02
RUMAH SAKIT TK. IV 14.07.02 DR SUMANTRI
LAPORAN
KEGIATAN PENILAIAN RISIKO DI RUMAH SAKIT DR. SUMANTRI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan kegiatan
penilaian risiko &failure modes and efect analysis (fmea) Rumah Sakit Dr. Sumantri
dapat terselesaikan. Keberadaan Laporan kegiatan penilaian risiko &failure modes
and efect analysis (fmea)ini bagi Rumah Sakit Dr. Sumantri sangat penting sekali
karena akan memberikan panduan secara rinci terhadap seluruh gerak langkah
yang terkait dengan Sistem Manajemen di Rumah Sakit Dr. Sumnatri.
Laporan kegiatan penilaian risiko &failure modes and efect analysis (fmea) ini
juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat pentingbagi pelaksanaan
peningkatan mutu dan kinerja Rumah Sakit Dr. Sumantri
Harapannya Laporan kegiatan penilaian risiko &failure modes and efect
analysis (fmea) ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja oleh seluruh
penanggung jawab dan unit/program serta pelaksana terkait pada Rumah Sakit Dr.
Sumantri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam
pelayanan kesehatan, sejak tahun 2007, ketika Sir Liam Donaldson,
Chairman WHO World Alliance For Patient Safety meresmikan “Nine Live
Saving Patient Safety Solution”. Pada perkembangannya, dunia
perumahsakitan di Indonesia melalui PERSI, KKPRS Nasional, KARS dan
Departemen Kesehatan mensosialisasi program Keselamatan Pasien selama
kurun waktu tahun 2006-2007 diberbagai kota di Indonesia.
Proses perbaikan mutu dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Dr.
Sumantri adalah dengan mengidentifikasi faktor resiko Keselamatan Pasien
yang mungkin terjadi, menganalisa dan kemudian menerapan solusi
perbaikan dan tindak lanjutnya, diikuti dengan monitoring dan evaluasi
dengan sistem.
Rumah Sakit Dr. Sumantri secara kontinyu melaksanakan perbaikan
untuk selalu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Untuk
mengidentifikasi faktor resiko keselamatan pasien tim PMKP membentuk tim
Manajemen Resiko yang terdiri dari beberapa staf layanan klinis maupun non
klinis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
petugas Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar Rumah Sakit Dr. Sumantri
Tujuan Khusus:
a. Membentuk kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab
kegiatan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Dr. Sumantri
b. Mengidentifikasi potensi bahaya/risiko dan cara pengendaliannya
c. Menyusun rencana kerja Manajemen Risiko di Rumah Sakit Dr.
Sumantri
d. Melaksanakan kegiatan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Dr.
Sumantri
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Manajemen Risiko di
Rumah Sakit Dr. Sumantri
BAB II
HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA
3. Unit Farmasi
No Kegiatan Identifikasi Analisa Rencana
. Risiko Pencegahan
1. Menerima 1. Kesalahan Kesalahan Konfirmasi
resep pembacaan pembacaan kepada dokter
resep nama obat, dosis dan rekan
obat sejawat untuk
pembahasan
cara penulisan
resep yang benar
Kesalahan Melengkapi usia
identifikasi pasien dan identitas
(penulisan resep
kurang, usia, BB,
tensi dan nomor
identitas
2. Ruangan Petugas sering Ruangan
terlalu berdesakan dimodifikasi
sempit dan Penerimaan resep sehingga terdapat
loket obat dan pemberian dua pintu
hanya satu obat masih satu
pintu pintu
4. Unit Loket
No Kegiatan Identifikasi Analisa Rencana
. Risiko Pencegahan
1. Pasien datang Nomer antrian Kadang pasien pemberian
ambil nomer pasien tidak datang pagi-pagi informasi untuk
antrian sesuai untuk ambil nomor menyampaikan tata
antrian, tetapi cara melakukan
dibawa pulang tidak antrian
segera diantrikan
2. Petugas Rekam medis Terlalu banyak Penambahan
menyiapkan tidak sesuai pasien, sedangkan petugas Rekam
rekam medis (petugas petugas rekam Medis
bagi pasien salah ambil medis hanya 1
lama rekam medis) orang
B. Kegiatan Faillure Modes and Effect Analysis (FMEA)
a. Unit Laboratorium
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya O S D RPN Solusi
kegagalan/kesalahan keberhasilan
dari solusi
b. Unit Kepegawaian
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya O S D RPN Solusi
kegagalan/kesalahan keberhasilan
dari solusi
c. Unit Farmasi
Indikator untuk
Modus-modus
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya O S D RPN Solusi mengukur
kegagalan/kesalahan keberhasilan
dari solusi
d. Unit Loket
Indikator
untuk
Modus-modus
Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya O S D RPN Solusi mengukur
kegagalan/kesalahan
keberhasilan
dari solusi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penilaian identifikasi resiko padatribulan I pada unit laboratorium yang
ditindaklanjuti yaitu mengenai ketidakpahaman pasien terhadap instruksi petugas
mengakibatkan hasil yang tidak akurat serta kegagalan pengambilan sampel darah
yang bisa mengakibatkan pasien hematoma. Untuk unit kepegawaian yang
ditindaklanjuti adalah petugas pelaksana program tidak hadir, surat yang
didistribusikan tidak sampai pada yang dituju serta pelaksanaan tidak sesuai dengan
jadwal yang ditentukan. Untuk unit farmasi yang ditindaklanjuti adalah pasien tidak
mendengar panggilan dari petugas, pasien tidak faham dengan alur pengambilan obat,
terlalu lama meracik puyer, obat pengganti tidak tersedia, kesalahan petugas menulis
resep obat serta pasien tidak mengambil nomor urut dan tidak mau antri.
B. SARAN
Masing – masing unit / program pelaksana mohon untuk menindaklanjuti resiko,
kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan serta masukan dari pelanggan
(masyarakat).