Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN EKG (Elektrokardiogram)

Inisial Pasien : Tn. IW


Diagnosa medis : AMI (Infark Miokard Akut)
Tanggal : 10 Februari 2016. Jam 08.00 WIB
No. Register : 478635

1. a. Diagnosa Keperawatan
Perfusi jaringan kardipulmonal tidak efektif b/d penyempitan pembuluh darah
koronaria
b. Pengkajian / Data fokus
DS: klien mengatakan nyeri dada dan menjalar ke lengan kiri dan jantungnya
berdeba-debar
DO: klien tampak meringis kesakitan, akral dingin, keluar keringat dingin, sianosis,
TD: 152/110 MmHg, N: 114x/menit, gelisah, RR: 25x/menit
c. Dasar Pemikiran
Infark miocardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner &
Sudarth, 2002).
Miokard infark merupakan kematian jaringan miokard akibat penurunan
secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung atau terjadinya peningkatan
kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup
(sudiarto, 2011).
Jadi, pemantauan jantung menggunakan EKG (elektrokardiogram) sangat
diperlukan guna untuk mengetahui perluasan iskeminya sudah melebar atau belum
dan untuk mengetahui fungsi jantung : T.Inverted, ST depresi, dan Q patologis.

2. Tindakan yang dilakukan


a. Pemasangan EKG
b. Berikan terapi O2
c. Lakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan AST, CK-MB,
Troponin T, LDH
3. Prinsip-prinsip tindakan
Prinsip tindakan pemasangan EKG adalah bersih
a. Persiapakan alat
1. Mesin EKG dilengkapai dengan 3 kabel
- Kabel untuk listrik
- Kabel untuk ground (untuk bumi)
- Kabel untuk pasien (terdiri dari 10 kabel) : 4 kabel untuk ektremitas dan 6 kabel
untuk precordial
2. Plat elektrode yaitu:
Empat buah elektrode ektremitas
Enam buah elektrode isap
3. Kassa/ kapas alkohol
4. Jelly
5. Kertas EKG
6. Tissue
b. Prosedur kerja
1. Tahap preinteraksi
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
- Jaga privacy
- Pasang elektroda pada tubuh klien dengan lebih dahulu memberikan gel pada
permukaan elektroda.
a. Kabel RA (merah) dipergelangan tangan kanan
b. Kabel LA (kuning) dipergelangan tanagan kiri
c. Kabel LL (hijau) dipergelangan kaki kiri
d. Kabel RL (hijau) dipergelangan kaki kanan
e. V1 di ruang interkosta 4 kanan tepi kanan sternum
f. V2 di ruang interkosta 4 kiri tepi kiri sternum
g. V3 di pertengahan V2 dan V4
h. V4 diperpotongan antara linea mediaklavikularis kiri dengan ruang
interkosta ke 5 kiri
i. V5 diperpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan interkosta 5
kiri
j. V6 diperpotongan antara linea axilaris media kiri dengan interkostalis
5 kiri
- Hidupkan mesin
- Setelah semua lead sudah terekam dalam kertas EKG, matikan mesin EKG, tulis
identitas pasien pada kertas grafik EKG.
- Lepaskan semua elektrode yang ada di tubuh klien
- Bersihkan badan klien dari sisa gel dengan tisu
- Rapihkan posisi klien
4. Dokumentasi
4. Analisa Tindakan Keperawatan
EKG (elektrokardiogram) merupakan alat diagnosa yang digunakan untuk
mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman
mendefinisikan elektrokardiogram adalah grafik yang merekam potensial listrik yang
dihasilkan denyutan jantung. EKG diperoleh dengan menempatkan elektode pada posisi
tertentu (sesuai standar) pada dada dan ektremitas. Penderita dengan kelainan jantung
organik bisa menunjukan gambaran EKG yang normal, sebaliknya rekaman EKG yang
menunjukan kelainan yang tidak spesifik dapat ditemukan pada orang sehat.
Kegunaan EKG
1. Hipertrofi atria ventrikel
2. Infark miokard
3. Aritmia
4. Perikarditis
5. Efek obat-obtan khususnya digitalis
6. Gangguan elektrolit, misalnya kalium
7. Beberapa penyakit sitemik, misal hipertirodisme

5. Bahaya yang mungkin muncul


Jika memasang EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpretasi rekam
jantung yang salah dalam menegakan diagnosa

6. Hasil yang didapat dan maknanya

7. Tindakan keperawatan lain


1. Pantau TTV
2. Observasi pemberian terapi o2 sesuai kebutuhan
3. Lakukan analisa gas darah

8. Kepustakaan

Sudiarto’s handout. 2011. Acut Coronary Syndrome


Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Susanti, D. Buku panduan praktikum laboraturium keperawatan dewasa II. Yogyakarta :
PSIK Stikes A.Yani Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai