BAB VI
PEMBAHASAN
1. Pengkajian Resiko Dekubitus
Pada saat pengkajian tanggal 06-09 April 2015 didapatkan data 3 bulan
terakhir dari angka kejadian dekubitus pada pasien safety terdapat 0,75% (1orang
pasien dari 132 orang pasien), dan tidak terdapat data tentang pasien dengan
Resiko Dekubitus. Sedangkan berdasarkan hasil observasi bahwa klien yang
dirawat di ruang unit stroke 100% mempunyai resiko dekubitus. Menurut Potter &
Perry (2005) terdapat faktor yang mempengaruhi Resiko dekubitus yaitu gaya
gesek, obesitas, demam, status gizi, perubahan kulit, penyakit neurologis, dan
lansia yang menimbulkan tirah baring lama. Untuk mengurangi angka kejadian
dekubitus tersebut, perawat sangat berperan mencegah timbulnya dekubitus
dengan cara deteksi awal terhadap timbulnya dekubitus dengan mengkaji
seberapa besar resiko dekubitus pada pasien tirah baring lama dengan
menggunakan skala Norton. Selama ini perawat melakukan pencegahan
dekubitus dengan cara miring kanan dan miring kiri tiap 2 jam tetapi perawat tidak
pernah mengukur seberapa besar resiko dekubitus pada pasien tirah baring lama
(sebelum dilakukan sosialisasi format pengkajian resiko dekubitus). Skala
dekubitus yang sudah ada saat ini diantaranya adalah skala Norton, Braden,
Waterlow, dan Modified Norton Scale (MNS). Skala tersebut sangat berguna untuk
mengidentifikasi dan memprediksi resiko dekubitus.
Norton, MC Laren dan Exton Smith dalam Handoyo (2002), menyatakan
bahwa skala Norton sangat sederhana dan reliable untuk menilai perkembangan
resiko dekubitus. Untuk mengurangi angka kejadian dekubitus tersebut, perawat
sangat berperan mencegah timbulnya dekubitus dengan cara deteksi awal
terhadap timbulnya dekubitus dengan skala Norton. Skala Norton ini digunakan
untuk mendeteksi dini terhadap timbulnya dekubitus dengan cara
mengkategorikan terhadap derajat resiko timbulnya dekubitus. Hal ini sesuai
dengan penelitian widodo arif (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Uji
Kepekaan instrument pengkajian Resiko Dekubitus dalam mendeteksi dini resiko
kejadian dekubitus di RS Islam Surakarta didapatkan skala pengkajian Norton
lebih baik dalam mendeteksi dini resiko dekubitus di banding skala Barden dengan
p = 0,000. Berdasarkan hal tersebut dilakukan sosialisasi format pengkajian resiko
dekubitus skala Norton dan cara pengisiannya pada tanggal 15 april - 09 mei
2015. Setelah diberikan sosialisasi format pengkajian resiko dekubitus skala
Norton pada tanggal 15 april 04 Mei 2015 dilakukan pengkajian pada tanggal 15
april - 9 mei 2015, didapatkan hasil pada minggu II dengan resiko tinggi sebanyak
44% (4 orang pasien dari 9 orang pasien) dan resiko sedang sebanyak 56% (5
orang pasien dari 9 orang pasien) dan pada minggu III dengan resiko tinggi
sebanyak 40% (4 orang pasien dari 10 orang pasien) dan resiko sedang sebanyak
60% (6 orang pasien dari 10 orang pasien) dan pada minggu IV dengan resiko
tinggi sebanyak 33% (4 orang pasien dari 12 orang pasien) dan resiko sedang
sebanyak 67% (8 orang pasien dari 12 orang pasien) dan pada minggu V dengan
resiko tinggi sebanyak 45% (5 orang pasien dari 11 orang pasien) dan resiko
sedang sebanyak 55% (6 orang pasien dari 11 orang pasien).
Berdasrkan hasil pengkajian bahwa perawat ruang Unit Stroke sebelum
dilakukan sosialisasi format pengkajian resiko decubitus skala Norton didapatkan
perawat belum pernah (0%) melakukan pengkajian resiko dekubitus, dan selama
implementasi setelah diberikan pengkajian resiko dekubitus pada minggu ke 2
sebanyak 50% (10 orang perawat dari 10 orang perawat + 10 orang mahasiswa ),
minggu ke 3 sebanyak 60% (12 orang perawat dari 10 orang perawat + 10 orang
mahasiswa), minggu ke 4 sebanyak 70% (14 orang perawat dari 10 orang perawat
+ 10 orang mahasiswa), minggu ke 5 sebanyak 80%(16 orang perawat dari 10
orang perawat + 10 orang mahasiswa). Pada saat evaluasi didapatkan persentase
60% (6 orang perawat dari 10 orang perawat) yang melakukan pengkajian Skala
Norton Resiko Decubituskukan pengkajian resiko dekubitus,
Hambatan yang ada yaitu kurang membudayanya perawat dalam mengkaji
skala resiko dekubitus pada setiap klien di unit Stroke. Tindak lanjut yang bisa
dilakukan setelah evaluasi pada tanggal 11 -13 mei 2015 yaitu dengan
membudayakan pengisian format pengkajian skala Norton resiko dekubitus setiap
pasien baru dan pasien rawat inap selama 3 hari sekali.
BAB VII
KESIMPULAN