Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang desain penelitian, populasi dan sampel, tempat dan
waktu penelitian, etika penelitian, serta analisa data.

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan design penelitian
deskriptif analitik, menggunakan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara
pendekatan, observasi, pengumpulan data sekaligus atau dalam waktu yang
bersamaan. Jenis penelitian ini terdapat variabel risiko atau sebab (variabel
independent) dan variabel akibat atau efek (variabel dependen) yang dilakukan
pengukuran secara bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

4.2 Populasi Dan Sampel


4.2.1 Populasi
Menurut arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Sedangkan menurut Notoatmojo (2010), populasi adalah keseluruhan objek atau
objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di ruang rawat
inap pada bulan september sampai dengan november 2020 di rumah sakit tebet.

4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan
menggunakan total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2010). Alasan
mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel ditambah 10% dengan
maksud untuk mengatasi responden yang mengalami drop out.

Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria sebagai berikut

a. kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populsai yang dapat diambil sebagai sampel:
1. pasien yang dirawat di ruang rawat inap
2. Bersedia menjadi responden
b. kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel:
1. Tidak bersedia menjad responden

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Tebet. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan September 2020

4.4 Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, peneliti sangat memperhatikan etika penelitian
karena objek penelitian adalah manusia yang mempunyai hak dasar sebagai
manusia, beberapa prinsip kemanusiaan yang sangat penting diperhatikan oleh
peneliti adalah prinsip manfaat, prinsip menghormati manusia dan prinsip
keadilan. Ditempat penelitian, peneliti akan melaksanakan penelitian dengan
melakukan penekanan pada masalah etika yang meliputi :
a. Informed consent (Lembar persetujuan)
Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Ada beberapa informasi
yang harus ada dalam informed consent, antara lain : partisipasi pasien,
tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksana, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain. Aspek utama
informed consent yaitu informasi, kompeherensif, dan volunterness. Dalam
informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang dilakukan,
baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan
diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek
penelitian dapat menarik diri kapan saja.
b. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian ini, peneliti tidak
mencantumkan nama subjek/responden pada lembar pengumpulan data yang
diisi oleh responden. Lembar pengumpulan data tersebut hanya diberi nomor
atau kode tertentu seperti hanya menulis atau mencantumkan inisial
responden saja.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang
akan dilaporkan pada hasil riset.

4.5 Pengumpulan Data


4.5.1 Sumber Data
4.5.1.1 Data Primer
Data primer adalah data atau sumber informasi yang diperoleh langsung dari
yang memperoleh wewenang dan tanggung jawab terhadap data tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh langsung dari pasien rawat inap yang menjadi responden, meliputi
identitas pasien dan pengukuran hasil kuesioner.

4.5.1.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang yang diperoleh dari suatu lembaga atau insitusi
(Notoatmodjo, 2012). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari informasi berupa rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit
tebet yang meliputi jumlah pasien yang dirawat.

4.5.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2011). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu peneliti
memberikan kuesioner kepada responden dan mendampingi responden dalam
pengisian kuesioner serta melakukan pengambilan data melalui rekam medis
pasien rawat inap. Prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan di Rumah
Sakit Tebet meliputi prosedur administratif dan teknis.

4.5.2.1 Prosedur Administratif


Penelitian dilakukan setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Program
Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Respati Indonesia yang akan
ditunjukan kepada kepala bidang keperawatan Rumah Sakit Tebet. Saat surat
balasan dari Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Tebet diterima peneliti
meminta izin untuk memulai penelitian di ruang rawat inap.

4.5.2.2 Prosedur Teknis


Prosedur teknis dalam penelitian ini yaitu :
a. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden dan menjelaskan maksud dan
tujuan dari penelitian yang sedang dilakukan.
b. Bila responden bersedia maka peneliti meminta persetujuan menjadi
responden dengan menandatangani inform consent
c. Peneliti membagikan kuesioner dan menjelaskan tentang cara pengisian
kuesioner. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti maka responden
dipersilahkan untuk bertanya.
d. Setelah kuesioner selesai diisi lengkap oleh responden maka di serahkan
kepada peneliti.
e. Kuesioner yang telah dikumpulkan oleh responden akan diperiksa kembali
oleh peneliti dan jika ada kuesioner yang tidak lengkap, maka akan diperbaiki
dilengkapi saat itu juga. Bila kuesioner sudah lengkap maka peneliti
mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan
responden dalam membantu peneliti.

4.5.3 Alat/Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan untuk pengumpulan pada
skripsi ini adalah kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Penelitian ini
menggunakan keusioner mnegenai tingkat kepuasan pasien dan perilaku
perawat.

4.5.4 Uji Validitas Dan Reliabilitas


4.5.4.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesahihan
suatu alat ukur ( Dahlan, 2010). Uji validas ini berguna untuk apakah ada
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus di buang atau diganti karena
dianggap tidak relevan. Pengujian dilakukan secara statistic, yang dapat
dilakukan secara manual atau dokumen computer. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan pearson product moment dan dicari reabilitas dengan
menggunakan metode alpha Cronbach. sebelum melakukan peneliti ini, peneliti
terlebih dahulu menguji kuesioner pada responden wanita menggunakan
kontrasepsi suntik. Uji validitas dilakukan di klinik bidan wartini pada bulan
januari 2020 dengan jumlah 20 wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik
dengan nilai df(20) = 0,444.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini
menggunakan beberapa item pertanyaan yang secara tepat mengungkapkan
variabel yang akan diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung
korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel denga total
skor variabel tersebut. Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r
tabel, dan dikatakan tidak valid jika nilai r hitung < r tabel (Hidayat, 2011).

