R DENGAN
DIABETES MELLITUS DI RT 01 RW 01 KP.CIHIDEUNG
DS.PASAWAHAN KEC.PASAWAHAN PURWAKARTA
DISUSUN OLEH :
214120022
CIMAHI
2021
A. Pengkajian
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. R (55 thn)
2. Alamat dan Telepon : Jl. Kamarung
rt/rw 05/04 Citerep, Cimahi Utara
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
4. Pendidikan Kepala Keluarga : S1
5. Komposisi Keluarga dan genogram
keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meninggal
: Serumah
: Mempunyai riwayat penyakit yang sama
Uraian :
Tn.R merupakan anak terakhir dari 2 bersaudara, sedangkan Ny. R merupakan
anak kedua dari 3 bersaudara. Tn.R dan Ny. E menikah dan memiliki 2 orang
anak, anak pertama perempuan dan kedua laki-laki. Berdasarkan genogram
Tn. R memiliki penyakit keturunan yang diturunkan dari keluarganya yaitu
ibunya memiliki riwayat penyakit DM.
6. Tipe Keluarga : Keluarga Tn.R termasuk ke dalam tipe keluarga inti karena
keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
7. Suku Bangsa : Keluarga termasuk ke dalam suku Sunda, kebiasan keluarga
dalam pola makan sama seperti orang sunda biasanya yaitu suka
mengkonsumsi lalapan, daging, terkadang ikan.
8. Agama : Anggota keluarga semuannya memeluk agama Islam.
Keluarga menjalankan ibadah sholat lima waktu. Dalam kegiatan dan pola
makan tidak ada pantangan kecuali halal dan haram.
9. Status sosial ekonomi keluarga : Keluarga sejahtera II
10. Aktifitas rekreasi keluarga : Keluarga jarang melakukan rekreasi
bersama ke tempat rekreasi, keluarga mengatakan untuk menghilangkan
kepenatan keluarga cukup menonton TV bersama dirumah dan mengobrol.
II. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangn Keluarga dengan anak
dewasa, Ny.E berusia 52 tahun dan Tn. R berusia 55 tahun merawat 2 orang
anaknya yang berusia masing-masing 27 tahun dan 22 tahun. Sedangkan anak
pertamanya sudah berkeluarga sehingga hidup terpisah dengan Tn. R dan
Ny.E
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
6
Keterangan :
1 1. Kamar mandi
2. Kamar tidur
5 4 3. Kamar tidur
4. Kamar tidur +
kamar mandi
5. Dapur
7 3 2 6. Ruang tamu
7. Ruang makan
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga rumah Tn.R merupakan saudara dari Ny. E. Tn.R
mengatakan tetangga di sekitar rumahnya sering berbaur dan tidak
individualistis. Ketika keluarga Tn.R membutuhkan bantuan dengan senang
hati tetangga di sekitar rumahnya akan membantu karena memiliki ikatan
saudara.
c. Mobilitas geografis keluarga
Menurut keluarga dari Tn.R selama ini keluarganya menetap di Cimahi
dan tidak pernah berpindah tempat tinggal dari semenjak menikah sampai
sekarang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut keluarga Tn.R waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul yaitu setiap hari setelah suami pulang kerja. Lalu bentuk interaksi
dengan masyarakat tidak terdapat perkumpulan atau perkumpulan khusus, dan
mengikuti pengajian jika ada yang meninggal, dan membantu masak ketika
ada yang mempunyai hajatan (nikah ataupun sunatan).
IV. Struktur Keluarga
a. Sistim pendukung keluarga
Di dalam keluarga Tn.R terdapat 4 anggota keluarga yaitu Tn.R, Ny.E
dan kedua anaknya. Dalam keluarga ini jika ada bagian kelurga yang sakit
maka akan dirawat oleh anggota keluarga yang lainnya atau langsung dibawa
kerumah sakit oleh Ny. M selaku anak pertamanya, dan kebetulan tinggal satu
kota dengan Tn. R. Sedangkan anak kedua pun turut ikut adil dalam merawat
apabila Tn. Rmengalami sakit sedang karna masih tinggal serumah, sehingga
mereka tersebut masuk kedalam sistem pendukung keluarga.
b. Pola komunikasi keluarga
Menurut Tn.R dalam keluarganya berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Ny.R mengatakan dirinya sering mengobrol
dengan suami dan anak-anaknya ketika sedang beristirahat santai. Ny.E juga
mengatakan jarang ada kesalahan komunikasi dengan keluarganya karena jika
ada informasi disampaikan secara langsung.
c. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Tn.R yang bertindak mengambil keputusan di keluarga adalah
dirinya sendiri selaku kepala keluarga, tetapi terkadang melakukan
musyawarah sebelumnya bersama keluarga sehingga didapatkan keputusan
yang terbaik menurutnya.
d. Struktur peran
Sampai saat ini dalam keluarga Tn.R berperan sebagai suami dan
kepala keluarga, selain itu Tn.R juga bertugas dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi atau mencari nafkah bagi keluarganya. Sedangkan Ny.E berperan
sebagai istri dan ibu rumah tangga.
e. Nilai atau norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat sunda dan beragama islam nilai dan
norma yang mereka anut seperti sopan santun terhadap orang tua dan
menghargai sesama di lingkungannya. Selain itu berdasarkan norma yang
mereka anut sebelum makan harus cuci tangan,dan membiasakan hidup bersih
karena kebersihan sebagian dari iman. Ketika ada anggota keluarga yang
melakukan kesalahan maka Tn.R akan langsung menegurnya, dan jika sudah
keterlaluan maka akan di marahi.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Tn.R saling menghargai satu sama lain dan melindungi serta
menyayangi anggota keluarganya. Ny.E tidak merasa kesepian karena dia
dikelilingi oleh anak yang tinggal didekatnya serta sering berkumpul bersama.
Cara anak mencurahkan rasa kasih sayang kepada Tn.R dan Ny. E adalah
dengan membantu dan memperhatikan Tn.R jika sedang sakit dan membantu
memenuhi kebutuhan keluarga seperti mengantar Ny, E belanja.
b. Fungsi sosialisasi
Tn.R mengatakan hubungan antar keluarga baik, begitu pun dengan
tetangga sekitar. Beliau juga mengatakan cara keluarga mengajarkan
sosialisasi yaitu dengan melatih dan memperbolehkan anaknya mengikuti
kegiatan-kegiatan sosial seperti organisasi yang ada di lingkungan sekitar
ataupun di lingkungan sekolah nya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Menurut keluarga Tn.R, dia tidak mengetahui secara mendalam
mengenai penyakit yang dideritanya. Tn.R juga tidak mengetahui apa saja
yang dapat mengontrol kesehatannya. Tn.R mengatakan tidak mengetahui
tanda dan gejala, komplikasi, faktor yang mempengaruhinya, akibat /
dampak dari penyakit yang dideritanya. Beliau juga mengatakan ketika
kambuh yang dirasakan sering kesemutan pada bagian tangan dan kaki
serta mudah lelah ketika melakukan aktivitas.
2) Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Tn.R mengatakanjarang pergi kontrol rutin, karena menganggap bahwa
dirinya akan baik-baik saja, akan tetapi Ny. E mengatakan dirinya datang
kontrol berobat ketika penyakitnya kambuh. Tn.R mengatakan pengambilan
keputusan tindakan kesehatan diambil oleh Tn.R sendiri dan keluarga
senantiasa berusaha untuk selalu sehat, keluarga selalu berpikiran positif
terhadap penyakit yang diderita, keluarga berobat untuk Tn.R bila sakit,
menggunakan obat sesuai resep, karena Tn.R selalu berobat kepuskesmas
citerep atau RS Cibabat Cimahi.
3) Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Tn.R mengatakan tidak mengetahui perawatan lain yang diperlukan
terhadap pencegahan perkembangan penyakit. Tn.R mengatakan keluarga
belum mengetahui cara untuk mengontrol penyakitnya dan meningkatkan
kesehatannya agar tidak merasa kesemutan pada tangan dan kaki, lemah,
lemas. Ny.E juga mengatakan keluarga belum mengetahui tindakan
perawatan lainnya untuk membantu meningkatkan kondisi fisik anggota
keluarga yang sakit dan pencegahan kekambuhan.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat
Menurut keluarga Tn.R, kebersihan itu sangat penting untuk mencegah
dari penyakit, terutama kebersihan rumah, lingkungan, dan diri sendiri.
Tn.R mengatakan keluarganya sering cuci tangan, mandi 2-3x sehari, rutin
membereskan rumah, menyapu membersihkan jendela, dan mengepel
lantai.
5) Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Menurut Tn.R keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,
menurutnya keluarga juga memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan. Keluarga percaya kepada petugas kesehatan. Keluarga
tidak mempunyai pengalaman yang buruk terhadap petugas kesehatan. Dan
fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga karena posisi RS tidak
terlalu jauh dari tempat tinggal Tn.R.
1 2 3 4
1. Menerima petugas. √ √
7. Melakukan tindakan
peningkatan/promotif secara aktif.
Keluhan utama Klien mengeluh sering Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
merasakan kesemutan
pada bagian tangan dan
kaki
Keadaan umum Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
TB: 175 cm BB: 76 kg TB: 152 cm BB: 55 kg TB: 160 cm BB: 52 kg TB: 152 cm BB: 56 kg
Tanda-tanda vital TD : 150/90 mmHg TD : 140/90 mmHg TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/menit RR : 22 x/menit RR : 22 x/menit RR : 22 x/menit
N : 87 x/menit N : 90 x/menit N : 80 x/menit N : 82 x/menit
Kepala Bentuk kepala nomal, Bentuk kepala normal, Bentuk kepala normal, Bentuk kepala normal,
rambut berwarna putih, rambut berarna putih, rambut berarna hitam, rambut berarna hitam,
sebaran rambut merata sebaran rambut merata. sebaran rambut merata. sebaran rambut merata.
System pernafasan Irama nafas reguler, Irama nafas regular, Irama nafas reguler, Irama nafas reguler,
pengembangan dada pengenbangan dada pengembangan dada pengembangan dada
simetris, suara nafas simetris, suara nafas simetris, suara nafas simetris, suara nafas
normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi normal, saat diperkusi
suara sonor diarea suara sonor diarea suara sonor diarea suara sonor diarea
lapang paru lapang paru lapang paru lapang paru
System kardiovaskuler Crt <2 detik, Crt <2 dtik, konjungtiva Crt <2 dtik, konjungtiva Crt <2 dtik, konjungtiva
konjungtiva tidak tidak anemis, TD: tidak anemis, TD: tidak anemis, TD:
anemis, TD: 150/90 140/90 mmHg, suara 110/80 mmHg, suara 120/80 mmHg, suara
mmHg, suara jantung jantung normal, tidak jantung normal, tidak jantung normal, tidak
normal, tidak terengar terdengar bunyi jantung terdengar bunyi jantung terdengar bunyi jantung
bunyi jantung tambahan. tambahan. tambahan. tambahan.
System pencernaan Bentuk mulut simetris, Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak
gigi tampak tidak simetris, gigi tampak simetris, tidak ada nyeri simetris, tidak ada nyeri
lengkap, tidak ada nyeri kotor, tidak ada nyeri menelan, Bentuk perut menelan, Bentuk perut
menelan, Bentuk perut menelan, Bentuk perut datar, tidak ada lesi, datar, tidak ada lesi,
datar, tidak ada lesi, datar, tidak ada lesi, bising usus 8 x/menit, bising usus 8 x/menit,
bising usus 7 x/menit, bising usus 8 x/menit, tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
Sistem nerologi N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien N I Oifaktorius: Klien
dapat membedakan bau dapat membedakan bau dapat membedakan bau dapat membedakan bau
kayu putih dan bau kopi. kayu putih dan bau kayu putih dan bau kayu putih dan bau
kopi. kopi. kopi.
N II Optikus: Klien
dapat membaca papan N II Optikus: Klien N II Optikus: Klien N II Optikus: Klien
tulisan dengan jarak 6 dapat membaca papan dapat membaca papan dapat membaca papan
kaki. tulisan dengan jarak 6 tulisan dengan jarak 6 tulisan dengan jarak 6
kaki. kaki. kaki.
N III Okulomotorius:
Klien dapat membuka N III Okulomotorius: N III Okulomotorius: N III Okulomotorius:
kelopak mata dengan Klien dapat membuka Klien dapat membuka Klien dapat membuka
gerakan penuh. kelopak mata sebelah kelopak mata sebelah kelopak mata sebelah
kiri dengan gerakan kiri dengan gerakan kiri dengan gerakan
N IV Traklearis: Bola
penuh terasa berat untuk penuh terasa berat untuk penuh terasa berat untuk
mata dapat mengikuti
digerakan. digerakan. digerakan.
arah jari pemeriksa
kebawah, kedalam. N IV Traklearis: Bola N IV Traklearis: Bola N IV Traklearis: Bola
mata dapat mengikuti mata dapat mengikuti mata dapat mengikuti
N V Trigeminal: Pada
arah jari pemeriksa arah jari pemeriksa arah jari pemeriksa
saat membuka mulut
kebawah, kedalam. kebawah, kedalam. kebawah, kedalam.
klien tidak merasakan
adanya keluhan. N V Trigeminal: Pada N V Trigeminal: Pada N V Trigeminal: Pada
saat membuka mulut saat membuka mulut saat membuka mulut
N VI Abdusen: Klien
klien tidak ada keluhan. klien tidak ada keluhan. klien tidak ada keluhan.
dapat menggunakan
bola mata ke kiri dan ke N VI Abdusen: Klien N VI Abdusen: Klien N VI Abdusen: Klien
kanan. dapat menggunakan dapat menggunakan dapat menggunakan
bola mata ke kiri dan ke bola mata ke kiri dan ke bola mata ke kiri dan ke
N VII Facialis: Bentuk
kanan. kanan. kanan.
simetris. N VII Facialis: Bentuk N VII Facialis: Bentuk N VII Facialis: Bentuk
muka simetris. muka simetris. muka simetris.
N VIII Auskustikus:
Klien dapat mendengar N VIII Auskustikus: N VIII Auskustikus: N VIII Auskustikus:
dengan baik. Klien dapat mendengar Klien dapat mendengar Klien dapat mendengar
dengan baik. dengan baik. dengan baik.
N IX Glasofaringeus:
Klien mengatakan tidak N IX Glasofaringeus: N IX Glasofaringeus: N IX Glasofaringeus:
sakit saat menelan. Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak
sakit saat menelan. sakit saat menelan. sakit saat menelan.
N X Spinal
Aksesorius: Klien dapat N X Spinal N X Spinal N X Spinal
menolehkan leher ke Aksesorius: Klien dapat Aksesorius: Klien dapat Aksesorius: Klien dapat
kiri dan ke kanan, tidak menolehkan leher ke menolehkan leher ke menolehkan leher ke
nampak adanya kiri dan ke kanan, tidak kiri dan ke kanan, tidak kiri dan ke kanan, tidak
penggunaan otot nampak adanya nampak adanya nampak adanya
tambahan pada saat penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot
berbapas. tambahan pada saat tambahan pada saat tambahan pada saat
berbapas. berbapas. berbapas.
N XI Hipoglosus:
Klien dapat mengatakan N XI Hipoglosus: N XI Hipoglosus: N XI Hipoglosus:
lidah secara terkontrol, Klien dapat mengatakan Klien dapat mengatakan Klien dapat mengatakan
dan dapat merasakan lidah secara terkontrol, lidah secara terkontrol, lidah secara terkontrol,
manis, asam, asin dan dan dapat merasakan dan dapat merasakan dan dapat merasakan
pahit. manis, asam, asin dan manis, asam, asin dan manis, asam, asin dan
pahit. pahit. pahit.
System endokrin tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran
KGB KGB KGB KGB
Kesimpulan :
Dari hasil pengkajian mengenai Covid-19 yang dilakukan kepada Tn.R pengetahuan
mengenai Covid-19 sudah sangat baik, terlihat dari jawaban yang dihasilkan pada kuesioner
menunjukan jawaban benar dari ke 15 pertanyaan tersebut.
PENILAIAN RESIKO PRIBADI TERKAIT COVID-19
TOTAL JAWABAN YA 4
Kesimpulan :
Dapat disumpulkan bahwa Ny.R menunjukan resiko rendah terpaparnya Covid-19
berdasarkan hasil pengkajian mengguanakan kuesioner penilaian resiko pribadi terkait Covid-
19
B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. ANALISA DATA
N RUMUSAN
DATA ETIOLOGI
O MASALAH
1 Sifat masalah : Tidak/kurang sehat 3/3 x 1= 1 - Klien mengeluh sering merasakan kesemutan pada bagian
(actual) tangan dan kaki
2 Kemungkinan masalah dapat diatasi : 1/2 x 1= 0,5 - Klien mengatakan tidak mengetahui apa saja yang dapat
Sebagian mengontrol kadar gula darahnya.
3 Potensial masalah untuk dicegah : 2/3 x 1= 0,7 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus yang terdiri dari edukasi,
cukup terapi nutrisi medis, latihan jasmani dan medikasi atau terapi
farmakologi.
4 Menonjolnya masalah : Masalah 2/2 x 1= 1 Saat ini Tn. R menderita diabetes melitus sejak 2 tahun yang lalu dan
berat harus segera ditangani harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang mungkin
muncul.
Total : 3,2
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
1 Sifat masalah : Actual 3/3 x 1= 1 - Klien mengatakan dia tidak mengetahui secara mendalam
mengenai penyakit yang dideritanya.
2 Kemungkinan masalah dapat diatasi : 1/2 x 1= Sumber daya keluarga rata-rata berpendidikan S1. Sehingga dalam
Sebagian 0,5 menjelaskan masalah dapat cepat terpahami.
3 Potensial masalah untuk dicegah : 3/3 x 1= 1 Meningkatkan pengetahuan mengenai diabetes melitus dapat dilakukan
tinggi dengan kegiatan penyuluhan kesehatan.
4 Menonjolnya masalah : Masalah berat 2/2 x 1= 1 Saat ini Tn. R menderita diabetes melitus sejak 2 tahun yang lalu dan
harus segera ditangani harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang mungkin
muncul.
Total : 3,5
D. Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
b. Perubahan persepsi sensori perabaan berhubungan dengan faktor mekanik: penurunan sensabilitas (neuropati).
E. Intervensi
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Tujuan Evaluasi
No. Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Diabetes Melitus merupakan
pengetahuan kunjungan rumah kunjungan rumah selama Verbal kumpulan gejala yang timbul 1) Diskusikan dengan
berhubungan selama 2 x 30 menit, 2 x 30 menit : pada seseorang yang ditandai keluarga pengertian
dengan diharapkan 1. Keluarga mampu adanya peningkatan glukosa diabetes melitus
ketidak pengetahuan mengenal masalah darah akibat kerusakan pada 2) Anjurkan keluarga
mampuan keluarga dapat Diabetes Mellitus sekresi insulin, kerja insulin mengungkapkan
keluarga bertambah. a. Menjelaskan atau keduannya. kembali pengertian
merawat pengertian diabetes melitus dengan
anggota diabetes melitus bahasa sederhana
keluarga dengan bahasa 3) Beri pujian atas
yang sakit yang sederhana kemampuan keluarga