OLEH :
NIM : 01.3.20.00448
LEMBAR PENGESAHAN
Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA ANAK
1.1 Konsep Medis
A. Pengertian
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
(Hb) atau hematokrit (Ht) dibawah normal. Anemia menunjukkan suatu status
penyakit atau perubahan fungsi tubuh (Smeltzer, 2001). Anemia merupakan keadaan
dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris,
anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan
hematokrit di bawah normal (Handayani & Andi, 2008). Secara fisiologis, anemia
terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkat oksigen ke
jaringan (Smeltzer, 2001).
Batasan umum seseorang dikatakan anemia dapat menggunakan kriteria WHO
pada tahun 1968, dengan kriteria sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):
1. Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl
2. Perempuan dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dl
3. Perempuan dewasa hamil Hb < 11 gr/dl
4. Anak usia 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl
5. Anak usia 6 bulan – 6 tahun Hb < 11 gr/dl
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada umumnya
dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):
1. Hb < 10 gr/dl
2. Hematokrit < 30%
3. Eritrosit < 2,8 juta/mm2
Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang
umum dipakai adalah (Handayani & Andi, 2008):
1. Ringan sekali Hb 10 gr/dl – 13 gr/dl
2. Ringan Hb 8 gr/dl – 9,9 gr/dl
3. Sedang Hb 6 gr/dl – 7,9 dr/dl
4. Berat Hb < 6 gr/dl
B. Etiologi
Menurut Price & Wilson (2005) penyebab anemia dapat dikelompokan sebagai
berikut:
1. Gangguan produksi eritrosit yang dapat terjadi karena:
a. Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemi difisiensi Fe,
Thalasemia, dan anemi infeksi kronik.
b. Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien yang dapat menimbulkan
anemi pernisiosa dan anemi asam folat.
c. Fungsi sel induk (stem sel) terganggu , sehingga dapat menimbulkan anemia
aplastik dan leukemia.
d. Infiltrasi sumsum tulang, misalnya karena karsinoma.
2. Kehilangan darah
a. Akut karena perdarahan atau trauma atau kecelakaan yang terjadi secara
mendadak.
b. Kronis karena perdarahan pada saluran cerna atau menorhagia.
3. Meningkatnya pemecahan eritrosit (hemolisis)
Hemolisis dapat terjadi karena:
a. Faktor bawaan, misalnya, kekurangan enzim G6PD (untuk mencegah kerusakan
eritrosit.
b. Faktor yang didapat, yaitu adanya bahan yang dapat merusak eritrosit misalnya,
ureum pada darah karena gangguan ginjal atau penggunaan obat acetosal.
4. Bahan baku untuk pembentukan eritrosit tidak ada
Bahan baku yang dimaksud adalah protein , asam folat, vitamin B12, dan
mineral Fe. Sebagian besar anemia anak disebabkan oleh kekurangan satu atau
lebih zat gizi esensial (zat besi, asam folat, B12) yang digunakan dalam
pembentukan sel-sel darah merah. Anemia bisa juga disebabkan oleh kondisi lain
seperti penyakit malaria, infeksi cacing tambang.
C. Manifestasi Klinis
Gangguan
Perfusi
Jaringan
Disfungsi Motilitas
Keletihan
Gastrointestinal
Intoleran Aktivitas
Risiko dan/atau
Defisit Nutrisi
F. Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan untuk pasien anemia sesuai jenisnya, dapat
dilakukan dengan (Baughman, 2000):
1. Anemia Aplastik
a. Transplantasi sumsum tulang.
b. Pemberian terapi imunosupresif dengan globulin antitimosit (ATG).
c. Hentikan semua obat yang menyebabkan anemia tersebut.
d. Cegah timbulnya gejala-gejala dengan melakukan transfuse sel-sel darah
merah dan trombosit.
e. Lindungi pasien yang rentan terhadap leukopenia dari kontak dengan
orang-orang yang menderita infeksi.
2. Anemia defisiensi besi
a. Teliti sumber penyebab yang mungkin dapat berupa malignasi
gastrointestinal, fibroid uteri, atau kanker yang dapat disembuhkan.
b. Lakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui darah samar.
c. Berikan preparat besi orang yang diresepkan.
d. Hindari tablet dengan salut enteric, karena diserap dengan buruk.
e. Lanjutkan terapi besi sampai setahun setelah perdarahan terkontrol.
3. Anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat)
Anemia defisiensi vitamin B12:
a. Pemberian suplemen vitamin atau susu kedelai difortifikasi (pada vege
tarian ketat).
b. Suntikan vitamin B12 secara IM untuk kelainan absorpsi atau tidak
terdapatnya faktor-faktor instriksik.
c. Cegah kambuhan dengan vitamin B12 selama hidup untuk pasien anemia
pernisiosa atau malabsorpsi yang tidak dapat diperbaiki.
Anemia defisiensi asam folat:
a. Pemberian diit nutrisi dan 1 mg gram asam folat setiap hari.
b. Asam folat IM untuk sindrom malabsorpsi.
c. Asam folat oral diberikan dalam bentuk tablet (kecuali vitamin prenatal).
4. Anemia sel sabit
a. Arus utama terapi adalah hidrasi dan analgesia.
b. Hidrasi dengan 3-5L cairan intravena dewasa per hari.
c. Berikan dosis adekuat analgesik narkotik.
d. Gunakan obat anti inflamasi non steroid untuk nyeri yang lebih ringan.
e. Transfusi dipertahankan untuk krisis aplastik, krisis yang tidak responsive
terhadap terapi, pada preoperasi untuk mengencerkan darah sabit, dan
kadang-kadang setengah dari masa kehamilan untuk mencegah krisis.
1.2 Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
1. Biodata
Terdiri dari nama, umur/tanggal lahir, jenis kelamin, agama, anak keberapa,
jumlah saudara dan identitas orang tua
2. Keluhan Utama
Pada anak dengan anemia keluhan ya g sering tampak adalah
ketidakmampuan melakukan aktivitas bermain karena cepat lelah dan juga
terjadinya penurunan berat badan atau nafsu makan.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
Bagaimana proses persalinan, apakah spontan, premature, aterm, letak bayi
belakang kaki atau sungsang
4. Kebutuhan dasar
a) Pola Nutrisi
Pada anak dengan anemia terjadi tanda gejala adanya deficit nutrisi
b) Pola Eliminasi
Mengkaji apakah adanya perdarahan saat buang air besar atau kecil dengan
kejadian anemia
c) Kebersihan diri
Perawat dan keluarga pasien harus menjaga kebersihan pasien
d) Pola tidur
Biasanya istirahat tidur kurang karena tubuh tidak nyaman dan hospitalisasi
5. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Pada umumnya pasien dengan anemia dalam keadaan lemah, pucat,
bergantung penuh kepada orangtua dan perawat dalam memenuhi
kebutuhannya
b) Tanda-tanda Vital
c) Kulit : pada kulit biasanya terdapat sianosis
d) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala, luka, nyeri tekan, keadaan rambut
e) MataP : konjungtiva anemis atau pucat karena terjadi penurunan HB
f) Hidung : bentuk, nyeri tekan, pengeluaran cairan misalnya anak mengalami
ISPA
g) Dada : Bentuk, ictus cordis, suara napas, suara jantung
h) Neurologi : status kesadaran, refleks
B. Diagnosa Keperawatan
Definisi: Beresiko mengalami penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang
dapat menggangu metabolism tubuh
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
SIKI
Tindakan
Observasi
- Memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi
nafas, TD, MAP)
- Monitor status oksigenasi
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
Terapeutik
Edukasi
Definisi: Keadekuatan aliran darah pembuluh darah disfal untuk menunjang fungsi
jaringan
Ekspektasi: meningkat
Kriteria Hasil
Penyembuhan 1 2 3 4 5
luka
sensasi 1 2 3 4 5
Edema parifer 1 2 3 4 5
Nyeri ekstremitas 1 2 3 4 5
Kelemahan otot 1 2 3 4 5
Kram otot 1 2 3 4 5
nekrosis 1 2 3 4 5
Bruit femoralis 1 2 3 4 5
Pengisian Memburuk Cukup Sedang Cukup Meningkat
kapiler akral menurun meningkat
tugor kulit
Tekanan darah 1 2 3 4 5
sistolik
Tekanan darah 1 2 3 4 5
diastolic
Tekanan arteri 1 2 3 4 5
rata-rata
Indeks ankie 1 2 3 4 5
brachiai
SLKI
Definisi: kemampuan untuk merasakan stimulasi suara, rasa, aroma, raba, dan
gambar visual
Ekspektasi: meningkat
Kriteria Hasil
Ketajaman 1 2 3 4 5
pendengaran
Ketajaman 1 2 3 4 5
pengelihatan
Persepsi 1 2 3 4 5
stimulasi kulit
Persepsi posisi 1 2 3 4 5
kepala
Persepsi posisi 1 2 3 4 5
tubuh
Perbedaan rasa 1 2 3 4 5
Penyebab
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amytropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuscular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Chron’s
14. Enterokolitis
15. Fibrosis kistik
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk jika perlu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik)
jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, D. C. (2000). Keperawatan medikal bedah: buku saku untuk Brunner dan
Suddarth. Jakarta: EGC.
Handayani, W., Andi, S. H. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan siste hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Price, S. A., Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta: EGC.
Rokim, K. F., Eka, Y., Firdaus, W. (2014). Hubungan usia dan status nutrisi
terhadap kejadian anemia pada pasien kanker kolorektal. (Karya Tulis Ilmiah).
Malang: Universitas Diponegoro.
Smeltzer, S. C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddart.
Jakarta: EGC.
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
1. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : An.M.P No. Reg : -
Nama Panggilan : An.M.P
TTL : 26 Juni 2019
Umur : 14Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Alamat : Oefatu
Diagnosa Medis : Anemia aplastik
Tanggal MRS : 26 Juni 2019
Tanggal Pengkajian : 26 Juni 2019
Golongan Darah : belum diketahui
Keluhan Utama :
Keluhan utama An M.P adalah mengeluh lemas seluruh badan &pusing.
Keluhan lain yang dirasakan oleh An M.P adalah sulit beraktifitas, tidak ada nafsu
makan dan sering muntah
C. Post Natal :
pasien waktu bayi mendapat ASI kurang lebih 1 tahun, dan ASI yang didapat
adalah ASI ekslusif, imunisasi lengkap.
4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
A. Penyakit – Penyakit Waktu Kecil
keluarga mengatakan bahwa waktu kecil pasien pernah menderita panas
tinggi, tapi tidak pernah dirawat di rumah sakit. Tidak mempunyai riwayat
alergi dan juga tidak pernah mengalami kecelakaan serta imunisasi dasar yang
didapat lengkap.
E. Alergi
Tidak mempunyai riwayat alergi
F. Kecelakaan :
tidak pernah mengalami kecelakaan
G. Imunisasi :
Keluarga mengatkan imunisasi dasar yang didapat lengkap
GENOGRAM
X X
Keterangan :
6. DATA PSIKOSOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak :
Keluarga mengatakan anak diasuh oleh orang tua sendiri
Selera makan :
Keluarga mengatakan selera makan pasien menurun
Jam makan :
pola makan 3x sehari, hanya menghabiskan ½ porsi makan
B. Pola tidur :
pasien tidur siang dari jam 1- jam 4 dan jam tidur malam dari jam 9 -jam 6
pagi.
Mandi
Personal hygiene pasien mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari. Saat
sakit eliminasi (urin dan bowel) dibantu keluarga. Saat dilakukan pengkajian
pasien tidak mempunyai tindakan operasi, status nutrisi (tidak ada nafsu
makan, mual dan muntah), status cairan (pasien menghabiskan 400cc per
hari).
Aktifitas bermain
Menonton Tv
Eliminasi :
Keluarga mengatkan anak BAK biasanya 3-4x sehari dan BAB 1-2x sehari
B. Tindakan Operasi
Tidak ada tindakan operasi
C. Status Nutrisi
tidak ada nafsu makan, mual dan muntah), status cairan (pasien menghabiskan
400cc per hari).
D. Status Hidrasi
-
E. Obat – obatan
omeprazole 1 x 60 mg secara intravena,
ceftriaxon 1 x 50 mg secara intravena,
dexametazon 1 x 2 mg per oral,
IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes per menit secara IV,
sucralfat 4 x 1 gram,
transfusi darah O (PRC) 500 cc 25 tetes per menit).
F. Aktifitas
Pasien hanya berbaring ditempat tidur
D. Pemeriksaan Abdomen
perut tidak kembung, ada bising usus 38 kali per menit, ada mual dan muntah
G. Pemeriksaan Neurologi :
Kesadaran komposmentis, GCS : E4 V5 M6
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
DO :
1. pasien nampak lemas,
2. pusing,
3. counjunctiva anemis,
4. CR >3 detik,
5. pucat seluruh badan,
6. TTV: TD 90/60
mmHg,
7. Nadi: 76 kali per
menit,
8. suhu: 36,30c,
9. RR: 20 kali per meni,
Hb: 2,4 g/dl
DO :
1. pasien nampak lemah,
hanya menghabiskan
(1/2) porsi makan, ada
penurunan berat badan
2 kg, Hb 2,4 g/dl.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
2. 26 Juni 2019 -
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
Kekurangan asupan nutrisi
esensial ditandai dengan
pasien mengatakan bahwa
tidak ada nafsu makan, mual
muntah pasien nampak
lemah, hanya menghabiskan
(1/2) porsi makan, ada
penurunan berat badan 2 kg,
Hb 2,4 g/dl.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
2. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
2. SIKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -
UMUR : 14 tahun
NO. REGISTER : -