Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Rancangan Penulisan

Jenis penelitian ini adalah deskriftif dengan menggunakan metode

pendekatan stusi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan

dengan meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari

unit tunggal dengan pokok pertanyaan yang berkenaan dengan “how” atau

“Why”. Unit tunggal dapat berarti satu orang atau sekelompok penduduk

yang terkena suatu masalah (Arikunto, 2006)

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah pasien dengan diagnosa medis BPH yang

akan dilakukan tindakan operasi dan diberi terapi komunikasi terapeutik

komunikasi terapeutik di Rumah Sakit dr. Sobirin tahun 2018 dengan

kriteria subjek :

1. Pasien yang bersedia menjadi responden

2. Pasien pre op BPH yang mengalami kecemasan

3. Pasien yang kooperatif dengan perawat

4. Pasien yang berusia kurang dari 50 tahun

C. Fokus Studi

Fokus studi dalam penelitian ini adalah perubahan kecemasan yang

dialami oleh pasien pre op BPH sesudah intervensi keperawatan dengan

pemberian komunikasi terapeutik dilakukan.

50
51

D. Definisi Operasional

1. Hipertropi prostatik benigna (benign protatic hyperplasia – BPH)

merupakan pembesaran prostat yang mengenai uretra, menyebabkan

gejala urinaria. sistem perkemihan

2. Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh

dengan tekanan. Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi

ancaman terhadap suatu harapan yang mencetuskan cemas

3. Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari

penyembuhan. Disini dapat diartikan bahwa terapeutik adalah segala

sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan

E. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rawat inap ruang Kenanga Rumah Sakit dr.

Sobirin Bulan Juli tahun 2018

F. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yang digunakan adalah

dengan pemberian komunikasi terapeutik untuk menurunkan kecemasan

terhadap pasien pre op BPH, sebelum dan sesudah pemberian komunikasi

terapeutik.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian

ini adalah berupa lembar ceklist untuk mengukur tingkat kecemasan pasien
52

dan SOP komunikasi terapeutik pada pasien pre operasi apendiksitis yang

dirancang oleh penulis sesuai dengan tujuan yang diingikan.

G. Penyajian Data

Setelah data dianalisis dan didapatkan hasil penelitian, amaka data

atau hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi atau tekstulas dan

tabel tentang kecemasan pasien BPH.

H. Etika Studi Kasus

Menurut Nursalam (2008), prinsip etika studi kasus menjelaskan

bahwa data dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip Manfaat

Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek, selain itu peneliti berhati-hati dalam mempertimbangkan risiko dan

keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

Subjek dilakukan manusiawi yang mempunyai hak memutuskan

untuk bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa adanya sanksi apapun atau

yang dapat mengganggu kesembuhannya (Right to self determination).

3. Prinsip Keadilan

Subjek diperhatikan secara adil, baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaan dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi. Subjek juga

mempunyai hak agar data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu

perlu adanya tanpa nama (anonimity) dan rahasia (Confidentiality). Setelah

subjek mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian


53

yang dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan informed consent bisa

kepada pasien langsung, keluarga pasien atau yang diwakilkan kepada

kepala ruangan

Anda mungkin juga menyukai