ANEMIA
OLEH:
P1337420418011
1.1 DEFINISI
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin
(Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel
darah merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter
tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut,
dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai
pada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan
anemia tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb
sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala
dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak
adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin turun dibawah normal.(Wong, 2003)
1.2 ETIOLOGI
Menurut Price & Wilson (2005) penyebab anemia dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Gangguan produksi eritrosit yang dapat terjadi karena:
a. Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemi difisiensi Fe, Thalasemia,
dan anemi infeksi kronik.
b. Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien yang dapat menimbulkan
anemi pernisiosa dan anemi asam folat.
c. Fungsi sel induk (stem sel) terganggu , sehingga dapat menimbulkan anemia
aplastik dan leukemia.
d. Infiltrasi sumsum tulang, misalnya karena karsinoma.
2. Kehilangan darah
a. Akut karena perdarahan atau trauma atau kecelakaan yang terjadi secara
mendadak.
b. Kronis karena perdarahan pada saluran cerna atau menorhagia.
Sedangkan menurut Handayani & Andi (2008), tanda dan gejala anemia dibagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu sebagai berikut:
1.8 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang:
1. Anemia aplastik:
a. Transplantasi sumsum tulang
b. Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)
2. Anemia pada penyakit ginjal
a. Pada paien dialisis harus ditangani dengan pemberian besi dan asam folat
b. Ketersediaan eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan
untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi
sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi
a. Dicari penyebab defisiensi besi
b. Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat
ferosus.
5. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi
disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat
diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama
hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat
dikoreksi.
c. Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam
folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.
1.9 PENCEGAHAN
Menurut teori Lawrence Green terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku
pencegahan anemia diantaranya :
1. Faktor Predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai
dan sebagainya.
2. Faktor pendukung yaitu berupa fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana
kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, alat dan sebagainya.
3. Faktor pendorong yaitu berupa sikap dan perilaku petugas kesehatan dan petugas yang
lain yang merupakan kelompok dari perilaku masyarakat.
DIANGOSA
TUJUAN DAN KRITERIA
NO KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL
DAN KOLABORASI
1 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation
efektif b/d penurunan keperawatan selama ……… Management (Manajemen
konsentrasi Hb dan jam perfusi jaringan klien sensasi perifer)
darah, suplai oksigen adekuat dengan kriteria : a) Monitor adanya daerah
berkurang a) Membran mukosa merah tertentu yang hanya peka
b) Konjungtiva tidak anemis terhadap
c) Akral hangat panas/dingin/tajam/tumpu
d) Tanda-tanda vital dalam b) Monitor adanya paretese
rentang normal c) Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika
ada lesi atau laserasi
d) Gunakan sarun tangan
untuk proteksi
e) Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
f) Monitor kemampuan BAB
g) Kolaborasi pemberian
analgetik
h) Monitor adanya
tromboplebitis
i) Diskusikan menganai
penyebab perubahan
sensasi
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta:
EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New
Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia , edisi
1.Dewan Pengurus Pusat : Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ‘’ANEMIA”
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Identitas klien
Nama : Tn. P
Umur : 63 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : Tani
Suku / bangsa : Wni
Alamat : Balun, Cepu
Penanggung Jawab Pasien
Nama :S
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : Buruh tani
Hubungan dengan pasien : istri
Alamt : Balun, Cepu
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Klien mengeluh badannya lemas, lesu setelah aktifitas.
Riwayat penyakit sekarang
Pada saat masuk rumah sakit klien mengeluh pusing, pans meningkat,
lemas lesu selama 1 minggu. Saat pengkajian klien masih mengeluh lemah lesu
setelah aktivitas terutama dibagian kaki, mudah capek, pasien istirahat bila
merasa capek dan aktivitas biasanya dibantu oleh keluarga. Hal ini disebabkan
karena kekurangan darah dan kekurangan cairan.
Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan pernah menderita penyakit anemia dan 2x dirawat di rsi
st aisyah sekitar 3 bulan yang lalu dengan diagnosa medis yang pertama anemia+
asam urat yang kedua diagnosa medis anemia+febris klien mengatakan tidak
mempunyai penyakit kronik dan menular.
Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga tidak ad yang menderita sakit sperti yang diderita klien
tetapi klien mengatakn bapak klien menderita penyakit sesak nafas.
Genogram
Keterangan
Kotak : laki-laki
Bulat : perempuan
: Garis perkawinan
:Garis keturunan
: pasien
Silang : meninggal
3. Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-Tanda Vital
S: 36 c N: 82x/mnt T: 100/60 mmHg RR: 25x/mnt
Kesadarn pasien : Composmentis
Keadaan umum : Lemah
b) Pengkajian pernapasan (B1)
- Klien mengeluh sesak ringan dan batuk tidak produktif
- Irama pernafasan teratur
- Suara napas ronchi: - wheezing: -
- Tdiak menggunakan alat bantu napas
MK : tidak ada masalah keperawatn
c) Pengkajian sirkulasi kardiovaskular (B2)
- Klien mengeluh nyeri dad ringan
- Irama jantung regular
- S1/s2 tunggal
- Suara jantung : murmur -, gallop –
- CRT: 3 dtik
- Akral pucat
MK : tidak ada masalah keperawatan,data kurang mendukung.
d) Pengkajian neuro sensori/persyarafan (B3)
- GCS : 456
- Klien mengeluh pusing berputar
- Pupil isokor
- Sclera ikterus
- Conjungtiva anemis
- Gangguan pandangan : reflek cahay +/+
- Klien mengeluh susah tidur
e) Pengkajian eliminasi /perkemihan (B4)
- BAK normal 3-4 x/24 jam,
- Bau amoniak
- Warna kuning jernih
- Kurang menjaga kebersihan
- Kandung kemih tidak membesar maupun nyeri tekan
- Tidak menggunakan alat bantu kateter
- MK: tidak ada
f) Pengkajian makanan dan cairan / pencernaaa (B5)
- Mulut kotor
- Mukosa kering
- Adanya splenomegali
- Tidak ada masalah dengan tenggorokan
- Peristaltic normal
- Bising usus 15 x/mnt
- Klien mengatakan belum BAB,terakhir tanggal 31-01-2014
- Gangguan konntipasi
- Diet lunak
- Nafsu makan baik 3x/hari,porsi makn habis
- Intake cairan : oral : + 350 cc/hari. Parental 1500 cc/hari
- Tidak terpasanng NGT
MK : konstipasi b.d aktivitas fisik tidak cukup
g) Pengkajian muskoleskeletal dan integument (B6)
- Pergerakan sendi terbatas
- Kekuatan otot 5 5 5 5
- Klien mengatakan badannya merasa lemah,letih setelah aktivitas
- Kelainan tulang belakang : Kifosis
- Kulit kemerahan
- Turgor kulit kurang elastic
MK : intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
h) Pengkajian system endokrin
- Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening.
i) Pengkajian hygiene dan kebiasaan
- Mandi hannya 1x/hari setiap pagi
- Ganti pakaian 2x/hari, tidak keramas dan gosok gigi
- Klien tidak merokok
- Klien tidak minum alcohol
MK : deficit perawatan diri mandi b.d kelemahan
j) Pengkajian psikososial
- Persepsi klien terhadap sakit yang diderita adalah cobaan dari tuhan
- Ekspresi klien terhadap penyakit yang diderita gelisah / cemas
- Reaksi saat interaksi sangat kooperatif
MK : tidak ada
k) Pengkajian spiritual
- Selama sakit tidak pernah beribadah
- Sebelum sakit rajin beribadah
MK : resiko distress spiritual b.d perubahan dalam ritual agama
l) Terapi obat
- Infuse pz 20 tpm (1500 cc /24 jam)
- Acran 2x1 obat injeksi iv (ampul)
- Neroges 3x1 obat injeksi (ampul)
- Fulovit 1x1 lab
m) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (12 -6-2020)
pemeriksaan hasil normal
Darah lengkap
hemoglobin 7,9 P : 13,4-17,7 w : 11,4-15,9 dl/l
leukosit 6300
Hitung jenis
segmen 27 50-70 %
limfosit 61 25-40%
monosit 12 4-10%
LED 63/115 P < 15 W < 20 mm/jam
hematokrit 23,6 P:40-48 % W: 37-43%
trombosit 130,80 150,80-450.000
SGOT 14 P < 35 miu/l W : < 31 miu/l
SGPT 27 P<41 miu/l W : < 31 miu/l
HBS Ag negatif negatif
Anti hiv Non reaktif negatif
ANALISA DATA
Tanggal Data Etiologi Masalah
10-6-2020 DS:klien mengeluh Kelemahan umum Intoleransi
badannya lemas,lesu,pusing aktivitas
setelah aktivitas.
Do:
- Ku lemah
- Kebutuhan cairan kurang
- Pergerakan sendi terbatas
- TTV
S : 36 C
N : 82x/mnt
T : 100/60 mmHg
RR : 25 x/mnt
- H : 7,9
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari//tgl Dx Tjuan/KH Intervensi rasional
keperawatan
1 Senin, Intoleransi Setelah 1. observasi 1. menunjukkan
10-6- aktivitas b.d diberikan kehilangan/ gangguan perubahan
2020 kelemahan asuhan keseimbangan gaya neurology karena
umum keperawatan jalan dan kelemahan defisiensi vitamin
selama 2x 24 otot B12
jam diharapkan 2. observasi TTV mempengaruhi
klien sebelum dan sesudah keamanan pasien/
meningkatkan aktivitas resiko cidera
ambulan atau 3. berikan lingkungan 2. manifestasi
aktivitas tenang batasi kardio pulmonal
dengan KH : pengunjung dan dr upaya jantung
-KU baik kurangi suara bising, dan paru untuk
-akral hangat pertahankan tirah membawa jumlah
-sclera normal baring bila di oksigen adekuat
-conjungtiva indikasikan ke jaringan.
normal 4. anjurkan klien 3. meningkatkan
- turgor kulit istirahat bila terjadi istirahat untuk
elastis kelelahan dan menurunkan
kelemahan,anjurkan kebutuhan
pasien melakukan oksigen tubuh
aktivitas dan menurunkan
semampunya regangan jantung
5. kolaborasi dengan dan paru.
tim medis dalam 4. meningkatkan
pemberian terapi aktivitas secara
infuse dan bertahap sampai
memberikan normal dan
transfuse darah. memperbaiki
tonus otot.
5.mengganti
cairan dan
elektrolit secara
adekuat.
IMPLEMENTASI
No Hari/tgl Dx kep jam implementasi jam evaluasi paraf
1 Senin,10- Intoleransi 09.00 1. meobservasi 14.00 S ; klien mengatakan
6-2020 aktivitas kehilangan/ badannya masih
b.d gangguan lemas,kepala pusing.
kelemahan keseimbangan gaya O:
umum jalan dan kelemahan - Ku lemah
otot. - Kurang
R/klien berusaha minum/cairan
tetapi tidak mampu - Pergerakan sendi
menyeimbangkan masih terbatas
saat berjalan. - Hannya berbaring
2. meobservasi TTV ditempat tdur
sebelum dan sesudah - TTV
aktivitas. S: 36,2 c N : 89x/mnt
-sebelum aktivitas T : 90/60mmHg RR:
T:100/60 mmHG 23x/mnt
S: 36 c N : 82/mnt A : masalah belum
Rr: 25x/mnt teratasi
3. memberikan P : lanjutkan
lingkungan tenang intervensi.
batasi pengunjung
dan kurangi suara
bising, pertahankan
tirah baring bila di
indikasikan.
R/klien masih pusing
dengan lingkungan
tenang.
4. menganjurkan
klien istirahat bila
terjadi kelelahan dan
kelemahan,anjurkan
pasien melakukan
aktivitas
semampunya.
R/ klien susah tidur
5. berkolaborasi
dengan tim medis
dalam pemberian
terapi infuse dan
memberikan
transfuse darah.
Infuse ps 20 tpm
Tranfusi darah
CATATAN PERKEMBANGAN
Shift Hari/tgl DX kep jam Catatan perkembangan paraf
sore Rabu,12- Intoleransi 20.00 S : klien mengatakan susah tidur
6 -2020 aktivitas b.d 0 : - ku lemeh
kelemahan - Klien tampak gelisah
umum - Klien bisa duduk
- Ttv
- T : 110/80 mmHg
- S : 36 c N : 85x/mnt
- Rr : 23x/mnt