) Membantu 3. Dorong keluarga
peningkatan kesehatan menggunakan
c. Memanfaatkan kembali fasilitas
fasilitas pelayanan
kesehatan yang kesehatan
ada untuk
menangani Keluarga membawa Ny. R 1. Memotivasi
Diabetes Melitus Respon yang mengalami Diabetes keluarga untuk
Psikomotor Melitus ke fasilitas pelayanan memanfaatkan
kesehatan fasillitas kesehatan
2. Perubahan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Keluarga akan melakukan
persepsi kunjungan rumah kunjungan rumah selama Verbal dan cara untuk menghindari
sensori selama 2 x 30 menit, 2 x 30 menit : Psikomotor resiko kerusakan jaringan.
perabaan diharapkan 1. Keluarga 1. Pastikan motivasi klien
berhubungan perubahan persepsi mengetahui cara untuk mempertahankan
dengan faktor sensori perabaan untuk menghindari pergerakan sendi
mekanik: dapat terkontrol. resiko kerusakan 2. Pastikan klien untuk
penurunan jaringan mempertahankan
sensabilitas pergerakan sendi
(neuropati). 3. Pastikan klien bebas
dari nyeri sebelum
diberikan latihan
4. Anjurkan ROM
Exercise aktif: jadual;
keteraturan, Latih
ROM pasif.
5. Latih senam kaki
diabetik.
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
(IMPLEMENTASI KEPERAWATAN)

No Tanggal Diagnosa Kep Keluarga Implementasi Paraf


1. Senin, 24 Kurang pengetahuan 1. Melakukan penyuluhan kesehatan mengenai
Mei 2021 berhubungan dengan ketidak Diabetes Melitus :
mampuan keluarga merawat - Berdiskusi dengan keluarga pengertian diabetes
anggota keluarga yang sakit. melitus
- Mengidentifikasi kemampuan keluarga tentang
penyebab diabetes melitus.
- Mendiskusikan penyebab diabetes melitus
- Mendiskusikan tanda dan gejala diabetes melitus.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga
tentang komplikasi dari Diabetes Melitus
- Menggali pengalaman keluarga dalam mengatasi
Diabetes Melitus yang selama ini dilakukan
- Mengklarifikasi pengetahuan keluarga tentang
manfaat pelayanan kesehatan
2. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasillitas
kesehatan
2. Rabu, 26 Perubahan persepsi sensori - Melakukan pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu
Mei 2021 perabaan berhubungan
dengan faktor mekanik: Tn. R
penurunan sensabilitas - Memotivasi klien untuk mempertahankan pergerakan
(neuropati). sendi
- Menganjurkan ROM Exercise aktif: jadual;
keteraturan, Latih ROM pasif.
- Melakukan senam kaki diabetik
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Paraf

1. Kurang pengetahuan S : Klien mengatakan kini sudah banyak mengetahui lebih


berhubungan dengan tentang penyakitnya.
Muhamad Fauzan
ketidak mampuan
O:
keluarga merawat
anggota keluarga yang - Klien mampu menyebutkan kembali apa itu diabetes
sakit melitus dengan bahasanya sendiri
- Klien mampu menyebutkan kembali penyebab dari
diabetes mellitus
- Klien mampu menyebutkan kembali beberapa tanda dan
gelaja diabetes melitus
- Klien mampu menyebutkan kembali beberapa
komplikasi yang dapat muncul kibat diabetes melitus
- Klien mampu menyebutkan kembali cara engontrol
kadar gula darah.
- Klien mampu memahami pentingnya memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di sekitar rumahnya.

A : Kurang pengetahuan teratasi sebagian


P : Anjurkan kepada warga untuk memahami lebih dalam
tentang konsep penyakitnya dengan berbagai media
informasi yang kini sudah dapat dijangkau dengan mudah,
ataupun dengan leaflet yang dibagikan kepada warga.

2. Perubahan persepsi S : Klien mengatakan selalu mengalami kesemutan pada area


sensori perabaan tangan dan kaki, akan tetapi yang sering dirasakan yaitu
berhubungan dengan pada area kaki
faktor mekanik: O:
penurunan sensabilitas - Hasil Gula Darah Sewaktu klien yaitu 322 mg/dl
(neuropati). Muhamad Fauzan
- Menjadwalkan latihan senam kaki diabetik
A : Perubahan persepsi sensori belum teratasi
P : Melakukan senam kaki diabetik

3. Perubahan persepsi S : Klien mengatakan karena kesemutan pergerakan kaki jadi


sensori perabaan terbatas
berhubungan dengan O : Klien mampu mengikuti senam kaki diabetik dengan baik,
faktor mekanik: walau ada beberapa gerakan yang tidak sempurna dilakukan.
penurunan sensabilitas A : Perubahan persepsi sensori belum teratasi
(neuropati).
P : Anjurkan kepada klien untuk sering melakukan senam kaki
diabetik setidaknya 2-3 kali dalam seminggu, atau melatihan
gerakan gerakan pada ekstremitas (ROM) dengan cara
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai