Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN DALAM INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS)

R : REGULASI :
Yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah sakit yang
dapat berupa kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Direktur rumah sakit,
keputusan Direktur rumah sakit dan atau program

SURVEIOR
Melakukan telusur untuk mengetahui :
✓ Regulasi sudah disusun/ belum disusun
✓ Regulasi sudah lengkap/ belum lengkap
Catatan : bila regulasi belum disusun atau sudah disusun tetapi belum lengkap, rumah sakit diberi
waktu untuk menyusun dan atau melengkapi sampai hari terakhir pelaksanaan kegiatan survei
akreditasi KARS

RUMAH SAKIT
✓ Menyusun regulasi, bila regulasi tersebut belum ada di rumah sakit
✓ Merevisi dan atau melengkapi regulasi dengan mengacu standar dan instrument survei
akreditasi rumah sakit
✓ Mengunggah regulasi yang pada SIDOKAR (pada rumah sakit yang menggunakan SIDOKAR
untuk penyimpanan dokumen)

D : DOKUMEN :
Yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang dapat
berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan atau hasil audit dan atau
ijazah dan bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya.

SURVEIOR
✓ Menelusuri bukti-bukti pelaksanaan proses kegiatan/pelayanan sesuai yang
dipersyaratkan pada elemen penilaian, yang dapat berupa buktibukti rapat, pelatihan,
audit, dan lain-lain

RUMAH SAKIT
✓ Mendorong staf rumah sakit/pelaksana untuk melaksanakan standar akreditasi pada
setiap proses kegiatan dan setiap proses pelayanan dan mendokumentasikannya sesuai
ketentuan

O : OBSERVASI :
Yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan hasil
penglihatan/ observasi yang dilakukan oleh surveior

SURVEIOR
✓ Untuk mendapatkan bukti pelaksanaan kegiatan atau pelayanan sudah sesuai dengan
regulasi maka surveior dapat melihat atau melakukan observasi proses kegiatan atau
pelayanan.
✓ Observasi ini dapat juga merupakan cross check (konfirmasi) bukti pelaksanaan kegiatan,
bisa juga dipergunakan untuk memvalidasi dokumen hasil audit/supervisi. Misalnya: hasil
audit hand hygiene RS = 90 %, surveior akan melakukan observasi pelaksanaan hand
hygiene dengan menggunakan sampel, dari hasil observasi tersebut berapa kepatuhan
staf RS dapat diketahui. Misal dari 10 sampel hanya 5 orang yang melakukan hand hygiene
dengan benar.

RUMAH SAKIT
✓ Secara berkala asesor internal rumah sakit melakukan observasi kepatuhan proses
kegiatan/ pelayanan dengan mengacu pada Instrumen Survei Akreditasi

W : WAWANCARA :
Yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh surveior
yang ditujukan kepada pemilik/representasi pemilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah sakit,
profesional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non klinis, pasien, keluarga, tenaga kontrak
dan lain - lain. Wawancara juga dilakukan sebagai bentuk konfirmasi untuk menilai akurasi
dokumen (D)

SURVEIOR
✓ Surveior melakukan wawancara berdasarkan sasaran wawancara yang tertulis di
Instrumen Survei
✓ Wawancara dipergunakan untuk lebih memastikan bahwa kegiatan/ pelayanan sudah
dilaksanakan dan sudah sesuai dengan regulasi.
✓ Wawancara juga dapat dipergunakan untuk melakukan cross check (konfirmasi) dengan
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Sebagai contoh : MFK 11 EP 1 Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen
fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait keselamatan setiap tahun dan dapat menjelaskan
dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
Wawancara dilakukan untuk konfirmasi pelaksanaan pelatihan

RUMAH SAKIT
✓ Secara berkala asesor internal melakukan survei internal dengan melakukan wawancara
pada staf di unit-unit pelayanan dan unit kerja

S : SIMULASI :
Yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaan kegiatan yang dilakukan oleh staf rumah sakit
yang diminta oleh surveior.

SURVEIOR
✓ Untuk mendapatkan bukti bahwa staf rumah sakit sudah dapat melaksanakan kegiatan
atau pelayanan sesuai dengan regulasi maka surveior dapat meminta staf rumah sakit
untuk memeragakan proses kegiatan/pelayanan dengan mengacu persyaratan yang ada
di EP.
✓ Meminta staf RS untuk memeragakan kegiatan/ pelayanan dapat juga merupakan cross
check (konfirmasi) bukti pelaksanaan kegiatan atau bukti staf RS sudah mengikuti
pelatihan sehingga mampu memeragakan kegiatan tersebut, misalnya simulasi
penggunaan APAR.
Simulasi juga dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah pelatihan sudah
dilaksanakan dengan benar. Misalnya : hasil audit hand hygiene RS = 90 %, surveior akan
melakukan observasi pelaksanaan hand hygiene, misalnya berdasarkan observasi hanya
50 %, dan setelah surveior meminta simulasi hanya 50 % staf RS yang mampu
melaksanakan, padahal bukti dokumen pelatihan hand hygiene sudah 100 %. Penilaian
yang digunakan adalah kemampuan staf RS untuk melaksanakan hand hygiene

RUMAH SAKIT
✓ Secara berkala asesor internal melakukan survei internal dan meminta simulasi pada staf
di unit-unit pelayanan dan unit kerja sesuai kebutuhan

K : KONFIRMASI :

SURVEIOR
✓ Setelah melakukan kajian regulasi dan dokumen bukti, surveior melakukan konfirmasi
pelaksanaan standar akreditasi melalui wawancara, observasi dan simulasi seperti diatas
PENGERTIAN DALAM INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS)

R : REGULASI :
Yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah sakit yang
dapat berupa kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Direktur rumah sakit,
keputusan Direktur rumah sakit dan atau program

D : DOKUMEN :
Yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang dapat
berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan atau hasil audit dan atau
ijazah dan bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya.

O : OBSERVASI :
Yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan hasil
penglihatan/ observasi yang dilakukan oleh surveior

W : WAWANCARA :
Yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh surveior
yang ditujukan kepada pemilik/representasi pemilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah sakit,
profesional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non klinis, pasien, keluarga, tenaga kontrak
dan lain - lain. Wawancara juga dilakukan sebagai bentuk konfirmasi untuk menilai akurasi
dokumen (D)

S : SIMULASI :
Yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaan kegiatan yang dilakukan oleh staf rumah sakit
yang diminta oleh surveior.

K : KONFIRMASI :
PENGERTIAN DALAM INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT (LARS DHP)

Pencarian bukti dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menemukan tanda-tanda serangkaian
keterangan maupun informasi yang menunjukkan tingkat kesesuaian terhadap sebuah elemen
penilaian yang telah ditetapkan dalam standar. Surveior akreditasi rumah sakit dalam
melaksanakan proses akreditasi harus berfokus pada pencarian bukti yang menunjukkan adanya
budaya mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit bukan sekedar bukti berupa dokumentasi
kegiatan mutu dan keselamatan pasien.
Pencarian bukti yang digunakan dalam instrumen akreditasi rumah sakit Lembaga Akreditasi
Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP) menggunakan metode 5 P, yaitu :
1. PENETAPAN KEBIJAKAN (PK)
Dapat berupa Peraturan/Keputusan/Pedoman/Panduan/SPO/ Standar Pelayanan/Standar
Profesi/Instruksi/Memo/Program kerja atau berupa pengaturan lainnya yang disusun dan
ditetapkan oleh rumah sakit.
2. PENJELASAN PETUGAS (PP)
Berupa penjelasan yang disampaikan petugas rumah sakit sehubungan dengan Penetapan
Kebijakan.
3. PERAGAAN CONTOH (PC)
Berupa peragaan yang ditunjukkan oleh petugas rumah sakit sesuai dengan elemen penilaian
dalam standar akreditasi.
4. PENGAMATAN LAPANGAN (PL)
Berupa pengamatan di tempat pelayanan. Pengamatan ini dapat berupa pengamatan
terhadap proses pelayanan dan/atau pengelolaan pelayanan yang sedang berlangsung atau
proses pelayanan yang telah selesai diberikan kepada pasien. Khusus pengamatan pada
proses pelayanan yang telah selesai diberikan kepada pasien dapat dilakukan dengan meneliti
dokumen (sebagai bukti proses kegiatan yang sudah dilaksanakan seperti rekam medis, bukti
rapat, bukti pelatihan, daftar/list, formulir yang telah diisi, dan lain sebagainya).
5. PENGGALIAN INFORMASI (PI)
Berupa penjelasan dari pasien dan/atau keluarganya untuk mendapatkan pendalaman
keterangan yang diperlukan dari pasien dan/atau keluarga pasien tentang kesesuaian
kebijakan dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai