Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

C KHUSUSNYA PADA NY
“I” DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS DI WILAYAH
PUSKESMAS MUARGEMBONG, KABUPATEN BEKASI

A. PENGKAJIAN

I. Data Umum
a. Nama KK : Tn.C
b. Alamat : kp Bugis Rt 003/001 Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong
Kabupaten Bekasi
c. Komposisi keluarga
No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan pekerjaan
. dengan KK terakhir
1. Ny.I P Istri 38 SD Buruh tani
2. An. D L Anak 20 SMA Pegawai swasta
3. An. P P anak 14 SMP pelajar

Genogram :

Ny.I 40 th Dm

Keterangan :
: Laki –laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan : Menikah
: Penderita
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
d. Tipe keluarga :
Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, serta
anak-anak kandung.
e. Latar Belakang Budaya :
Suku keluarga Tn.C adalah betawi. Keluarga berkomunikasi sehari-hari dengan
menggunakan bahasa indonesia. Keluarga jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan. Tn.C mengatakan bahwa jika tidak
sakit parah tidak mau periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Identifikasi Agama:
Agama yang dianut keluarga Tn.C adalah Islam, didalam keluarga tidak ada
perbedaan agama, anggota keluarga terlihat taat dalam menjalankan ibadahnya
dan dalam keluarga, agama dijadikan sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Status sosial ekonomi keluarga Tn.C merupakan ekonomi yang dapat dikatakan
baik, Tn.C mengatakan bahwa ia bekerja sebagai buruh sawah,sejak di tinggal
suaminya Tn.C mendapat kiriman untuk sehari hari dari anak anaknya
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Dalam keluarga Tn.C jarang melaksanakan rekreasi . Namun setiap hari libur jika
dirumah untuk menonton TV .

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.C Keluarga anak remaja, anak pertama
melewati umur 13 tahun. Tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menurut keluarga, selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi dengan


baik,
c.Riwayat keluarga inti

Dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga, keluarga


Tn.C mengatasinya dengan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada dalam keluarga, dan yang berperan dalam mengambil keputusan adalah
kepala keluarga. Keluarga Tn.C mengatakan mampu menyelesaikan masalah
keluarganya sendiri, namun untuk masalah kesehatan kesadarannya masih
tergolong rendah.
b. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.I saat dilakukan pengkajian mengatakan sering haus dan banyak buang air
kecil, sering merasa lelah.Ny.I mengatakan sudah mengidap penyakit DM 2 tahun
yang lalu.
c. Riwayat keluarga asal kedua orangtua
Ny.I mengatakan bahwa orangtuanya dulu tidak mempunyai penyakit menular
Dan DM

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, tipe rumah permanen dengan
lantai keramik dan dinding tembok, jumlah ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi, di bagian ruang
tamu dan kamar terdapat jendela. Perabot rumah tangga diletakkan sesuai pada
tempatnya. Jenis WC yang digunakan adalah WC jongkok leher angsa, Sumber air
minum yaitu dengan menggunakan air yang diisi ulang. Bila ada sampah Ny.I
mengumpulkan dan membakarnya di belakang rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny.I tinggal didaerah pedesaan, hubungan anggota keluarga dengan
tetangganya disekitar sangat baik, mayoritas penduduk bekerja petani dan
pedagang, aturan atau norma dalam lingkungan tempat tinggal Ny.I ditentukan
bersama-sama dengan jalan musyawarah bersama warga.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ny.I mengatakan tinggal disana sudah sejak orangtuanya menikah
dan tidak pernah pindah-pindah rumah, untuk aktivitas sehari-hari Tn.I di antar
tetangganya menggunakan sepeda motor saat bekerja,
4.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.C melakukan sosialisasi dengan masyarakat Tn.C yang ikut
pengajian dan kegiatan olahraga dan.Ny.I juga sering ikut pengajian di
wilayahnya

IV. Struktur keluarga


1. Pola kemunikasi keluarga
Pola komunikasi yang diterapkan di dalam keluarga Tn.C dalam keluarga
yaitu pola terbuka walaupun menggunakan hand phone untuk menelpon
keluarganya yang di kota
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan, biasanya diambil oleh Ny.C sebagai kepala
keluarga dalam keluarga tersebut, dengan pertimbangan anak anaknya, dengan
jalan musyawarah.
3. Struktur peran
Keluarga tidak pernah mengeluh tentang peran masing-masing. Tn.C sebagai
pencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh, dibantu dengan An.D sebagai
pegawai swasta, mereka mengatakan tidak terbebani dengan peran masing-masing
anggota keluarga.
4. Nilai keluarga
Dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan, jika
ada keluarga yang sakit, keluarga selalu membawa ke pelayanan kesehatan,
namun Tn.C dan Ny.I mengatakan jika tidak benar-benar sakit maka tidak mau
periksa ke puskesmas atau klinik.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman dengan
keadaan saat ini, antar keluarga saling menghargai, mengasihi, menghormati, dan
tidak saling memaksakan kehendak.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Tn.C dengan tetangga sekitar sangat baik, tidak pernah
ada pertengkaran dengan tetangganya, kegiatan kemasyarakatan yang diikuti oleh
anggota keluarga adalah pengajian.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang mempengaruhi kehidupan dan
apabila salah satu anggota keluarganya sakit, keluarga segera mengatasinya.
b. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.I mengatakan bila timbul gejala haus hanya meminum sesuai
kebutuhannya sampai rasa hausnya hilang dan jika kelelahan Ny.I mengatakan
untuk mengatasinya lebih banyak istirahat tidur.
c. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Keluarga sudah mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan kebersihan
lingkungan, terlihat dari rumah dan halaman rumah yang bersih, karena rumah
selalu dibersihkan setiap hari yaitu setiap pagi.
d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan yang ada dan juga
mengetahui manfaat yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, yaitu tempat
untuk mendapatkan pelayanan yang efisien. Keluarga percaya terhadap
petugas kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dengan sarana
fasilitas yang ada, keluarga tidak pernah mengalami pengalaman kurang baik
terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh
keluarga.
VI. Stress dan koping keluarga
a. Stres jangka pendek dan panjang
Harapan keluarga Ny. “I’ bisa menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera
b. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stessor.
Bila terjadi suatu masalah dalam kelurga selalu berembung atau
bermusyawarah, keputusan diambil dari kesepatan musyawarah
c. Strategi koping yang digunakan
Kalau ada masalah keluarga Ny.I’ selalu bermusyawarah dengan keluarga
d. Strategi adaptasi disfungsional
Kalau ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keluaraga, keputusan diambil
dari hasil musyawarah.

VII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginakan keluarga bisa menjadi keluarga yang sejahtera, sehat
jasmnai dan rohaninya.
B. Pemeriksaan fisik
No Nama Keluhan Riwayat Px tanda vital Px Head to toe
. utama penyakit
sebelumnya
1. Tn.C Tidak ada Tidak ada  TD:120/90mmhg Kepala :
 BB : 52 kg Mesocepal, distribusi rambut

 N : 90X/mnt merata, rambut berwarna hitam,

 RR : 20 x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit


kepala bersih
 S : 36.5’cc
Mata :
Konjungtiva ananemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada kotoran/
secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak ada
kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak ada
luka bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan, ada memar berwarna ungu
dibagian lutut dan tidak ada
fraktur.
2. Ny.I  Sering DM  TD:120/80mmhg Kepala :
haus  BB : 54 kg Mesocepal, distribusi rambut
 Sering  N : 90X/mnt merata, rambut berwarna hitam,
BAK  RR : 22 x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit
 Sering kepala bersih
 S : 36.5’cc
merasa Mata :
 GDS :265 g/dl
lelah Konjungtiva ananemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada kotoran/
secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak ada
kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak ada
luka bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan, ada memar berwarna ungu
dibagian lutut dan tidak ada
fraktur.kaki sering kesemutan

3. An.D Tidak ada Tidak ada  TD:120/80mmhg Kepala :


 BB : 52 kg Mesocepal, distribusi rambut

 N : 80X/mnt merata, rambut berwarna hitam,

 RR : 22 x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit


kepala bersih
 S : 36.5’cc
Mata :
Konjungtiva ananemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada kotoran/
secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak ada
kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak ada
luka bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada fraktur.

4. An.P Tidak ada Tidak ada  TD:120/80mmhg Kepala :


 BB : 44 kg Mesocepal, distribusi rambut

 N : 80X/mnt merata, rambut berwarna hitam,

 RR : 20 x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit


kepala bersih
 S : 36.5’cc
Mata :
Konjungtiva ananemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada kotoran/
secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak ada
kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak ada
luka bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada fraktur.

C. Analisis Data
Analisa data

No Data Fokus Masalah Penyebab


.
1 DS: Resiko Terjadinya komplikasi Ketidak mampuan keluarga
 Sering haus DM pada keluarga Tn.C dalam merawat anggota
 Sering BAK Khususnya Ny.I keluarga yang menderita

 Mudah lelah DM.

 Klien menderita
penyakit gula
sejak 2,5 tahun
yang lalu, tidak
menggunakan
alas kaki di
dalam rumah,
mengatakan
mengurangi
makanan manis ,
lantai rumah
terbuat dari
semen
DS:
 TD:120/80mmhg
 BB : 54 kg
 N : 90X/mnt
 RR : 22 x/mnt
 S : 36.5’cc
GDS :265 g/dl
Penapisan

1. Resiko terjadinya Komplikasi DM pada keluarga Tn.C khususnya Ny. I berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Diabetes Mellitus.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 2/3x1 2/3 Klien menderita penyakit gula

sejak 2 tahun yang lalu, tidak


Risiko
menggunakan alas kaki di

dalam rumah, mengatakan

mengurangi makanan manis ,

lantai rumah terbuat dari semen

2 Kemungkinan 2/2x2 2 Pengetahuan keluarga tentang

masalah dapat DM dapat ditingkatkan,

diubah : keuangan keluarga Ny.I cukup

memadai kiriman dari anaknya,


Mudah
pelayanan kesehatan tersedia

dan mudah terjangkau,

keluarga memiliki kemauan

untuk sehat, adanya petugas

kesehatan yang siap membantu

menyelesaikan masalah yang

ada

3 Potensi masalah 1 / 3 x 1 1/3 DM sudah terjadi


dapat dicegah :

rendah

4 Menonjolnya 2/2x1 1 Ny. Imenganggap ada masalah

masalah : dan sudah mengurangi makan

makanan yang manis serta


Ada masalah
meminta penyakitnya untuk
tetapi tdak perlu
diobati agar bisa sembuh.
ditangani
Tetapi menganggap masalah

biasa

Tota Skor 4

l
Prioritas masalah berdasarkan penampisan adalah sebagai berikut :

1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga Tn.C khususnya Ny. I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga dengan Diabetes Mellitus dengan skor : 4

Rencana keperawatan

Rencana keperawatan

NO Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi

keperawatan

1 Risiko terjadinya Setelah dilakukan Setelah

komplikasi DM tindakan dilakukan

pada keluarga Tn.C pembinaan dalam kunjungan 5 x 45

khusunya Ny. I waktu dua menit keluarga

berhubungan minggu cedera dapat :

dengan tidak terjadi pada


1. Mengenal
ketidakmampuan keluarga Tn.C
masalah DM
keluarga merawat
anggota keluarga khususnya Ny. I dengan

dengan DM menyebutkan :

a. Pengertian
Respon DM adalah suatu - Diskusikan
DM
verbal kelainan dimana terjadi bersama

peningkatan kadar gula keluarga arti DM

dalam darah melebihi dengan

normal >140 mg/dl menggunakan

lembar balik

- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif


keluarga

Respon 3 dari 5 penyebab DM :

verbal
b. Penyebab DM 1. Keturunan

2. Kegemukan - Diskusikan

3. Makanan manis dan bersama

berlemak keluarga

penyebab DM
4. Infeksi / peradangan
dengan

5. Kurang olahraga menggunakan

lembar balik

- Motivasi

keluarga untuk
mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga

Respon 4 dari 7 tanda DM :

verbal
1. Banyak minum

c. Tanda-tanda 2. Banyak buang air

DM kecil ( BAK )
- Diskusikan

3. Banyak makan bersama

keluarga tanda-
4. Gatal-gatal
tanda DM
5. Tubuh lemas
dengan
6. Kesemutan / baal menggunakan

lembar balik
7. Penglihatan kabur
- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga
Respon Ungkapan keluarga

verbal tentang penyebab dan

tanda-tanda DM yang
d. Identifikasi
dialami ibu F.
penyebab dan

tanda gejala DM
- Motivasi
keluarga untuk

mengidentifikasi

penyebab DM

pada ibu F

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga

Respon Akibat DM :

verbal
2. mengambil 1. Penyakit jantung

keputusan untuk
2. Tekanan darah tinggi
masalah DM

dengan :
a. Menyebutkan 3. Gangguan fungsi mata - Diskusikan

akibat DM bersama
4. Gangguan fungsi
keluarga akibat
ginjal
DM dengan
5. Luka lambat sembuh
menggunakan

lembar balik

- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga
Respon

verbal
ungkapan keluarga untuk

mengatasi DM dan

menanyakan apa yang


b. Memutuskan
harus dilakukan - Memotivasi
untuk mengatasi
keluarga dalam
Cara mengatasi masalah
masalah DM
mengatasi
DM dengan:
masalah DM
1. Olahraga teratur
- Berikan

2. Diet seimbang reinforcement

atas usaha positif


3. Jangan merokok
keluarga
4. Gunakan alas kaki

Respon 5. Periksa ke pukesmas


3. Melakukan
verbal
6. Minum obat teratur
perawatan DM

dengan : - Diskusikan
a. Menyebutkan bersama

cara mengatasi keluarga

masalah DM pencegahan DM

dengan

menggunakan

lembar balik

- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga
b. Melakukan

senam kaki
Respon
diabetik
psikomotor

1. duduk
secara
benar di
- -Motivasi
atas kursi
dengan keluarga untuk

kaki di melakukan
lantai
senam diabetik
2. meletakkan/
bertumpu - -Berikan

pada tumit reinforcement


dilantai,
jari-jari positif atas usaha
kedua belah
positif keluarga
kaki ditarik
keatas dan
ke bawah
sebanyak 10
kali. Pada
saat arah
kebawah
hindari jari-
jari kaki
menyentuh
lantai
3. Dengan tumit
tetap dilantai,
tarik/ angkat
telapak kaki
ke atas
4. kemudian jari-
jari kaki
diletakkan di
lantai dengan
tumit kaki
diangkat ke
atas (diulang
10 kali)
5. Selanjutnya
tumit tetap
dilantai,
bagian
depan kaki
Respon diangkat ke
atas dan
afektif
buat
putaran
360 derajat
dengan pergerakkan
c. Menyebutkan
dada pergelangan kaki
cara memilih

bahan makanan Cara memilih makanan

untuk DM:

Rendah lemak, rendah


kabohidrat dan tinggi

kalori.

- Diskusikan

bersama

keluarga cara

memilih

makanan untuk

DM

- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif


keluarga

4. Memodifikasi Respon

lingkungan verbal

untuk mengatasi

DM dengan :

a. Menciptakan

lingkungan yang Ungkapan keluarga

aman untuk DM untuk menciptakan

lingkungan yang bersih

dan tidak licin


- Memotivasi

keluarga

menciptakan

lingkungan yang

kondusif

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga
Respon

verbal

5. Menggunakan

fasilitas

kesehatan yang
Fasilitas kesehatan yang
ada untuk
dapat digunakan :
mengatasi DM - Diskusikan

dengan : 1. Puskesmas bersama

keluarga
a. Menyebutkan 2. Dokter praktek
mengenai
fasilitas
3. Klinik 24 jam
fasilitas
kesehatan yang
dapat digunakan kesehatan yang

untuk mengatasi dapat digunakan

DM keluarga

- Motivasi

keluarga untuk

mengulang

kembali tentang

fasilitas

kesehatan yang

dapat digunakan

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

b. Menyebutkan keluarga

mafaat

kunjungan ke Manfaat kunjungan ke


fasilitas fasilitas kesehatan :

kesehatan
1. Mendapatkan

pelayanan kesehatan -

2. Mendapatkan

pendidikan kesehatan

- Diskusikan
Respon
bersama
psikomotor
keluarga manfaat

fasilitas

c. Mengunjungi kesehatan

fasilitas kunjungan keluarga Ny. - Motivasi

kesehatan C. khususnya ibu I. ke keluarga untuk

fasilitas kesehatan untuk mengulang

mengatasi masalah DM kembali tentang

fasilitas
kesehatan

- Motivasi

keluarga

mengunjungi

fasilitas

kesehatan untuk

mengatasi

masalah DM

- Berikan

reinforcement

atas usaha positif

keluarga
-
NO TANGGAL PELAKSANAAN EVALUASI

1 2 1.1-Mendiskusikan bersama S:

Nopember keluarga tentang pengertian Dm


- Keluarga mengatakan paham dan
2020 dengan cara penyuluhan kesehatan
mengerti tentang pengertian,
menggunakan lembar balik
Jam 07.30 penyebab, tanda dan gejal DM

-Memotivasi keluarga untuk


Dx 1 - Keluarga mengatakan DM adalah
mengulang kembali pengertian DM
penyakit gula lebih dari 140 mg/dl

-Memberikan reinforcement positif


O:
atas usaha keluarga
-Keluarga dapat menyebutkan 3
1.2–Mendiskusikan bersama
penyebab DM dengan benar
keluarga tentang penyebab DM
- Keluarga dapat menyebutkan 5
dengan cara penyuluhan kesehatan
dari tanda-tanda DM dengan benar
dengan menggunakan lembar balik

A:
-Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali penyebab DM Tujuan tercapai, masalah teratasi

-Memberikan reinforcement positif P:

atas usaha keluarga


Lanjutkan ke TUK 2

1.3–Mendiskusikan bersama

keluarga tentang tanda-tanda DM

dengan cara penyuluhan kesehatan

dengan menggunakan lembar balik

-Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali tanda-tanda DM

-Memberikan reinforcement positif


atas usaha keluarga

1.4–Memotivasi keluarga untuk

mengidentifikasi penyebab dan

tanda serta gejala DM yang dialami

ibu M.

-Memberikan reinforcemet positif


2
atas usaha keluarga

2 Nopember
2.1–Mendiskusikan akibat DM
2020 Jam
dengan cara penyuluhan kesehatan S:
08.00
dengan menggunakan lembar balik
- Keluarga menanyakan kepada
Dx 1
-Memotivasi keluarga untuk penyuluh cara mengatasi DM

mengulang kembali akibat DM


- Keluarga mengerti akibat DM

-Memberikan reinforcement positif


O:
atas usaha keluarga
- Keluarga dapat menyebutkan 3
2.2–Memotivasi keluarga untuk
akibat DM dengan benar
mengambil keputusan dengan cara
A:
keluarga menanyakan apa yang

harus dilakukan untuk mengatasi Tujuan tercapai, masalah teratasi

DM pada ibu J.
P:
2 Nopember
3 Lanjutkan ke TUK 3
2020
3.1 -Mendiskusikan bersama

Jam 08.30 keluarga tentang cara perawatan DM


S:
dengan cara penyuluhan kesehatan
Dx 1
dengan menggunakan lembar balik -Ny.I mengatakan mau melakukan
-Memotivasi keluarga untuk senam kaki diabetic tiap hari

mengulang kembali cara perawatan


O:
Dm pada Ny.J.
Ny.J dapat mempraktekan senam
-Memberikan reinforcement positif
Kaki diabetik
atas usaha keluarga
A:
3.3 –Mengajarkan senam kaki
Tujuan tercapai, masalah teratasi
diabetik

P:
-Mengajarkan senam kaki diabetik

untuk penderita DM Lanjutkan ke TUK 4

-Menberikan reinforcement positif

4 atas usaha keluarga

2 Nopember 4.1 –Memotivasi keluarga untuk

2020 Jam menciptakan lingkungan yang aman


S:
12.30 untuk DM

-Keluarga mengerti tentang


Dx 1 -Memberikan reinforcement positif
lingkungan yang aman untuk DM
atas usaha keluarga

O:

Keluarga dapat menyebutkan

lingkungan yang aman untuk DM

A:

Tujuam tercapai, masalah teratasi

5 P:

Lanjutkan ke TUK 5
2 Nopember
2020 5.1 –Mendiskusikan bersama

keluarga tentang fasilitas kesehatan


Jam 09.00 S:
yang dapat digunakan
Dx 1 -keluarga Tn.C mengatakan selalu
5.2 –Mendiskusikan bersama
memeriksakan kesehatannya ke
keluarga manfaat fasilitas kesehatan
klinik

-Memberikan reinforcement positif


O:
atas usaha keluarga
-Keluarga tampak megerti mengenai

tentang pemanfaatan fasilitas

kesehatan yang ada untuk mengatasi


5 masalah DM

A : Tujuan tercapai, masalah teratasi

P : Pertahankan TUK Dx 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus


Pokok Bahasan : Penyuluhan Penyakit Diabetes Mellitus
Hari/tanggal          :    Senin,02 November 2020
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Rumah Tn.C
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn.C dapat mengetahui Pengertian,tanda dan
gejala serta komplikasi akibat DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, Tn.C dan keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Klasifikasi DM
d. Tanda dan gejala DM
e. Komplikasi

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat
 Lembar Balik

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi
 G.    SETTING TEMPAT

PETUGAS KLIEN

H.  MATERI
Terlampir
I.       KEGIATAN
a. Persiapan
1. Berpakaian rapi dan sopan.
2. Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk penyuluhan
3. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet

 Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 5 menit
 Memberi salam Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian DM
 Penyebab DM
 Klasifikasi DM
 Tanda dan gejala DM
 Komplikasi DM
3 Evaluasi 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan              Memperhatikan
 Menyampaikan secara singkat             menjawab
materi penyuluhan
 Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan

4 Penutup :

 Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan 5 menit


yang telah disampaikan
 Menyampaikan terima kasih atas Mendengarkan
perhatian dan waktu yang telah di
Menjawab
berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

Menjawab salam

F. REFERENSI
1. Soeparman dkk, 1987,  Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
2. http://us.geocities.com/mauzurahm., Penyakit Kencing Manis,
Oleh : Mohamed Yosri Mohamed Yong 
3. http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm# , 1998, Konsensus Pengelolaan
Diabete Melitus Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.

Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi yang
di sebabkan karena kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab dalam
mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga
bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan energi.

B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia lebih dari 45 tahun
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. TANDA DAN GEJALA


1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah

D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan perawatan DM
membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga gula darah
selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung ( jantung koroner )
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.C khususnya Ny.I


Topik : Senam Kaki Diabetik
Sasaran : keluarga Tn.C                          
Hari / Tanggal : 1 November 2020
Waktu : 25 menit
Tempat : Di rumah Tn.C

A.     TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan klien dan keluarga dapat memahami
tentang senam kaki DM dan dapat memperagakannya.

B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit, klien dan keluarga dapat :
 Mengetahui pengertian senam diabetes mellitus
 Mengetahui tujuan senam diabetes mellitus
 Mengetahui manfaat senam diabetes mellitus 
 Mengetahui cara melakukan senam diabetes mellitus

C.    SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk pasien dan keluarga Tn.C di
rumah Tn.C

D.     METODE
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Ceramah
 Diskusi / tanya jawab
 Peragaan / Demonstrasi

E.     ALAT DAN BAHAN


 Kursi
 Koran

F.      MEDIA
 Leaflet
 Lembar balik

G.    SETTING TEMPAT

KLIEN
PETUGAS
DEMO
= ANGGOTA KELUARGA NY.J

H.  MATERI
Terlampir

I.       KEGIATAN
b. Persiapan
4. Berpakaian rapi dan sopan.
5. Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk penyuluhan, yaitu:  kursi
6. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet dan koran

b.      Pelaksanaan
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
O PESERTA
Pembukaan :  Menjawab salam
a. Membuka / memulai kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam  Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
5
1 c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan dan
Menit
d. Menyebutkan materi penyuluhan memperhatikan
e. Bertanya kepada peserta apakah sudah  Menjawab
mengerti tentang senam kaki DM pertanyaan

Pelaksanaan :  Memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian senam diabetes  Memperhatikan
mellitus  Memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan senam diabetes mellitus  Memperhatikan
15 c. Menjelaskan manfaat senam diabetes dan
2.
Menit mellitus  memperagakan
d. Mendemonstrasikan cara melakukan senam kembali
diabetes mellitus dan memperagakannya  Mengajukan
e. Memberikan kesempatan kepada peserta pertanyaan
untuk   bertanya
Evaluasi :  Menjawab
a. Menanyakan kepada peserta tentang materi pertanyaan
yang    telah disampaikan dan memberikan  Menjawab
4 reinforcement kepada peserta yang dapat pertanyaan
3.
Menit menjawab
b. Menanyakan kembali apakah ada      
peserta yang    kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Terminasi :  Mendengarkan
1 a. Mengucapkan terima kasih atas peran  Menjawab salam
4.
Menit sertanya.
b. Mengucapkan salam Penutup

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan.
 Penyelenggaraan penyuluhan di rumah Tn.C
 Persiapan alat dan bahan penyuluhan (SAP, leaflet, dan koran)

2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
 Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil
 Peserta mengetahui pengertian senam diabetes mellitus
 Peserta mengetahui tujuan senam diabetes mellitus
 Peserta mengetahui manfaat senam diabetes mellitus 
 Peserta mengetahui cara melakukan senam diabetes mellitus dan dapat memperagakannya
Lampiran
SENAM KAKI DM

A. PENGERTIAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS
Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana, disusun secara siste
mik yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya 
luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

B. TUJUAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah  terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha 
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. MANFAAT SENAM KAKI DIABETES MELITUS
1. Mengontrol gula darah 
2. Dapat menurunkan berat badan. 
3. Memberikan keuntungan psikologis 
4. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin .
5. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang – orang  dengan  riwayat  keluarga.

D. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk),
hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku dengan
kaki menyentuh lantai
Gambar 1. Pesien duduk di atas kursi

c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas

f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai

g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan kembali secara
bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari
kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara
bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki
kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada udara
dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi
tidur.
Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat

l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah
kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah
kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
m. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
n. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
o. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan
kertas pada bagian kertas yang utuh.
p. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Gambar 7. Membentuk kertas koran

DAFTAR PUSTAKA
 Smeltzer, Suzzanne C .2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal  Bedah  Brunner & Suddarth
Ed.8. Jakarta :  EGC.
 Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. MengenaliGejala, Menanggulan
gi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka  populer  Obor
 Atun. 2010. Diabetes Melitus. Bantul: Kreasi Wacana
 Kushariyadi & Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik .
Jakarta: Salemba Medika.
 Potter, P.A., dan A.G. Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,  Proses, dan
Praktik . Edisi 4. Jakarta:EGC
 Regensteiner, J.G. 2009.Diabetes and Exercise.New York: Humana Pres
SOP SENAM KAKI DIABETIK

DEFINISI Adalah latihan menggerakkan lutut, kaki, telapak kaki


dan jari-jari kaki yang ditujukan pada penderita
Diabetes Mellitus

TUJUAN 1. Membantu melancarkan sirkuasi sirkulasi darah


2. Memperkuat otot-otot kecil kaki
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

ACUAN/ Terapi ini dapat dilakukan pada klien dengan resiko


KEBIJAKAN terjadinya komplikasi gangguan sirkulasi, neuropati
pada kaki bawah, dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya komplikasi, atau pada klien yang sudah
mengalami komplikasi tersebut, dengan tujuan untuk
meminimalisasi dampak yang lebih lanjut.
Persiapan :
PROSEDUR a. Kursi
b. Koran

Pelaksanaan
6. Instruksilan klien utnuk duduk secara benar di
atas kursi dengan kaki di lantai
7. Instruksikan klien untuk meletakkan/ bertumpu
pada tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
ditarik keatas dan ke bawah sebanyak 10 kali.
Pada saat arah kebawah hindari jari-jari kaki
menyentuh lantai
8. Dengan tumit tetap dilantai, tarik/ angkat telapak
kaki ke atas
9. kemudian jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan
tumit kaki diangkat ke atas (diulang 10 kali)
10. Selanjutnya tumit tetap dilantai, bagian depan
kaki diangkat ke atas dan buat putaran 360
derajat
11. dengan pergerakkan dada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kaki 6. Jari-jari kaki diletakkan
dilantai, tumit diangkat dan putaran
7. 360 derajat dengan pergerakanpada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali 7. Kaki diangkat ke atas
dengan meluruskan lutut, buat putaran 360
derajat
8. dengan pergerakan pada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kali 8. Lutut diluruskan, lalu
ayunkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali,
ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelumnya
9. Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai,
bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki, kemudian buka bola itu
menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukannya sekali saja.

INDIKATOR 1. Respon Verbal


PENCAPAIAN Klien mengatakan kaki lebih ringan, dan
rata kesemutan di kaki berkurang

2. Respon non verbal


Klien berjalan dengan ringan

Anda mungkin juga menyukai