Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?
Yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Apakah hasil penelitian ini penting Importance (Penting) : penting tidaknya isu
atu pokok-pokok pikiran yang dikemukakan
b. Apakah hasil penelitian ini Relevance (Keterkaitan) : dari pernyataan yang
dikemukakan.
c. Apakah hasil penelitian ini Novelty (Kebaruan) : kebaruan dari isi pikiran, baik
dalam membawa ide-ide atau infomasi baru maupun dalam sikap menerima
adanya ide-ide orang lain.
d. Apakah hasil penelitian ini Outside Material : menggunakan pengalamanya
sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
e. Apakah hasil penelitian ini Ambigu Clarified : mencari penjelasan atau informasi
lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan
f. Apakah hasil penelitian ini Lingking Ideas : senantiasa menghubungkan fakta, ide
atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan
g. Apakah hasil penelitian ini Justification (Bukti) : memberi bukti-bukti, contoh,
atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk
didalamnya senantiasa memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan
kerungian dari suatu situasi atau solusi
h. Apakah hasil penelitian ini valid dan evidence based dari penelitian tersebut.
i. Apakah dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Perencanaannya :
Untuk menggunakan hasil penelitian/ bukti sebagai referensi dalam memberikan
perawatan pada klien, diperlukan suatu tinjauan sistematis/ review sistematis
(evidence review/ systematic review) dari hasil penelitian-penelitian serupa. Tinjauan
sistematis ini dapat kita lakukan sendiri atau menggunakan tinjauan sistematis yang
sudah disusun dan dipublikasikan oleh seorang penulis (peneliti, akademisi, praktisi)
yang ahli dibidangnya untuk memberikan rencana terperinci dan berulang tentang
pencarian literatur dan evaluasi dari bukti-bukti tersebut. Setelah semua bukti terbaik
dinilai, pengobatan/ perawatan dikategorikan sebagai:
1. mungkin bermanfaat,
2. mungkin berbahaya, atau
3. bukti tidak mendukung salah satu manfaat atau bahaya.
Lalu menjawab semua pertanyaan kritisi menggunakan lembar evidence based
practice dan menghitung nilai NNT bagi pasien kita.
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam capaian pembelajaran tersebut
adalah:
Melakukan telaah kritis bukanlah suatu proses mencari-cari kesalahan tetapi untuk
mencari nilai informasi yang penting bagi kita. Selain itu kita terbiasa untuk selalu
menggunakan fikiran berdasarkan pengalaman dan fakta yang pernah dilakukan,
khususnya aktifitas dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien. Dalam
refleksi praktis temukan adanya alas an ilmiah atau rasionalisasi berdasarkan bukti
dan logika terhadap kesenjangan fakta pengalaman yang pernah di lakukan. Dalam
refleksi praktis, seorang bidan akan melakukan pemecahan masalah kesenjangan
yang dihadapi berdasarkan penyebab yang mempunyai implikasi praktis terhadap
perbaikan untuk masa yang akan datang.
Capaian pembelajaran yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan
adalah :
1. Adakah yang baru dari hasil penelitian ini ?.
2. Apa kepentingannya bagi dunia kesehatan ?.
3. Relevan kah dengan tempat kerja ?.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:
Penelitian umumnya cenderung berfokus pada populasi, namun tiap-tiap individu
dalam populasi dapat bervariasi secara substansial dari norma-norma yang umum
terjadi dalam suatu populasi. Dapat disimpulkan bahwa evidence based medicine-
practice berlaku untuk kelompok orang (populasi). Namun hal tersebut tidak
menghalangi pemberi layanan dari menggunakan pengalaman pribadi mereka
dalam memutuskan bagaimana menyelesaikan setiap masalah. Salah satu sumber
menyarankan bahwa: “pengetahuan yang diperoleh dari penelitian klinis tidak
langsung menjawab pertanyaan klinis, apa yang terbaik bagi klien”, dan
menunjukkan bahwa evidence based medicine-practice tidak harus menyimpang
dari nilai pengalaman klinis. Sumber lainnya menyatakan bahwa “evidence based
medicine-practice berarti mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan bukti
klinis terbaik yang tersedia (diakses secara terbuka/ umum) dari penelitian yang
sistematis”.
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
Apakah hasilnya dapat diterapakan kepada pasien kita?
Apakah karakteristik pasien kita Tidak, karakteristik pasien kita
sangat berbeda dibandingkan pasien dengan subjek penelitian tidak
pada penelitian sehingga hasilnya berbeda jauh. Banyak ibu nifas
dapat diterapkan? yang mengalami keluhan
pengeluaran ASI nya tidak lancar
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan Ya. Karena praktis dan dapat
ditempat kerja kita? diterapkan oleh ibu sendiri di
rumah
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Metode I : f Resiko terhadap pasien kita, relatif
terhadap pasien pada penelitian
Diekspresikan dalam bentuk
decimal : 0,5
D. Evaluasi Pembelajaran
Topik : Nifas Fisiologis Holistik KF II, tgl 28 Oktober 2022
Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fleeb (fundus, lochea,
eliminasi, episiotomy, breast) yang berada pada lingkup pemeriksaan post
natal care
Informasi / Keterampilan yang baru bagi saya :
Informasi mengenai pemberian terapi untuk memperlancar ASI pada ibu
menyusui.
Bagaiamana hal ini bisa berguna?
Daun Pepaya yang merupakan bahan baku dalam ini mengandung vitamin
ASI; vitamin BI 0,15 mg; vitamin C 140 mg; kalori 79 kalori; protein 8,0
gram; lemak 2 gram; hidrat arang 11,9 gram; kalsium 353 mg; fosfor 63 mg;
besi 0,8 mg; air 75,4 gram; carposide; papayotin; karpai; kausyuk;
karposit; dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dan
kesehatan ibu, sehingga dapat menjadi sumber gizi yang sangat potensial.
Kandungan protein tinggi, lemak tinggi, vitamin, kalsium (Ca), dan zat besi
(Fe) dalam daun pepaya berfungsi untuk pembentukan hemoglobin dalam
darah meningkat, diharapkan O2 dalam darah meningkat, metabolisme juga
meningkat sehingga sel otak berfungsi dengan baik dan kecerdasan
meningkat. Selain itu, daun pepaya juga mengandung Enzim Papain dan
kalium, fungsi enzim berguna untuk memecah protein yang dimakan
sedangkan kalium berguna untuk memenuhi kebutuhan kalium dimasa
menyusui.karena jika kekurangan kalium maka badan akan terasa lelah, dan
kekurangan kalium juga menyebabkan perubahan suasana hati menjadi
depresi, sementara saat menyusui ibu harus berfikir positif dan bahagia
(Wiknjosastro, 2009)
Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang :
Penggunaan serbuk daun pepaya sebagai salah satu alternative dalam
menangani keluahan ASI yang tidak lancar.
Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah :
Memberikan KIE dan meganjurkan pada ibu nifas dan menyusui untuk
mengkonsumsi serbuk daun papaya untuk emngatasi keluhan ASI yang tidak
lancar.
Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi?
Seberapa efektif dana man penggunaan serbuk daun papaya dalam
memperlancar ASI pada ibu menyusui.
Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah :
Mencari penelitian yang valid dan relevan yang membahas menenai
penggunaan serbuk daun papaya untuk memperlancar ASI dan lebih
mendalami keefektifan dan dampak penggunaan serbuk daun papaya.