Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI KRITIS

PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK KEHAMILAN

Nama Mahasiswa : Patrisia Ayu Oktavi


Tempat Praktek : Puskesmas Tawangsari
Periode : 18 Februari – 15 Maret 2019
Pembimbing Prodi : Asti Andriyani, S.ST.,M.Keb

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?

1. Untuk mengidentifikasi dan mengoreksi terhadap aktivitas atau tindakan


kebidanan yang pernah dilakukan.
2. Untuk perbaikan dan pengembangan terhadap kompetensi kebidanan yang akan
di lakukan.
3. Mencegah kesalahan berulang atau duplikasi terhadap tindakan kebidanan yang
dirasa tidak benar.
4. Menjadikan asuhan kebidanan yang dilakukan akan menjadi lebih efisien,
efektif, dan mencegah ‘Human error’.
Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?
Dalam mempelajari topik ini yang saya siapkan adalah jurnal mengenai topik yang
akan saya bahas berkaitan dengan keadaan klien.
Langkah-langkanya sebagai berikut :
1. Penerapan evidence based medicine-practice dimulai dari pasien, masalah klinis
atau pertanyaan yang timbul terkait perawatan yang diberikan pada klien
2. Merumuskan pertanyaan klinis (rumusan masalah) yang mungkin, termasuk
pertanyaan kritis dari kasus/ masalah ke dalam kategori, misal: desain studi dan
tingkatan evidence
3. Melacak/ mencari sumber bukti terbaik yang tersedia secara sistematis untuk
menjawab pertanyaan
4. Penilaian kritis (critical appraisal) akan bukti ilmiah yang telah didapat untuk
validitas internal/ kebenaran bukti, (meliputi: kesalahan sistematis sebagai akibat
dari bias seleksi, bias informasi dan faktor perancu; aspek kuantitatif dari
diagnosis dan pengobatan; ukuran efek dan aspek presisi; hasil klinis; validitas
eksternal atau generalisasi), dan kegunaan dalam praktrk klinis.
5. Penerapan hasil dalam praktek pada klien, dengan membuat keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan hasil studi tersebut, dan atau
mengintegrasikan bukti tersebut dengan pengalaman klinis dan faktor pasien/
klien dalam menentukan keputusan tersebut.
6. Evaluasi kinerja, yaitu melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
pada klien.
Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?

Semoga dengan mempelajari topik ini yang saya harapkan adalah dengan terapi
tersebut applicable (dapat diterapkan) dalam praktik sehari-hari kepada klien kita.
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana perencanaannya ?

Yang perlu diperhatikan yaitu :


a. Apakah hasil penelitian ini penting Importance (Penting) : penting tidaknya isu
atu pokok-pokok pikiran yang dikemukakan
b. Apakah hasil penelitian ini Relevance (Keterkaitan) : dari pernyataan yang
dikemukakan.
c. Apakah hasil penelitian ini Novelty (Kebaruan) : kebaruan dari isi pikiran, baik
dalam membawa ide-ide atau infomasi baru maupun dalam sikap menerima
adanya ide-ide orang lain.
d. Apakah hasil penelitian ini Outside Material : menggunakan pengalamanya
sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
e. Apakah hasil penelitian ini Ambigu Clarified : mencari penjelasan atau informasi
lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan
f. Apakah hasil penelitian ini Lingking Ideas : senantiasa menghubungkan fakta, ide
atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan
g. Apakah hasil penelitian ini Justification (Bukti) : memberi bukti-bukti, contoh,
atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk
didalamnya senantiasa memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan
kerungian dari suatu situasi atau solusi
h. Apakah hasil penelitian ini valid dan evidence based dari penelitian tersebut.
i. Apakah dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Perencanaannya :
Untuk menggunakan hasil penelitian/ bukti sebagai referensi dalam memberikan
perawatan pada klien, diperlukan suatu tinjauan sistematis/ review sistematis
(evidence review/ systematic review) dari hasil penelitian-penelitian serupa. Tinjauan
sistematis ini dapat kita lakukan sendiri atau menggunakan tinjauan sistematis yang
sudah disusun dan dipublikasikan oleh seorang penulis (peneliti, akademisi, praktisi)
yang ahli dibidangnya untuk memberikan rencana terperinci dan berulang tentang
pencarian literatur dan evaluasi dari bukti-bukti tersebut. Setelah semua bukti terbaik
dinilai, pengobatan/ perawatan dikategorikan sebagai:
1. mungkin bermanfaat,
2. mungkin berbahaya, atau
3. bukti tidak mendukung salah satu manfaat atau bahaya.

Lalu menjawab semua pertanyaan kritisi menggunakan lembar evidence based


practice dan menghitung nilai NNT bagi pasien kita.
B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari

Sebutkan capaian pembelajaran yang tertera pada panduan:

Memberikan asuhan atau terapi sesuai dengan Evidence Based Practice pada
asuhan persalinan fisiologis holistic dan asuhan bayi baru lahir
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam capaian pembelajaran tersebut
adalah:
Melakukan telaah kritis bukanlah suatu proses mencari-cari kesalahan tetapi
untuk mencari nilai informasi yang penting bagi kita. Selain itu kita terbiasa
untuk selalu menggunakan fikiran berdasarkan pengalaman dan fakta yang
pernah dilakukan, khususnya aktifitas dalam memberikan asuhan kebidanan
kepada pasien. Dalam refleksi praktis temukan adanya alas an ilmiah atau
rasionalisasi berdasarkan bukti dan logika terhadap kesenjangan fakta
pengalaman yang pernah di lakukan. Dalam refleksi praktis, seorang bidan akan
melakukan pemecahan masalah kesenjangan yang dihadapi berdasarkan
penyebab yang mempunyai implikasi praktis terhadap perbaikan untuk masa
yang akan datang.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini adalah:

Selain hasil penelitian utama, ada hal lain yang menarik yaitu :
1. Referensi yang dicantumkan
2. Ide yang menarik
Capaian pembelajaran yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :

1. Adakah yang baru dari hasil penelitian ini ?.


2. Apa kepentingannya bagi dunia kesehatan ?.
3. Relevan kah dengan tempat kerja ?.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :

Praktik klinik lapangan


Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses pembelajaran
saya adalah:

1. Evidence based medicine-practice menghasilkan penelitian kuantitatif,


terutama dari desain Randomized Controlled Trial (RCT). Dengan demikian,
hasilnya mungkin tidak relevan untuk semua situasi perawatan.
2. Penelitian dengan desain RCT mahal, maka prioritas diberikan pada topic
penelitian yang dipengaruhi oleh kepentingan para “sponsor”.
3. Ada jeda antara saat RCT dilakukan dengan ketika hasilnya dipublikasikan,
dan ada jeda antara saat hasilnya dipublikasikan dengan saat hasilnya
diterapkan dengan benar.
4. Penelitian dengan rancangan RCT membatasi generalisasi, karena
penelitian tidak dilakukan pada semua populasi.
5. Tidak semua bukti dari penelitian dengan rancangan RCT dapat diakses
dengan mudah, sehingga efektivitas pengobatan yang dilaporkan mungkin
berbeda dari yang dicapai dalam praktek klinis rutin.

Hasil studi/ penelitan yang diterbitkan mungkin tidak mewakili semua studi yang
diselesaikan pada topik tertentu (diterbitkan dan tidak diterbitkan) atau mungkin
tidak dapat diandalkan karena kondisi studi yang berbeda dan bervariasi.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik ini
adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:

Penelitian umumnya cenderung berfokus pada populasi, namun tiap-tiap


individu dalam populasi dapat bervariasi secara substansial dari norma-norma
yang umum terjadi dalam suatu populasi. Dapat disimpulkan bahwa evidence
based medicine-practice berlaku untuk kelompok orang (populasi). Namun hal
tersebut tidak menghalangi pemberi layanan dari menggunakan pengalaman
pribadi mereka dalam memutuskan bagaimana menyelesaikan setiap masalah.
Salah satu sumber menyarankan bahwa: “pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian klinis tidak langsung menjawab pertanyaan klinis, apa yang terbaik
bagi klien”, dan menunjukkan bahwa evidence based medicine-practice tidak
harus menyimpang dari nilai pengalaman klinis. Sumber lainnya menyatakan
bahwa “evidence based medicine-practice berarti mengintegrasikan keahlian
klinis individu dengan bukti klinis terbaik yang tersedia (diakses secara terbuka/
umum) dari penelitian yang sistematis”. Penerapan evidence based medicine-
practice dalam pelayanan kebidanan (evidence based midwifery) khususnya
dalam asuhan kehamilan, diantaranya sebagai pertimbangan dalam:
melaksanakan pemeriksaan ibu hamil, menjalankan program antenatal care
(standar asuhan kehamilan, standar kunjungan), mengatasi keluhan/
ketidaknyamanan yang dialami selama kehamilan, pemenuhan kebutuhan dasar
ibu hamil, dan penatalaksanaan penyulit/ komplikasi kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai