OLEH
Umarlina
200511092
A. Pengertian
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang
(Handayani.,Haribowo. 2008).
WHO pada tahun 1968, dengan kriteria sebagai berikut (Handayani & Andi,
2008):
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada
(Handayani.,Haribowo. 2008).
Hb < 10 gr/dl
B. Klasifikasi
1. Anemia Aplastik
idiopati akibat dari infeksi tertentu, obat-obatan dan zat kimia, serta
tubuh menurun dibawah kadar normal. Zat besi yang tidak adekuat
besi yang tidak adekuat dan kehilangan besi melalui darah dari saluran
gastrointestinal.
kurang gizi asam folat, terutama dapat ditemukan pada orang tua,
individu yang jarang makan sayuran dan buah,alkoholisme, anoreksia
Anemia sel sabit adalah anemia hemolitik berat yang diakibatkan oleh
5. Anemia Hemolitik
C. Etiologi
2. Kehilangan darah
secara mendadak.
Bahan baku yang dimaksud adalah protein , asam folat, vitamin B12, dan
satu atau lebih zat gizi esensial (zat besi, asam folat, B12) yang
digunakan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Anemia bisa juga
tambang.
D. Tanda Gejala
meliputi:
3. Gejala lebih lanjut, adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak
Sedangkan menurut Handayani & Andi (2008), tanda dan gejala anemia
Gejala umum anemia atau dapat disebur juga sindrom anemia adalah
gejala yang timbul pada semua jenis anemia pada kadar Hb yang sudah
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah
sebagai berikut:
infeksi.
E. Patofisiologi
sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi
tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui.Lisis sel darah merah
terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem retikulo endothelial, terutama
dalam hati dan limpa. Sebagai hasil sampingan dari proses tersebut,
bilirubin yang terbentuk dalam fagositi akan memasuki aliran darah. Apabila
glomerulus ginjal dan ke dalam urin. Pada dasarnya gejala anemia timbul
karena dua hal, yaitu anoksia organ target karena berkurangnya jumlah
1. Anemia akibat produksi sel darah merah yang menurun atau gagal
Pada anemia tipe ini, tubuh memproduksi sel darah yang terlalu sedikit
atau sel darah merah yang diproduksi tidak berfungsi dengan baik.Hal ini
mineral dan vitamin yang dibutuhkan agar produksi dan kerja dari
antara lain sickle cell anemia, gangguan sumsum tulang dan stem cell,
anemia defisiensi zat besi, vitamin B12, dan Folat, serta gangguan
Bila sel darah merah yang beredar terlalu rapuh dan tidak mampu
bertahan terhadap tekanan sirkulasi maka sel darah merah akan hancur
d. Autoimun.
Anemia hemolisis.
3. Anemia akibat kehilangan darah
Anemia ini dapat terjadi pada perdarahan akut yang hebat ataupun pada
F. Pemeriksaan Penunjang
Tes penyaring: dilakukan pada tahap awal pada setiap kasus anemia.
Faal ginjal
Faal endokrin
Asam urat
Faat hati
Biakan kuman
Pemeriksaan sitogenetik.
G. Penatalaksanaan
1. Anemia Aplastik
prenatal).
Gunakan obat anti inflamasi non steroid untuk nyeri yang lebih
ringan.
NIC NOC
a) Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
banyak.
istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada
2) Sirkulasi
(takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan
bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat
AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti
3) Integritas ego
Tanda : depresi.
4) Eleminasi
6) Neurosensori
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan
aktivitas.
9) Keamanan
10) Seksualitas
tertekan)).
oksigen/nutrient ke sel.
sumber informasi.
c) Intervensi/Implementasi keperawatan
tidak terjadi.
darah merah.
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
hari.
INTERVENSI RASIONAL
INTERVENSI RASIONAL
INTERVENSI RASIONAL
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi,
turgor, gangguan warna, hangat local, nutrisi dan imobilisasi. Jaringan dapat
eritema, ekskoriasi. menjadi rapuh dan cenderung untuk
infeksi dan rusak.
