Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN DIABETES MELLITUS


AZIZ SITORUS
ADAM RIZKY H.
ANITA FAUZIAH
JIHAN ALYA S.
KURNIA AMANDA
NUR SITI AMALIA
RANIA FAJRIANI
A. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
a. Nama kepala keluarga Bp. N, usia 57, 5 tahun,
pendidikan terakhir yaitu STM, pekerjaan sebagai
satpam dan tinggal dirumah sendiri dengan alamat
kelurahan sukaraja RT 02 / 08 cimandala Bogor.
b. Komposisi Keluarga
No Nama Kelamin Hub. Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. M P Istri 45 SMA Swasta

2 An. R L Anak 22 SMIP Swasta

3 An. N P Anak 4 - -

4 Ny. F P Mertua 74 Tidak sekolah IRT


c. Genogram
d. Tipe Keluarga, Keluarga Bp. N merupakan
keluarga dengan tipe extended family dimana dalam
satu rumah terdapat ayah, ibu, anak, dan mertua.

e. Suku Bangsa, Bp. N berasal dari Jawa Barat (


Sunda) sedangkan Ny. M berasal dari awa tengah .
Bahasa yang digunakan dalam keluarga yaitu Bahasa
Indonesia. Dalam berhubungan social, keluarga tidak
memandang etnis dan saling bekerjasama antara satu
dengan yang lainnya, tempat tinggal keluarga
berbentuk rumah dan tidak dipengaruhi oleh budaya
tradisional ataupun modern. Dalam keluarga tiadak
ada kebiasaan untuk diit maupun mengurangi
makanan asin dan manis, serta cara berpakaian tidak
dipengaruhi oleh budaya tradisional ataupun modern.
f. Agama, Seluruh anggota keluarga Bp. N beragama
Islam dan dalam pelaksanaan kegiatan beribadah
sesuai dengan agama yang dianut yaitu shalat dan
berdoa. Agama dijadikan sebagai dasar keyakinan oleh
keluarga Bp. N dalam membina hubungan baik dengan
sesama.

g. Status sosial ekonomi keluarga, Bp. N bekerja


sebagai satpam suatu perusahaan sedangkan Ny. M
bekerja di butik ( swasta ), Ny. F tidak bekerja, An. R
bekerja di perhotelan. Total pendapatan keluarga
perbulan yaitu di antara Rp. 1.000.000 – Rp.
2.000.000. Dalam satu hari, keluarga Bp. N
mengeluarkan biaya sehari-hari sebesar Rp. 50.000.
Penghasilan yang didapatkan keluarga Bp. N
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan memiliki
tabungan. Pengelola keungan dalam keluarga yaitu Ny.
M.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga, Bp. N mengatakan
jarang berekreasi, dan bila ada waktu senggang
digunakan untuk menonton TV dan menonton TV
bersama.

i. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga,


Tahap perkembangan keluarga Bp. N saat ini, berada
pada tahap keluarga dengan anak dewasa dimana
tugas perkembangannya yaitu menata kembali fasilitas
dan sumber, penataan tanggung jawab antar anak,
mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan
anak dan mendapatkan menantu. sedangkan tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
melepaskan anak dan mendapatkan menantu karena
anak pertama keluarga Bp. N yaitu An. R belum
menikah dan berusia 22 tahun.
j. Riwayat Keluarga Inti, Bp. N memiliki penyakit
Hypertensi dengan mengatakan leher belakangnya
sering terasa sakit dan mungkin karena kecapekan,
makan makanan sesukanya ( tidak dipantang ), jarang
berobat dan kontrol penyakitnya serta menganggap
hal tersebut biasa saja dan tidak terlalu dipikirkan. Ny.
M memiliki riwayat penyakit Hypertensi dan DM dari
orangtuanya, tetapi menurut keluarga, saat ini Ny. M
dalam keadaan sehat. An. R dan An. N juga dalam
keadaan sehat.

k. Riwayat keluarga sebelumnya, Dalam riwayat


keluarga Bp. N mengatakan tidak mengetahui tentang
penyakit dari keluarga sebelum dirinya. Ny. M
memiliki riwayat Hypertensi dari ayahnya dan DM
dari ibunya. Bapak Ny. M meninggal akibat stroke,
kakak Ny. M menderita stroke, adik Ny. M menderita
Hypertensi. Anggota keluarga lainnya dalam keadaan
sehat.
2. Lingkungan
Perumahan, jenis perumahan yaitu permanen
dengan luas bangunan 3 x 10 m2, tidak memiliki
perkarangan rumah, rumah adalah milik Ibu.I
sendiri, atap rumah terbuat dari genteng, terdapat
ventilasi rumah dengan luas < 10 % luas lantai,
cahaya matahari dapat masuk ke rumah pada pagi,
siang dan sore hari ( walaupun sedikit karena jarak
antar rumah sangat berdekatan ), penerangan
dalam rumah menggunakan cahaya matahari dan
listrik, lantai rumah terbuat dari keramik, kondisi
rumah secara keseluruhan dengan lantai bersih,
perabotan berdebu dan kurang rapi.
b. Denah rumah
c. Pengelolaan sampah, Keluarga tidak mempunyai
tempat pembuangan sampah sendiri. Menurut
keluarga, sampah yang ada sementara ditampung
didalam rumah kemudian dibungkus dalam plastik
dan dibuang di tempat pembuangan sampah
sementara yang ada di sekitar lingkungan rumah,
kemudian sampah tersebut diangkut oleh petugas
kebersihan.

d. Sumber air, Sumber air yang digunakan


keluargapompa tangan dan sumber air minum
yang digunakan adalah PAM.

e. Jamban Keluarga, Keluarga Bp. N memiliki


WC sendiri kamar mandi dan WC leher angsa
f. Pembuangan air limbah, keluarga Bp. N mempunyai saluran tempat
pembuangan air limbah yang mengalir langsung keselokan dan jaraknya sangat
dekat dari rumah. Kondisi air selokan hitam dan dapat mengalir lancar.

g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan, Di daerah tempat tinggal Bp. N


terdapat perkumpulan social seperti kegiatan pengajian dan kegiatan
Posyandu. Fasilitas kesehatan yang terdapat di masyarakat yaitu Posyandu,
Puskesmas, Rumah sakit dan Puskesmas keliling. Keluarga Bp. N jarang
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dan memeriksakan kesehatan bila
sakit saja. Fasilitas kesehatan yang ada dapat dijangkau oleh keluarga dengan
jalan kaki, motor angkutan umum atau ojek.

h. Karakteristik tetangga dan komunitas, Di lingkungan RT 02 / 08


kelurahan sukaraja penduduknya cukup padat, jarak antar rumah tetangga
berdempetan dan terlihat sesak, jarak ke jalan raya cukup jauh, dan letak
rumah berada di gang sempit serta hanya bisa dilewati oleh motor saja. Kondisi
lingkungan bersih dan tidak terdapat sumber polusi dari pabrik. Fasilitas yang
terdapat di komunitas yaitu fasilitas kesehatan, pasar, mesjid, sekolah dan
transportasi.
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat, Ny. F mengikuti kegiatan
pengkaijan setiap malam pada pukul 19.00
bersama warga lainnya.

j. Sistem pendukung keluarga, Hubungan


keluarga dengan tetangga atau lingkungan sekitar
baik, cukup erat, saling membantu dan
menghargai. Keluarga memeriksakan
kesehatannya bila ada keluhan sakit saja.
Transportasi mudah didapatkan seperti angkutan
umum, bajaj, ojek dan lain-lain. Di dalam
masyarakat terdapat struktur organisasi yaitu RW,
RT.
3. Struktur Keluarga,
a. Pola komunikasi keluarga. Keluarga Bp. N berkomuniasi
secara dua arah, saling menghargai bila ada anggota keluarga
sedang berbicara. Bila ada anggotakeluarga yang sedang
menghadapi masalah, dibicarakan secara terbuka sehingga
masalah dapat diselesaikan ( dengan cara mengalah ). Keluarga
melibatkan emosi dalam penyampaian pesan atau mengobrol.
b. Struktur kekuatan keluarga, dalam keluarga Bp. N,
pengambil keputusan yaitu Ny. M dan mengatur tentang
anggaran belanja. Dalam proses pengambilan keputusan dengan
cara dimusyawarakan dahulu sebelumnya.

c. Struktur peran, Bp. N sebagai kepala keluarga yang


memimpin keluarga dan mencari nafkah, sedangkan Ny. M
sebagai istri yang bertugas mengatur keuangan. An. R bekerja
dan An. N masih balita. Ny. F membantu dalam merawat cucu-
cucunya. Keluarga Bp. N melaksanakan perannya dengan baik.

d. Nilai dan Norma budaya, Nilai dan norma budaya yang


dianut oleh keluarga Bp. N adalah budaya Sunda dan tidak
memiliki nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif, Keluarga Bp. N berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarga, saling membantu jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan, saling
menghargai, memperhatikan dan percaya antara satu dengan yang lainnya. Setiap hari keluarga
dari Ny. M ( adik-adiknya dan keponakannya ) datang ke rumah untuk menemani Ny. F yang
sudah lanjut usia dan An> N yang masih balita.

b. Fungsi sosialisasi, Seluruh anggota keluarga Bp. N dapat berinteraksi dengan baik di
dalam lingkungannya. Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan dengan baik seperti Bp. N,
Ny. M dan An. R bekerja mencari nafkah. Bpk. P dan Ny. M memebesarkan anak-anaknya
dengan penuh kasih sayang. Lingkungan tempat tinggal keluarga tidak memberikan dukungan
dalam perkembangan anak dikarenakan tidak ada fasilitas bermain karena sempit.

c. Fungsi reproduksi, Bp. N memiliki dua anak yaitu An. R ( 22 th ) dan An. N ( 4 th ).
Keluarga Bp. N dan Ny. M mengikuti program KB dengan menggunakan jenis KB spiral.

5. Stres dan koping keluarga


a.Stresor jangka pendek dan jangka panjang, Stresor jangka pendek yang sedang dialami
keluarga adalah Ny. F mengalami sakit gula. Stresor jangka panjang yang dirasakan oleh
keluarga persiapan An. N yang akan masuk TK.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, keluarga mengatakan bila ada


masalah selalu dibicarakan bersama – sama untuk mencari jalan keluarnya ( musyawarah ).
c. Strategi koping yang digunakan, keluarga
Bp. N mengatakan bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama untuk mencari jalan
keluarnya.

d. Strategi adaptasi disfungsional, dari hasil


pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga
mengatasi masalah secara maladaptif

e. Harapan keluarga terhadap asuhan


keperawatan keluarga, Keluarga sangat senang
dengan kehadiran perawat karena bisa berbicara
mengenai kesehatan, memberikan informasi,
sehingga keluarga menjadi tahu mengenai
kesehatannya.
f. Pemeriksaan Fisik
• 7. Fungsi perawat kesehatan ( penjajakan tahap II )
• Ny. F mengatakan dirinya mempunyai penyakit gula
sejak 2,5 tahun yang lalu dan menyebabkan kakinya
dipotong serta tidak tahu mengenai penyakit gula
dan hanya diberitahu oleh dokter ( saat kontrol )
untuk mengurangi makanan manis dan asin.
• Ny. F bertanya – Tanya tentang penyakitnya baik
mengenai pengertian, tanda dan gejala serta akibat
dari penyakitnya. Dan keluarga tidak tahu apa
akibatnya jika tidak diobati.
• Tn N selalu mengingatkan Ny.F untuk mengontrol
penyakitnya ke pelayanan kesehatan terdekat,
keluarga juga saling merawat jika ada anggota
keluarga yang sakit.
• Ny.F mengatakan menyapu rumah 2x/hari saja
sudah cukup bersih dan tidak perlu di pel.
• Ny. F tidak memiliki sikap negatif atau kurang
percaya terhadap petugas kesehatan. Ny.F
mengatakan mengetahui tentang fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungannya yaitu
Puskesmas, Puskesmas keliling, Posyandu, dan
rumah sakit, serta mengetahui manfaat dari
tempat tersebut yaitu mendapatkan pengobatan
dan menjadi sehat, tetapi jarang mengunjungi
tempat tersebut atau datang bila mengalami
keluhan saja.
Analisa Data
Prioritas masalah berdasarkan penampisan adalah
sebagai berikut :
1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga
Bpk N khususnya Ny. F berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Diabetes Mellitus dengan skor : 4
2. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan
serebral pada keluarga Bp. N khususnya Bp. N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Hypertensi dengan skor : 3
PENAPISAN
1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga Bpk N khususnya Ny. F
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Diabetes Mellitus.

• Subjektif :
-. Ny. F mengatakan dirinya mempunyai penyakit gula sejak 2,5 tahun yang
lalu yang menyebabkan kakinya dipotong
-. Ny. F pernah diberitahu oleh dokter ( saat kontrol ) untuk mengurangi
makanan manis dan asin
- keluarga tidak tahu apa akibatnya jika tidak diobati
-. Ny. F mengatakan dirinya sering merasa haus dan kencing tidak terkontrol
serta pola makan tidak tentu ( kadang 2 – 3 x sehari )
-. Ny. F tdak tahu mengenai penyakit gula dan sudah tidak kontrol gula sejak
6 bulan yang lalu dan merasa sering kesemutan dan minta untuk diobati

• Objektif :
-. Kaki sebelah kanan klien diamputasi sampai sebatas ½ betis dan
menggunakan kaki palsu serta tongkat
-. Ny. F bertanya – Tanya tentang penyakitnya
-. Klien tidak menggunakan alas kaki di dalam rumah
- TTV: TD : 130/80 mmHg
- GDS : 250 mg / dl
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
• Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan pembinaan dalam waktu dua
minggu cedera tidak terjadi pada keluarga bapak N khususnya Ny. F
• Tujuan khusus : Setelah dilakukan kunjungan 3 x 60 menit keluarga dapat :
• 1. Mengenal masalah DM dengan menyebutkan :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Tanda-tanda DM
d. Identifikasi penyebab dan tanda gejala DM
• 2. mengambil menyebutkan keputusan untuk masalah DM dengan :
a.Akibat DM
b. Memutuskan untuk mengatasi masalah DM
• 3. Melakukan perawatan DM dengan :
a. Menyebutkan cara mengatasi masalah DM
b. Melakukan perawatan kaki DM
c. Menyebutkan cara memilih bahan makanan
• 4. Memodifikasi lingkungan untuk mengatasi DM dengan :
a. Menciptakan lingkungan yang aman untuk DM
• 5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengatasi DM dengan :
a. Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi DM
• 1.1-Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian Dm
dengan cara penyuluhan kesehatan menggunakan lembar
balik
• -Memotivasi keluarga untuk mengulang kembali pengertian
DM
• -Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
• 1.2–Mendiskusikan bersama keluarga tentang penyebab DM
dengan cara penyuluhan kesehatan dengan menggunakan
lembar balik
• -Memotivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab
DM
• -Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
• 1.3–Mendiskusikan bersama keluarga tentang tanda-tanda
DM dengan cara penyuluhan kesehatan dengan menggunakan
lembar balik
• -Memotivasi keluarga untuk mengulang kembali tanda-tanda
DM
• -Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
• 1.4–Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi penyebab
dan tanda serta gejala DM yang dialami ibu M.
• EVALUASI
• S:
• - Keluarga mengatakan paham dan mengerti
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejal DM
• - Keluarga mengatakan DM adalah penyakit gula
lebih dari 140 mg/dl
• O:
• -Keluarga dapat menyebutkan 3 penyebab DM
dengan benar
• - Keluarga dapat menyebutkan 5 dari tanda-tanda
DM dengan benar
• A:
• Tujuan tercapai, masalah teratasi
• P:
• Lanjutkan ke TUK 2
• 2. Risiko Perubahan perfusi jaringan serebral pada
keluarga bapak N. khususnya Bpk. N. berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
• Subjektif :
-. Tn. N mengatakan kepala sering pusing dan sakit dan
menganggap karena kecapekan
-. Tn. N makan makanan sesukanya dan tidak ada
pantangan
-. Tn. N mengatakan rasa sakitnya biasa saja dan tidak
mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari
-. Tn. N jarang berobat dan kontrol mengenai tekanan
darahnya
-. Tn. N kurang mengetahui tentang penyakit darah tinggi
• Objektif
-. Tn. N bertanya – Tanya tentang penyakit darah tinggi
-. TTV : TD : 160 / 90 mmHg, Nadi : 84 x / mnt
• TUJUAN UMUM : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu dua minggu
diharapkan perubahan perfusi jaringan serebral
tidak terjadi
• TUJUAN KHUSUS : Setelah dilakukan
kunjungan 3 x 60 menit keluarga dapat :
• 1. Mengenal masalah Hypertensi dengan
menyebutkan :
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda-tanda hipertensi
d. Identifikasi penyebab dan tanda gejala
hipertensi
• 1.2 Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi.
• Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan dengan cara menanyakan kepada perawat apa
yang harus dilakukan untuk mengatasi hipertensi.
• Memberikan remforcement atau usaha positif keluarga.
• Respon : Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan dan keluarga menanyakan kepada perawat apa
yang harus dilakukan untuk mengatasi hipertensi.
• 1.3 Mendiskusikan bersama keluarga mengenai cara perawatan dan pengobatan tradisional
hipertensi.
• Cara perawatan hipertensi antara lain :
• 1. Diet makanan
• 2.Penurunan berat badan
• 3.Berhenti merokok dan minum alkohol.
• 4.Olahraga teratur
• 5.Kontrol dan minum obat teratur.
• Cara pembuatan obat-obatan tradisional.
• -Daun salam 4 lembar ditambah 2 gelas air lalu rebus sampai jadi 1 gelas, minum 2 x sehari.
• -Buah belimbing 2 buah yang besar diparut jadi 1 gelas, minum 2x sehari.
• -Ketimun 2 buah diparut jadi 1 gelas, minum 2x sehari.
• -Motivasi keluarga untuk mengulang kembali cara perawatan hipertensi.
• -Mendemonstrasikan cara pengobatan tradisional pada keluarga yang mengalami hipertensi.
• -Memberikan reinforcement atas usaha positif keluarga.
• Respon : Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan dan keluarga dapat menjelaskan kembali cara
pembuatan obat-obata tradisional.
• 1.4 -Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat pencegahan hipertensi.
• -Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara pencegahan hipertensi.
• -Memberikan remforcement atau usaha positif keluarga.
• Respon : Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan dan keluarga dapat menjelaskan kembali cara
pencegahan hipertensi.
EVALUASI

• S: - Keluarga mengatakan paham dan mengerti tentang
cara perawatan hipertensi.
• O: - Keluarga dapat mengulang kembali cara perawatan
hiper-tensi dan keluarga dapat mendemons-trasikan cara pengo-
batan tradisional pada anggota keluarga yang mengalami
hipertensi.
• A : Tujuan tercapai, masalah teratasi.
• P : Lanjutkan TUK 4
• S: - Keluarga mengatakan cara pencegahan hipertensi
adalah menghindari makan berlemak, olahraga teratur, kontrol
tekanan darah, berhenti merokok, kurangi konsumsi garam.
• O: - Keluarga dapat menjelaskan pencegahan hipertensi.
• A : Tujuan tercapai, masalah teratasi.
• P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ke TUK 5, tetapi TUK 5
tidak dapat dilakukan oleh penulis karena waktu yang terbatas dan
didelegasikan kepada kader dan petugas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai