Anda di halaman 1dari 14

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas umum
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Bp. D
Umur : 44 Tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Rancasagatan 01/01Kel. Cisaranten Kidul Kec. Gedebage Kota Bandung
Suku : Sunda
Nomor tlp :-
2. Komposisi Keluarga:

N NAMA L/ HUB UMUR PEND IMUNISASI KB


O P KEL
1 Bp. D L Suami 44 Thn SMP - -
2 Ibu T P Istri 37 Thn SMP - IUD
3 An. R L Anak 18 Thn SMA - -
4 An. F L Anak 3 Thn - Belum -
lengkap
3. Genogram
Keterangan :

Ibu T mengatakan bahwa anaknya yang pertama punya penyakit tulang belakang berbentuk C
dan menonjol dibagian dada sebelah kiri, adapun Bapak D mengeluh nyeri lutut sebelah kanan.

4. Type Keluarga
Keluarga Bp. D adalah Inti (Nuclear Family), terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

5. Suku bangsa (etnis)


Keluarga Bp. D semuanya bersuku bangsa Indonesia dan Sunda, keluarga Bp. D
bertempat tinggal disebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen/ satu jenis
yaitu bersuku bangsa Indonesia dan Sunda, kegiatan keagamaan sosialnya berada dalam
kelompok berbudaya sunda dan beragama islam, kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana
pada keluarga Bp. D makan setiap hari 2 kali sehari, namun pada An. R susah untuk
makan nasi sehingga makannya jarang dan kebanyakan makan jajanan yang jualan
dipinggir jalan sedangkan cara berbusana keluarga Bp. D mengikuti zaman sekarang
yaitu modern, semua keputusan keluarga diputuskan oleh kepala keluarga yaitu Bp. D
dan bahasa yang digunakan sehari-hari dirumah oleh keluarga Bp. D yaitu bahasa Sunda.
Keluarga Bp. D menggunakan jasa-jasa perawatan kesehatan ke Puskesmas dan Rumah
Sakit, adapun keluarga Bp. D pernah ke praktisi untuk mengobati An. R karena amandel
itu juga dikasih tahu oleh tetangganya sehingga Ibu T pergi ke praktisi akan tetapi setelah
dari praktisi An. R mengalami infeksi pada tenggorokannya sehingga An. R dirawat ke
Rumah Sakit. Keluarga Bp. D sekarang mulai tidak terlalu percaya pada perawatan
tradisional. Akan tetapi sekarang An. R mengalami kelainan tulang belakang dan
terdiagnosa Skoliosis.
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Keluarga Bp. D beragama Islam sehingga tidak ada perbedaan keyakinan dan
kepercayaan pada anggota keluarga Bp. D, keluarga Bp. D kurang aktif dalam kegiatan
agama atau organisasi keagamaan karena Bp. D sibuk bekerja, Ibu T sibuk mengurus An.
F yang masih kecil sedangkan An. R merasa malu dengan kondisinya sehingga setelah
pulang dari sekolahnya An. R langsung murung dirumah dan kalau main hanya sama
teman tetangganya itupu hanya didepan rumahnya saja.
Status social ekonomi keluarga Bp. D tidak mau menyebutkan penghasilan perbulan, Ibu
T tidak bekerja sehingga menjadi ibu rumah tangga, Bp. D bekerja buruh kuli bangunan.
Hubungan dengan tetangga cukup baik dan jarang mengikuti kegiatan seperti pengajian.
Bila ada tetangga yang sakit atau meninggal keluarga dating mengunjung begitu pula
sebaliknya.
Aktivitas Rekreasi Keluarga Bp. D jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya
kadang nonton televise secara bersama-sama. Bapak D jarang berkumpul bersama-sama
karena pekerjaannya. Tidak ada jadwal khusus untuk pergi ke tempat rekreasi khusus.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga anak tertua berusia 18 tahun, saat
ini sekolah di SMA. Jadi keluarga berada pada tahap keluarga dengan usia remaja,
dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi
terbuka, memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan sistem
peran.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi. Namun,
tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah kurangnya pemeliharaan komunikasi
yang terbuka, hubungan intim dalam keluarga dan kurangnya persiapan perubahan sistem
peran. Keluarga mengatakan cukup senang tinggal dirumah sendiri, disamping itu
hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling tolong menolong dan saling
menghargai.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

1. Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat keluarga dari pihak Bp. D tidak mengetahuinya, sedangkan riwayat keluarga
dari pihak Ibu T ada yang menderita penyakit Hipertensi yaitu ibunya Ibu T.

2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

NO NAMA UMUR BB KEADAAN IMUNISASI MASALAH TINDAKAN


KESEHATAN (BCG, KESEHATAN YANG
POLIO/DPT/ TELAH
HB/CAMPAK DILAKUKAN
1 Bp. D 44 - Sakit - Nyeri Lutut Minum Obat
Thn
2 Ibu T 37 - Sehat - - -
Thn
3 An. R 18 38Kg Sakit - Skoliosis Tidak Ada
Thn
4 An. F 3 Thn 15Kg Sehat Belum -
Lengkap

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Bp. D menggunakan pelayanan Kesehatan Puskesmas dengan menggunakan
BPJS

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

a. Gambaran type tempat tinggal

Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri terdiri dari ruang tamu, kamar tidur ruang
tengah terdapat tempat tidur dan lemari pakaian, dapur. Rumah nampak rapi dan
bersih. Jendela ada pada ruang tamu dan bisa dibuka.

b. Denah rumah

2
3
4
1

Keterangan Denah Rumah :

1. Ruang Tamu
2. Ruang Tv
3. Kamar Bp. D dan Ibu T
4. Kamar An. R
5. Dapur dan Ruang Makan
c. Gambaran kondisi rumah
Kondisi rumah permanen, tampak bersih dan rapih mempunyai ventilasi >10 cm dari
luas rumah >8 m2 dan layak ditempati untuk 4 orang.
d. Dapur
Dapur tampak bersih dan terdapat ruang makan
e. Kamar mandi
Kamar mandi di WC umum yang berada didepan rumah
f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
Keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah baik, bersih dan pembuangan sampah
langsung dibakar ke belakang perumahan warga.
g. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
Keluarga Bp. D mengatakan Alhamdulillah nyaman dengan rumahnya yang sekarang
sudah dibangun kamar buat An. R sehingga tidak terlalu sempit seperti sebelumnya,
akan tetapi masih belum mempunyai kamar mandi sendiri sehingga masih
menggunakan WC umum.
h. Mengkaji pengaturan tidur didalam rumah
Ibu T mengatakan waktu tidur dimalam hari selalu jam 9 sedangkan An. R selalu
tidur jam 12.00 malam katanya susah tidur tida bisa tidur lebih awal. Dalam satu
kamar berdua.
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
Ibu T mengatakan selalu membuang sampah ke belakang perumahan warga dan
dibakar sendiri.
j. Pengaturan/ penataan rumah
Penataan rumah keluarga Bp. D sesuai rapih dengan tempatnya sehingga tidak
berantakan dan nyamn untuk ditinggali.
k. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Penduduk RT 01/01 cukup padat, jarak antara rumah sangat dekat dan banyak yang
berdempetan, Rumah Bp. D dekat dengan kali mati tetapi tidak terganggu. Tetangga
kebanyakan berasal asli dari Sunda. Pekerjaan beragam dari pedagang, buruh, dan
karyawan swasta. Dalam RT dan RW ada kegiatan pengajian dan diikuti warganya
akan tetapi keluarga Bp. D jarang mengikutiya.
l. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini pernah tinggal satu rumah dengan orang tuanya, akan tetapi sudah 4
tahun lebih pindah kerumah yang sekarang ditempati dan keluarga Bp. D sudah
merasa senang dan nyaman tinggal RT 01/01 Rancasagatan.
m. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang sering adalah malam. Dalam
bertetangga selalu bertegur sapa, saling mengunjungi, dan menjalin tali silaturahmi.
n. Sistem pendukung keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat
dukungan motivasi dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan
bersama-sama. Keluarga jauh dari Puskesmas, Praktik Dokter dan Rumah Sakit.

E. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Keluarga selalu berkomunikasi secara fungsional terbuka antar anggota keluarga akan
tetapi An. R tertutup jika ditanya, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan.
Pengambil keputusan adalah Bapak D sebagai KK dan atas pertimbangan Ibu E sebagai
istri. Anggota keluarga bertemu setiap hari, waktu yang tersering adalah malam hari dan
biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan semua anggota keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ibu T
sebagai Istri, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh Bapak E
3. Struktur peran
Peran formal oleh kepala keluarga mencari nafkah, tugas istri merawat anak, pendidikan
anak dilakukan bersama. Model peran informal yang lebih dominan di ibu dan terjadi
sedikit konflik peran karena jarangnya berkomunikasi antar anggota keluarga terutama
An. R.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam yang
dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam keluarga.
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit
hanya dibelikan obat diapotek. Sedangkan anak yang paling kecil dibawa ke posyandu.
Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan agama islam.

F. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga.
Ibu T selalu ikut berkumpul dengan tetangga ketika ada waktu luang. Anggota keluarga
diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di lingkungan rumahnya.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi untuk sementara sehingga ibu T
mengikuti KB IUD. Jumlah anak 2 orang, 2 laki-laki, jarak anak pertama dan kedua 14
tahun.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dibuktikan dengan adanya salah
satu anggota keluarga yang menderita skoliolis yaitu An. R.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mengatakan An. R sakit mempunyai kelainan tulang belakang sehingga
bengkok dan menonjol ke dada sebelah kiri, ibu T mengatakan An. R ketika SMP sudah
mulai tulang belakangnya bengkok ketika tidur posisinya selalu duduk diam dan tidak
bisa diluruskan, An. R pernah dibawa ke Rumah Sakit menurut dokter An. R diusulkan
untuk operasi karena sudah parah tulang belakangnya bengkok seperti huruf C dan itu
juga belum pasti akan sembuh total tulangnya lurus seperti semula. Keluarga mengatakan
sakit tulang belakang tidak diketahui penyebabnya bisa terjadi seperti itu dan tidak ada
keluarga yang pernah mengalami seperti An. R. Sakit sudah lama, Keluarga mengatakan
penyakitnya An. R harus bagaimana untuk mengobatinya bila harus dioperasi keluarga
tidak mampu untuk biaya operasinya yang terlalu mahal.
Keluarga juga mengatakan Bp. D sering nyeri lutut sebelah kanan apabila ditekukan nyeri
terasa nyutnyutan dengan skala nyeri 5 dan nyeri berkurang dengan minum obat dari
apotek seperti Dexamethasone, Allopurinol, diclopenac Sodium. Keluarga juga
mengatakan Bp. D tidak pernah ke puskesmas untuk diperiksa keadaannya karena sibuk
bekerja dan dengan minum obat saja dapat mengurangi nyerinya akan tetapi kalua
obatnya habis sering kali kambuh lagi nyerinya.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stress jangka pendek dan panjang


Ibu T mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan An. R yang
mengalami kelainan tulang. Sehingga tidak tahu harus berobat bagaimana lagi untuk
kesembuhan anaknya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan
kondisi ekonomi yang minimal.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah ibu T membicarakannya dengan bapak D untuk di musyawarahkan.

H. PEMERIKSAAN FISIK

No Identitas Bp. D An. R


1 Keluhan/ Riwayat penyakit saat ini nyeri lutut sebelah kanan sakit mempunyai
apabila ditekukan nyeri kelainan tulang
terasa nyutnyutan dengan belakang sehingga
skala nyeri 5 dan nyeri bengkok dan
berkurang dengan minum menonjol ke dada
obat dari apotek seperti sebelah kiri, ibu T
Dexamethasone, mengatakan An. R
Allopurinol, diclopenac ketika SMP sudah
Sodium. mulai tulang
belakangnya bengkok
ketika tidur posisinya
selalu duduk diam dan
tidak bisa diluruskan,
2 Riwayat penyakit sebelumnya Bp. D tidak mempunyai An. R pernah
riwayat penyakit sebelumnya mengalami amandel
semenjak bekerja menjadi ketika berumur 10
buruh sering nyeri lutut tahun
3 Tanda-tanda vital TD : 130/80 mmHg TD : 100/70 mmHg
N : 83 x/menit N : 110 x/menit
R : 19 x/menit R : 20 x/menit
S : 36.0 oC S : 36.0 oC
4 System kardio vaskuler Bentuk dada simetris, bunyi Bentuk dada tidak
jantung terkompensasi simetris, adanya
normal, tidak ada keluhan benjolan tulang
nyeri, pusing, CRT<2 detik disebelah kiri, bunyi
dan konjungtiva tidak jantung terkompensasi
anemis. normal, tidak ada
keluhan nyeri, namun
ngilu, merasa pusing
dan konjungtiva
anemis.
5 System respirasi Saat di inspeksi terlihat Saat di inspeksi
bentuk dada simetris pola terlihat bentuk dada
dan frekuensi nafas normal, tidak simetris adanya
tidak ada pernafasan cuping benjolan tulang
hidung, septum berada disebelah kiri, pola
ditengah terjadi penurunan dan frekuensi nafas
ekspansi paru saat di palpasi, normal, tidak ada
tidak terdapat nyeri tekan pernafasan cuping
pada dada, hasil auskultasi hidung, septum
bunyi nafas vesikuler berada ditengah
terjadi penurunan
ekspansi paru saat di
palpasi, tidak terdapat
nyeri tekan pada dada,
hasil auskultasi bunyi
nafas vesikuler
6 System Gastrointestinal Saat di inspeksi bagian Saat di inspeksi
abdomen tidak kemerahan, bagian abdomen tidak
tidak ada luka invasive. kemerahan, tidak ada
Hasil auskultrasi bising usus luka invasive. Hasil
normal (8kali/menit), auskultrasi bising
terdengar timpani saat di usus normal
perkusi. Klien mengatakan (12kali/menit),
tidak nyeri saat ditekan di terdengar timpani saat
daerah perut bagian atas di perkusi. Klien
mengatakan tidak
nyeri saat ditekan di
daerah perut bagian
atas
7 System persyarafan Kesadaran compos mentis, Kesadaran compos
pandangan mata normal mentis, pandangan
dapat membaca tulisan dan mata normal dapat
berbicara tampak jelas serta membaca tulisan dan
dapat menelan. berbicara tampak jelas
serta dapat menelan.
8 System Muskulosceletal Ekstremitas tampak simetris, Ekstremitas tampak
tidak ada kelainan tulang simetris, tidak ada
pada ekstremitas, tetapi kelainan tulang pada
ekstremitas bawah sebelah ekstremitas, rentang
kanan bagian lutut klien gerak normal, reflek
mengatakan nyeri bila patela +/+, kekuatan
ditekuk, rentang gerak otot
normal, reflek patela +/+, 5 5
5 5
kekuatan otot
5 5
5 5
9 System Genitalia Bp. D mengatakan jika BAK An. R mengatakan
dan BAB normal tidak ada jika BAK dan BAB
keluhan normal tidak ada
keluhan

I.HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga sangat berharap mendapatkan bantuan untuk mengobati An. R dan dapat
membantu Bp. D untuk memeriksakan keadaan lututnya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga berharap petugas dapat membantu mengatasi masalah anak R.

J. ANALISA DATA

No Data Diagnosa keperawatan


1 DS : Nyeri akut
Bp. D mengatakan nyeri lutut sebelah kanan nyeri
dirasakan apabila ditekukan nyeri terasa nyutnyutan
dengan skala nyeri 5 dan nyeri berkurang dengan
minum obat dari apotek seperti Dexamethasone,
Allopurinol, diclopenac sodium.
DO:
- Bp. D tampak meringis kesakitan ketika menekuk
kakinya
- Bp. D tidak pernah pergi ke puskesmas atau rumah
sakit
- Skala nyeri 5 (1-10)
2 DS : Ketidakmampuan keluarga
- Ibu T mengatakan An. R ketika SMP sudah mulai dalam merawat anggota
tulang belakangnya bengkok ketika tidur posisinya keluarga khususnya An. R
selalu duduk diam dan tidak bisa diluruskan,
- An. R pernah dibawa ke Rumah Sakit menurut
dokter An. R diusulkan untuk operasi karena sudah
parah tulang belakangnya bengkok seperti huruf C
dan itu juga belum pasti akan sembuh total
tulangnya lurus seperti semula.
- Keluarga mengatakan sakit tulang belakang tidak
diketahui penyebabnya bisa terjadi seperti itu dan
tidak ada keluarga yang pernah mengalami seperti
An. R. Sakit sudah lama.
- Keluarga mengatakan penyakitnya An. R harus
bagaimana untuk mengobatinya bila harus dioperasi
keluarga tidak mampu untuk biaya operasinya yang
terlalu mahal.
DO :
- Bentuk dada tidak simetris
- Adanya benjolan tulang disebelah kiri
- Tulang belakang tampak bengkok berbentuk huruf
C (Skoliosis)
- Teraba tulang menonjol pada dada sebelah kiri

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Nyeri akut pada keluarga Bp. D khususnya pada Bp. D dengan masalah nyeri lutut
2. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga khususnya pada An. R
dengan masalah kelainan tulang (Skoliosis)

L. SKORING MASALAH

1. Nyeri akut pada keluarga Bp. D khususnya pada Bp. D dengan masalah nyeri lutut

Kriteria Bobot Pembenaran

Sifat Masalah 2/2 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi

Aktual nilai 2

Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah cukup.
Sebagian nilai 1

Potensial dicegah 2/2 x 1 = 2/2 Masalah sering dirasakan dan


adanya support system dari
Cukup nilai 2 anggota keluarga yang selalu
mencari informasi tentang
perawatan dan pengobatan.

Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan adanya


masalah tersebut dan melakukan
Masalah ada dan perlu segera ditangani pengobatan sendiri
nilai 2

Skore 3 2/2
2. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga khususnya pada An. R
dengan masalah kelainan tulang (Skoliosis)

Kriteria Bobot Pembenaran

Sifat Masalah 2/2 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi

Aktual nilai 2

Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah cukup.
Sebagian nilai 1 Pengetahuan keluarga tentang
penyakit kurang

Potensial dicegah 2/2 x 1 = 2/2 Keluarga mempunyai motivasi


untuk merawat ibu U
Cukup nilai 2

Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga merasakan adanya


masalah tersebut tetapi tidak
Masalah dirasakan tetapi tidak segera perlu segera ditangani
ditangani

Skore 2 3/4

M. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada keluarga Bp. D khususnya pada Bp. D dengan masalah nyeri lutut
2. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga khususnya pada An. R
dengan masalah kelainan tulang (Skoliosis)
N. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
-   

Anda mungkin juga menyukai