Reposisi secara periodic dan pijat
permukaan tulang apabila pasien tidak Meningkatkan sirkulasi kesemua kulit,
bergerak atau ditempat tidur. membatasi iskemia
Anjurkan pemukaan kulit kering dan jaringan/mempengaruhi hipoksia seluler.
bersih. Batasi penggunaan sabun.
Area lembab, terkontaminasi,
Bantu untuk latihan rentang gerak. memberikan media yang sangat baik
untuk pertumbuhan organisme patogenik.
Gunakan alat pelindung, misalnya kulit Sabun dapat mengeringkan kulit secara
domba, keranjang, kasur tekanan berlebihan.
udara/air. Pelindung tumit/siku dan bantal
sesuai indikasi. (kolaborasi) Meningkatkan sirkulasi jaringan,
mencegah stasis.
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Berikan penjelasan pada klien tentang Megetahui seberapa jauh pengalaman dan
penyakitnya dan kondisinya sekarang pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
Anjurkan klien dan keluarga untuk
memperhatikan diet makanan nya. Dengan mengetahui penyakit dan
kondisinya sekarang, klien dan
Minta klien dan keluarga mengulangi keluarganya akan merasa tenang dan
kembali tentang materi yang telah mengurangi rasa cemas.
diberikan.
Diet dan pola makan yang tepat
membantu proses penyembuhan.
I. D. Evaluasi
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny W
2. Umur: 58 thn
3. Suku/ Bangsa : jawa
4. Agama : islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : cikunir
8. Sumber Biaya : BPJS
KELUHAN UTAMA
1. Keluhan utama:
Ny W mengeluh merasa lemas dan tidak bertenaga
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dari IGD dengan keluhan lemas, pusing, mual, nafsu makan menurun, bisa BAB
dan BAK. Lima (5) hari sebelum masuk Rumah Sakit , keluarga mengatakan pasien tampak
lebih pucat, pasien mengeluh pusing, lemah, BAB hitam, ada mual dan muntah, nafsu makan
mulai menurun. Ny W mengatakan ketika di rumah BAB sedikit dan berwarna hitam dengan
konsistensi keras
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah dirawat : tidak punya riwayat penyakit lain
2. Riwayat penyakit kronik dan menular : tidak ada
Riwayat alergi: tidak ada
Riwayat operasi: tidak ada
X X
X
X
X X X
X
X
X
PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:
Ny. W mengatakan bahwa dia sedang mengalami sakit kurang darah. Pasien mengatakan jika
sakit jarang pergi ke Puskesmas dan sering mengkonsumsi jamu. Dalam keluarga pasien,
sehat berarti mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa gangguan. Keluarga sangat
berharap bahwa penyakit yang diderita pasien akan segera membaik dan pasien segera
pulang.
c. Mulut: bersih
d. Membran mukosa: kering
e. Tenggorokan: tidak ada nyeri
f. Abdomen: kembung tapi supel
g. Nyeri tekan: tidak
h. Peristaltik: 15 x/menit
i. BAB: 1 x/hari Terakhir tanggal : 30/01/21
j. Konsistensi : keras
k. Diet: padat
l. Diet Khusus: tidak ada
m. Nafsu makan: menurun Frekuensi 1-2 x/hari
n. Porsi makan: tidak Keterangan: mual dan muntah
o. Lain-lain:
Sebelum sakit :
Makan: Ny. W mengatakan pasien makan 2x/hari dengan nasi dan lauk pauk dengan
setengah piring.
Minum: Ny. W mengatakan pasien minum 6 gelas/hari. Sebelum sakit BB Ny. W 65 Kg
Setelah sakit
Makan: Ny. W mengatakan selama mengalami sakit, pola makan pasien menjadi tidak
teratur dengan porsi sedikit. Pasien hanya makan tiga sendok dan tidak mau makan
buah.
Saat dikaji porsi makan pasien mulai bertambah dengan ditandai makanan pasien sisa
sedikit.Minum: keluarga pasien mengatakan dalam sehari pasien minum hanya 3 gelas.
Setelah sakit BB Ny. W menjadi 45 Kg
5. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
Masalah belum
OD OS
ditemukan
Normal Aurcicula Normal
Normal Normal
MAE
Normal Normal
Membran
Normal Normal
Tymphani
Normal Normal
Rinne
Normal Normal
Weber
Normal Swabach Normal
b. Tes Audiometri : tidak dilakukan
f. Traksi:tidak
g. Penggunaan spalk/gips: tidak
h. Keluhan nyeri:tidak
i. Sirkulasi perifer: 5 detik
j. Kompartemen syndrome tidak
k. Kulit:
l. Turgor baik
m. Luka operasi: tidak
n. ROM : psif
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah: tidak ada
TERAPI
- Infus RL 500ml/8jam
- Herb.HP PRO cap 120 /8jam
- Fenofibrate cap 300mg/24jam
- Omeprazole inj 40mg/12jam
( Umarlina )
No/tgl Data Etiologi Problem
1 Data Subyektif: Kegagalan untuk Perubahan nutrisi
04/02/21 mencerna / absorbs kurang dari
1. Klien mengatakan akhir-
nutrisi yang diperlukan kebutuhan tubuh
akhir ini nafsu makannya untuk pembentukan
menurun dan makan sel darah merah
tidak pernah habis banyak.
2. Klien mengatakan badannya
terasa lemas dan kepalanya
pusing.
Data Obyektif:
1. Konjugtive: anemis
2. TB: 155 cm dan BB: 55 kg
3. Tekanan darah: 130/70
mmHg,
4. Nadi: 78x/menit,
5. Pernafasan:20x/menit,
6. Temperatur: 36.8º C
2 Data Subjektif : Penurunan komponen Perubahan perfusi
04/02/21 selular yang jaringan perifer
1. Pasien mengeluh
diperlukan untuk
lemah dan tidak pengiriman oksigen
bertenaga /nutrisi ke sel
2. Pasien mengatakan
pergerakan pasien
dibantu oleh keluarga
karena pasien
mengeluh lemah
3. Keluarga pasien mengatakan
saat berdiri pasien cenderung
sering jatuh
4. Keluarga mengeluh pasien
tampak lebih pucat
Objektif :
13. Nadi : 82
kali/menit,
14. RR = 20kali/menit
-
3 Data Subyektif: Ketidak seimbangan Intoleransi
04/02/21 antara suplai oksigen aktivitas
1. Klien mengatakan
( pengiriman ) dan
badannya terasa lemas kebutuhan
dan rasanya ingin jatuh
2. Klien mengatakan kepalanya
pusing dan kadang-kadang
pandangannya terasa kabur.
Data Obyektif:
1. Klien mempunyai riwayat
anemia
2. Klien jika berjalan tertatih
dan banyak istirahat
3. Aktifitas klien dibantu
oleh keluarga
4. Usia klien sudah lanjut usia
Data Obyektif
1. Usia pasien : 58 tahun
2. Hasil laboratorium : Hb = 5,8
gr/ dL
3. (menurun)
4. Tanda Tanda Vital :
- Tekanan dara = 100/
70 mmHg,
- Suhu = 36,5 0C
- Nadi : 80 kali/menit,
- RR =20 kali/menit
5. Pasien tampak pucat.
NO Hari/tgl/jam Diagnosa RENCANA KEPERAWATAN Rasionalisasi
TUJUAN INTERVENSI
1 04/02/21 Perubahan Observasi
nutrisi kurang 1. indentifikasi pola makan pasien 1. Mengidentifikasi,
Setelah dilakukan
dari kebutuhan 2. Monitor pemasukan dan mengawasi masukkan
asuhan keperawatan pengeluaran makanan dan kalori atau kualitas
tubuh
selama 2x 24 jam , minuman pasien secara kekurangan konsumsi
berhubungan
maka kebutuhan bertahap makanan memudahkan
dengan
nutrisi meningkat 3. Monitor berat badan badan intervensi
kegagalan
dengan kriteria hasil : 2. Mengawasi penurunan
untuk lingkar lengan klien secara
mencerna berat badan atau
/absorbsi bertahap tiap minggunya efektivitas intervensi
Data Subyektif nutrisi
nutrient yang 4. Monitor makanan kesukaan
diperlukan
untuk 1. Pasien pasien
pembentukan 3. Membantu dalam rencana
mengungkapkan Teraeupetik diet untuk memenuhi
seldarah merah
bahwa nafsu 5. Lakukan pemeriksanaan kebutuhan individu
beraktivitas secara
optimal dan tidak 1. Anjurkan klien untuk makan
sedikit tapi sering
merasa badannya
Kolaborasi
lemas-lemas lagi.
1. Konsultasikan dengan ahli gizi 5. Meningkatkan efektivitas
2. Konjugtiva tidak tentang nutrisi yang baik bagi program pengobatan,
pasien termasuj sumber diet
anemis nutrisi yang dibutuhkan.
2. Kolaborasi pemberian medikasi
3. berat badan pasien sebelum makan.
bertambah secara
bertahap minimal
0,5 kg per bulannya
04/02/21 Perubahan Setelah dilakukan Observasi:
perfusi asuhan keperawatan
jaringan perifer selama 3x24 jam maka 1. periksa sirkulasi perifer ( crt), 1. Memberikan
berhubungan
dengan perfusi jaringan perifer warna kulit/membran mukosa, informasi tentang
penurunan meningkat dengan dasar kuku. derajat/keadekuatan
komponen kriteria hasil 2. identifikasi faktor resiko perfusi jaringan dan
seluler yang gangguan sirkulasi membantu
diperlukan Data Subyektif 3. Monitor upaya napas dengan menentukan
untuk auskultasi bunyi napas. kebutuhan
pengiriman
1. Pasien mengatakan intervensi
oksigen/
Tidak merasa lemas, terapeutik 2. Dispnea gemericik
nutrient ke sel
letih dan lesu 1. Lakukan hidrasi untuk menunjukakan
2. Pasien mengatakan menurunkan viskositas gangguan jantung
Nafsu makan pasien darah karena regangan
meningkat 2. lakukan persiapan jantung lama /
Data Obyektif pemberian produkdarah peningkatan
3. Anjurkan posisi semi fowler kompensi curah
1. Pasien Tidak pucat
dan tidak Anemis jatung
3. Meningkatkn
2. Denyut nadi edukasi ekspansi paru dan
perifer meningkat
meminimalkan
3. warnakulit pucat 1. Ajarkan posisi yang nyaman oksigenisasi untuk
menurun kebutuhan selular
Kolaborasi 4. Mengidentifikasi
4. pengisian kapiler
membaik akral defisiensi dan
membaik 1. Kolaborasi pemberian kebutuhan
produkdarah untuk pengobatan / respon
meningkatkan HB terhadap terapi
3 04/02/21 Intoleransi Setelah dilakukan Observasi :
aktivitas intervensi keperawatan 1. Monitor kelelahan fisik 1. Mempengaruhi
berhubungan selama 2x24jam maka 2. Identifikasi gangguan fungsi pilihan intervensi /
dengan ketidak
seimbangan toleransi aktivitas tubuh bantuan
antara suplai meningkat dengan 3. Monitor tanda tanda vital 2. Menunjukan
oksigen kriteria hasil sebelum dan sesudah perubahan
( pengiriman) melakukan aktivitas neurology karena
dan kebutuhan Data Subyektif Terapeutik defisiensi vitamin
1. Pasien 1. Sediakan lingkungan yang B12 mempengaruhi
mengatakan nyaman keamanan pasien
perasaan lelah 2. Lakukan latihan rentang /resiko cedera
atau cepat cape gerak psif dan aktif 3. Manifestasi
menurun kardiopulmunal dari
Edukasi upaya jantung dan
Data Obyrktif paru untuk
1. Anjurkan tirah baring membawa jumlah
1. Frekuensi nadi 2. Anjurkan melakukan oksigen adekuat ke
menurun aktivitas secara bertahap jaringan
2. Resiko jatuh 3. Anjurkan keluarga untuk 4. Meningkatkan
menurun terlibat dalam aktivitas istirahat untuk
pasien menurunkan
4. kebutuhan oksigen
5. Ajarkan strategi koping tubuh dan
untuk mengurangi kelelahan menurunkan
regangan jantung
Kolaborasi dan paru.
1. Konsultasikan dengan rehab 5. Meningkatkan
medik aktivitas secara
bertahap sampai
normal dan
memperbaiki tonus
otot/ stamina tanpa
kelemahan.
P:
Pertahankan lingkungan
yang nyaman.