Anda di halaman 1dari 2

Analisis pengaruh pembayaran jasa layanan berdasarkan sistem remunerasi terhadap mutu pelayanan

di RSUD Dompu NTB

Menganalisis mutu pelayanan tenaga medis setelah diperlakukannya sistem badan layanan umum di

RSUD Dompu NTB

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berdasarkan ketentuan pasal 36 ayat (1) peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2005. Tentang

pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum bahwa pejabat pengelola, Dewan pengawas dan

pegawai Badan layananan Umum dapat di berikan Remunerasi berdasarkan tingkat tanggung jawab

dan tuntutan profesionalisme yang di perlukan

Dengan berubahnya status Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) menjadi Badan Layanan Umum (BLU),

memaksa pihak rumah sakit menerapkan system remunerasi sebagai syarat administrasi. Adanya

ketidakpuasan sebagian besar dari pemberi layanan di RSU (khususnya perawat) menunjukkan

sistem remunisasi yang di berlakukan tidak efektif

Remunerasi mempunyai pengertian berupa sesuatu yang di terima pegawai sebagai imbalan dari

kontribusi yang telah diberikannya kepada organisasi tempat bekerja.Remunerasi mempunyai

makna lebih luas dari pada gaji, karena mencakup semua bentuk imbalan, baik yang berbentuk uang

maupun barang yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. (Surya Muhammad. 2004)
Remunerasi sebagai backup (pendukung) aplikasi perencanaan strategi SDM yang terdiri atas

mekanisme penggajian pokok (basic salary), plus menghitung insentif (reward) dan pembinaan

(punishment) berbasis kerja individu. (widayat R. 2009)

Untuk menunjang pelaksanaan sistem sumber daya manusia yang berbasis kompetensi, pemberian

imbalan harus dikaitkan dengan peningkatan peragaan kompetensi oleh karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan mereka. Penekanan pemberian imbalan dengan memasukkan kompetensi

sebagai salah satu komponen penentu kompensasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk

mengarahkan karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang diinginkan perusahaan,

untuk membiasakan karyawan agar berperilaku sesuai dengan kompetensi yang di targetkan serta

untuk memperkuat budaya perusahaan yang didasarkan atas kompetensi.

Berdasarkan pasal (2) sistem remunerasi berazazkan tiga hal yaitu proporsionalitas yang diukur

dengan besarnya beban kerja, asset yang dikelola dan besaran pendapatan, kesetaraan yang

memperhatikan industri pelayanan sejenis dan kepatutan yang melihat kemampuan RSUD dalam

memberikan upah kepada pegawai.

Anda mungkin juga menyukai