Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

A,
KHUSUSNYA PADA NY. M DENGAN DIABETES MELITUS DI DESA BEJI
KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :
1. Hengki Hikmawan Nugraha (200102023)
2. Husni Prihastari (200102024)
3. Inayah Aris Santy (200102025)

FAKULTAS KESEHATAN PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kasus

1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. N
b. Usia kepala keluarga : 57 tahun
c. Alamat : sukaraja RT 02 / 08 cimandala Bogor
d. Pekerjaan Kepala Keluarga : Satpam
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
f. Komposisi Keluarga dan Genogram :
No Nama Kelamin Hub. Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
1 Ny. M P Istri 45 SMA Swasta

2 An. R L Anak 22 SMIP Swasta

3 An. N P Anak 4 - -

4 Ny. F P Mertua 74 Tidak IRT


sekolah
Klien 74 thn
DM

stroke Hypertensi sehat

57, 5 th 45 th
Hypertensi sehat

22 th
sehat 4 th
sehat

Keterangan :
= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan = Tinggal serumah
= Klien = Sakit

1. Tipe Keluarga : Extended family (ayah, ibu, anak, dan


mertua)
2. Suku Bangsa : Jawa dan Sunda/Indonesia
3. Agama : Islam
4. Status Ekonomi Keluarga
Tn. N bekerja sebagai satpam suatu perusahaan sedangkan Ny. M
bekerja di butik (swasta), Ny. F tidak bekerja, An. R bekerja di perhotelan.
Total pendapatan keluarga perbulan yaitu di antara Rp. 1.000.000–Rp.
2.000.000. Dalam satu hari, keluarga Tn. N mengeluarkan biaya sehari-hari
sebesar Rp. 50.000. Penghasilan yang didapatkan keluarga Tn. N mencukupi
untuk kebutuhan sehari-hari dan memiliki tabungan. Pengelola keungan
dalam keluarga yaitu Ny. M.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. N saat ini, berada pada tahap keluarga
dengan anak dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu menata kembali
fasilitas dan sumber, penataan tanggung jawab antar anak, mempertahankan
komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan menantu.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah melepaskan
anak dan mendapatkan menantu karena anak pertama keluarga Tn. N yaitu An. R
belum menikah dan berusia 22 tahun.
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn. N memiliki penyakit Hypertensi dengan mengatakan leher
belakangnya sering terasa sakit dan mungkin karena kecapekan, makan makanan
sesukanya (tidak dipantang), jarang berobat dan kontrol penyakitnya serta
menganggap hal tersebut biasa saja dan tidak terlalu dipikirkan. Ny. M memiliki
riwayat penyakit Hypertensi dan DM dari orangtuanya, tetapi menurut keluarga,
saat ini Ny. M dalam keadaan sehat. An. R dan An. N juga dalam keadaan sehat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam riwayat keluarga Tn. N mengatakan tidak mengetahui tentang
penyakit dari keluarga sebelum dirinya. Ny. M memiliki riwayat Hypertensi dari
ayahnya dan DM dari ibunya. Bapak Ny. M meninggal akibat stroke, kakak Ny. M
menderita stroke, adik Ny. M menderita Hypertensi. Anggota keluarga lainnya
dalam keadaan sehat.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Jenis perumahan yaitu permanen dengan luas bangunan 3 x 10 m 2, tidak
memiliki perkarangan rumah, rumah adalah milik Ibu.I sendiri, atap rumah terbuat
dari genteng, terdapat ventilasi rumah dengan luas < 10 % luas lantai, cahaya
matahari dapat masuk ke rumah pada pagi, siang dan sore hari ( walaupun sedikit
karena jarak antar rumah sangat berdekatan ), penerangan dalam rumah
menggunakan cahaya matahari dan listrik, lantai rumah terbuat dari keramik,
kondisi rumah secara keseluruhan dengan lantai bersih, perabotan berdebu dan
kurang rapi.Berikut merupakan denah rumah Tn. N

Skala : 1 : 100
Keterangan :
1. Ruang tamu dan tempat tdur
2. Tempat tidur
3. Kamar mandi
4. Dapur
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Di lingkungan RT 02 / 08 kelurahan sukaraja penduduknya cukup padat,
jarak antar rumah tetangga berdempetan dan terlihat sesak, jarak ke jalan raya
cukup jauh, dan letak rumah berada di gang sempit serta hanya bisa dilewati oleh
motor saja. Kondisi lingkungan bersih dan tidak terdapat sumber polusi dari
pabrik. Fasilitas yang terdapat di komunitas yaitu fasilitas kesehatan, pasar,
mesjid, sekolah dan transportasi.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. N sudah tinggal di lingkungan ini sejak ± 20 tahun yang lalu.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. F mengikuti kegiatan pengkaijan setiap malam pada pukul 19.00
bersama warga lainnya.

e. Sistem Pendukung Keluarga


Hubungan keluarga dengan tetangga atau lingkungan sekitar baik, cukup
erat, saling membantu dan menghargai. Keluarga memeriksakan kesehatannya bila
ada keluhan sakit saja. Transportasi mudah didapatkan seperti angkutan umum,
bajaj, ojek dan lain-lain. Di dalam masyarakat terdapat struktur organisasi yaitu
RW, RT.

4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Tn. N sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga dan mencari
nafkah, sedangkan Ny. M sebagai istri yang bertugas mengatur keuangan. An. R
bekerja dan An. N masih balita. Ny. F membantu dalam merawat cucu-cucunya.
Keluarga Tn. N melaksanakan perannya dengan baik.
b. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. N berkomuniasi secara dua arah, saling menghargai bila ada
anggota keluarga sedang berbicara. Bila ada anggota keluarga yang sedang
menghadapi masalah, dibicarakan secara terbuka sehingga masalah dapat
diselesaikan dengan cara mengalah). Keluarga melibatkan emosi dalam
penyampaian pesan atau mengobrol.
c. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. N, pengambil keputusan yaitu Ny. M dan mengatur
tentang anggaran belanja. Dalam proses pengambilan keputusan dengan cara
dimusyawarakan dahulu sebelumnya.
d. Nilai dan Norma budaya
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn. N adalah budaya
Sunda dan tidak memiliki nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. N berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarga, saling membantu jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan,
saling menghargai, memperhatikan dan percaya antara satu dengan yang lainnya.
Setiap hari keluarga dari Ny. M (adik-adiknya dan keponakannya) datang ke
rumah untuk menemani Ny. F yang sudah lanjut usia dan An> N yang masih
balita.
b. Fungsi sosialisasi
Seluruh anggota keluarga Tn. N dapat berinteraksi dengan baik di dalam
lingkungannya. Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan dengan baik seperti
Tn. N, Ny. M dan An. R bekerja mencari nafkah. Tn. N dan Ny. M memebesarkan
anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Lingkungan tempat tinggal keluarga
tidak memberikan dukungan dalam perkembangan anak dikarenakan tidak ada
fasilitas bermain karena sempit.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga mengetahui jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
diabetes melitus, tetapi keluarga belum cukup mengetahui penyebab dari
penyakit diabetes melitus
2. Memutuskan Tindakan yang Tepat bagi Keluarga
a. Apakah masalah yang dirasakan keluarga?
Keluarga mengatakan mengetahui ada anggota keluarga yang
menderita penyakit diabetes melitus dan kurang paham apa itu diabetes
melitus.
b. Apakah kepala keluarga menyerah terhadap masalah yang dihadapi
salah satu anggota keluarga?
Keluarga menyatakan tidak akan menyerah jika perlu dilakukan
perawatan agar diabetes melitus membaik
c. Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap
salah satu anggota keluarganya?
Keluarga menyatakan tidak takut dengan terapi yang dilakukan
terhadap salah satu anggota keluarganya.
d. Apakah kepala keluarga percaya kepada petugas Kesehatan?
Keluarga menyatakan percaya kepada petugas kesehatan
e. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas
kesehatan?
Keluarga menyatakan mampu menjangkau fasilitas kesehatan

3. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit


a. Apakah keluarga aktif dalam merawat pasien?
Keluarga menyatakan tidak begitu aktif dalam merawat pasien
dikarenakan keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
b. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang
perawatan yang diperlukan pasien?
Keluarga menyatakaan mencari pertolongan kepada petugas
kesehatan tentang bagaimana cara menanganinya
c. Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien?
Sikap keluarga terhadap pasien kurang begitu memeperhatikan
dengan kondisi pasien
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin Kesehatan keluarga
a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar rumah?
Keluarga memahami tentang sumber daya alam sekitar yang bisa
dimanfaatkan
b. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaat nya?
Keluarga mengetahui tentang kebersihan lingkungan. Tempat tinggal
keluarga jauh dari tempat pembuangan limbah, keluarga juga menjaga
lingkungan sekitar agar tetap bersih dan sehat
c. Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah
yang menunjang Kesehatan?
Keluarga selalu mengajarkan tentang kebersihan kepadan anak-anaknya
dan setiap 2/3 minggu sekali selalu melakukan gotong royong
membersihkan persekitaran rumah
5. Menggunakan pelayanan Kesehatan
a. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas Kesehatan yang dapat
dijangkau keluarga
Keuntungan dari adanya fasilitas Kesehatan
Keluarga memiliki pengetahuan yang baik tentang fasilitas Kesehatan di
lingkungannya. Seperti posyandu, puskesmas dll.
b. Kepercayaan keluarga terhadap pelayanan Kesehatan yang ada
Keluarga mempercayai fasilitas Kesehatan disekitarnya. Dengan cara
selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas Kesehatan
terdekat untuk diberikan pertolongan
c. Apakah fasilitas Kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga?
Dapat terjangkau, jarak dari rumah keluarga ke puskesmas terdekat sekitar
2km, keluarga biasa menempuh jarak tersebut menggunakan motor
6. Stres dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka pendek yang sedang dialami keluarga adalah Ny. F
mengalami sakit gula. Stresor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga
persiapan An. N yang akan masuk TK.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Keluarga mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama – sama
untuk mencari jalan keluarnya ( musyawarah ).
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. N mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama
untuk mencari jalan keluarnya.
d. Strategi adaptasi keluarga
Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada keluarga menggunakan
adaptasi yang positif. Karena keluarga menyadari jika menggunakan kekerasan
dalam menyelesaikan masalah tidak akan dapat menyelesaikan masalah justru
akan semakain berlarut-larut dan semakin rumit.
7. Harapan Keluarga
Keluarga sangat senang dengan kehadiran perawat karena bisa berbicara
mengenai kesehatan, memberikan informasi, sehingga keluarga menjadi tahu
mengenai kesehatannya.
8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga

Fisik Tn. N Ny. M An.R An. N Ny. F

TD 160/90 110/70 mmHg - - 130/80 mmHg

mmHg

N 86x/mnt 90x/mnt 78 x/mnt 86x/mnt 79x/mnt

RR 18x/mnt 20x/mnt 24x/mnt 22x/mnt 20x/mnt

BB 72 kg 51 kg 52 kg 16 kg 48 kg
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir

lembab lembab lembab kering lembab

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar kelenjar tyroid

thyroid thyroid

Dada Tidak ada Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada Tidak ada

suara nafas nafas nafas suara nafas suara nafas

tambahan tambahan, tambahan, tambahan, tambahan,

detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung

regular. regular. regular. regular. regular

Abdomen Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, Simetris, tidak

ada nyeri ada nyeri tekan ada nyeri tekan tidak ada ada nyeri tekan

tekan nyeri tekan

Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak

ada edema ada edema ada udema, ada edema ada edema

Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang

Turgor kulit Baik Baik Baik Baik Baik

Keluhan - - - - -
ANALISA DATA

No Tanggal Data Fokus Problem Etiologi

1 13 oktober DS : Resiko Kurang terpapar


Keluarga menyatakan Ny. F ketidaksetabilan infromasi tentang
2022
mempunyai penyakit diabets kadar glukosa darah manajemen diabetes
sejak 2,5 tahun yang lalu
yang menyebabkan kakinya
dipotong, Ny. F pernah
diberitahu oleh dokter ( saat
kontrol ) untuk mengurangi
makanan manis dan asin
Keluarga tidak tahu apa
akibatnya jika tidak diobati.
Ny. F juga tidak tahu
mengenai penyakit gula dan
sudah tidak kontrol gula
sejak 6 bulan yang lalu dan
merasa sering kesemutan dan
minta untuk diobati

DO:
- Kaki sebelah kanan klien
diamputasi sampai sebatas
½ betis dan menggunakan
kaki palsu serta tongkat
-. Ny. F bertanya – Tanya
tentang penyakitnya
- Klien tidak menggunakan
alas kaki di dalam rumah
- TTV: TD : 130/80 mmHg
- GDS : 250 mg / dl

DIAGNOSA
SCORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN (Bayglon dan Malaya,
1978)
Resiko ketidaksetabilan kadar glukosa darah berhibingan dengan kurang terpapar
informasi tentang manajemen diabetes

Kriteria Skor Bobot Total Rasional/pembenaran

Sifat masalah 1 2/3


Skala
- Aktual 3
- Risiko 2
- Keadaan sejahtera/diagnosis 1
sehat
Kemungkinan masalah 2 2
dapat diubah
Skala
- Aktual 2
- Risiko 1
- Keadaan sejahtera/diagnosis 0
sehat
Potensi masalah untuk 1 1/3
dicegah
Skala
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
Menonjolnya masalah 1
Skala 1
- Masalah dirasakan 2
dan harus
ditangani segera
- Ada masalah
tetapi tidak perlu
ditangani 1
- Masalah tidak
dirasakan

0
Total 5 4

Keterangan :
- Diagnosis actual; terjadi deficit/gangguan Kesehatan dalam keluarga dan dari
hasil pengkajian didapatkan data mengeai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan
- Risiko (ancaman Kesehatan); terdapat data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan. Cth: lingkungan rumah yang kurang bersih atau pola makan tidak
adekuat
- Sejahtera (wellness) merupakan keadaan dimana keluarga dalam keadaan
sejahtera sehingga Kesehatan perlu ditingkatkan
SKORING:
1. Tentukan skor setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dikali bobot
3. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria
TUJUAN STANDAR INTERVENSI
DATA DIAGNOSIS KRITERIA EVALUASI

DS : Resiko ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Verball Keluarga mengetahui Manajemen


Keluarga menyatakan glukosa darah b.d kurang terpapar kunjungan 2x diharapkan dan memahami tentang hiperglikemia(l.03115)
Ny. F mempunyai informasi tentang manajemen keluarga dapat : resiko yang bisa terjadi  Observasi
penyakit diabets sejak diabetes menjelaskan resiko pada pada penyakit Diabetes  Monitor kadar
2,5 tahun yang lalu Diabetes Melitus Melitus apbila gula glukosa darah
yang menyebabkan darahnya tinggi.  Monitor intake dan
kakinya dipotong, Ny. output cairan
F pernah diberitahu  Monitor keton
oleh dokter ( saat urin,kadar analisa
kontrol ) untuk gas
mengurangi makanan darah,elektrolit,tekan
manis dan asin an darah ortostatik
Keluarga tidak tahu dan frequensi nadi
apa akibatnya jika  Teraupetik
tidak diobati.  Berikan asupan
Ny. F juga tidak tahu cairan oral
mengenai penyakit  Fasilitasi ambulasi
gula dan sudah tidak jika ada hipotensi
kontrol gula sejak 6 ortostatik
bulan yang lalu dan  Edukasi
merasa sering  Anjurkan monitor
kesemutan dan minta kadar glukosa darah
untuk diobati
DO:
- Kaki sebelah kanan
klien diamputasi secara mandiri
sampai sebatas ½ betis  Ajarkan pengelolaan
dan menggunakan kaki diabetes
palsu serta tongkat  Kolaborasi
-. Ny. F bertanya –  Kolaborasi
Tanya tentang pemberian insulin
penyakitnya jika perlu
- Klien tidak  Kolaborasi
menggunakan alas pemberian cairan
kaki di dalam rumah jika perlu
- TTV: TD : 130/80
mmHg

IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda tangan


1 Resiko ketidakstabilan 11/11/2022 1. Memonitor kadar Subyektif : Keluarga menyatakan Ny. F mempunyai
kadar glukosa darah b.d 13.00 glokosa darah penyakit diabets sejak 2,5 tahun yang lalu yang
kurang terpapar informasi 2. Memonitor intake dan
tentang manajemen diabetes menyebabkan kakinya dipotong, Ny. F pernah
output cairan diberitahu oleh dokter ( saat kontrol ) untuk mengurangi
3. Memberikan asupan
makanan manis dan asin
cairan oral
4. menganjurkan
monitor kadar Objektif :
glukosa darah 1. Kaki sebelah kanan klien diamputasi sampai sebatas
secara mandiri ½ betis dan menggunakan kaki palsu serta tongkat
5. mengajarkan 2. Ny. F bertanya – Tanya tentang penyakitnya
pengelolaan 3. Klien tidak menggunakan alas kaki di dalam rumah
diabetes 4. TTV: TD : 130/80 mmHg

Anda mungkin juga menyukai