TAHUN 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Tribulan
Ikegiatan penilaian risiko &failure modes and efect analysis (fmea) Puskesmas
Pasrepan Kabupaten Pasuruan tahun 2017dapat terselesaikan. KeberadaanLaporan
Tribulan Ikegiatan penilaian risiko &failure modes and efect analysis (fmea)ini bagi
Puskesmas Pasrepan sangat penting sekali karena akan memberikan panduan
secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem
Manajemen Mutu di Puskesmas Pasrepan.
Laporan Tribulan Ikegiatan penilaian risiko &failure modes and efect analysis
(fmea) ini juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat pentingbagi
pelaksanaan peningkatan mutu dan kinerjaPuskesmas Pasrepan..
Harapannya Laporan Tribulan Ikegiatan penilaian risiko &failure modes and
efect analysis (fmea) ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja oleh seluruh
penanggung jawab dan unit/program serta pelaksana terkait pada
PuskesmasPasrepan Kabupaten Pasuruan.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
BAB II HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA.....................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam
pelayanan kesehatan, sejak tahun 2007, ketika Sir Liam Donaldson,
Chairman WHO World Alliance For Patient Safety meresmikan “Nine Live
Saving Patient Safety Solution”. Pada perkembangannya, dunia
perumahsakitan di Indonesia melalui PERSI, KKPRS Nasional, KARS dan
Departemen Kesehatan mensosialisasi program Keselamatan Pasien
selama kurun waktu tahun 2006-2007 diberbagai kota di Indonesia.
Proses perbaikan mutu dan pelayanan kesehatan di puskesmas
Pasrepan adalah dengan mengidentifikasi faktor resiko Keselamatan Pasien
yang mungkin terjadi, menganalisa dan kemudian menerapan solusi
perbaikan dan tindak lanjutnya, diikuti dengan monitoring dan evaluasi
dengan sistem.
Puskesmas Pasrepan secara kontinyu melaksanakan perbaikan
untuk selalu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Untuk
mengidentifikasi faktor resiko keselamatan pasien tim PMKP membentuk tim
Manajemen Resiko yang terdiri dari beberapa staf layanan klinis maupun
non klinis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
petugas Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar Puskesmas.
2. Tujuan Khusus:
a. Membentuk kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab
kegiatan Manajemen Risiko di Puskesmas
b. Mengidentifikasi potensi bahaya/risiko dan cara pengendaliannya
c. Menyusun rencana kerja Manajemen Risiko di Puskesmas
d. Melaksanakan kegiatan Manajemen Risiko di Puskesmas
4
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Manajemen Risiko
di Puskesmas.
5
BAB II
HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA
Identifikasi Rencana
No. Kegiatan Risiko Analisa Pencegahan
1. Pengambilan Terjadinya Pengambilan Dalam pengambilan
darah hematom pada darah yang darah
saat tidak tepat harus dilakukan
pengambilan akan dengan teknik
darah menimbulkan yang benar.
perdarahan di Jadi petugas harus
bawah kulit dan selalu
rasa nyeri memperhatikan dan
melaksanakan SOP
2. Penulisan Kesalahan dengan tepat.
hasil dalam Penulisan hasil Selalu melakukan
laboratorium penulisan hasil laboratorium yang pengecekan ulang
laboratorium salah akan setelah selesai
mengakibatkan mencatat hasil
terjadinya salah laboratorium. Apabila
diagnose dan terjadi kesalahan,
obat pada pasien petugas harus
mendokumentasi.
6
2. Unit KIA / KB (UKM)
Identifikasi Rencana
No. Kegiatan Risiko Analisa Pencegahan
1. Kelas 1. Peserta / ibu Ibu hamil tidak Memastikan
Ibu hamil banyak mengetahui jadwal undangan sudah
Hamil yang tidak kelas ibu hamil / diterima semua ibu
hadir undangan tidak hamil, pada 1
sampai hari sebelum
pelaksanaan kelas
ibu hamil
Identifikasi Rencana
No. Kegiatan Risiko Analisa Pencegahan
1. Posyandu Lingkungan 1. Ibu balita Disediakantempat
balita tempat membuang sampah yang
posyandu kapas bekas cukup di
menjadi imunisasi posyandu
kotor sembarangan
2. Sisa makanan
/ bungkus PMT
dibuang
sembarangan
7
4. Unit Kepegawaian
Identifikasi Rencana
No. Kegiatan Risiko Analisa Pencegahan
1. pemberdayaan . Petugas osialisasi tidak Petugas pelaksana
masyarakat pelaksana terlaksana dengan menyiapkan
dalam program baik petugas lain yang
perencanaan tidak hadir memiliki
dan pelaksana kemampuan yang
program sama untuk
puskesmas menyampaikan
5. Unit Farmasi
No. Kegiatan Identifikasi Analisa Rencana
Risiko Pencegahan
1. Menerima 1. Kesalahan • Kesalahan • Konfirmasi
resep pembacaan pembacaan kepada dokter
resep nama obat, dan rekan
dosis obat sejawat untuk
pembahasan
cara penulisan
resep yang
• Kesalahan benar
identifikasi pasien • Melengkapi
(penulisan usia dan
kurang, usia, BB, identitas resep
tensi dan nomor
identitas
2. Ruangan • Petugas sering Ruangan
8
terlalu berdesakan dimodifikasi
sempit • Penerimaan sehingga terdapat
dan loket resep dan dua pintu
obat pemberian obat
hanya masih satu
satu pintu pintu
6. Unit Loket
No. Kegiatan Identifikasi Analisa Rencana
Risiko Pencegahan
1. Pasien Nomer Kadang pasien pemberian
datang ambil antrian pasien datang pagi-pagi informasi untuk
nomer antrian tidak sesuai untuk ambil nomor menyampaikan tata
antrian, tetapi cara melakukan
dibawa pulang antrian
tidak segera
2. Petugas Rekam medis diantrikan Terlalu Penambahan
menyiapkan tidak sesuai banyak pasien, petugas Rekam
rekam (petugas sedangkan Medis
medis bagi salah ambil petugas rekam
pasien lama rekam medis) medis hanya 1
3. Petugas Validitas data orang Petugas lebih
mendata kurang Pasien tidak hafal sering
untuk pasien tgl lahir, dll menyampaikan
baru sehingga data informasikepada
kurang valid pasien agar
membawa data
yang valid dalam
bentuk KK dan
KTP
9
B. Kegiatan Faillure Modes and Effect Analysis (FMEA)
a. Unit Laboratorium
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPN Solusi
keberhasilan
dari solusi
10
pengambilan infeksibaik
sampel petugasmaupun pasien
11
12
13
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPNSolusi
kegagalan/kesalahan
keberhasilan
dari solusi
bulantidak
diketahui
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPNSolusi
kegagalan/kesalahan
keberhasilan
dari solusi
bulantidak
diketahui
14
d. Unit Kepegawaian
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD
kegagalan/kesalahan RPNSolusi
keberhasilan
dari solusi
1kepegawaia pemberdayaa Petugastidak Banyaknya Jadwal tidak122 4
jadwal programyang dijalankan
tersedia
n n masyarakat membuat
dalam dan
perencanaan merencanakan tempat pertemuan
dan pelaksana
penyuluhan
kurang dengan
yang sudah
penyuluhan yang
diberikan oleh
disampaikan
kader
Kapas bekas
Ibu balita Lingkungan 6 1 1 6
imunisasi
membuang tempat
mengotori
kapas posyandu
lingkungan
sembarangan menjadi kotor
posyandu
d. Unit Kepegawaian
Indikator untuk
Modus-modus mengukur
No Unit Kegiatan kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPNSolusi
keberhasilan
dari solusi
1 kepegawaia pemberdayaa Petugas tidak Banyaknya Jadwal tidak 1 2 2 4
n n masyarakat membuat jadwal program yang tersedia
dalam dan dijalankan
perencanaan merencanakan
dan tempat pertemuan
pelaksana
15
program
puskesmas
16
program
puskesmas
16
e. Unit Farmasi
Indikator untuk
Modus-modus RPNSolusimengukur
No Unit Kegiatan kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD
keberhasilan
dari solusi
e. Unit Farmasi
Indikator untuk
Modus-modus RPNSolusimengukur
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD
kegagalan/kesalahan keberhasilan
dari solusi
17
18
f. Unit Loket
Indikator
untuk
Modus-modus
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPN Solusimengukur keberhasilan dari solusi
kegagalan/kesalahan
f. Unit Loket
Indikator
untuk
Modus-modus
No Unit Kegiatan Penyebab terjadinya Akibatnya OSD RPN Solusimengukur keberhasilan dari solusi
kegagalan/kesalahan
19
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penilaian identifikasi resiko padatribulan I pada unit laboratorium
yang ditindaklanjuti yaitu mengenai ketidakpahaman pasien terhadap instruksi
petugas mengakibatkan hasil yang tidak akurat serta kegagalan pengambilan
sampel darah yang bisa mengakibatkan pasien hematoma. Untuk KIA/KB pada
kegiatan kelas ibu hamil yang ditindaklanjuti adalah ibu hamil banyak yang tidak
hadir, ibu hamil saat pendataan tidak berada di wilayah, tempat kurang
memadai serta peserta malu saat diajak perkenalan. Untuk unit promkes (UKM)
yang ditindaklanjuti adalah peserta tidak fokus ke penyuluhan, perbedaan
bahasa petugas dan peserta, sasaran dan metode tidak sesuai, media dan
tempat penyuluhan kurang mendukung serta petugas kurang menguasai
audience. Untuk unit kepegawaian yang ditindaklanjuti adalah petugas
pelaksana program
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penilaian identifikasi resiko padatribulan I pada unit laboratorium
yang ditindaklanjuti yaitu mengenai ketidakpahaman pasien terhadap instruksi
petugas mengakibatkan hasil yang tidak akurat serta kegagalan pengambilan
sampel darah yang bisa mengakibatkan pasien hematoma. Untuk KIA/KB pada
kegiatan kelas ibu hamil yang ditindaklanjuti adalah ibu hamil banyak yang tidak
hadir, ibu hamil saat pendataan tidak berada di wilayah, tempat kurang
memadai serta peserta malu saat diajak perkenalan. Untuk unit promkes (UKM)
yang ditindaklanjuti adalah peserta tidak fokus ke penyuluhan, perbedaan
bahasa petugas dan peserta, sasaran dan metode tidak sesuai, media dan
tempat penyuluhan kurang mendukung serta petugas kurang menguasai
audience. Untuk unit kepegawaian yang ditindaklanjuti adalah petugas
pelaksana program tidak hadir, surat yang didistribusikan tidak sampai pada
yang dituju serta pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Untuk unit farmasi yang ditindaklanjuti adalah pasien tidak mendengar panggilan
dari petugas, pasien tidak faham dengan alur pengambilan obat, terlalu lama
meracik puyer, obat pengganti tidak tersedia, kesalahan petugas menulis resep
obat serta pasien tidak mengambil nomor urut dan tidak mau antri.
B. SARAN
Masing – masing unit / program pelaksana mohon untuk menindaklanjuti
resiko, kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan serta masukan
dari pelanggan (masyarakat).
2
3. Refresing petugas untuk meningkatkan kinerja petugas
4. Membuat usulan peralatan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
5. Melakukan entry data pasien di SIK
Mengetahui;
Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas Pasrepan