Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan menggunakan studi kasus yaitu penelitian yang suatu metode untuk
memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehesif agar
diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah
yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh
perkembangan diri yang baik (Susilo Rahajo, 2011).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan
memahami fenomena (konsep) dalam dunia sosial dari perspektif individu yang
memiliki pengalaman dalam dunia sosial tersebut. Berdasarkan defenisi ini
penelitian kualitatif dalam keperawatan lebih menekankan pada investigasi
pengalaman, proses sosial atau aspek budaya yang dialami individu (pasien atau
perawat) yang berhubungan dengan kesehatan (Dharma, 2015).

B. Partisipan
Penelitian studi kasus bertujuan untuk menggambarkan kasus secara
mendalam. Dengan cara mengumpulkan data dari 2 pasien yang menderita
Rheumatoid Arthritis di Puskesmas Rawat Jalan Segedong, dan memenuhi
kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi partisipan sebagai sampel penelitian.
2. Terdiagnosa oleh dokter menderita Rheumatoid Arthritis
3. Kesadaran composmentis.
Pengambilan kasus dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu metode pemelihan sampel
yang dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan oleh
peneliti.
Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel karena peneliti menganggap
bahwa orang tersebut memiliki informasi yang diperlukan untuk penelitiannya.
Orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang memadai untuk tujuan ini

30
31

adalah penentu kebijakan keperawatan di rumah sakit tersebut, sehingga dijadikan


sebagai sampel penelitian. Jumlah kasus yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu 2 orang pasien Rheumatoid Arthritis sesuai dengan kriteria (Dharma, 2015).

C. Metode Pengumpulan Data


Menurut Dharma (2011), metode pengumpulan data dalam studi kasus ini
terdiri dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi,
penjelasannya sebagai berikut:
1. Metode Wawancara (indepth interview)
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data secara mendalam dan
partisipan yang akan menjadi sampel penelitian peneliti.
2. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk menilai perilaku partisipan, pada metode
ini peneliti melakukan observasi terhadap partisipan untuk mengetahui kondisi
atau keadaan partisipan yang akan kita jadikan sampel penelitian.
3. Pemeriksaan Fisik
Metode ini digunakan untuk menilai keadaan pasien baik pada keadaan
umum, tingkat kesadaran, maupun head to toe.
4. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder tentang kasus
yang sedang diteliti meliputi catatan medik (medical record), catatan
keperawatan.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari pengajuan kasus sampai penelitian


selesai dilakukan selama 8 bulan. Peneliti membuat Proposal sampai pembuatan
laporan hasil dari bulan Desember 2018 sampai dengan Juli 2019.

E. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Penelitian
a. Pengambilan surat izin penelitian dari Jurusan Keperawatan Pontianak.
b. Perizinan penelitian ke Pusksmas Rawat Jalan Segedong
32

2. Prosedur Tehnik
a. Inform consent
Infrom consent yaitu lembar persetujuan untuk berpartisipasi sebagai
subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan
terbuka dari peneliti tentang keseluruhan penelitian (Dharma, 2015).
b. Pengumpulan data
1) Identitas pasien
2) Pengkajian pasien
c. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, data kemudian diolah melalui analisa data.
d. Tahap penulisan laporan atau penyusunan hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu fenomena.
1. Jenis instrument
Jenis instrumen adalah jenis alat yang digunakan untuk mendapatkan
data, seperti alat ukur fisiologis, pedoman observasi atau pedoman
wawancara. Peneliti dapat menggunakan lebih dari satu jenis instrumen sesuai
dengan tujuan penelitian.
2. Sumber mendapatkan instrument
Peneliti menjelaskan sumber mendapatkan instrumen. Sumber
instrumen meliputi alat ukur fisiologis yang telah ditera oleh badan
meterologi, adopsi dari instrumen yang telah digunakan oleh peneliti
terdahulu, modifikasi dari instrumen terdahulu atau dibuat sendiri oleh
peneliti.

G. Etika Penelitian
Menurut Putra (2012), secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan
33

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada


subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipan subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan. Penelitian diyakinkan dengan pernyataan bahwa
partisipannya dalam penelitian atau informasi yang sudah diberikan, tidak
akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek dalam bentuk
apapun.
c. Resiko
Peneliti harus secara hati-hati mempertimbangkan resiko dan
keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi pertisipan (right to self determination)
Objek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian, tanpa adanya diskriminasi. Apabila
ternyata memperlakukan secara tidak adil.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure)
Peneliti memberikan penjelasan secara rinci dan tidak ada yang ditutup-
tutupi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan pemberian
informasi terlebih dahulu agar tujuan dari penelitian dapat tercapai.
c. Inform consent
Objek telah mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
menolak menjadi responden. Pada inform consent juga telah dicantumkan
bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan
ilmu keperawatan.
3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)
a. Hak untuk mendapatkan perilaku adil (right in fair treatment)
Objek harus dilakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian, tanpa adanya diskriminasi. Apabila
34

ternyata mereka tidak bersedia sebagai responden maka peneliti tidak boleh
memperlakukan secara tidak adil.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privation)
Objek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan. Untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan
confidentiality (rahasia).

H. Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif proses analisis data berlangsung sebelum
peneliti ke lapangan, kemudian selama di lapangan dan setelah di lapangan,
sebagaimana yang diungkap oleh Sugiyono (2007), bahwa analisis telah dimulai
sejak dirumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan terus
berlanjut sampai penulisan hasil penelitian. Sementara itu, analisis data menurut
Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2011), adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Analisa data dari penelitian ini menganalisa
secara kualitatif dengan cara menemukan masalah pasien Rheumatoid Arthritis
dari pengkajian sampai evaluasi.
35

Anda mungkin juga menyukai