4.5.4.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukan
oleh instrumen pengukuran (Umar, 2011). Uji reabilitas berguna untuk
menetapkan apakah instrumen atau kuesioner dapat digunakan lebih dari satu
kali, paling tidak oleh responden yang sama. Contoh, seseorang yang sudah
mengisi kuesioner diminta untuk mengisi kembali dikarenakan kuesioner
pertama hilang atau rusak. Isi dari kuesioner pertama dan kedua harus sama atau
dianggap sama. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan software komputer
dengan rumus alpa cronbach. Menurut Sujerweni (2014), kuesioner dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach alpha > 0.6.
a. 0,80 < r11 1,00 reabilitas sangat tinggi
b. 0,60 < r11 0,80 reabilitas tinggi
c. 0,40 < r11 0,60 reabilitas sedang
d. 0,20 < r11 0,40 reabilitas rendah
e. -1,00 r11 0,20 reabilitas sangat rendah (tidak reliabel)

4.6 Pengolahan Data


4.6.1 Editing
Kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner dari hasil observasi
kontrasepsi suntik dan hasil ceklist siklus menstruasi pada aseptor kb suntik
yang dilakukan oleh responden, yang dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul (Notoatmodjo, 2012)

4.6.2 Coding
Kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan. Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan
peng “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).
a. Tingkat Kepuasan
pasien puas = 1
pasien tidak puas = 2
b. Perilaku Perawat
Pertanyaan Positif
Iya =1
Tidak =0
Pertanyaan negativ
Iya =0
Tidak =1

4.6.3 Processing/Entry
Setelah dibuat daftar tabulasi kode, maka dilakukan kegiatan memasukkan data
hasil variabel tingkat kepuasan pasien dan perilaku perawat dari kuesioner ke
paket program computer dalam bentuk tabel dengan menggunakan program
SPSS (Notoatmodjo, 2012).
4.6.4 Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan kedalam
computer, apakah ada data yang salah atau tidak. Cara meng cleaning data yaitu
mengetahui missing data, mengetahui variasi data, dan mengetahui konsistensi
data (Sutanto, 2011)

4.7 Analisis Data


4.7.1 Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap
variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2012)
Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan melihat distribusi
frekuensi variabel independen dan dependen. Variabel independen yaitu tingkat
kepuasan sedangkan varibel dependen perilaku perawat. Analisa univariat
menampilkan tabel-tabel frekuensi responden yang terdiri dari hubungan tingkat
kepuasan pasien terhadap perilaku perawat.
Adapun rumus yang digunakan dalam mempresentasikan variabel sebagai
berikut :

Tabel 4.1 Analisa Univariat


Variabel N
Tingkat kepuasan pasien
f
P= N x 100%

total
Perilaku perawat
f
P= x 100%
N

total

Keterangan
P : persentasi (%)
f : jumlah data yang didapat
N : jumlah total data
(Sugiyono, 2010)

4.7.2 Analisa Bivariat


Analisa bivariat merupakan analisa data yang dilakukan terhadap dua variabel
secara silang yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoadmodjo, 2012).
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
dependen dan independen, yaitu perilaku perawat dan tingkat kepuasan pasien.
Teknik analisa menggunakan uji statistik Chi-squere. uji Chi-squere digunakan
untuk melihat adanya hubungan atau perbedaan yang signifikan pada penelitian
yang berskala nominal (Hidayat, 2011). Syarat uji Chi-squere adalah sel yang
mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sampel.
Jika syarat uji Chi-squere tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untk
tabel 2x2 adalah uji fisher, untuk tabel 2x3 dan menggunakan skala ordinal
menggunakan uji spearman (Dahlan, 2010).

Penggunaan dengan uji kai kuadrat / Chi-squere menggunakan rumus :

(O−E)²
x 2= ∑
E

Keterangan:

O = Observasi (frekuensi yang diamati)

E = Expected (frekuensi yang diharapkan)

X2 = Distribusi Kuantitas.

(Sugiyono, 2010)

Adapun hubungan yang akan diukur adalah tingkat kepuasan pasien dan
perilaku perawat Uji kemaknaan yang digunakan yaitu nilai p (p value) dengan
menggunakan derajat kepercayaan 95% dengan  5%. nilai p (p value ) < 0,05,
maka hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau menunjukan ada
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Adapun untuk melihat sebab akibat yaitu dengan melihat nilai rasio odd (resiko
relatif) dapat menggunakan rumus dibawah ini :

Proporsi kelompok kasus yang terkena terpajan


Rasio odd =
proporsi kelompok control yang terkena terpajanan

Interpretasi rasio odd :

a. OR = 1, artinya tidak terdapat asosiasi/hubungan


b. OR < 1, artinya mengurangi resiko
c. OR >1 artinya mempertinggi resiko

Anda mungkin juga menyukai