Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN ARTHRITIS GOUT DI WILAYAH PUSKESMAS DUKUH


KOTA PEKALONGAN

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Kepala keluarga
Nama KK : Tn. J
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Dukuh
b. Susunan anggota keluarga
Jenis
No Nama Umur Hub. Pendidikan Pekerjaan
Kel.
1. Tn. J 39 th L Suami D3 Karyawan
KK swasta
2. Ny. A 41 th P Istri D2 Guru SD
3. An. M 7 th L Anak SD Pelajar

c. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Garis keterangan tinggal serumah

: Perempuan : Garis keturunan

: Meninggal : Klien

: Garis perkawinan
Menurut keterangan Tn. J dalam keluarganya ada riwayat
penyakit keturunan yaitu sang ibu yang menderita diabetes mellitus.
Tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC dan kusta. Klien
mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
sepertinya. dirinya merupakan orang pertama dalam keluarganya yang
menderita arthritis gout.
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. J adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri
dari Tn. J, Ny. A, dan An. M
e. Suku bangsa
Keluarga Tn.J berasal dari suku jawa Indonesia. Dalam keluarga
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari adalah
bahasa jawa (pekalongan)
f. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. J menganut agama islam
g. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi Tn.J tergolong cukup, penghasilan
keluarga didapat dari hasil Tn.J yang bekerja sebagai karyawan swasta
dan Ny.A yang bekerja sebagai guru SD. Jika penghasilannya
djadikan satu mencapai kurang lebih Rp. 2.400.000,-/bulan.
Penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti
makan, listrik, air PDAM dan pendidikan anaknya.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.J tidak memiliki kebiasaan rutin untuk berekreasi
kekeluar rumah secara khusus. Waktu senggang biasanya digunakan
keluarga untuk menonton TV, istirahat, berkumpul dengan keluarga
atau mengobrol dengan tetangga.

2. Riwayat Perkembangan
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.J adalah keluarga tahap IV
yaitu keluarga dengan anak usia sekolah, dengan tugas perkembagan
mensosialisasikan anak termasuk mningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan, memenhi kebutuhan
kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, dan
memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada
tahap perkembangan.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Pada setiap anggota keluarga Tn.J tidak memiliki masalah
kesehatan kecuali Tn. J (klien sendiri)
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.Jterdapat riwayat penyakit keturunan yaitu
diabetes mellitus. Tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC
dan kusta. Sebelumnya juga dalam keluarga tidak ada yang pernah
dirawat di rumah sakit.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. J adalah rumah sendiri,
dengan jenis rumah permanen dengan luas bangunan 4x12 m2 yang
terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu
dapur dan satu kamar mandi. Jendela rumah hanya ada diruang tamu
dan jarang dibuka. Penerangan pada saat malam hari menggunkan
lampu listrik. Lantai rumah menggunakan keramik, lantai rumah
tampak licin dan kotor. Kebersihan rumah masih kurang, penataan
perabotan tampak tidak rapi. Kondisi lingkungan rumah kurang
nyaman karena rumah Tn.J terenndam rob sampai masuk ke rumah.
Kamar mandi dan WC digabung dalam satu tempat menggunakan
jamban jongkok. Sumber air bersi keluarga diperoleh dari PDAM.
Pembuangan air limbah dengan selokan. Pengelolaan sampah keluarga
yaitu dikumpulkan dan diangkut oleh petugas sampah keliling.
Gambar denah rumah
5 6
U
4
2
3 12 m
S 1

4m
Keterangan:
1 : Ruang tamu 4 : Kamar tidur
2 : Ruang keluarga 5 : Dapur
3 : Kamar tidur 6 : Kamar mandi
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Daerah tempat tinggal Tn. B berpenduduk padat. Tn. B
mengatakan para tetangga merupakan penduduk asli didesa tersebut
hanya beberapa penduduk sebagai pedatang. Disamping rumah Tn.b
sebelah kanan dan kiri terdapat rumah penduduk lain. Dan didepan
rumah tidak terdapat halaman, dan merupakan jalan masuk menuju
rumah Tn. B. Tetangga disekitar rumah Tn. B mengenal keluarga Tn.
B dengan baik, dilihat dari keramahan antar tetangga.
c. Mobilitas geografis keluarga
Tn. J merupakan warga asli pekalongan dari dulu sudah
menempatirumah yang ia tinggali sekarang bersama istri dan anaknya,
tidak pernah pindah rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi denga masyarakat
Tn. J dan Ny. A sering duduk-duduk dan berinteraksi dengan
tetangganya. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat sekitar
cukup baik dan tidak ada konflik.
e. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga ada tiga orang, yang terdiri dari kepala
keluarga, istri, dan satu orang anak. Saat sakit yang mereka lakukan
adalah membawa ke puskesnmas atau ke dokter keluarga. Asuransi
kesehatan yang dimiliki Tn. J adalah KIS

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
komunikasi dalam keluarga Tn. J terjalin dengan baik dan saling
terbuka, dimana anggota keluarga berkomunikasi menggunakan
bahasa jawa (pekalongan).
b. Struktur kekuatan keluarga
Menurut keterangan Tn. J dalam keluarganya jika ada masalah
maka akan diselesaikan dengan musyawarah bersama dan dibicarakan
terlebih dahulu dengan keluarganya. Setelah itu baru memutuskannya.
Sebagai pengambil keputusan adalah Tn. J.
c. Struktur peran
Tn. J berperan sebagai kepala keluarga, sebagai ayah untuk
anaknya, dan sebagai pencari nafkah. Ny. N berperan sebagai istri dan
ibu dari anaknya, An. T berperan sebagai anak.
d. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma yang bertentangan
dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga salin menyayangi dan menghargai. Tn.
mengatakan antar anggota keluarga jarang berselisih paham dan akur-
akur saja. Jika ada persoalan dalam rumah tangga selalu dibicarakan
bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. J selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,
begitu pula berinteraksi dengan masyarakat disekitar tempat
tinggalnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mampu mengenal masalah kesehatan
khususnya terkait penanganan nyeri arthritis gout yang diderita
Tn.J, mulai dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
penatalaksanaanya.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Didalam keluarga Tn. J kemampuan dalam mengambil
keputusan kesehatan cukup baik, dimana keluarga segera
membawa ke puskesmas untuk mengobati keluhan yang dialami
Tn.J
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.J dan keluarga mengatakan kebingungan saat terjadi nyeri
pada jari-jari tangan kirinya, yang dilakukan Tn. J saat nyeri hanya
didiamkan dan dipijat-pijat.
4) Memodifikasi/memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga Tn.Jkurang mampu memelihara lingkungan rumah.
Dimana kebersihan rumah masih kurang, penataan perabotan
tampak tidak rapi. Kondisi lingkungan rumah kurang nyaman
karena rumah Tn.J terenndam rob sampai masuk ke rumah. Lantai
rumah licin dan kotor. Dan jendela jarang dibuka.
5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga
langsung membawa ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau
dokter praktek. Saat ini asuransi kesehatan yang dimiliki Tn. J adalah
KIS.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek
Tn. J mengeluh nyeri pada jari tangan kirinyaa, klien dan keluarga
menginginkan untuk cepat sembuh dari penyakitnya dan berharap
agar kadar asam uratnya dalam batas normal.
b. Stressor jangka panjang
Tn. J khawatir jika terus-menerus kambuh karena nyeri pada
persendian sehingga sendi kaku dan sulit untuk digerakkan dan
mengganggu klien dalam melakukan aktivitas, serta klien harus
menjaga pola makannya.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke
puskesmas atau pelayanan kesehatan.
d. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan
masalah.
e. Strategi adaptasi difungsional
Jika sakit Tn.B beristirahat dan tidur.

7. Pemeriksaan Kesehatan tiap Individu Anggota Keluarga


a. Keadaan kesehatan keluarga
Pengkajian pada tanggal 13 Januari 2020, Tn. J menderita
arthritis gout. klien mengeluh sering merasa nyeri pada jari-jairi
tanggan kirinya. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
sepertinya.
Agar dapat mengetahui kondisi kesehatan keluarga lainnya,
maka dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik untuk setiap
anggota keluarga.
Tabel. pemeriksaan tanda-tanda vital anggota keluarga Tn. J
Nama Umur BB TB TD Nadi Suhu RR
(th) (kg) (cm) (mmHg) (x/menit) (oC) (x/menit)
Tn. J 39 67 168 120/80 90 36,5 20
Ny. A 43 50 155 120/80 80 36,2 20
An. T 7 30 128 - 80 36,3 20

b. Kejadian kesakitan
1) Riwayat kesehatan sekarang (klien Tn. J)
Saat dilakukan pengkajian pada hari Senin tanggal 13
Januari 2020, Tn.B mengeluh jari-jari tangan kirinya terasa kaku,
sedikit bengkak dan nyeri terutama pada saat beraktivitas. Nyeri
yang dirasakan bertambah pada saat malam hari dan pagi hari
setelah bangun tidur, rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum, dengan
skala nyeri 5. Klien dan keluarga mengatakan sudah tahu penyakit
yang dideritanya, namun kurang mengetahui secara pasti arthritis
gout, penyebab, tanda dan gejalanya, serta diit yang benar. Klien
dan keluarga juga belum mengetahui bagaimana penatalaksanaan
saat timbul serangan arthritis gout. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital Tn.J didapatkan data TD: 120/80 mmHg, Nadi: 90 x/menit,
Suhu: 36,5oC, RR: 20 x/menit, BB: 67 kg, TB: 168 cm. Hasil
pemeriksaan kadar asam uratnya adalah 9,0 mg/dL.
2) Riwayat kesehatan dahulu (klien Tn.J)
Tn.J mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit.
3) Pemeriksaan fisik
a) Tn.J (klien)
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
Rambut : warna hitam dan beruban, bersih
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera unikterik
Hidung : simetris, tidak ada polip
Mulut : simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
Telinga : simetris, bersih, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid
Dada :
Paru-paru
- Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : palpasi gerakan dada kanan dan kiri
simetris, tidak ada nyeri tekan, tactil
fremitus kanan kiri jelas terasa
- Perkusi : suara paru sonor
- Auskultasi : suara paru vesikuler
Jantung
- Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : lupdup
Abdomen
- Inspeksi : bentuk simetris
- Auskultasi : bising usus 15x/menit
- Palpasi : tidak teraba pembesaran hepar dan tidak
terdapat nyeri tekan
- Perkusi : tympani
Genitalia : Tn.J berjenis kelamin laki-laki, tidak ada
keluhan
Ekstremitas :
Atas : terdapat nyeri tekan, bengkak dan kemerahan pada
jari-jari tangan kiri
Pengkajian nyeri :
P : penumpukan asam urat
Q : seperti ditusuk-tusuk jarum
R : jari-jari tangan kiri
S : skala 5
T : hilang timbul
Bawah : kedua kaki tidak ada kecacatan dan fraktur,
anggota kaki dapat digerakkan dengan baik

b) Ny. A
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
Rambut : warna hitam dan beruban, bersih
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera unikterik
Hidung : simetris, tidak ada polip
Mulut : simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
Telinga : simetris, bersih, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid
Dada :
Paru-paru
- Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : suara paru sonor
- Auskultasi : suara paru vesikuler
Jantung
- Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : lupdup
Abdomen
- Inspeksi : bentuk simetris
- Auskultasi : bising usus 13x/menit
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : tympani
Genitalia : Ny.A berjenis kelamin perempuan, tidak ada
keluhan
Ekstremitas :
Atas : kedua tangan tidak ada kecacatan dan fraktur,
anggota tangan dapat digerakkan dengan baik
Bawah : kedua kaki tidak ada kecacatan dan fraktur,
anggota kaki dapat digerakkan dengan baik
c) An. M
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
Rambut : warna hitam dan beruban, bersih
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera unikterik
Hidung : simetris, tidak ada polip
Mulut : simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
Telinga : simetris, bersih, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid
Dada :
Paru-paru
- Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : suara paru sonor
- Auskultasi : suara paru vesikuler
Jantung
- Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : lupdup
Abdomen
- Inspeksi : bentuk simetris
- Auskultasi : bising usus 13x/menit
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : tympani
Genitalia : An.M berjenis kelamin laki-laki, tidak ada
keluhan
Ekstremitas :
Atas : kedua tangan tidak ada kecacatan dan fraktur,
anggota tangan dapat digerakkan dengan baik
Bawah : kedua kaki tidak ada kecacatan dan fraktur,
anggota kaki dapat digerakkan dengan baik
8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.J berharap agar Tn.J cepat sembuh, selain itu mereka
berharap agar seluruh anggota keluarga mereka selalu sehat dan dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya.

B. Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Penyebab
1. DS: Sakit atau tidak Ketidakmampuan
- Tn.J mengeluh jari-jari sehat (Nyeri keluarga
tangan kirinya sedikit akut pada merawat anggota
bengkak dan nyeri terutama arthritis gout) keluarga yang
pada saat beraktivitas, sakit
rasanya seperti ditusuk-
tusuk jarum, dengan skala
nyeri 5.
- Tn.J dan keluarga
mengatakan kebingungan
saat terjadi nyeri pada jari-
jari tangan kirinya, yang
dilakukan Tn. J saat nyeri
hanya didiamkan dan
dipijat-pijat
DO:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- TTV : TD: 120/80 mmHg
N: 90 x/menit
S: 36,5oC
RR: 20 x/menit
- Hasil pemeriksaan kadar
asam uratnya adalah 9,0
mg/dL.
- terdapat nyeri tekan,
bengkak dan kemerahan
pada jari-jari tangan kiri.
P : penumpukan asam urat
Q : seperti ditusuk-tusuk
jarum
R : jari-jari tangan kiri
S : skala 5
T : hilang timbul
- Keluarga Tn. J tampak
bingung ketika ditanya
mengenai perawatan apa
yang diberikan untuk
menangani nyeri pada
klien.
2. DS: Ancaman Ketidakmampuan
- Klien dan keluarga kesehatan keluarga
mengatakan sudah tahu (resiko mengenal
penyakit yang dideritanya, terjadinya masalah
namun kurang mengetahui komplikasi kesehatan
secara pasti arthritis gout, penyakit
penyebab, tanda dan arthritis gout)
gejalanya, serta diit yang
benar. Klien dan keluarga
juga belum mengetahui
bagaimana penatalaksanaan
saat timbul serangan
arthritis gout.

DO:
- Klien dan keluarga tampak
bingung ketika ditanya
tentang pengertian arthritis
gout, penyebab, tanda dan
gejalanya, serta diit yang
benar, dan bagaimana
penatalaksanaannya.
- Klien dan keluarga tampak
banyak bertanya tentang
penyakit yang diderita oleh
Tn.J
3. DS: Ancaman Ketidakmampuan
- keluarga mengatakan kesehatan keluarga
kondisi rumahnya kurang (kurang dapat memelihara
nyaman kaena terjadi rob melihat lingkungan
DO: manfaat dari rumah yang
- kondisi lingkungan pemeliharaan dapat
rumahtampak kurang rumah) meningkatkan
nyaman karena rob masuk kesehatan
kedalam rumah
- jendela hanya ada diruang
tamu dan jarang dibuka

C. Perumusan Diagnosa Keperawatan


Dari hasil pengkajian yang telah dilakukn data dirumusk sebagai berikut
diagnosa yang muncul, yaitu:
1. Nyeri
DS : Tn.B mengeluh kaki kanannya terasa kaku, kemerahan, bengkak
dan terasa nyeri terutama pada saat beraktivitas. Nyeri yang
dirasakan bertambah pada saat malam hari atau pagi hari setelah
bangun tidur, rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum, dengan skala
nyeri 6.

DO : Hasil pemeriksaan kadar asam uratnya adalah 9,0 mg/dL, terdapat


nyeri tekan, bengkak dan kemerahan pada jari tangan kiri.
P : penumpukan asam urat
Q : seperti ditusuk-tusuk jarum
R : jari-jari tangan kiri
S : skala 5
T : hilang timbu
2. Resiko terjadinya komplikasi
DS: Klien dan keluarga mengatakan sudah tahu penyakit yang
dideritanya, namun kurang mengetahui secara pasti arthritis gout,
penyebab, tanda dan gejalanya, serta diit yang benar. Klien dan
keluarga juga belum mengetahui bagaimana penatalaksanaan saat
timbul serangan arthritis gout.
DO: Klien dan keluarga tampak bingung ketika ditanya tentang
pengertian arthritis gout, penyebab, tanda dan gejalanya, serta diit
yang benar, dan bagaimana penatalaksanaannya. Klien dan
keluarga tampak banyak bertanya tentang penyakit yang diderita
oleh Tn.J
3. Kurang dapat melihat manfaat dari pemeliharaan rumah
DS: Keluarga mengatakan kondisi rumahnya kurang nyaman kaena
terjadi rob
DO: Kondisi lingkungan tapak kurang nyaman karena rob masuk
kedalam rumah, jendela hanya ada diruang tamu dan jarang dibuka

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


Masalah didalam keluarga Tn.J adalah permasalahan yang
diselesaikan secara bertahap. Sebelum melakukan tindakan keperawatan
keluarga harus diprioritaskan terlebih dahulu masalah-masalah yang timbul
sebagai berikut:
1. Sakit atau tidak sehat
Tabel skala prioritas (Nyeri akut pada arthritis gout)
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 3 1 Tn.J mengatakan
×1
3
Tidak/kurang sehat kaki kanannya
terasa nyeri dan
kaku, terlihat
bengkak. Hasil
pemeriksaan kadar
asam urat 9,0
mg/dL
2. Kemungkinan masalah 2 2 Tn.J mengatakan
×2
2
dapat diubah: biasanya kalau
Mudah nyeri hanya dipijat
3. Potensial masalah 3 1 Masalah penyakit
×1
3
untuk dicegah: asam urat dapat
Tinggi dicegah dengan
mengatur pola diet
dan makanan yang
dapat
mengakibatkan
asam urat.
4. Menonjolnya masalah: 2 1 Anggapan keluarga
×1
2
Masalah berat harus tentang penyakit
segera diatasi asam urat yang
dialam Tn.B harus
segera ditangani
agar tidak
bertambah parah.
Total skor 5
2. Ancaman kesehatan
Tabel skala prioritas resiko terjadinya komplikasi penyakit arthritis gout
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 2 2 Keluarga
×1
3 3
Ancaman kesehatan mengatakan belum
mengetahui secara
pasti tentang
arthritis gout,
penyebab, tanda
gejalanya serta diit
yang benar, dan
bagaimana
penatalaksanaan
saat timbul
serangan arthritis
gout
2. Kemungkinan masalah 2 2 Keluarga aktif dan
×2
2
dapat diubah: kooperatif dengan
Mudah petugas kesehatan
3. Potensial masalah 2 2 Keluarga terlihat
×1
3 3
untuk dicegah: terbuka dan dapat
Cukup menerima
informasi yang ada
4. Menonjolnya masalah: 2 1 Anggapan keluarga
×1
2
Masalah berat harus tentang masalah
segera ditangani harus segera
ditangani
Total skor 4
3
3

Tabel skala prioritas resiko terjadinya komplikasi penyakit arthritis gout


No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 2 2 Kondisi
×1
3 3
Ancaman kesehatan lingkungan rumah
tampak kurang
nyaman karena rob
masuk kedalam
rumah
2. Kemungkinan masalah 1 1 Jendela jarang
×2
2
dapat diubah: dibuka
Hanya sebagian
3. Potensial masalah 1 1 Lingkungan tempat
×1
3 3
untuk dicegah: tinggal Tn.B
Rendah merupakan daerah
rob
4. Menonjolnya masalah: 0 0 Keluarga
×1
2
Masalah tidak mengatakan sudah
dirasakan biasa rob masuk ke
rumah sehingga
masalah yang tidak
perlu ditangani
lebih
Total skor 2

Berdasarkan hasil prioritas masalah diatas, maka urutan skala prioritas


tersusun:
Prioritas I : Sakit atau tidak sehat (nyeri akut pada Arthritis gout) (4)
Prioritas II : Ancaman kesehatan (resiko terjadinya komplikasi penyakit
4
arthritis gout) (3 )
3
Prioritas III :Ancaman kesehatan (kurang dapat melihat manfaat dari
pemeliharaan rumah) (2)
E. Diagnosa Keperawatan
dari hasil analisa data yang telah dilakukan maka dapat ditentukan diagnosa
keperawatan keluarga dalam kasus arthritis gout pada Tn.B adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
2. Resiko terjadinya komplikasi penyakit arthritis gout berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
3. Kurang dapat melihat manfaat dari pemeliharaan rumah berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
dapat meningkatkan kesehatan

F. Perencanaan
1. Diagnosa I
a. Rencana tujuan
1) Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan 3x pertemuan dengan keluarga diharapkan
keluarga mampu mengetahui dan memahami cara merawat
anggota keluarga yang menderita nyeri arthritis gout. sealain itu,
keluarga mau berpartisipasi dalam memberikan perawatan pada
klien.
2) Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan selama 30
menit diharapkan keluarga mamapu memahami dan mampu
menjelaskan kembali cara merawat anggota keluarga yang
menderita nyeri arthritis gout. keluarga memperhatikan materi
penyuluhan yang diberikan.
b. Kriteria evaluasi
1) Respon verbal kognitif
Keluaarga mampu menjelaskan dan menyebutkan kembali
pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan pada anggota
keluarga yang menderita nyeri arthritis gout. keluarga mampu
merawat anggota keluarga yang menderita nyeri arthritis gout.
2) Respon afektif
keluarga mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan.
Keluarga bertanya saat penyuluhan.
3) Respon psikomotor
Keluarga mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi napas
dalam dan kompres hangat untuk mengatasi nyeri pada anggota
keluarga yang menderita nyeri arthritis gout.
c. Standar Evaluasi
1) Klien dan keluarga dapat menjelaskan dan menyebutkan
pengobatan dan perawatan nyeri arthritis gout seperti menghidari
mengurangi makanan tinggi purin, melakukan kompres hangat
pada bagian kaki yang mengalami nyeri, serta segera meminum
obat yang telah dibrikan dokter
2) Klien dan keluarga dapat melakukan teknik relaksasi dan
kompres hangat dengan benar. Prosedur relaksasi napas dalam:
klien duduk rileks, keudian tarik napas dengan pelan tahan
beberapa detik, kemdian lepaskan (tiup melalui bibir), saat
menghembuskan udara anjurkan klien untuk merasakan
relaksasi. Kompres hangat dapat diberikan dengan menggunakan
botol, handuk, dan buli- buli panas, yang diisi dengan air yang
bersuhu 46-51℃, air hangat dibungkus dengan handuk. Jika
menggunakan kain atau handuk, kain diperas lalu ditempelkan
pada daerah yang akan dikompres selama 20 menit
3) Nyeri pada klien dapat berkurang atau menghilang, skala nyeri 0,
dan klien tampak rileks
d. Intervensi
1) Pertemuan ke-1
a) Kaji nyeri yang dirasakan klien dengan PQRST
b) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat arthritis
gout
c) Diskusikan bersama keluarga cara perawatan nyeri pada
arthritis gout
2) Pertemuan ke-2
a) Berikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang
arthritis goutserta cara perawatan nyeri pada arthritis gout
b) Demonstrasikan cara melakukan teknik relaksasi napas
dalam dan kompres hangat dengan benar
c) Motivasi keluarga untuk melakukan tindakan keperawatan
dalam upaya penanganan dan perawatan nyeri pada arthritis
gout
d) Beri reinforcement atas upaya keluarga atas penanganan
dan perawatan nyeri pada arthritis gout
3) Pertemuan ke-3
a) Evaluasi kembali tentang cara merawat anggota keluarga
yang mengalami nyeri pada arthritis gout
b) Pantau kemajuan dan perkembangan rasa nyeri yang dialami
klien.

2. Diagnosa II
a. Rencana tujuan
1) Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 30 menit
diharapkan keluarga mampu mnjelaskan pengertian, penyebab,
tanda gejala, dan cara perawatan dan pencegahan ekambuhan dari
penyakit arthritis gout.
2) Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah diharapkan keluarga
mampu memahami dan menjelaskan kembali tentang arthritis gout
b. Kriteria evaluasi
1) Respon verbal kognitif
Keluarga mampu menjelaskan dan menyebutkan kembali tentang
pengertian, menyebutkan penyebab, tanda gejala, serta cara
perawatan dan pencegahan kekambuhan dari penyakit arthritis
gout
2) Respon afektif
Keluarga mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan
3) Respon psikomotor
Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang pengertian,
menyebutkan penyebab, tanda gejala, serta cara perawatan dan
pencegahan kekambuhan dari penyakit arthritis gout
c. Standar evaluasi
Keluarga mampu menjelaskan dan menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda gejala, dan cara perawatan dan pencegahan
kekambuhan dari penyakit arthritis gout.
d. Intervensi
1) Pertemuan ke-1
a) Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda
gejala, dan cara perawatan dan pencegahan kekambuhan dari
penyakit arthritis gout.
2) Pertemuan ke-2
b) Beri penyuluhan kepada keluarga mengenai pengertian,
penyebab, tanda gejala, dan cara perawatan dan pencegahan
kekambuhan dari penyakit arthritis gout.
c) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian,
penyebab, tanda gejala, dan cara perawatan dan pencegahan
kekambuhan dari penyakit arthritis gout.
d) Berikan reinforcement atas kemampuan keluarga menjelaskan
kembali materi penyuluhan
3) Pertemuan ke-3
a) Evaluasi kembali tentang mengenai pengertian, penyebab,
tanda gejala, dan cara perawatan dan pencegahan kekambuhan
dari penyakit arthritis gout
b) Anjurkan keluarga untuk memeriksakan ke puskesmas apabila
ada tanda dan gejala
3. Diagnosa III
b. Rencana tujuan
1) Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan selama 30
menit dharapkan keluarga dapat mengerti dan menjelaskan
manfaat rumah yang bersih dan sehat.
2) Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan 3x pertemuan diharapkan keluarga dapat
memelihara lingkungan rumah yang bersih dan sehat.
c. Kriteria evaluasi
1) Respon verbal kognitif
Keluarga mampu menjelaskan manfaat dan pemeliharaan
lingkungan yang bersih dan sehat
2) Respon afektif
Keluarga mendengarkan materi yang disampaikan
3) Respon psikomotor
Keluarga rutin membersihkan rumah
d. Standar evaluasi
Keluarga mampu memahami manfaat rumah dan lingkungan yang
bersih dan sehat yaitu rumah tampak bersih dan rapi, status kesehatan
dapat meningkat, menjadikan keluarga nyaman dan betah berada
dirumah, dan menghindari resiko terjadinya injuri.
e. Intervensi
1) Pertemuan ke-1
a) Kaji kebersihan rumah
b) Kaji pengetahuan keluarga tentang kebersihan rumah
2) Pertemuan ke-2
a) Jelaskan kepada keluarga tentang manfaat kebersihan
lingkungan yang bersih dan sehat
b) Motivasi keluarga agar selalu membersihkan dan menata
lingkungan rumah
c) Berikan reinforcement kepada klien dan keluarga atas
kemauannya membersihkan lingkungan rumah
3) Pertemuan ke-3
a) Evaluasi kembali tentang manfaat dan pemeliharaan
lingkungan yang bersih dan sehat.

G. Implementasi
N Hari/ Dx Tindakan Respon Paraf
o Tanggal
1. Senin, I 1. Mengkaji nyeri S:
13 Januari klien dengan - Tn.J mengatakan
2020 PQRST nyeri, dan sedikit Febri
bengkak pada jari-jari
14.00 tangan kirinya.
WIB O:
- Hasil pemeriksaan
kadar asam urat 9,0
mg/dL
- Terdapat nyeri tekan,
kemerahan, dan
bengkak pada jari-jari
tangan kiri
P : penumpukan
asam urat
Q : seperti ditusuk-
tusuk jarum
R: jari tangan kiri
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul
I,II 2. Mengkaji
pengetahuan
S:
keluarga tentang
- Tn.J dan keluarga
arthritis gout
mengatakan tidak
serta, cara
tahu tentang cara Febri
perawatan dan
perawatan nyeri,
penanganan nyeri
biasanya saat nyeri
pada arthritis
hanya didiamkan dan
gout
dipijit-pijit

O:
- Tn.J dan keluarga
tampak bingung saat
di tanya bagaimana
perawatan nyeri pada
arthritis gout
3. Mendiskusikan
bersama keluarga
S:
cara perawatan
- Tn.J dan keluarga
nyeri pada
mengatakan ingin
arthritis gout
mengetahui tentang
cara perawatan nyeri
pada arthritis gout
O:
- Tn.J dan keluarga
tampak antusias

III 1. Mengkaji - Lingkungan rumah


kebersihan klien tapak kotor dan
ligkungan rumah kurang nyaman
karena rob

2. Mengkaji - Keluarga mengatakan


pengetahuan kurang mengetahui
keluarga tentang manfaat kebersihan
manfaat untuk kesehatan
kebersihan rumah

2. Selasa, I,II 1. memberikan S:


14 Januari penyuluhan - Keluarga mengatakan
2020 kesehatan kepada bersedia diberikan Febri
keluarga tentang penyuluhan kesehatan
19.00 pengertian arthritis O:
WIB gout, penyebab, - Klien dan keluarga
tanda gejalanya, tampak
komplikasi, serta mendengarkan dan
penanganan saat aktif saat diberikan
timbul serangan penyuluhan
arthritis gout

2. Mendemonstrasi- S:
kan cara - keluarga mengatakan
melakukan teknik paham dengan apa Febri
relaksasi napas yang telah di
dalam dan demonstrasikan
kompres hangat - Tn.J mengatakan
dengan benar. merasa nyaman dan
nyerinya berkurang
O:
- Klien dan keluarga
mempraktekkan
langsung teknik
relaksasi nafas dalam
dan kompres hangat
dengan baik dan
benar
P : penumpukan
asam urat
Q : seperti ditusuk-
tusuk jarum
R: jari tangan kiri
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
3. Memotivasi Febri
keluarga untuk S:
melakukan - Keluarga bersedia
tindakan O:
keperawatan - Keluarga tampak
mandiri, serta diit berpartisipasi dalam
pada penderita merawat klien,
pada arthritis gout memberikan kompres
hangat
4. Beri reinforcement
Febri
atas upaya S:
keluarga atas - Keluarga merasa
penanganan dan senang
perawatan nyeri O:
pada arthritis gout - Keluarga tampak
tersenyum
III 1. Memberikan S: Febri
pendidikan - Keluarga
kesehatan kepada mendengarkan dan
keluarga tentang aktif bertanya
manfaat O:
lingkungan yang - Keluarga dapat
bersih dan sehat menyebutkan kembali
manfaat lingkungan
yang bersih dan sehat

2. Memotivasi S:
keluarga agar - Keluarga mengatakan
selalu mau membersihkan
membersihkan dan rumah
menata lingkungan O:
rumah - Rumah tampak bersih

-
3. Rabu, I,II 1. Mengevaluasi S:
15 Januari kembali - Klien dan keluarga
2020 penyuluhan mengatakan Febri

kesehatan kepada mengetahui cara


19.00 keluarga tentang merawat nyeri pada
WIB pengertian arthritis arthritis gout
gout, penyebab, O:
tanda gejalanya, - Klien dan dapat
komplikasi, serta menjelaskan kembali
penanganan saat cara merawat anggota
timbul serangan keluarga yang
arthritis gout mengalami nyeri pada
arthritis gout

2. Pantau kemajuan S:
dan perkembangan - Tn.J mengatakan Febri
rasa nyeri yang nyeri pada jari-jari
dialami klien. tangan kirinya
berkurang setelah
dikompres hangat dan
melakukan relaksasi
napas dalam
O:
- Klien tampak rileks
- P : penumpukan
asam urat
Q : seperti ditusuk-
tusuk jarum
R: jari tangan kiri
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul
III 1. Mengevaluasi S:
kembali manfaat - Keluarga mengetahui
dari pemeliharaan tentang manfaat dari Febri
lingkungan yang pemeliharaan
bersih dan sehat llingkungan yang
bersih dan sehat
O:
- Lantai rumah tampak
bersih
- Barang parabotan
dirumah tampak lebih
rapi

H. Evaluasi
N Hari/ Dx Evaluasi Paraf
o. Tanggal
1. Rabu, I S:
15 Januari - Tn.J mengatakan memahami tentang cara
2020 merawat dan menangaani nyeri pada Febri
arthritis gout dengan benar.
12.00 - Tn.J mengaakan nyeri berkurang setelah
dikompres hangat dan melakukan teknik
relaksasi napas dalam

O:
- Keluarga Tn.J dapat mejawab pertanyaan
tentang cara merawat dan menangani nyeri
arthritis gout dengan benar
- Tn.J dan keluarga tampak
mendemonstrasikan teknik relaksasi napas
dalam dan kompres hangat dengan benar
- P : penumpukan asam urat
Q : seperti ditusuk-tusuk jarum
R : jari-jari tangan kiri
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul

A:
- Masalah teratasi

P:
- Pertahankan intervensi
2. Rabu, II S:
15 Januari - Tn.J mengatakan mengetahui tentang
2020 pengertian, tanda dan gejala, diit, cara
perawatan dan pencegahan kekambuhan Febri
20.00 dari arthritis gout.
WIB -
O:
- Keluarga tampak Tn.J dapat mejawab
pertanyaan tentang pengertian, tanda dan
gejala, diit, cara perawatan dan pencegahan
kekambuhan dari arthritis gout dengan
benar

A:
- Masalah teratasi

P:
- Pertahankan intervensi

3. Rabu, 15 III S:
Januari - Keluarga mengatakan mengerti tentang
2020 manfaat kebersihan lingkungan agar bersih
dan sehat Febri

20.00 - Keluarga mengatakan mau membersihkan


WIB lingkungan rumahnya

O:
- Lantai rumah tampak lebih bersih
- Barang perabotan dirumah tampak lebih
rapi

A:
- Masalah teratasi

P:
- Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai