Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diajukan untuk memenuhi Tugas Community Nursing Program II
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Disusn Oleh :
NAMA

: RISVA ANTIKA

NPM

: 220110120131

TUTOR

: 10

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
SUMEDANG
2015

DAFTAR ISI

Halama Judul....................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................
BAB II FORMAT PENGKAJIAN...................................................................
2.1 Data Umum..........................................................................................
2.2 Analisis Data........................................................................................
2.3 Diagnosa..............................................................................................
2.4 Menentukan Prioritas Masalah Kesehatan...........................................
2.5 Perencanan Keperawatan Keluarga.....................................................
2.6 Implementasi.......................................................................................
2.7 Evaluasi...............................................................................................
BAB III Penutup...............................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Pelajaran yang Diambil.......................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
Lampiran...........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring bertambahnya usia,

tubuh manusia akan mengalami

penurunan fungsi baik anatomis dan fisiologis. Keadaan tersebut juga terlihat
pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitanya
dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan rematik (Darmojo, 2006).
Penurunan fungsi tubuh saat lansia menyebabkan tubuh mudah
terserang berbagai jenis penyakit. Proses penyakit mengancam kemandirian
dan kualitas hidup dengan membebani kemampuan melakukan perawatan
personal dan aktivitas sehari-hari (Smeltzer & Bare, 2001). Proses penuaan
menyebabkan penurunan fungsi muskuloskeletal seperti degenerasi, erosi, dan
kalsifikasi tulang rawan dan kapsul sendi yang nyata dalam penurunan lebar
gerakan bersama. Proses penuaan juga menyebabkan penurunan fungsi imun
selular seperti meningkatnya kegiatan peradangan di sendi (Fatkuriyah, 2010).
Rematik merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai
saat manusia berusia lanjut. Rematik adalah penyakit yang menyerang
persendian dan struktur disekitarnya. Menurut Arthritis Foundation (2006)
dalam Nainggolan (2009) bahwa jumlah penderita rematik di Amerika Serikat
terus meningkat. Pada tahun 1990 terdapat 38 juta penderita dari sebelumnya
35 juta pada 1985. Data tahun 1998 memperlihatkan hampir 43 juta atau 1 dari
6 orang di Amerika menderita gangguan sendi, dan pada tahun 2005 jumlah
penderita rematik sudah mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang
menderita gangguan sendi.
Rematik dapat menyebabkan nyeri karena terjadi reaksi autoimun
dalam jaringan sinovial (cairan sinovial berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan sendi bergerak secara bebas) kemudian membran sinovial
(Rosyidi, 2013).
Penanganan penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa
sakit, mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup.
Penanganan untuk rematik dapat meliputi terapi farmakologis (obat-obatan)

contohnya analgetik ,kortikosteroid, non farmakologis dan tindakan operasi.


Tindakan nonfarmakologis untuk penderita nyeri rematik diantaranya adalah
sentuhan terapeutik, akupresur, relaksasi dan tehnik imajinasi, distraksi,
hypnosis, serta terapi air hangat.
1.2 TUJUAN
a. Mengidentifikasi, merumuskan, dan memprioritaskan masalah kesehatan
yang terjadi pada keluarga.
b. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga.
c. Memberikan implementasi pendidikan kesehatan.
d. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada keluarga
1.3 MANFAAT
a. Mahasiswa
Mahasiswa dapat melatih kemampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga.
b. Keluarga
Keluarga dapat meningkatkan keingintahuan, kemauan, serta kemampuan
dalam menyelesaikan masalah kesehatan keluarga, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

2.1 PENGKAJIAN KELUARGA


2.1.1 Data Umum
Tanggal pengkajian: 7 Mei 2015
Nama keluarga
: Keluarga Bapak Dayat
Umur
: 59 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku/bangsa
: Sunda/Indonesia
Alamat
: Jl. Ciseke Besar No. 110 RT 02 RW 03, Cikeruh,
Jatinangor, Sumedang
Daftar Anggota Keluarga
Nama
No

anggota

1.

keluarga
Dayat D
Widyani

2.

ngrum

Hubungan

keluarga

/P

KK

59

Istri

Umur

Pendi

Pekerjaan

Agama

SD

Wiraswasta

Islam

50

SD

Wiraswasta

Islam

dik-an

3.

Yeni

Anak 1

32

SMA

4.

Yuyun

Anak 2

30

SMA

5.
6.
7.
8.

Indra
Anis
Tarisha
Andini

Anak 3
Anak 4
Cucu
Cucu

L
P
P
P
O

26
23
11
2

O
O

O
O
.
D

O
O

O
O

O
O

Tn. O
D

an
Penganggur

an
SMA Karyawan
SMA Karyawan
SD
Pelajar
O

O
Genogram

Penganggur

O
O

Kondisi
kesehatan
Rematik,
Farises

Islam

Islam

Islam
Islam
Islam
Islam

Ket.

Ny.W
An.Ye

An. Yu

An. T

An. I

An. A

An. An

Keterangan :
: Laki laki
: Wanita
: Klien
: Tinggal serumah
X : Meninggal dunia
: Bercerai
Data Khusus Keluarga
a. Tipe keluarga
Keluarga Tn. D termasuk tipe keluarga Tradisional Nuclear. Keluarga
Tn. D sebagai kepala keluarga, Ny. W sebagai istri. Tn. D mempunyai
4 anak yitu An. Ye, An. Yu, An. I, dan An. A. Sedangkan An. T dan
An. An sebagai cucu.
b. Suku
Tn. D dan Ny. W berasal dari suku sunda. Bahasa keseharian yang
digunakan adalah bahasa sunda halus. Dalam keluarga Tn. D tidak ada
pantangan atau kebiasaan yang mengikat.
c. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. D bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan kurang lebih Rp
50.000 per hari yang diterima setiap bulan. Ny. W bekerja sebagai
penjaga warung milik sendiri dengan penghasilan yang tidak tetap,
kurang lebih Rp 50.000 per harinya. Sedangkan An. I dan An. A
bekerja sebagai karyawan dengan Upah Minimum Regional Bandung
Rp 2.310.000 yang digunakan untuk keperluan pribadi dan sebagian
digunakan untuk menutupi kebutuhan rumah tangga. Dengan
penghasilan yang pas-pasan, Tn. D dapat menutupi kebutuhannya dan
masih dapat menambungkan uang hasil dari usaha kos-kosannya.

Anak-anak Tn. D memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS, sedangkan


Tn. D dan Ny. W sendiri tidak memiliki akses kesehatan seperti BPJS
ataupun Askes.
d. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas yang sering dilakukan keluarga Tn. D adalah makan bersama
dan menonton TV setiap minggunya. Kegiatan ini yang paling rutin
dilakukan. Tetapi tidak setiap hari dikarenakan kesibukan dan aktivitas
masing-masing anggota keluarga. Untuk rekreasi yang dilakukan diluar
rumah biasanya dilakukan 1-2 kali setiap tahunnya oleh keluarga Tn.
D.
Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. D berada pada tahap keluarga dengan anak
dewasa atau pelepasan. Ini dikarenakan masih ada anak Tn. D yang
belum menikah dan sudah menginjak usia dewasa, yaitu An. Ye yang
berusia 32 tahun, dan An. I yang berusia 26 tahun.
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

adalah

mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian


anaknya, serta menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi
contoh bagi anak-anaknya.
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. D saat ini dalam keadaan sehat, tetapi Ny. W menderita
rematik. Ny. W juga memiliki parises pada ekstremitas bawahnya. Ny.
W juga mengeluh sulit

berdiri saat posisi duduk, dan nyeri pada

kakinya akibat dari rematik. Sedangkan anak-anak dari Tn. D dan Ny.
W tidak memiliki penyakit yang serius.
d.Dapu
Riwayat keuarga sebelumnya
Ruang
Dapur
Dapur
Kamar
Kamar
memiliki
penyakit
keturunan.
Sedangkan
Ny.
r Dari keluarga Tn. D tidak
tamu
umum
WC
Kama
W mengaku
kalau salah satu saudara kandung beserta keluarganya
r

Kamar
memiliki riwayat hipertensi.WC
Hubungan antara
keluarga Tn. D dan Ny.
Kamar
W baik, tidak
terdapat konflik.
Tempa
kos
Pengkajian
Lingkungan
t
Kama
a. Karakteristik
rumah
parkir
r Kos
Denah Rumah
Kamar
motor
Kos
Kamar
Kos

Toko
kelon
tong
gerban

Kamar
kos

kos
Kamar
kos

Kamar

Kamar
kos

Kamar

Kamar
kos

WC

Kamar

Kosan

Lantai 1
Lantai 2
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. D tinggal berdekatan dengan tetangganya. Lingkungan
tetangga cukup ramah, hubungan keluarga Tn. D dengan tetangga juga
baik. Kebanyakan tetangga bekerja sebagai buruh bangunan. Ny. W
membuka toko kelontong di rumah sehinga banyak tetangga yang
berkunjung untuk belanja dan berbincang dengan keluarga Tn. D.
c. Mobilitas geografis keluarga
Tn. D bersama keluarga menempati rumahya sudah 28 tahun. Letak
rumah tepat di depan gang kampung dan berada 400 m dari jalan
raya. Alat transportasi umum yang ada di daerah tempat tinggal Tn. D
adalah angkutan umum dan ojek. Sedangkan untuk mobilitas, keluarga
Tn. D menggunakan onthel atau sepeda motor. Jarak rumah Tn. D ke
puskesmas 800 m dan ke klinik 700 m.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. D biasa berkumpul pada sore hari sepulang kerja.
Penduduk asli di lingkungan rumah Tn. D berkurang karena berada
dekat dengan kampus sehingga banyak tetangga Tn. D yang
menyewakan rumahnya sebagai kontrakan atau kos-kosan mahasiswa,
termasuk Tn. D sendiri. Di daerah Tn. D ada kegiatan rutin pengajian,
posyandu, dan kebersihan lingkungan. Tn. D dan Ny. W sering ikut
pengajian setiap hari Rabu dan Kamis.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. D mendapatkan kartu sehat dari pemerintah, tetapi belum
memiliki fasilitas jaminan kesehatan seperti Askes atau BPJS. Namun,
anak Tn. D yang bekerja sebagai karyawan sudah memiliki fasilitas
jaminan kesehatan BPJS dari perusahaan tepat mereka bekerja.
Struktur Keluarga

a. Struktur peran
Tn. D sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah
untuk keluarga. Ny. W berperan sebagai istri. An. Ye sebagai anak
sulung, An. Yu sebagai anak kedua, An. I sebagai anak ketiga, dan An.
A berperan sebagai anak bungsu. An. T dan An. An sendiri adalah anak
dari An. Yu dan cucu dari Tn. D dan Ny. W.
b. Nilai dan norma keluarga
Di keluarga Tn. D menekankan etika sopan santun, yaitu menghormati
kepada yang lebih tua dan saling menghargai antar anggota keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. D adalah komunikasi
terbuka, jika ada masalah akan didiskusikan bersama. Ny. W membuka
toko kelontong di rumah sambil menjaga cucu Andini. An. Ye ikut
membantu Ny. W menunggu toko kelontong. Saat malam hari,
keluarga Tn. D sering berkumpul dan bercengkerama di toko
kelontong tersebut.
d. Struktur kekuatan keluarga
Tn. D berperan sebagai pengambil keputusan, walaupun setip ada
masalah atau konflik selalu diselesaikan dengan musyawarah keluarga.
Fungsi keluarga
a. Fungsi afeksi
Keluarga Tn. D termasuk keluarga yang harmonis, dan interaksi antar
anggota keluarga berjalan baik. Anggota keluarga saling menyayangi
dan mengasihi, juga saling menghormati satu sama lain.
b. Fungsi ekonomi
Semua pendapatan yang ada digunakan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari keluarga Tn. D. Meskipun penghasilan pas-pasan, tetapi
keluarga Tn. D memiliki tabungan dari hasil kontrak kos-kosan yang
dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan yang tidak terduga.
c. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn. D menanamkan untuk menjalin hubungan baik
dengan

tetangga.

Keluarga

ini

selalu

menyempatkan

untuk

bersosialisasi dengan lingkungan sekitar rumah untuk menjaga


hubungan baik.
d. Fungsi perawatan kesehatan
Mengenal penyakitnya
Keluarga Tn. D mengetahui kalau Ny. W menderita rematik dan
parises. Keluarga juga tahu jenis makanan yang harus dihindari Ny.

W agar penyakitnya tidak kambuh, yaitu makanan yang berwarna


hijau seperti kacang-kacangan. Ny. W mengaku jarang mengontrol
kesehatannya ke petugas kesehatan. Sedangkan Tn. D memiliki
kebiasaan merokok setiap harinya dapat menghabiskan kurang
lebih satu bungkus rokok.
Mengambil keputusan
Jika Ny. W merasa sakit, dia hanya meminum obat herbal yang
dibelinya dan sakit pada kakinya akan berkurang. Ny. W mengaku
tidak suka meminum obat-obatan kimia, dan kalaupun ke
puskesmas atau klinik 24 jam hanya dilakukan kalau sakitnya tidak
tertahan.
Perawatan keluarga yang sakit
Jika anggota keluarga Tn. D ada yang sakit, biasanya diberikan
obat keras. Sampai hari kedua sakit (demam) tidak kunjung
sembuh, maka anggota keluarga baru dibawa ke klinik ataupun
puskesmas.
Modifikasi lingkungan
Kondisi rumah kurang rapi, agak kotor, dan penataan ruang kurang
baik. Terutama pada dapur keluarga Tn. D, kurang terawat dan
kurang bersih. Keluarga tidak tahu dampak buruk dari kotornya
bagian rumah.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. D jarang sekali pergi ke puskesmas ataupun pusat
pelayanan kesehatan lainnya hanya untuk memeriksa rutin
kesehatan anggota keluarga. Keluarga Tn.D hanya memeriksakan
kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit.
e. Fungsi reproduksi
Saat ini usia Ny. W 50 tahun tetapi masih mengalami haid. Hubungan
seksual masih dilakukan meskipun tidak sering. An. Ye dan An. I
belum menikah, kedua orang tua hanya mengharapkan anaknya
mendapat pendamping hidup, terutama An. Ye.
f. Fungsi religius
Keluarga Tn. D membiasakan anak-anaknya dari kecil untuk membaca
Al-quran setelah ibadah solat magrib. Ny. W biasanya mengajarkan
cucunya untuk membaca ataupun menghapalkan surat-surat dalam Al-

quran. Tn. D biasanya melakukan ibadah dengan pergi ke masjid,


sedangkan anggota keluarga lainnya menjalankan ibadah dirumah.
Stres Dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek
Bagi keluarga Tn. D yang menjadi beban pikiran adalah keluarganya
sendiri. Mulai dari anak-anaknya yang belum menikah, memiliki
pekerjaan, ataupun hidup secara mandiri terpisah dari orang tuanya.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Terkadang Ny. W merasa sedih melihat kondisi keluarganya yang
masih belum bisa mandiri dan lepas dari orang tua.
c. Strategi koping yang digunakan
Tn. D dan Ny. W saling mendukung dan berdiskusi secara bersama
dalam menghadapi permasalahan. Dari diskusi dan mengatasi
permasalahan bersama, Tn. D dan Ny. W dapat mengatasi tingkat
stress yang mereka hadapi.
2.1.2 Pemeriksaan Fisik
No.
1.
2.

3.

Pemeriksaan
Penampilan
Kesadaran
Tanda tanda vital
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Kepala

4.

An. T
Bersih dan rapih
Kompos mentis

140/80 mmHg
82x/menit
22x/menit
37,5 C

100/80 mmHg
44x/menit
18x/menit
36,5 C

Bentuk kepala simetris, kulit Bentuk kepala simetris, tidak


kepala bersih. Tidak terdapat terdapat

Rambut

kotoran

di

kulit

benjolan ataupun nyeri.


kepala. Tidak terdapat nyeri.
Warna hitam dan sedikit ada Penyebaran rambut merata,
uban

5.

6.

Ny. W
Bersih dan rapih
Kompos mentis

di

kepala.

Rambut berwarna hitam, bersih, dan

bersih dan penyebarannya tidak mudah rontok.


Mata

rata. Tidak mudah rontok.


Antara mata kiri dan kanan Mata

simetris,

tidak

ada

simetris. Miopi ka/ki (+). kelainan. Penyebaran rambut


Konjungtiva berwarna merah alis merata. Reflex mengedip
mudah, tidak ada anemis. normal,
Penyebaran
merata.

rambut

Reflex

tetapi

alis sedikit pucat.

mengedip

konjungtiva

No.

Pemeriksaan
Hidung

Ny. W
An. T
normal. Sclera normal.
Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tidak
ada

7.

sinusitis.

Tetapi ada sinusitis.

penciuman sedikit berkurang,


hanya dapat mencium jelas
Telinga

bau yang tajam.


Bentuk
telinga
simetris

8.

antara

normal, Bentuk
kiri

simetris,

tidak

ada

dan keluaran. Fungsi pendengaran

kanan. Fungsi pendengaran baik.


Mulut

baik, tidak ada keluaran.


Bibir simetris, mukosa baik. Bibir simetris, mukosa baik.
Tidak ada gigi berlubang. Ada gigi berlubang sedikit di

9.

Jumlah gigi lengkap. Tidak geraham kanan.


Leher

ada peradangan pada mulut.


Bentuk simetris, adanya Bentuk

simetris,

tidak

ada

sedikit pembengkakan pada benjolan atau pembengkakan


10.

tiroid. Menelan sakit. Tidak kelenjar tiroid dan tidak ada


ada pembesaran pada vena pembesaran vena jugularis.
Dada

11.

jugularis.
Bentuk dan pergerakan dada Bentuk dada simetris. Pola
simetris. Tidak ada sesak. napas normal.

Ekstremitas

Napas normal.
Kekuatan
otot

dan Kekuatan otot dan pergerakan

pergerakan ekstremitas baik. ekstremitas baik. CRT normal.


CRT
12.

normal,

ekstremitas

bentuk Test Babinski normal.

simetris

dan

tidak ada kekurangan. Pada


kaki
Sekresi
13.

terdapat

parises.

Babinski normal.
BAB dan BAK rutin dan BAB dan BAK rutin dan
12ancer setiap hari. Untuk
BAB

1-2

kali

Keluaran juga normal.

lancer, biasanya 1-2 kali sehari

sehari. untuk BAB.

2.1.3 Harapan Keluarga


a. Keluarga Tn. D berharap Ny. W bisa mengatasi permasalahan
b.

kesehatan terutama nyeri pada rematiknya


Ny. W berharap anak pertamanya yaitu An. Ye segera menikah

c.

karena usianya yang menginjak usia 32 tahun.


Ny. W berharap anak keduanya yaitu An. Yu bisa segera hidup
mandiri dan berpisah dari orang tuanya tanpa membebani orang
lain

2.1.4 Pengkajian Keluarga Mandiri


NAMA KK : Tn. D
Tanggal

Masalah

Kesehatan
7/6/2015 Rematik

Masalah

Kriteria Keluarga Mandiri

Kategori/

Keperawatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
- - - - -

Simpulan
Keluarga
Mandiri
Tipe 2

2.2 ANALISA DATA


No Data
Etiologi
Masalah
1. DO: TD 140/90 mmHg
hipertensi Kurang pengetahuan
DS: Ny.W mengatakan terkadang sakit
pada belakang leher
DO : Ny. W mengatakan pernah Nyeri

2.

Nyeri akut

didiagnosa dokter sakit Rematik


DS : Ny. W mengeluh sering sakit pada
kaki terutama daerah lutut, Ny. W
merasa kesakitan saat akan duduk atau
berdiri
2.3 DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan pada Keluarga Tn. D antara lain:
1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. D berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenai masalah hipertensi
2. Nyeri akut pada Ny.W, keluarga Tn. D berhubungan dengan
ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi
masalah nyeri pada rematik
2.4 MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. D berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenai masalah hipertensi
No
1

Kriteria
Sifat masalah

Pembenaran
Ny. Mengatakan bahwa

Skala :

kakaknya menderita

Aktual (Tidak / kurang sehat)

Ancaman kesehatan

Skor

Bobot

pengkajian TD Ny. W
14/90 mmHg

Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah

Ny. Mengatakan

Skala :

Mudah

Sebagian

hpertensi. Saat

sebelumnya tidak pernah


menderita hipertensi
2

Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah

Walaupun Ny. W jarang

Skala :

melakukan olahraga,

Tinggi

Cukup

tetapi Ny. W setiap hari


selalu mengerjakan

Rendah
Menonjolnya masalah

pekerjan rumah tangga

Skala :

tertangani apabila

Masalah

berat,

Masalah dapat
harus

Ny. W melakukan

segera

gaya hidup sehat dan

ditangani

Ada masalah, tetapi tidak perlu

dokter

segera ditangani

Masalah tidak dirasakan


TOTAL

rajin kontrol ke

7X5:10 = 3,5

2. Nyeri akut pada Ny.W, keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmauan


keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah nyeri
pada rematik
No
1

Kriteria
Sifat masalah

Pembenaran
Ny. W mengatakan

Skala :

bahwa nyeri rematiknya

Aktual (Tidak / kurang sehat)

Ancaman kesehatan

Skor

Bobot

Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah

Ny. W kurang melakukan

Skala :

Mudah

Sebagian

ingin ditangani

olahraga, tetapi sudah


melakukan diet rematik
1

Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah

Apabila Ny. W tetap

Skala :

melaksanakan diet

Tinggi

rematik ditambah dengan

Cukup

olahraga teratur masalah

Rendah
Menonjolnya masalah

rematiknya teratasi

Skala :

apabila Ny. W melakukan

Masalah dapat tertangani

Masalah

berat,

harus

gaya hidup sehat dan

segera

rajin kontrol ke dokter

ditangani

Ada masalah, tetapi tidak perlu

segera ditangani

Masalah tidak dirasakan


TOTAL

9X5:10 = 4,5

Jadi Prioritas Masalah Keperawatan pada keluarga Tn. D adalah :


1. Nyeri akut pada Ny.W, keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmauan
keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah nyeri
pada rematik
2. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. D berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenai masalah hipertensi
2.5 PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO

Tujuan

DIAGNOSA
1. Nyeri

akut

Umum
pada Nyeri

TUJUAN
Tujuan Khusus

intervensi

keluarga dapat :
1. Mengetahui

dengan
ketidakmauan
keluarga mengambil
keputusan/tindakan
untuk

mengatasi

masalah nyeri pada


rematik

INTERVENSI

Setelah dilakukan

Ny.W, keluarga Tn. teratasi


berhubungan

STANDAR

1. Menggali
pengetahuan

tentang

Keluarga dapat
menyebutkan
tentang masalah

masalah

keluarga tentang
rematik
2. Memberikan
informasi

rematik

rematik

tentang rematik

(pengertian,

(pengertian,
manifestasi,
gejala,

(pengertian,

manifetasi,

manifestasi,

gejala,

gejala,

penyebab,

penyebab,

penyebab,

pencegahan, dll)

pencegahan,
3.

dll)

Keluarga dapat

2. Mengambil
keputusan
yang
untuk

menyebutkan
akibat

tepat rematik
diatasi

jika
tidak
dengan

pencegahan, dll)
Memberikan
informasi
tentang dampak
atau akibat dari
rematik
komplikasi

dan

mengatasi

benar.

rematik
4. Memberikan

nyeri rematik
Keluarga dapat
3. Melakukan
perawatan
nyeri
anggota
keluarga
dengan
rematik

menyebutkan 2
dari

cara

bagi perawatan nyeri


pada rematik

informasi
tentang
perawatan nyeri
pada rematik
5. Melakukan
demonstrasi
bersama
keluarga tentang
perawatan nyeri
pada

rematik

dengan
menggunakan
kompres

air

hangat
6. Memberikan
motivasi kepada
keluarga untuk
melakukan cara
perawatan nyeri
pada

rematik

dan
pencegahannya
7. Mengevaluasi
hasil

diskusi

dengan keluarga
tentang masalah
rematik
8. Memberikan
apresiasi

atas

partisipasi
keluarga selama
diskusi

4
2.6 IMPLEMENTASI
TANGGAL
NO

DIAGNOSA

PELAKSANA-

IMPLEMENTASI

AN
Nyeri
1.

akut pada Ny.W,

keluarga Tn. D berhubungan


dengan
keluarga

ketidakmauan
mengambil

keputusan/tindakan

untuk

mengatasi masalah dengan


rematik

10 uni 2015

1. Menggali pengetahuan keluarga


Tn. D tentang rematik
2. Memberi penjelasan
keluarga

Tn.

kepada

dengan

menggunakan leaflet tentang :


pengertian,

penyebab,

manifestasi, pencegahan
3. Memberikan informasi kepada
keluarga Tn. D tentang cara
perawatan nyeri pada rematik
dengan : teknik relaksasi nafas
dalam,

terapi

musik,

rematik/latihan,

senam

kombinasi

kompres air hangat dan air


dingin
4. Melakukan diskusi tentang hal
yang belum dimengerti oleh
klien dan keluarga
5. Memberikan motivasi

kepada

keluarga untuk melakukan cara


perawatan nyeri pada rematik
dan pencegahannya
6. Mengevaluasi
hasil

diskusi

dengan keluarga tentang masalah


rematik
7. Memberikan
partisipasi

apresiasi
keluarga

atas
selama

diskusi dengan pujian positif

2.7 EVALUASI
TANGGAL
NO.
1.

DIAGNOSA
Nyeri

PELAKSANA-

akutpada

AN
Ny.W, 10 Juni 2015

EVALUASI
S : Keluarga Tn. D mengatakan

keluarga Tn. D berhubungan

mengerti dan mampu menjelaskan

dengan

kembali

keluarga

ketidakmauan
mengambil

keputusan/tindakan

untuk

pendidikan

kesehatan

yang telah diberikan, seperti :


penyebab,

tanda

dan

gejala,

mengatasi masalah dengan

pencegahan, dan perawatan nyeri

rematik

pada rematik dengan benar


O : Keluarga Tn. D tampak
memperhatikan dan antusias saat
diberikan pendidikan kesehatan
tentang

rematik

serta

mampu

menjawab pertanyaan dengan baik


A :

Masalah

keluarga

teratasi

Tn.

karena

dapat

menyebutkan penyebab, tanda dan


gejala, pencegahan, dan perawatan
nyeri pada rematik dan mampu
menerapkan

teknik

relaksasi

sebagai salah satu cara untuk


mengurangi nyeri pada rematik
P

Keluarga

membantu

Ny.

Tn.

D
W

dapat
untuk

melakukan perawatan nyeri pada


rematik secara mandiri

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seiring bertambahnya usia,

tubuh manusia akan mengalami

penurunan fungsi baik anatomis dan fisiologis. Penurunan fungsi tubuh


menyebabkan tubuh mudah terserang berbagai jenis penyakit, termasuk
rematik. Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur
disekitarnya. Penanganan penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol
rasa sakit, mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup.
Asuhan Keperawatan Keluarga kali ini dilakukan pada keluarga Tn. D
dengan diagnosa keperawatan prioritas Nyeri akut pada Ny.W, keluarga Tn.
D

berhubungan

dengan

ketidakmauan

keluarga

mengambil

keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah dengan rematik. Intervensi yang


telah diberikan terutama pada masalah nyeri rematik yang dialami Ny. W
adalah dengan memberikan informasi perawatan nyeri, seperti : teknik
relaksasi dalam, terapi musik, senam rematik/latihan, serta kombinasi
kompres air hangat dan dingin.
3.2 PELAJARAN YANG DIAMBIL

DAFTAR PUSTAKA
Andi Ahdaniar, Dkk. 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit
Rematik Pada Lansia Di Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kota
Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, (Online), Vol. 4 No. 2,
Http://Library.Stikesnh.Ac.Id/Files/Disk1/9/E-Library%20stikes%20nani
%20hasanuddin--Andiahdani-450-1-42141501-1.Pdf, 9 Juni 2015
Dina Dewi, Dkk. 2009. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Persepsi Nyeri Pada Lansia Dengan Artritis Reumatoid.
Jurnal

Keperawatan

Soedirman,

(Online),

Vol.

No.

Http://Jos.Unsoed.Ac.Id/Index.Php/Keperawatan/Article/View/179,

2,
9

Juni 2015
Kristanti, Ida. Tanpa tahun. Pengaruh Mandi Air Hangat terhadap Penurunan
Nyeri Rematik pada Lansia di Keluarahan Pringapus Kabupaten
Semarang. Ungaran: Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo.
Mery Fanada, Dkk. 2012. Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala
Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Nyeri Rematik Di Panti Sosial
Tresna

Werdha

Teratai

Palembang

Tahun

2012.

(Online),

Http://Banyuasinkab.Go.Id/Tampung/Dokumen/Dokumen-15-50.Pdf,

Juni 2015
Nainggolan, Olwin. 2009. Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di
Indonesia. Departemen Kesehatan RI: Puslitbang Biomedis dan Farmasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Nining Tyas T, Dkk. 2013. Asupan Kalsium, Status Gizi, Tekanan Darah Dan
Hubungannya Dengan Keluhan Sendi Lansia Di Panti Werdha Bandung.
Jurnal

Gizi

Dan

Pangan,

(Online),

Vol.

No.

1,

Http://Journal.Ipb.Ac.Id/Index.Php/Jgizipangan/Article/View/7247,

Juni 2015
Nurhidayah, Khikmah. 2012.

Pengaruh Senam Rematik Terhadap Aktifitas

Fungsional Lansia Di Komunitas Senam Lansia Wilayah Kelurahan


Nusukan

Banjarsari

Surakarta,

Http://Eprints.Ums.Ac.Id/20570/, 9 Juni 2015

(Online),

Septiani Rahmawati, Afiani. 2014. Pengaruh Terapi Aktivitas Senam Ergonomis


Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lanjut Usia Dengan
Degeneratif Sendi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan Ii Bantul
Yogyakarta, (Online), Thesis.Umy.Ac.Id/Datapublik/T34546.Docx, 9 Juni
2015

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai