F
DENGAN HIPOSPADIA DI KEMUNING 2
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
disusun oleh:
Ghina Nur Jannah
220112160003
220112160049
Ipah Saripah
220112160101
LAPORAN KASUS
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama
: An. F
Tanggal Lahir
: 05 Maret 2010
Umur
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Alamat
: Panjalu
Diagnosa medis
: HIpospadia
Tgl. Dikaji
Tgl. Dirawat
No Medrec
: 0001383931
: Wiraswasta/IRT
: SD/SMP
2. Keluhan Utama
An. F mengeluh nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan nyeri yang dirasakan An. F di area genitalia akibat operasi yang telah
dilakukan. Nyeri dirasakan setiap saat dan bertambah parah jika digerakkan.
Nyeri seperti di tusuk-tusuk, dan skala nyeri 5.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Pada saat kehamilan ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Mual
muntah yang dirasakan seperti biasa pada umumnya. Tidak ada masalah
ketika masa kehamilan.
b. Natal
Ibu melahirkan di rumah oleh paraji dengan usia kehamilan 37 minggu,
melahirkan spontan dengan presentasi kepala.
c. Post natal
Kondisi ibu setelah melahirkan sehat. Ibu tidak ada riwayat mengkonsumsi
obat-obatan maupun minum jamu. Kondisi bayi ketika lahir menangis kuat.
Satu hari setelah lahir, An. F belum BAK, 1 hari kemudian langsung
diketahui lubang BAK An.F tidak di ujung, tepatnya di perineum.
5. Riwayat Masa Lalu
An. F pernah melakukan operasi pertama (operasi uretroplasty), setelah 10 hari
post op, ternyata bocor, air kencing lewat kembali lubang awal. Operasi kedua
dilakukan pada bulan februari 2015 (operasi cordectomy), dan saat ini telah
dilakukan operasi uretroplasty (September 2016).
6. Riwayat Keluarga
Menurut orang tua An. F di keluarganya tidak ada penyakit yang sama seperti
yang diderita anaknya dan tidak terdapat riwayat penyakit keturunan.
7. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Meninggal
:
Perempua
n
: Klien
: Tinggal satu rumah
a. Makan
Minum
b. Istirahat
c. Eliminasi
BAK
Sebelum masuk RS
Setelah masuk RS
3 kali sehari
Minum 1200 mL
Siang : kadang tidur siang, jika
siang
d. Eliminasi
BAB 1 x sehari
BAB
hanya
diberikan
perlak
Setelah operasi anak belum
e. Personal
hyigien
f. Aktivitas
Bermain
Mandi 1x / hari
panjang
Bermain
klien panjang
Aktivitas An. F memainkan
dengan
sebayanya
9. Pemeriksan fisik
Kesadaran umum
BB
PB
LK
Lila
Lingkar Perut
a. TTV
Suhu : 36,8 C
TD : tidak terkaji
HR : 136 x/menit
RR : 23 x/menit
teman
: compos mentis
: 16,5 kg
: 117 cm
: 47 cm
: 16 cm
: 55,5 cm
Umur
Tahun
Bula
n
7
-3 SD
-2 SD
-1SD
12,2
13,1
14,1
Median
1 SD
2 SD
3 SD
15,4
16,9
18,8
21,3
Kementerian Kesehatan RI
homosexsual.
Perkembangan Psikososial (Erikson)
An. M berada pada fase Industry vs Inferiority. Pada tahap ini logika anak
mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya dan bagi
orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah rasa mampu
dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka
akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
Perkembangan kognitif (Piaget)
An. M berada pada tahap pra operasional yaitu tahap intuitif, dimana pada
tahap ini pola pikir berdasarkan intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada
bagian bagian terentu dari objek dan semata-mata didasarkan atas penampakan
objek.
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
12,3
0,89
31,8
11 15
0,81 1,2
21 41
Detik
13,2
37
11,5-13,5
34-40
g/dL
%
Detik
Parameter
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Index eritrosit
MCV
MCH
MCHC
2. Kimia Klinik
4,97
9.500
356.00
0
74,2
26,6
35,8
Kreatinin
Albumin
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Protein Total
Ureum
Glukosa
Darah
Sewaktu
CRP Kuantitatif
0,59
4,4
29
19
7,2
24
92
0,2
139
4,1
4,11-5,95
5000-14500
150000-450000
juta/uL
/mm3
/mm3
75-87
24-30
31-37
/L
pg
%
0,32 0,59
3,5 5,2
<52
<39
6,6 8,7
15 50
<140
<5
135-145
3,6-5,5
mg/dL
g/dL
U/L 370C
U/L 370C
g/dL
mg/dL
mg/dL
mEqL
mEqL
mg/dL
Natrium (Na)
Kalium (K)
Hasil
12,6
36
4,81
12.400
314.00
0
73,8
26,2
35,5
Natrium (Na)
Kalium (K)
Kalsium (Ca Bebas)
12. Terapi
137
3,8
5,02
Nilai Rujukan
Satuan
11,5 13,5
46-62
4,11-5,95
5000-14500
150000-450000
g/dL
%
juta/uL
/mm3
/mm3
75-87
24-30
31-37
/L
pg
%
136-145
3,6-5,5
4,7-5,2
mEqL
mEqL
mg/dL
Stent Uretra
RL : 1300/24 jam
Cefotriaxone 2 x 800 mg IV
Paracetamol 4 x 200 mg IV
Pertahankan tegoderm sampai dengan POD 3, stent POD 7
Sosial keluarga
Bermain biasa, main bola bersama teman-temannya. Hanya pada saat kencing
An. F suka memisahkan diri, tetapi sejak sekolah PAUD, An. F dapat
mensiasati cara berkemih, sehingga sama dengan teman yang lainnya.
Psikologis keluarga
Bapak klien mengatakan merasa khawatir anaknya jika sudah besar tidak dapat
memiliki keturunan
Spiritual
Orang tua klien mengatakan percaya pada kebesaran Allah swt dan mengaku
taat beribadah.
II.
ANALISA DATA
No
1 DO:
-
Data
Pasien Post Op
Skala nyeri 5
DS:
Menurut An.M nyeri
yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk
DO:
- Post op
- Klien tidak BAB
selama lebih dari 3
hari
DS: -
DO:
Status nutrisi berada
pada <-3SD (gizi
kurang)
DS: -
III.
Etiologi
Hipospadia
Tindakan Operasi
Traktus
Thalamus
Cortek cerebri
Nyeri dipersepsi
Nyeri akut
Hipospadia
Konstipasi
Masalah Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri
Konstipasi
IV.
No
Diagnosa Keperawatan
Nyeri
berhubungan
Tujuan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
akibat
prosedur
pembedahan
Perencanaan
Intervensi
Rasional
menangis
mengurangi nyeri
4. Tekhnik nafas dalam dapat mengurangi
Setelah dilakukan
nyeri
5. Therapi analgetik dapat mengurangi nyeri
tindakan keperawatan,
tujuan jangka panjang
terpenuhi dengan kriteria
hasil:
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Perencanaan
Intervensi
Rasional
Konstipasi berhubungan
Setelah dilakukan
dengan
tindakan keperawatan
berserat
pengeluaran feses
2. Cairan dapat melunakkan feses, feses
dengan kriteria:
ketika BAB
penurunan
aktivitas
tindakan keperawatan ,
pengeluaran feses
Ketidakseimbangan
nutrisi
kebutuhan
dengan
dari
berhubungan
ada pantangan
dengan kriteria:
kurang
kriteria hasil:
kemampuannya
V. IMPLEMENTASI
Inisial Klien
: An. F
Diagnosa medik
: Hipospadia
Nama Mahasiswa
Tanggal
Diagnosa
Jam
Implementasi
Hasil
1
1
1
2
01 Oktober
2016
1
2
2
2
2
2
Diagnosa
1
2
2
1
1
3
3
3
Jam
Implementasi
Mengobeservasi tanda-tanda vital
Mengecek kelancaran pengeluaran urin
Menanyakan apakah klien sudah BAB
Mengecek area operasi, untuk melihat adanya
tanda-tanda infeksi
Mengajarkan klien teknik nafas dalam
Menganjurkan anak untuk makan sedikit tapi
sering
Menganjurkan anak menghabiskan makanan
Hasil
S : Klien mengeluh nyeri, klien belum BAB
O : HR : 89x/menit, RR : 24x/menit, T :39,30C
A : Tidak ada tanda-tanda infeksi pada klien, klien
dapat melakukan tekhnik nafas dalam
P : Lanjutkan intervensi
1,2
2
2
03 Oktober
2016
2
2
2
1
1
1
tanda-tanda infeksi
Mengajarkan klien teknik nafas dalam
Kolaborasi pemberian analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
1 Oktober 2016
Evaluasi
S:O : Klien masih terlihat mengantuk karena pengaruh anestesi, klien masih dipuasakan
A : Nyeri
P : Menganjurkan manajemen nyeri, pemberian nutrisi adekuat
R : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengeluh belum BAB, nyeri terasa kembali
O : Skala nyeri 4
A : Nyeri, konstipasi
E : Nyeri berkurang, klien masih belum BAB tapi sudah mulai ada rangsangan
R : Lanjutkan intervensi.