Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi

EFEKTIFITAS SDIDTK TERHADAP PENINGKATAN ANGKA


PENEMUAN DINI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
USIA BALITA DI POSYANDU TELUK WILAYAH PUSKESMAS
PURWOKERTO SELATAN

1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian IYA


dirandomisasi?
Alasan : Penelitian ini merupakan
penelitian Randomized Control Trial
(RCT)

Apakah cara melakukan randomisasi Iya, Alasan : Karena penelitian ini


dirahasiakan? dengan single blind pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.

Apakah follow-up kepada pasien cukup Iya


panjang dan lengkap? Penelitian dilakukan secara lengkap
dan panjang baik pada kelompok
control maupun kelompok
eksperimen.

Apakah pasien dianalisis di dalam grup YA


di mana mereka dirandomisasi? Alasaan: Randomized Control Trial
(RCT) dengan single blind.

Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind Ya, Karena pasien tidak tahu untuk
terhadap terapi? dijadikan responden

Apakah grup pasien diperlakukan sama, Iya


selain dari terapi yang diberikan? Baik kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen diberikan
tindakan dan terapi yang sama.

Apakah karakteristik grup pasien sama Iya


pada awal penelitian, selain dari terapi Baik kelompok kontrol maupun
yang diberikan? kelompok eksperimen diberikan
tindakan dan terapi yang sama.

2. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian ini? Penting

Alasan : untuk mengetahui metode yang


efektif dalam melakukan deteksi dini dan
stimulasi perkembangan dan pertumbuhan
bayi, balita dan anak pra sekolah

Seberapa tepat estimasi dari efek terapi? Dengan melakukan deteksi dini pertumbuhan
dan perkembangan anak usia balita
menggunakan format SDIDTK agar dapat
dideteksi secara dini adanya gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak
supaya dapat di lakukan intervensi sedini
mungkin gangguan pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita.

Gangguan Normal

Kontrol 2/c 46/d

Eksperimen 10/a 38 /b

Control event rate (CER) = c/ c+d = 2/48 = 0,04


Experimental event rate (EER) = a/ a+b = 10/48 = 0,21

Relative Risk Absolute Risk Number Needed to


Reduction (RRR) Reduction (ARR) Treat (NNT)
CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR
0,04 0,21 0,04-0,21/0,04 = -0,17 -5,88
-4,25
95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]
95%CI = +/-1,96 √0,98
Makna :
CER = 0,04 : jumlah gangguan pertumbuhan yang dapat dideteksi menggunakan
metode konvensional sebesar, 0,04

EER = 0,21 : jumlah gangguan pertumbuhan yang dapat dideteksi menggunakan


metode SDIDTK sebesar, 0,21

RRR = 4,25 : Angka penemuan gangguan pertumbuhan anak usia balita dengan
menggunakan SDIDTK lebih banyak dari pada menggunakan KMS
sebesar 4,25. RRR >50% menunjukkan adanya makna secara klinis.

ARR = 0,17 : Angka penemuan gangguan pertumbuhan anak usia balita dengan
menggunakan SDIDTK lebih banyak dari pada menggunakan KMS
meningkat sebesar 17 %

NTT = 5,88 : diperlukan 6 penilaian dengan metode SDIDTK selama 1 tahun untuk
dapat menemukan gangguan pertumbuhan anak usia balita.
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita? Iya

Apakah karakteristik pasien kita sangat Tidak


berbeda dibandingkan pasien pada
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat
diterapkan?
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di Iya
tempat kerja kita?
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif terhadap
pasien pada penelitian

Diekspresikan dalam bentuk desimal: 0,5

NNT/f = 5,88/48 = 0,12

(NNT bagi pasien kita)


Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)
adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada penelitian
tersebut =
0,42

1/ (PEERxRRR) = 1

(NNT bagi pasien kita)


Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?
Apakah kita dan pasien kita mempunyai IYA
penilaian yang jelas dan tepat akan value
dan preferensi pasien kita? Angka penemuan gangguan pertumbuhan
anak usia balita dengan menggunakan
SDIDTK lebih banyak dari pada
menggunakan KMS yaitu 10 anak
berbanding 2 anak.

Apakah value dan preferensi pasien kita IYA


dipenuhi dengan terapi yang akan kita SDIDTK efektif terhadap peningkatan
berikan? penemuan angka penemuan dini gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak usia

balita

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya risiko
kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita kemungkinan
meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f
adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih kecil dibandingkan
pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

Anda mungkin juga menyukai