Anda di halaman 1dari 4

43

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus


Penelitian Studi Kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu

masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data

yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi

kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa

peristiwa, aktivitas atau individu metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi pasien (Nursalam, 2017).


Studi Kasus yang dilakukan pada penelitian ini yaitu studi kasus

terhadap pasien Hipertensi pada masa kini, dengan cara mengeksplorasi,

mengklasifikasi data, menafsirkan dan memutuskan diagnosa keperawatan

kemudian memecahkan masalah yang dihadapi dengan pendekatan proses

keperawatan.
B. Subjek Studi Kasus
Subjek dalam penulisan ini adalah individu yang mempunyai penyakit

Hipertensi yang sedang dirawat di Panti Sosial Tresna Werdha Banjarbaru.


C. Fokus Studi Kasus
Studi kasus ini berfokus pada masalah keperawatan yang timbul pada

penyakit Hipertensi yang diderita pasien.

D. Definisi Operasional
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan hipertensi adalah suatu

bentuk pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual yang

diberikan langsung kepada pasien.


Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan

abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus


44

lebih dari suatu periode. Tanda dan gejala yang mucul pada penderita

Hipertensi terkadang tidak menampakkan gejala hingga bertahu-tahun. Pada

kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien antara lain seperti sakit

kepala, palpitasi, kelelahan, nausea, tremor otot, nyeri dada, pandangan kabur

atau ganda serta kesulitan tidur. Tanda dan gejala yang mucul ini dapat

menimbulkan masalah keperawatan pada pasien.


Individu adalah makhluk biopsikososial, yang memiliki karakteristik

unik dan berespon terhadap orang lain dan dunia dengan berbagai cara.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Studi kasus ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Banjarbaru,

lama waktu yaitu selama 7 hari. Asuhan Keperawatan akan dilakukan di bulan

Januari 2019.
F. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data studi kasus adalah

sebagai berikut (Nursalam, 2017):


1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data

dari pasien, keluarga, perawat lainnya.


2. Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi,

palpasi, perkusi, Asukultasi) pada sistem tubuh pasien.


3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yg relevan).
G. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan menggunakan deskriptif dan narasi dengan

format yang telah ditentukan (format asuhan keperawatan individu).


H. Etika Studi Kasus
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menekankan masalah etika

yang meliputi (Hidayat, 2008; Nursalam, 2017):


1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
45

Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan.Jika responden tidak bersedia,


maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi

yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi

responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.


2. Tanpa Nama (Anonymity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan. Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar

yang telah diisi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama secara

lengkap, responden cukup mencantumkan nama inisial saja.


3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
46

hasil riset. Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden

akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai