Anda di halaman 1dari 17

Pendahuluan

RSJPDHK adalah fasilitas kesehatan


rujukan bagi penderita penyakit jantung
dan pembuluh darah di Indonesia.
Sebagai fasilitas kesehatan rujukan Dekubitus atau Pressure ulcer atau luka tekan
tingkat nasional, RSJPDHK tentunya merupakan suatu area yang terlokalisir dengan
banyak melayani pasien-pasien dengan
jaringan mengalami nekrosis yang biasanya
kondisi berat dan total care yang
memerlukan tirah baring lama. Pasien terjadi pada bagian permukaan tulang yang
dengan tirah baring dalam jangka waktu menonjol, sebagai akibat dari tekanan dalam
yang lama mempunyai risiko gangguan jangka waktu lama.
integritas kulit akibat tekanan yang lama,
iritasi kulit atau imobilisasi (bedrest)
yang akhirnya berdampak pada
timbulnya luka dekubitus.
Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 setiap Calon PNS wajib menjalani masa
percobaan dengan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka CPNS diminta menyusun proposal rancangan
aktualisasi yang berkaitan dengan isu atau permasalahan yang muncul
dilingkungan kerja.

Belum Optimalnya Kepatuhan


Perawat Dalam Melakukan
Edukasi Tentang Gelang
Identifikasi Kepada Pasien

Belum Optimalnya Penilaian


Deteksi Dini Resiko Dekubitus
dalam Pencegahan Dekubitus

Belum Optimalnya perawatan oral


hygiene pada pasien total care
Dalam perawatan yang cukup lama di RS, terutama pasien dengan keadaan
kronis dan immobilisasi, maka akan beresiko terjadinya decubitus. Hal ini
dapat merugikan pasien secara fisik dan materi dan juga akan merugikan RS
itu sendiri.
Berdasarkan data capaian indikator mutu RSJPDHK
tentang angka kejadian dekubitus pada tahun 2021
didapatkan hasil 1,54 permil. Angka tersebut lebih besar
dibandingkan nilai toleransi atau nilai standar yaitu 1,5
permil.

Berdasarkan data tersebut, maka penulis


merasa bahwa isu tersebut harus segera
dipecahkan dan dicarikan solusinya.
Surrounding
System
Belum ada Instruki Kerja
penilaian deteksi dini resiko
Belum ada penjelasan dekubitus
terkait cara menilai deteksi
dini resiko dekubitus
Belum Optimalnya
Penilaian Deteksi
Dini Resiko
Perbandingan pasien Belum ada Instrument Dekubitus dalam
dan perawat yang Formulir Penilaian Deteksi
tidak proporsional Pencegahan
Dini Resiko Dekubitus
Dekubitus Pada
Pasien Total Care
Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah
Harapan Kita,
Kurangnya motivasi dalam khususnya di Ruang
Belum terlaksananya
melakukan penilaian resiko
pecegahan dekubitus Intermediate Ward
dekubitus
secara optimal Medikal dan Isolasi
GP1.

Kurangnya pengetahuan
perawat dalam menilai resiko
Belum ada Instrument dekubitus
Formulir Penilaian Deteksi
Dini Resiko Dekubitus

Belum ada Instrument


Formulir Penilaian Deteksi
Safety Dini Resiko Dekubitus Skill
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan
pengkajian/skrining/penilaian/deteksi dini terhadap
kemungkinan resiko decubitus dengan menggunakan
instrument formular penilaian deteksi dini resiko
dekubitus

Dalam hal ini penulis menggunakan skala


braden untuk melakukan penilaianya

Berdasarkan penelitian Sukurni & Elsye Maria 2018, dalam jurnalnya yang berjudul
“Efektifitas Skala Braden Dan Skala Waterlow Dalam Mendeteksi Dini Resiko Terjadinya
Dekubitus / Pressure Ulcer Di Ruang Perawatan Rumah Sakit “X”, didapatkan hasil bahwa
Skala Braden lebih sensitive dibandingkan dengan skala Waterlow.
Skala Braden

Dalam skala Braden terdapat 6 (enam)


subskala untuk menentukan tingkatan resiko

Subskala tersebut antara lain adalah;


1. Persepsi Sensorik,
2. Kelembaban
3. Aktivitas,
4. Mobilisasi,
5. Nutrisi,
6. Friksi dan Gesekan.
Persepsi Sensorik,

Tidak merasakan atau tidak respon terhadap stimulasi nyeri, 1


kesadaran menurun

Gangguan sensori pada bagian permukaan tubuh atau hanya 2


berespon pada stimulasi nyeri

Gangguan sensori pada 1 atau 2 ekstremitas atau berespon 3


pada perintah verbal tapi tidak selalu mampu mengatakan
ketidaknyamanan

Tidak ada gangguan sensori, berespon penuh terhadap 4


perintah verbal.
Kelembaban

Selalu terpapar oleh keringat atau urine 1

Sangat Lembab 2

Kadang Lembab 3

Kulit Kering 4
Kelembaban

Selalu terpapar oleh keringat atau urine 1

Sangat Lembab 2

Kadang Lembab 3

Kulit Kering 4
Aktivitas

Terbarig di tempat tidur 1


Tidak bisa berjalan 2
Berjalan dengan atau tanpa bantuan 3
Dapat berjalan di sekitar ruangan 4
Mobilisasi

Tidak mampu bergerak 1


Tidak bisa merubah posisi secara tepat dan 2
teratur
Dapat merubah posisi anggota tubuh atau 3
ekstremitas secara mandiri
Dapat merubah posisi tanpa bantuan 4
Nutrisi
Tidak dapat menghabiskan 1/3 porsi makannya, sedikit minum, puasa 1
atau minum air putih, atau mendapat infus lebih dari 5 hari

Jarang mampu menghabiskan ½ porsi makanannya atau intake cairan 2


kurang dari jumlah optimum

Mampu menghabiskan lebih dari ½ porsi makannya 3


Dapat menghabiskan porsi makannya, tidak memerlukan suplementasi 4
nutrisi.
Gesekan
Tidak mampu mengangkat badannya sendiri, 1
kontraktur atau gelisah
Membutuhkan bantuan minimal untuk mengangkat 2
tubuhnya
Membutuhkan bantuan minimal untuk mengangkat 3
tubuhnya
Kategori Analisa Skor

a. Resiko Ringan Jika Skor 15-23


b. Resiko Sedang Jika Skor 13-14
c. Resiko Berat Jika Skor 10-12
d. Resiko Sangat Berat Jika Skor Kurang Dari 10
Kategori Intervensi
Resiko Ringan - Penilaian/Pengkajian kulit dari kepala sampai kaki setiap hari
- Maksimalkan Mobilisasi
- Ubah posisi secara teratur
- Hindari posisi dari penonjolan tulang
- Jaga kebersihan linen dan hindari lipatan-lipatan linen ditempat tidur
- Jaga kelembapan kulit dengan pelembab
- Anjurkan makan dan minum sesuai instruksi ahli gizi
- Jangan memijat daerah bagian tubuh yang memerah
- Hindari mengeringkan kulit dengan kain kasar

Resiko Sedang Semua yang diatas PLUS:


- Lindungi bagian tonjolan tulang dengan bantalan
- Kelola kelembapan kulit
- Konsultasi ahli gizi
- Hindari gesekan pada kulit dan bagian tubuh lainnya
- Gunakan tempat tidur khusus

Resiko Berat Semua yang diatas PLUS:


- Ubah posisi tiap 1 atau 2 jam
- Atur posisi 30 derajat
Resiko Sangat Berat Semua yang diatas PLUS:
- Gunakan permukaan kasur yang bertekanan rendah jika pasien tersebut mengalami nyeri yang tidak tertahankan
atau nyeri parah yang diperburuk dengan mobilisasi atau saat merubah posisi.
Kapan dilakukan penilaian resiko
decubitus???
 Penilaian resiko decubitus dilakukan :
1. pada pasien baru datang,
2. Setiap 24 jam
3. Ketika ada perubahan kondisi

Anda mungkin juga menyukai