Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE STUDI KASUS

1. Rancangan Studi Kasus

Jenis rancangan serta pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu studi kasus, menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Peneliti mendapatkan data pasien menggunakan metode wawancara,

observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Instrument penelitian

yang digunakan pada wawancara yaitu peneliti sendiri dengan alat bantu

pedoman pengkajian dan Strategi Pelaksanaan (SP). Sedangkan instrumen

yang lain dengan menggunakan tensimeter, termometer dan timbangan.

(Zelika & Dermawan, 2015)

1. Subyek Studi Kasus

Subyek pada studi kasus ini adalah pasien dengan Asuhan keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran dengan Skizofrenia di

RSJ.

2. Fokus Studi

Fokus studi dalam karya tulis ilmiah ini adalah pasien dengan asuhan

keperawatan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJ

3. Definisi Oprasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan apa saja yang akan di amati. Definisi operasional di tentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan


cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan

ditentukan.

a. Halusinasi pendengaran

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau kebisingan,

dan yang paling sering yaitu merupakan suara orang. Suara berbentuk

kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas, berbicara

tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap antara dua

orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien

mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu

dan kadang dapat membahayakanya. (Lase & Pardede, 2019)

b. Pasien skizofrenia

Pasien skizofrenia adalah pasien yang menderita gangguan jiwa

berat, dan skizofrenia merupakan sindrom kompleks dari gangguan

perkembangan otak yang menyebabkan penyimpangan perilaku dan

kognitif serta disebabkan oleh faktor genetik atau faktor lingkungan.

Pasien skizofrenia umumnya mengalami gejala-gejala seperti gejala

positif dan negaf. Delusi dan halusinasi merupakan salah satu

gejala positif yang sering dialami pada skizofrenia, selain

ituskizofrenia erat hubungannya dengan perilaku kekerasan.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh insight pada proses

kesembuhan pasien skizofrenia. (NMA, 2021).

4. Tempat Dan Studi Kasus

a. Tempat Studi Kasus


Pengelolaan kasus pada Pasien halusinasi pendengaran dengan

skizofrenia ini akan dilaksanakan di RSJ Prof. Dr Soerojo Magelang

b. Waktu Penyusunan

Waktu penyusunan ini akan dilaksanakan pada waktu yang akan

ditentukan.

c. Waktu Pengambilan Studi Kasus

Studi kasus ini di ambil pada tanggal 28 bulan oktober 2022

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mengumpulkan

data dari berbagai sumber dengan cara :

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mewawancarai langsung responden yang diteliti. Data yang

diperlukan dan didapatkan hari hasil wawancara antara lain identitas

pasien, keluhan utama, faktor predisposisi, faktor presipitasi. Sumber

data diperoleh dari pasien, keluarga atau orang terdekat, tim

kesehatan, serta cacatan lain.

b. Observasi dan pemeriksaan fisik Pendekatan dengan cara

pemeriksaan fisik yaitu menggunakan teknik IPPA (Inspeksi,

Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi). Observasi dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung kepada responden untuk

mengetahui perubahan.

c. Studi dokumen
pada studi kasus ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan

mengidentifikasi dokumen pasien saat dirawat sekarang dan

sebelum dirawat dengan masalah yang sama.

6. Penyajian Data

Setelah dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil penulisan, maka

data hasil studi kasus disajikan dalam bentuk teks atau narasi disertai data

verbal dari subyek yang menjadi kelolaan sebagai data pendukungnya.

Kerahasiaan dari pasien dijamin dengan cara menyamarkan identitas

pasien.

7. Etika Studi Kasus

prinsip etika menjelaskan bahwa data dapat dibedakan menjadi tiga

bagian yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip Manfaat

1) Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada partisipan, peneliti berhati-hati dalam mempertimbangkan

resiko dan keuntungan kepada partisipan pada setiap tindakan.

2) Subjek penelitian yang ikut berpastisipasi harus ditempatkan dalam

keadaan yang menguntungkan. Pastikan penelitian digunakan

sebagaimana mestinya dan tidak disebarluaskan demi kepentingan

tertentu.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia

a. Partisipan dilakukan secara manusiawi yang mempunyai

hak memutuskan untuk bersedia menjadi partisipan atau tidak,


tanpa adanya sanksi apapun atau yang dapat mengganggu

kesembuhannya.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang

diberikan peneliti harus menjelaskan secara rinci dan tanggung

jawab terhadap sesuatu yang terjadi pada subjek peneliti.

c. Subjek peneliti harus mendapat informasi dengan detail terkait

tujuan penelitian yang akan dilakukan dan memiliki hak untuk

ikut berpartisipasi atau tidak dalam penelitian

3. Keadilan

Partisipan diperhatikan secara adil, baik sebelum, selama,

dan sesudah keikutsertaan dalam penelitian tanpa adanya

diskriminasi. Partisipan juga mempunyai hak agar data yang di

berikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama

dan rahasia. Setelah subyek mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang dilaksanakan.


DAFTAR PUSTAKA

Lase, A. A. N., & Pardede, J. A. (2019). Penerapan Terapi Generalis ( SP 1-4 )


Pada Penderita Skizofrenia Dengan Masalah Halusinasi Di Ruang Sibual-
buali : Studi Kasus. 1–38.
NMA, W. (2021). Pengaruh Insight pada Proses Kesembuhan pasien Skizofrenia.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 163–169.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.573
Zelika, A. A., & Dermawan, D. (2015). Kajian Asuhan Keperawatan Jiwa
Halusinasi Pendengaran Pada Sdr . D Di Ruang Nakula Rsjd Surakarta.
Profesi, 12(2), 8–15.

Anda mungkin juga menyukai